Thursday, June 25, 2020

5 PESAN PENTING PAK DUBES UNTUK PERAWAT INDONESIA DI QATAR


Alhamdulillah hari ini temen - temen Perawat Indonesia di Qatar menyelenggarakan Webinar perdana ditengah pandemi covid-19. Dengan tema sharing, caring & learning, PPNI Qatar menghadirkan 3 pembicara yaitu Dr. Kennia, Kang Sobur Setiaman, dan Tri Sukmono.

Dengan Host Nurudin dan Moderator Ria Budi Azam, kegiatan hari ini dihadiri Bapak Duta Besar LBBP Muhammad Basri Sidehabi dan Ketua PPNI DPLN Qatar Sukartana Rusna.

Dalam sambutan sekaligus pembuka webinar hari ini, Bapak Dubes memberikan 3 pesan penting untuk para perawat Indonesia di Qatar:

Wednesday, June 24, 2020

CARA DOWNLOAD KTR PERAWAT

KARTU TANDA REGITRASI (KTR) PERAWAT

Akhir 2019 lalu, temen - temen Perawat Indonesia di Qatar mendapatkan kesempatan menyambut para tamu dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI). Konsil ini adalah konsil yang menangani semua urusan perijinan (license) untuk semua profesi tenaga kesehatan di Indonesia (kecuali profesi dokter dan dokter gigi).

Waktu itu kami sempat mengusulkan agar format Surat Tanda Registrasi (STR) bisa diakses secara online di laman KTKI dan disediakan juga format seukuran Kartu Pengenal.

Alasan kami adalah agar Kartu tersebut dapat kami cetak dan dapat dipakai pada saat bekerja. Ide ini kami dapat dari apa yang temen - temen jalani di Qatar. Di Qatar, setiap tenaga kesehatan yang bekerja wajib memakai Medical License-nya.

Alhamdulillah, sesuai informasi dari Ketua Organisasi PPNI DPLN Qatar Bapak Sukartana bahwa Kartu Tanda Registrasi (KTR) dapat diakses di laman KTKI.

NGURUS PASPOR DI KBRI DOHA (BARU)

Tepat 1 Juni 2020, KBRI Doha pindah ke lokasi baru di Daerah Onaiza. Kawasan ini adalah kawasan diplomatik. Di daerah ini banyak kita temukan kedutaan negara - negara sahabat Negeri Qatar.

Tak jauh dari KBRI Doha, berdiri Kedutaan Inggris, Turki, Libanon dan Kenya. Lokasinya di Al Salmiya Street, Zone 66, Street 943, Onaiza, Doha, Qatar. Ini koordinat lokasinya: (25.3490870, 51.5113140)

Ditengah pandemi covid-19, KBRI Doha menerapkan protokol kesehatan ketat. WNI dan warga negara lain yang ingin mengurus paspor, visa dan dokumen lainnya maka harus membuat temu janji (appointment) terlebih dahulu.

Melalui artikel ini, saya ingin sharing tentang tahapan mudah membuat paspor di KBRI Doha:

1. Bagi anda yang belum pernah mengisi lapor diri, wajib mengisi lapor diri di link https://peduliwni.kemlu.go.id/beranda.html.

2. Mengisi data secara online di laman http://kbridoha.org/lapordiri/index.php. Kolom yang perlu diisi adalah data paspor, info umum, info di Qatar, info bekerja di Qatar, info di Indonesia, unggah dokumen dan kirim. Dokumen yang diunggah maksimum 1 MB. Meliputi foto ukuran paspor dengan latar belakang warna putih. Untuk memperbarui paspor, lampirkan halaman paspor lama dan Qatar ID.

Saturday, June 20, 2020

Zoominar 01: Permasalahan APD Salah Satu Penyebab Penularan Covid-19


Pada 4 Mei 2020 menjadi milestone bagi DPP PPNI (Dewan Pengurus Pusat - Persatuan Perawat Nasional Indonesia) ditengah pandemi covid-19. Pada hari tersebut digelar kegiatan seminar online perdana yang dikenal dengan Zoominar. Dinamai Zoominar karena memakai aplikasi Zoom, dan disandingkan dengan penggalan kata Seminar. 

Ditengah 'perang' melawan covid-19, Perawat menjadi salah satu profesi yang berada di garda depan. Perawat memiliki risiko tinggi terhadap kemungkinan terpapar virus corona. Seperti kita tahu bahwa virus ini sangatlah menular melalui respiratory droplets (percikan dari saluran pernafasan).

Pada kegiatan zoominar perdana ini, dimoderatori oleh Ners Erwin. Topik yang dibawakan adalah permasalahan APD salah satu penyebab penularan covid-19. Pada sesi pembukaan diisi sambutan oleh Ketua DPP PPNI, Bapak Harif Fadhillah. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Tim Pakar Satgas Covid-19 DPP PPNI. Dilanjutkan dua materi utama disampaikan oleh Ketua HIPPII Pusat (Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendalian Infeksi Indonesia), Ibu Wardanela Yusuf dan Ibu Bernadetta (Ketua HIPPII Jawa Timur).

PERAWAT MENUJU TATA DUNIA BARU

PERAWAT MENUJU TATA DUNIA BARU

Perawat adalah salah satu profesi yang berada di garda depan dan terakhir di layanan kesehatan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Peranan perawat menjadi sangat penting. Profesi ini harus siap di segala medan untuk bersama profesi lainnya dalam 'perang' melawan wabah virus corona.

Profesi ini bisa kita temukan di seluruh lapisan layanan kesehatan, dari mulai klinik pribadi, klinik industri, ambulance gawat darurat, balai pengobatan, rumah sakit swasta, rumah sakit pemerintah, dan berbagai layanan kesehatan lainnya.

Ditengah pandemi, seorang perawat harus bisa beradaptasi dengan baik dengan keadaan yang tidak stabil. Kondisinya bisa berubah sewaktu - waktu. Kebijakan yang dikeluarkan hari ini, bisa saja berubah minggu depan atau bulan depan.

Sebagai contoh, WHO pernah menyampaikan bahwa masker hanya untuk tenaga kesehatan, namun di kemudian hari bahwa masker wajib bagi semua orang.

Maka dari itu, penulis mencatat ada 3 hal penting bagi perawat ditengah pandemi corona dan bekal dalam menyongsong tata dunia baru, atau biasa disebut dengan new normal.

Thursday, June 18, 2020

BELAJAR DARI KACANG IJO


Gus Mus sering menyampaikan dalam tausiyah - tausiyah beliau bahwa ukuran manusia jika dibandingkan dengan ukuran semesta alam ini ibarat kacang ijo. Kecil dan sangat kecil.

Makanya, tidak ada yang pantas dibanggakan. Tidak ada yang pantas disombongkan.

Menurut beliau, kacang ijo saja sebenarnya masih terlalu besar. Beliau hanya ingin memberi contoh yang mudah dipahami dan dibayangkan. Dengan harapan banyak umat yang paham.

Kacang ijo, enak sekali dibuat bubur. Banyak kandungan proteinnya. Disamping enak dibuat bubur, kacang ijo juga cocok dibuat tauge. Prosesnya cepat. 3 hari bisa dipanen.

Lantas apa pelajaran yang bisa kita ambil?

Ditengah kondisi pandemi saat ini, manusia diingatkan akan betapa lemahnya manusia. Tidak ada yang pantas dibanggakan, apalagi disombongkan. Dengan makhluk yang kecil dan tak nampak saja sudah begini kondisinya.

Sehebat - hebat  rencana manusia, semua kembali kepada ketentuan Tuhan Sang Penggengam alam semesta. Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan lah yang menentukan.

Betapa banyak perencaaan yang telah disusun, namun harus terhenti karena pandemi corona?

Betapa banyak keinginan yang telah dicatat, namun harus pupus karena pandemi corona?

Thursday, June 11, 2020

SELAMAT MENEMPUH 'HIDUP BARU'


Pandemi belum usai. Terasa atau tidak terasa, tiga bulan tlah berlalu. 
Masker - masker masih bertebaran dimana - mana. Di jalanan, di tempat perbelanjaan, apalagi di rumah - rumah sakit dan pusat layanan kesehatan. 

Masker - masker itu masih menutup wajah - wajah anak manusia. Tanpa peduli apapun pangkat dan jabatannya. 

Senyum - senyum ramah yang biasa nampak, kini harus bersembunyi dibalik masker beraneka rupa. Masker bedah, masker kain, maupun masker N sembilan lima. 

Sukarela, ataupun terpaksa!

Normal baru. Hidup baru. Apalah itu namanya. Setiap manusia di muka bumi, kini harus menghadapi kenyataan. Siap atau tidak siap. 

Kenyataan ada di hadapan kita. Tak ada satupun yang tahu kapan bencana corona akan sirna. Kecuali Allah Azza wajala. Kita, manusia, memang makhluk tak berdaya. Hanya Tuhan Maha segalanya. 

Cuci tangan, jaga jarak dan maskeran, kini menjadi rutinan. Dimana saja. Kapan saja. Yang dulu dianggap aneh, kinipun terbiasa. 

Masker dan hand sanitizer menjadi barang yang paling dicari di jaman ini. Bahkan harganya pernah melambung tinggi. Pun, susah dicari!