Friday, December 29, 2017

APA BEDA ROSULILLAH, ROSULULLOH & ROSULALLOH

Santri Bertanya: Ustad, Mohon pencerahan. Apa bedanya Rosulillah, Rosulullah, Rosulalloh...scr bahasa, makna dsb...

Ustad Fuady Menjawab: Itu hanya beda susunan harokat karena kata atau lafadz sebelumnya. Artinya sama saja Utusan Allah.

Contoh:

سَمِعْتُ رسو لَ الله
La dibaca fathah,karena kedudukannya jadi maf'ul  bihi /objek.Dalam grammar arab hukum maf'ul bihi harus dibaca Nashob dan alamat nashobnya adalah fathah.

Contoh: قال رسولُ الله

Lam dibaca dhommah (lu لُ ) karena kedudukannya jadi Fa'il/subyek. Dalam kaidah grammar setiap fa'il hukumnya rofa' dan alamat rofa'nya dhommah.

Contoh: مررتُ برسولِ الله

Li disitu dibaca Kasroh,karena kedudukannya jadi majrur (kata yang di jar lan oleh huruf jar. Yaitu Bi sebelum kata Rosul) dan grammar setiap kata yg dimasuki hurup jar (namanya majrur) maka harus di jar kan dan alamat jar nya adalah kasroh.

NB.
Hurup2 jar itu diantaranya adalah bi, li, 'an, min, ilâ, 'alâ, rubba dan lain2. Setiap kalimat yg dimasuki hurup jar tsb harus dikasrohkan. Ini adalah kaidah umumnya. Ada beberapa kalimat yg tidak dikasrohkan walaupun kemasukan hurup jar. Misalnya isim 'alam atau kata benda bagi nama seseorang. Contoh: nama Ahmad..مررتُ بأحمدَ

Kalimat Ahmada dibaca fathah, padahal dia kemasukan hurup Jar (ba) yang mestinya dibaca kasroh, cuma karena dia sudah menjadi nama orang maka yg di jar kan adalah mahalnya saja, bukan harakatnya. karena lafadz ahmada sudah dijadikan nama orang, hukumnya mabni (tidak berubah) harakatnya.

Doha, 29 Des 2017

Sunday, December 24, 2017

JIKA ESOK MASIH ADA, KITA SEMAKIN TUA

Sang Surya masih disana.
Bersembunyi dibalik cakrawala.
Menanti waktu tiba.
Menebarkan faidah dengan sinarnya.

Berbahagialah...
Karena kita masih diberi hidayah
Mensyukuri karunia Allah
Dengan senantiasa menghatur sembah

Jangan lupa bahagia
Bisa jadi esok kita tiada
Jikapun esok ada
Kita semakin tua

Jangan lupa berdo'a
Dunia ini fana
Hanya sementara
Keabadian itu di alam baqa

Dukhan, 24 Desember 2017
#sugengbralink @sugeng_bralink

Sunday, December 17, 2017

REKOR SEJARAH BADMINTON 2017

Congratulations @kevin_sanjaya & @marcusfernaldig
Men Doubles Champions at Dubai Badminton Superseries 2017.
#badminton #bulutangkisindonesia

Sebuah pencapaian luar biasa. Keduanya telah memecahkan rekor sejarah badminton. Di tahun ini, tercatat 9 kali masuk Final Superseries, 7 kali Juara dan 2 kali Runner up.

Hadiah 42.000 US$ per pemain di Dubai semoga menjadi penyemangat di penutup tahun 2017 untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi di tahun 2018.

#BravoIndonesia #ProudIndonesia

Sunday, December 10, 2017

QURAISH SHIHAB: PEREMPUAN HARUS DIEMPU DAN DIJUNJUNG TINGGI

Lelaki itu membutuhkan perempuan. Perempuan membutuhkan Lelaki. Tanpa perempuan, hidup ini hampa.

Kalau tanpa perempuan, seorang yang sudah mencapai usia lanjut, kehidupannya penuh dengan penyesalan.

Tanpa perempuan, hidup ini bagaikan biduk tanpa sungai. Bagaikan malam tanpa Bulan. Bagaikan gitar tanpa senar.

Perempuan harus diempu, harus dihormati, harus dijunjung tinggi. Bukan saja karena kita membutuhkan perempuan, bukan juga saja karena lelaki membutuhkannya.

Ibu kita adalah perempuan,generasi tidak akan berlanjut tanpa perempuan. Lelaki akan menghargai hidup dengan adanya perempuan. Itu sebabnya yang berkeluarga, lebih berhati-hati dari oada yang bujang.

Saudara, Islam menganugerahi perempuan tiga hak yang melebihi hak ayah, karena perempuan harus dihormati.

Nabi SAW menggarisbawahi bahwa tidaklah terhormat, seorang yang melecehkan perempuan, dan seorang yang memuliakannya, hanyalah orang yang mulia, orang yang terhormat.

Tanpa perempuan hidup hampa. Tanpa perempuan tidak akan 
terjadi dan terbangun peradaban karena dengan cinta pada perempuan, seseorang akan terdorong untuk selalu memberikan yang terbaik.

Lelaki mengenal harun,mengenal kecantikan melalui perempuan. Karena itu Nabi dan Islam berpesan hormatilah perempuan, agungkanlah perempuan, bukan saja, sekali lagi, karena dia ibumu tetapi dia pakaian untukmu sebagaimana engkau pakaian untuknya.

Pakaian adalah hiasan, pakaian melindungi seseorang dari sengatan panas dan dingin, dan pakaian menutupi kekurangan-kekurangan kita. Jika demikian kita butuh perempuan dalam hidup kita, sebagaimana perempuan membutuhkan lelaki dalam kehidupannya.

Keadaan mereka setingkat, sejahar, dan setara. Semoga kita dapat menghormati dan mengagungkan perempuan.

M. Quraish Shihab.

10 ORANG TERKAYA DI INDONESIA TAHUN 2017

Screen capture: Forbes.com

10 Orang Paling Tajir di Indonesia Tahun 2017 (Versi Forbes)

#01 R. Budi & Michael Hartono. Usia 67 tahun. Djarum & BCA. 436 Trilyun Rupiah (naik 88,8% dari tahun 2016).

#02 Eka Tjipta Widjaja. Usia 94 tahun. Pemilik Sinarmas. 123 Trilyun Rupiah (naik 62,5% dari tahun 2016).

#03 Susilo Wonowidjojo  Usia 61 Thn. Pemilik Gudang Garam. 118 Trilyun Rupiah (naik 23% dari tahun 2016).

#04 Anthoni Salim. Usia 68 Thn. Pemilik Indofood. 93 Trilyun Rupiah (naik 21% dari tahun 2016).

#05 Sri Prakash Lohia Usia 65 Thn. Pemilik Indorama. 867 Trilyun Rupiah (naik 28% dari tahun 2016).

#06 Boenjamin Setiawan Usia 84 Thn. Pemilik Kalbe Farma. 49 Trilyun Rupiah (naik 10,6% dari tahun 2016).

#07 Chairul Tanjung. Usia 55 Thn. Pemilik CTCorp. 48 Trilyun Rupiah (turun 26,5% dari tahun 2016).

#08 Tahir. Usia 65 tahun. Pemilik Mayapada Group. 47 Trilyun Rupiah (naik 10,6% dari tahun 2016).

#09. Mochtar Riady. Usia 88 Tahun. Pemilik Lippo Group. 40 Trilyun Rupiah (naik 57,8% dari tahun 2016).

#10 Jogi Hendra Atmadja. Usia 71 tahun. Pemilik Mayora. 36 Trilyun Rupiah (naik 11 % dibanding tahun 2016).

Sumber: CNN Indonesia (05 Desember 2017).

3 MACAM SALESMAN ALA MOCHTAR RIADY

Di dunia ini ada 3 macam salesman:

Kalau Saya (misal) ada gelas (produk), Anda (customer) membutuhkan gelas dan transaksi jual beli terjadi, itu adalah Salesman Kelas Tiga.

Kalau Saya ada gelas dan Anda tidak membutuhkan gelas, Saya yakinkan Anda sampai membeli gelas, itu adalah Salesman Kelas Dua.

Kalau Saya tidak ada gelas, Anda juga tidak membutuhkan gelas, tapi saya bisa meyakinkan Anda untuk membeli gelas, itu adalah Salesman Kelas Satu.

-Mochtar Riady-
*Founder Lippo Group*
#ManusiaIde
#SelaluMenjualIde

Wawancara CNN Indonesia dengan Mochtar Riady. Dipublikasi di Youtube 3 November 2017.

Saturday, November 25, 2017

Drive to Arrive

Drive to Arrive, itulah pelajaran yang saya ambil dari 2 hari kursus penyegaran (refresher course) tentang Emergency Response Driving tahun ini. Kursus ini saya ikuti pada tanggal 21 hingga 22 November 2017. Saya mendapatkan kesempatan mengikuti kursus ini lagi, sebelumnya pernah saya ikuti dua tahun lalu.

Total peserta dalam satu grup ada 4 orang. Saya sendiri dari Indonesia, Bricco dan Mike dari Filipina, dan Sanjay dari India. Kami berempat berasal dari 3 wilayah kerja berbeda, Dukhan, Messaeed dan Raslaffan.

Trainernya Mr. Paul. Beliau ini merupakan veteran Tentara Inggris. Beliau telah mengabdi di ketentaraan tak kurang dari 25 tahun. Kini bekerja di bawah bendera ERDT UK. Pengalaman kerjanya di militer menjadikan Trainer ini sangat disiplin. Beliau selalu datang tepat waktu, bahkan 15 menit sebelum kelas dimulai sudah sampai di lokasi.

Di hari pertama, kami mendapatkan penyegaran pengetahuan tentang Defensive driving dan Emergency Response Driving. Mengulang kembali prinsip-prinsip dasar dalam mengendarai mobil, baik mobil secara umum maupun mobil ambulance.

Topik-topik yang dipelajari diantaranya tentang pentingnya melalukan POWDER check setiap akan menggunakan kendaraan. P (Petrols/Fuels), O (Oils), W (Water), D (Damage), E (Electrics) dan R (Rubbers). Kemudian tentang pentingnya mengenali 6 saat penting mengecek kaca spion (mirrors).

Topik-topik lainnya tentang Response Triangle (Change tones, change position & change speed), Posisi kendaraan saat akan overtake (straddle position & opposing cariageway), Forward planning (Take, Use & Give information), Cara mengambil informasi (Look, Listen, Smell & Feel), Cara melihat situasi jalan ketika berkendara (Far, Middle, Near, Peripheries, Mirrors), Cara melakukan pengereman yang smooth, Posisi kendaraan berhenti di jalan raya, serta tentang Electronic Stability Program dalam beberapa teknologi kendaraan.

Kemudian tentang 2 seconds car position. Kita harus senantiasa menjaga jarak dengan kendaraan lain dengan kalkulasi 2 detik. Semakin tinggi kecepatan maka jaraknya akan semakin jauh. Intinya kita harus bisa mengendalikan atau mengerem kendaraan yang kita setir dalam waktu 2 detik dalam posisi yang aman. Ketika sedang turun hujan, jaraknya menjadi hitungan 4 detik. Kenapa demikian? karena ketika turun hujan jalanan menjadi licin dan akan meningkatkan resiko selip ketika mengerem kendaraan.

Yang menarik dari kursus penyegaran ini adalah Trainernya. Selama kursus beliau menjelaskan setiap hal dengan sangat jelas. Di akhir materi selalu memberikan waktu untuk kita bertanya. Kemudian ketika praktik di jalan raya dengan kendaraan Toyota Prado, masing-masing siswa mendapatkan kesempatan menyetir didampingi oleh beliau.

Di akhir setiap siswa menyetir, semua siswa diberikan kesempatan untuk menilai bagaimana rekannya selama menyetir tadi. Kami diminta positive feedbacknya. Kemudian baru beliau yang memberikan positive feedback dan lesson learn nya. Setelah itu baru kami diminta lagi tentang hal-hal yang perlu diperbaiki dari rekan kita yang menyetir tadi. Nah di akhir sesi, baru Mr. Paul memberikan konklusi keseluruhan tentang performa siswa.

Di hari pertama, terdapat 3 sesi teori dari jam 07:30 sampai jam 10:00. Kemudian dilanjutkan dengan praktik menyetir di jalan raya ibukota Doha hingga jam 14:30. Di hari kedua, jam 07:30 kami menuju Raslaffan City menggunakan Prado. Sampai di kawasan industri Raslaffan sekitar jam 09:30. Kami segera diminta menyiapkan ambulance yang akan dipakai ujian Emergency Response Driving.

Ujian praktiknya dibagi menjadi 2 grup. Satu trip terdiri dari 2 siswa. Satu menyetir, satunya duduk di belakang. Kami diajarkan kembali tentang cara menyetir yang aman ketika sedang merespon panggilan emergency. Kami diajarkan tentang penggunaan sirine yang tepat, saat di jalan yang panjang (wail tone), saat di perempatan (yelp tone) dan melintasi penyeberangan atau gedung-gedung (piercer tone).

Alhamdulillah semua berjalan lancar. Setelah lunch dan prayer break, kami balik ke Doha untuk post test. 10 soal dapat kami selesaikan dengan mudah. Bahkan 100% grade. Kami diajak berdiskusi oleh Mr. Paul tentang keseluruhan proses training selama dua hari. Kami diminta feedbacknya. All are welcome. Its great course ever! Thanks Mr. Paul untuk sharing knowledgenya. I hope could join you in next course.

Doha, 24 November 2017

Thursday, November 23, 2017

Alhamdulillah Juara 1 dan 3

Hari ini Abi dan Ibu sangat berbahagia, bahkan terharu. Betapa tidak, Nadira yang baru kelas 3 pagi ini menerima syahadah tahfidz Juz 30 (Juz 'Amma), semoga suatu hari akan menerima syahadah 30 Juz, Aamiin.

Di hari yang sama juga menerima hadiah Juara 3 lomba tartil Qur'an. Nadira mewakili kelas 3 bersama 2 teman lainnya, yang kemarin baru lulus tahfidz Juz 'amma dengan nilai mumtaz.

Nadira dan kedua temannya yang masih kelas 3 mengikuti lomba tartil bersama anak-anak kelas 4 dan 5. Sebuah pengalaman baru yang menantang, karena harus bersaing dengan anak-anak yang notabene lebih tua usianya. 

Mba Nasywa yang saat ini kelas 6, hari ini juga mendapatkan Juara 1 dalam lomba tahfidz Juz 'Amma antar JSIT se-Korda Banyumas yang diadakan di lingkungan sekolah SDIT Harapan Ummat Purbalingga.

Masya Allah Nak...semoga kalian tetap semangat dalam belajar. Jangan pernah lelah untuk menambah ilmu. Semoga Allah senantiasa membimbing kalian.

Qatar, 23 November 2017

Wednesday, November 22, 2017

Yuk Terbangkan R80 Bareng IDN Qatar!

Indonesia Diaspora Network (IDN) Chapter Qatar bekerjasama dengan PT. Regio Aviasi Industri (PT. RAI) dan kitabisa.com mendukung program patungan publik (crowdfunding) “TERBANGKAN R80 DI ANGKASA”.
Donasi bisa disalurkan melalui: www.kitabisa.com/diasporaqatarr80

IDN Chapter Qatar akan mengkoordinasikan pengiriman souvenir R80 untuk bisa diterima di Qatar.

Bagi Diaspora yang telah memberikan donasi, silahkan mengisi data berikut untuk detail lebih lanjut untuk souvenir Anda

DATA SOUVENIR R80 ISI DISINI YAA!

Info lebih lanjut bisa menghubungi:
1. Ibu Ningsih (5585 3719) atau
2. Bapak Agri Sumara (5581 6788)

Monday, November 20, 2017

Nadira, Abi dan Ibu Bahagia Sekali Hari ini

Nadira, Abi dan Ibu bahagia sekali hari ini.  Kemarin (Sabtu, 18 November 2017) kamu mendapatkan syahadah tahfidz Juz 'Amma.

Nadira menjadi satu diantara 3 siswa kelas 3C SDIT Harum yang lulus ujian tahfidz Juz 'Amma. Ini bukan hal mudah. Membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh untuk menghafal. Ini dibuktikan dengan tahapan ujian awal yang mengharuskan siswa bernilai jayyid dan mumtaz hafalannya. Sesudah itu baru diuji tahfidznya, dan Alhamdulillah Nadira mendapatkan nilai Mumtaz. Masyaa Allah. Semoga Allah senantiasa menjaga hafalanmu Nak.

Demikian ucapan selamat dari pihak sekolah:

Bismillah

Berikut nama ananda yang berhasil lulus mendapatkan syahadah juz 30 dari kelas 3C:

🎓 Dafi Aushaf Winasis
🎓 Nadira Yanri Dukhanina
🎓 Nazhefa Najlaa Putri Adi

Selamat semoga membawa keberkahan dan semakin mencintai Al Qur'an.

Buat yang belum berhasil dan belum mencoba, masih ada kesempatan pekan depan. Tetap semangat

Abi dan Ibu berharap dan senantiasa berdo'a, semoga Nadira bisa menjadi hafidzoh suatu hari nanti. Teruslah semangat dalam belajar, menjaga hafalan, murojaah setiap saat, dan berahlak mulia.

Karena sepintar apapun kita tanpa ahlak mulia tidak ada artinya. Jadilah anak yang cerdas dalam berilmu, berahlak mulia, berbakti kepada kedua orangtua dan bermanfaat bagi orang banyak.

#CatatanNajwa: Karya Untuk Bangsa

Catatan Najwa: Karya Untuk Bangsa

by Najwa Shihab

Jika setiap orang bisa memilih dengan leluasa.
Tak ada yang mau hidup terpisah dari keluarga.

Merantau ke negeri-negeri yang begitu jauh.
Mengadu nasib dan masa depan yang mungkin saja keruh.

Hidup memang kerap tak memberi banyak pilihan.
Demi keluarga jika perlu menyeberangi lautan.

Memeras peluh merintis usaha selagi bisa.
Merajut karya hingga mengelucak ini tenaga.

Toh tanah air tak pernah pudar dari ingatan.
Tumpah darah tak pernah sekedar jadi kenangan.

Siapa tau bisa memberi sesuatu bagi bangsa.
Walau devisa yang mungkin saja tak seberapa.

Teman-temanlah pejuang tangguh yang sebenarnya.
Yang enggan meminta-minta apalagi merampok kas negara.

Kepada para pekerja Indonesia di luar negeri.
Kita belajar makna dedikasi yang asli.

Hiduplah para perantau yang tak berhenti berkarya.
Indonesia hanya bisa berkibar karena kerja teman-teman semua.

Hongkong, 19 November 2017

Photo Source: Twitter @NajwaShihab

Thursday, October 12, 2017

CARA MUDAH TRANSFER BIAYA STR VIA INTERNET BANKING



Bagi anda yang saat ini sedang mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) di Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), baik yang baru maupun perpanjangan, info berikut ini saya kira sangat penting untuk diketahui.

Menurut Permenkes 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan. Salah satu peran dalam program tersebut MTKI adalah menerbitkan Surat Tanda Registrasi (STR).

Permenkes tersebut kemudian digantikan oleh Perpres 90 Tahun 2017 yang memberi mandat kepada KTKI sebagai lembaga yang melaksanakan tugas secara independen yang terdiri atas konsil masing-masing tenaga kesehatan. KTKI membawahi Konsil Keperawatan, Konsil Kefarmasian dan Konsil Gabungan.

Per 1 Januari 2019 mulai diberlakukan pengurusan STR secara online atau yang disebut dengan E-STR. Prosesnya melalui laman STR Online versi 2.0. 

Bagi anda yang ingin membaca lebih rinci tentang STR Online bisa membaca di link FAQ STR Online. 

Sesuai panduan pengurusan, maka setiap aplikan akan dikenai biaya pengurusan STR sebesar Rp. 100.000' (Seratus Ribu Rupiah). Aplikan akan mendapatkan kode billing dari KTKI yang akan dikirimkan ke email yang dipakai saat registrasi di laman STR Online versi 2.0. Anda diberi waktu selama 7 hari untuk melakukan pembayaran.

Pembayarannya bisa menggunakan fasilitas SIMPONI via ebanking. Setidaknya ada 78 Bank yang menerima pembayaran biaya pengurusan STR via layanan SIMPONI. Bank-bank tersebut diantaranya adalah BRI, BNI, MANDIRI, BCA, BNI SYARIAH, BPD, dan Bank-bank lainnya.

Pembayaran biaya pengurusan STR akan masuk ke dalam PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang masuk ke Ditjen Anggaran Republik Indonesia. Berikut ini tahapan pembayarannya via ebanking BNI:

1. Login ke internet banking BNI
2. Klik ke menu PEMBAYARAN TAGIHAN
3. Pilih menu PENERIMAAN NEGARA
4. Pilih menu PAJAK/PNBP/CUKAI
5. Pilih menu DITJEN ANGGARAN
6. Masukkan nomer KODE BILLING yang diterima saat registrasi via web based MTKI
7. Lanjutkan proses pembayaran selanjutnya dengan memasukkan kode TOKEN/PIN di layanan ebanking BNI.
8. Simpan bukti transfer untuk konfirmasi dengan web based MTKI.

Tata cara lengkap pembuatan STR online bisa di DOWNLOAD DISINI. Kemudian alur registrasinya bisa di DOWNLOAD DISINI.

Demikian tadi proses pembayaran biaya STR. Semoga bermanfaat. 

Dukhan, 12 Okt 2017 (direvisi 19 Juni 2019).

Thursday, September 14, 2017

#MerantauKeQatar: Tahun 2001, Tonggak Sejarah Perawat Indonesia di Qatar

Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah), demikian pesan Bung Karno dalam Pidato terakhirnya pada tanggal 17 Agustus 1966. Kita tahu bahwa sejarah adalah rangkaian yang tak terpisahkan dengan keberadaan kita sekarang ini.

Ketika berbicara tentang keberadaan Perawat Indonesia di Qatar, kita akan ingat dengan seorang perawat Indonesia yang telah meletakkan batu pertama profesi ini. Beliau adalah Budi Setiawan (Allah Yarham).

Beliau adalah alumni Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Depkes Semarang (kini Poltekkes Kemenkes Semarang, Prodi Keperawatan Semarang) tahun 1993. Semenjak lulus, Budi Setiawan melanjutkan karirnya di perusahaan AEA Jakarta. Perusahaan menempatkan beliau di Tambang Emas terbesar di Indonesia yaitu PT. Freeport Indonesia yang berlokasi di Tembaga Pura, Papua. Beliau bekerja di Rumah Sakit Tembagapura yang melayani para karyawan PT. Freeport dan masyarakat sekitar tambang.

Selama kurang lebih delapan tahun, beliau bekerja dan mengasah pengalaman kerjanya di lokasi kerja yang berhawa dingin tersebut. Maklum saja Tembaga Pura memang masih dikelilingi oleh kawasan hutan yang masih sangat lebat dan asri.

Kemudian pada tahun 2001, beliau memutuskan hijrah ke sebuah negara di kawasan Timur Tengah yang notabene suhu udaranya sangat bertolak belakang dengan kondisi di Papua. Budi Setiawan hijrah ke Qatar.
Budi Setiawan (Allah Yarham) In Memoriam
Kala itu, Budi Setiawan menjadi perawat Indonesia pertama yang menginjakkan kakinya di Qatar. Beliau bergabung dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) profesi lainnya untuk mengadu nasib di sebuah negara yang belum cukup dikenal kala itu. Negara kecil yang kaya migas namun belum sepopuler negara-negara tetangganya seperti Saudi dan UAE. Belum lagi penempatan kerjanya pun berlokasi sangat jauh dari ibukota negara. Semenjak bergabung di tahun 2001 hingga akhir hayatnya di bulan Oktober 2013, Budi Setiawan ditempatkan di kawasan industri migas di Dukhan. Letaknya sekitar 100 KM dari ibukota Doha.


Semenjak kedatangan beliau di tahun 2001, dari tahun ke tahun jumlah perawat Indonesia yang datang ke Qatar terus bertambah. Menurut catatan dari organisasi perawat Indonesia di Qatar (PPNI DPLN Qatar) secara berurutan, di tahun 2002 (3 perawat), 2003 (2 perawat), 2004 (10 perawat), 2005 (3 perawat), 2006 (21 perawat), 2007 (6 perawat), 2008 (9 perawat), 2009 (3 perawat), 2010 (1 perawat), 2011 (6 perawat), 2012 (4 perawat), 2013 (2 perawat) dan 2015 (1 perawat). Jika ditotal semuanya da 72 perawat. Namun seiring berjalannya waktu, ada yang meninggal dan ada yang resign, maka jumlahnya kini tinggal 61 perawat saja yang masih aktif bekerja.

Saya sendiri pernah bekerja bersama beliau. Saya bergabung ke Qatar di tahun 2008. Penempatan kerjanya sama persis dengan Mas Budi Setiawan. Kami kerja di satu klinik yang sama. Semasa hidupnya, beliau banyak bercerita tentang masa-masa awal kerjanya di Qatar. Beliau harus berjuang sendiri tanpa dukungan kawan-kawan sebangsa. Tidak seperti sekarang ini yang sudah semakin banyak kawan-kawan sebangsa, tak hanya di profesi yang sama, profesi lainpun sudah sangat banyak.
Beliau banyak berpesan tentang pentingnya profesionalisme dalam bekerja. Dengan kemampuan kita bekerja dengan baik maka profesionalisme kerja kita sebagai perawat akan dihargai. Beliau juga sering mengingatkan saya untuk menguasai bahasa asing. Utamanya bahasa arab dan inggris. Jangan sampai sudah lama bekerja di Qatar namun berbahasa arab sehari-hari dengan pasien saja tidak bisa. Bagaimana kamu bisa kerja dengan baik jika komunikasi dengan pasien saja tidak bisa, demikian pesan beliau yang selalu saya ingat saya sekarang.

Bulan ini bertepatan dengan bulan Dzulhijjah 1438 H, tepat empat tahun meninggalnya Budi Setiawan. Kami para perawat Indonesia yang saat ini masih tinggal dan bekerja di Qatar tak kan pernah lupa dengan jasa dan semangat perjuangan beliau. Beliaulah peletak batu pertama kiprah Perawat Indonesia di Qatar.

Semoga amal baik beliau yang telah membuka peluang kerja perawat Indonesia di Qatar, menjadi amal jariyah buat beliau. Kami senantiasa mendoakan, semoga beliau diampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya, dan ditempatkan di tempat terbaik disisiNya. Aamiin.

Qatar, 13 September 2017





Friday, September 01, 2017

#MerantauKeQatar: HIKMAH IDUL ADHA 1438 H

HIKMAH IDUL ADHA 1438 H

Hari ini Jum'at wage, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah. Pemerintah Qatar memberikan libur lebaran haji tahun ini sejak 31 Agustus, dan akan berakhir 9 September nanti.

Masyarakat Indonesia di Dukhan, mengadakan silaturahmi warga selepas Sholat Idul Adha. Sebelum acara santap makanan khas Indonesia, diisi dengan santapan rohani yang disampaikan Ustad Fuady.

Beliau mengingatkan kita sekalian bahwa setiap yang berjiwa akan mati. Berbicara tentang kematian, masing-masing dari kita tidak ada yang tau kapan datangnya. Semua itu adalah Rahasia Allah. Hanya Allah lah yang tau, kapan hidup kita akan berakhir.

Berakhirnya hidup manusia ada dua kondisi, bisa su-ul khotimah, bisa juga khusnul khotimah. Agar bisa berakhir dengan khusnul khotimah, maka kita perlu tau, sebab-sebab apa saja yang membuat manusia mati su-ul khotimah dan khusnul khotimah. Simak uraian Ustad Fuady berikut ini:

Sebab-sebab manusia meninggal dalam keadaan sukhul khotimah diantaranya:

1. Menggampangkan dalam perkara sholat,
contohnya malas menunaikan sholat. Sholat itu sebagai qurrota'aini (pelipur hati). Jadikan sholat sebagai sebuah kebutuhan kita untuk dekat dengan Allah.

2. Meminum khomr. Bagi yg sdh pernah, maka menyesal. Hal ini sebagai salah satu syarat bertaubat yang sesungguhnya.

3. Menyakiti orang lain.  Ahlul hukama menyampaikan bahwa barangsiapa yg banyak kebencian kpd orang lain, maka dia akan semakin dekat dg kehancuran.

4. Durhaka kpd orang tua. Tdk sekadar memutus hubungan dengan keduanya tapi juga menyakiti hati orangtua.

Kemudian sebab-sebab khusnul khotimah, menurut Imam Syaikh Dzunnun Al Misri:

1. Mencintai dan memulyakan orang-orang soleh.
Hadits nabi: barangsiapa yg memuliakan orang alim, maka dia memuliakan aku (rasul), barangsiapa memuliakan rasul maka memuliakan allah, barangsiapa memuliakan allah maka tempat kembalinya adalah surga.

2. Rajin membaca alquran. Salah satu guna diciptakan lisan kita adalah untuk melafalkan alquran. Maka sempatkan untuk senantiasa membaca Alquran.

3. Sering bangun malam untuk qiyamul lail (tahajjud). Bangunlah walau waktunya menjelang sholat subuh. Yang terpenting belum masuk waktu subuh.

4. Sering duduk dengan para ulama (hadir di majlis ilmu). Walaupun dia tidak paham. Walaupun dia ngantuk. Walaupun dia asyik bermain game sendiri, ataupun dia tidak niat hadir di majlis ilmu sekalipun. Mereka semua mendapatkan kemuliaan majlis ilmu tersebut. Sayyidina Umar bin Khattab R.A. pernah menyampaikan bahwa tidak ada majlis yang Allah muliakan kecuali majlis-majlis ilmu.

5. Hati yang lembut. Kiat-kiatnya menurut Imam Ahmad dlm kitab Musnadnya, memegang rambut anak yatim dan bersedekah untuknya. Kemudian dengan sering bertafakur kepada Allah.

Ditulis di Qatar, 10 Dzulhijjah 1438 H.
@sugengbralink

Thursday, August 31, 2017

Akhirnya Tembus 500 Subscribers

Memang benar ya, segala sesuatu harus istiqomah. Terus berusaha. Jangan pantang menyerah. Walau kecil asal rutin, Inshaa Allah akan membuahkan hasil yang besar pula.

Sejak Juni lalu, saya mencoba menseriusi youtube channel sugengbralink. Tadinya sudah ada BralinkTV. Tapi karena satu dan lain hal, kini bralinktv nya status idle saja.

Dari yang tadinya 100an subscribers 2 bulan lalu, hari ini tembus 500 subscribers. Semoga para subscribers tetap setia di channel saya. Menantikan persembahan video-video menarik dari sugengbralink channel yang punya motto, capture every moment.

Yang belum subscribe, silahkan langsung dicek ke tkp, klik youtube.com/sugengbralink, lalu cari tulisan SUBSCRIBE yang berwarna merah, trus diklik tulisan tersebut.

Memang jumlah 500 belum bisa dikatakan jumlah yang besar layaknya jumlah subscribers dari para youtuber yang sudah terkenal. 

Kalau saya ini boleh dibilang sebagai youtuber pemula. Memang sih akunnya sudah di create sejak tahun 2013, namun sejak saat itu tak pernah diseriusi. Nah, sejak 2 bulan terakhir saya mencoba fokus, dan alhamdulillah banyak penggemar yang sudah memberikan kontribusinya untuk channel sugengbralink.

Thanks Guys!!!

Saturday, August 26, 2017

#MerantauKeQatar: Donut

Malam semakin larut. Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam, tapi dirimu masih sibuk dengan adonan donat. Aku tak bisa membayangkan betapa lelahnya dirimu. Seharian sejak bangun pagi hingga malam menjelang, tak ada hentinya. Kesana kemari. Mengurusi tiga buah hati kita.

Aku yakin, anak-anak kita akan riang gembira ketika esok pagi mendapat sajian donut istimewa dari ibunya. I love you, as always.

Inilah curahan hati dari kekasih hatimu yang senantiasa merindukanmu dari kejauhan sana. Semoga setiap langkahmu adalah langkah kebaikan. Langkah-langkah yang akan menghantarkanmu menuju keridhoan Ilahi Robbi.

Thursday, August 24, 2017

#UbahJakarta, Bekerja Bersama Urai Kemacetan Ibukota Dengan MRT

Bicara tentang Jakarta, memang tidak bisa lepas dengan yang namanya kemacetan. Khususnya di jam-jam sibuk. Waktu dimana warga ibukota berangkat ke tempat kerjanya dan disaat pulang menuju rumahnya. 

Trus, upaya apa yang telah dilakukan pemerintah? 

Bermacam upaya sudah, sedang dan akan terus dilakukan untuk membantu mengurai kemacetan ibukota. Diantaranya dengan penambahan jalan tol, penambahan jalan layang, penambahan armada bus transjakarta, pengaturan arus lalu lintas di jam-jam sibuk, perbaikan layanan KRL, dan upaya-upaya lainnya. Tetapi, tetap saja ibukota masih belum bisa menampung jumlah kendaraan yang sebegitu banyak.

Photo by vibizmedia.com
Jalan-jalan raya dipenuhi dengan bermacam model kendaraan bermotor. Dari yang roda dua, tiga, empat, enam bahkan mungkin lebih dari itu. Semua bercampur memadati jalanan kota metropolitan. 

Data BPS DKI Jakarta Tahun 2015 mencatat bahwa jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2014 sudah lebih dari angka 10 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduknya berkisar 1,06% per tahun. Disisi lain, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta di tahun yang sama tercatat  lebih dari 17 juta. Wow, fantastis sekali perbedaannya!

Ternyata populasi kendaraan jauh lebih banyak dibanding dengan populasi penduduknya. 

Tidak dipungkiri, hal ini menjadi faktor yang sangat mempengaruhi permasalahan kemacetan yang terus terjadi di Jakarta. Belum lagi dengan arus urbanisasi yang terus terjadi dari tahun ke tahun. Karena kita semua tahu bahwa ibukota memang menjanjikan bagi banyak warga negara di seluruh pelosok tanah air. Ibukota menjadi tempat bagi banyak orang menaruh harapan untuk perubahan hidup yang lebih baik.

Lantas apa upaya pemerintah selanjutnya? 
Apa hanya tinggal diam? 
Atau menunggu ibukota macet total dan sama sekali tidak bergerak karena semua jalanan sudah dipenuhi lautan manusia dan kendaraan? 

Nah ini dia jawabannya! 

MRT (Mass Rapid Transport) Jakarta. Dalam bahasa Indonesianya dikenal dengan istilah Angkutan Cepat Terpadu Jakarta. 

Moda transportasi masal yang satu ini berbasis rel. Kecepatan dan kenyamanannya tak lama lagi dapat kita rasakan. Dalam situs resmi MRT Jakarta yang saya cek tanggal 23 Agustus 2017 jam 09:20 WIB, MRT Jakarta akan beroperasi 554 hari, 18 jam dan 38 menit lagi. Berkisar awal tahun 2019 maka MRT Jakarta akan mulai melintas di jalanan ibukota.

MRT Jakarta mempunyai visi menjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas, pengurangan kemacetan, dan pengembangan sistem transit perkotaan. Situs wikipedia mencatat bahwa pembangunan MRT  Jakarta sudah dimulai sejak tanggal 10 Oktober 2013. Jalur MRT  Jakarta rencananya akan membentang kurang lebih ±110.8 km, yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang ±23.8 km dan Koridor Timur – Barat  sepanjang ±87 km.
Photo by beritadaerah.co.id
Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, hadirnya MRT Jakarta boleh dibilang terlambat. LRT (Light Rail Transit)  Manila sudah hadir di Filipina sejak tahun 1984. Kemudian disusul Singapura dengan MRT nya di tahun 1987, MRT Bangkok Thailand di tahun 2004 dan MRT Malaysia di tahun 2016. 

Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Sebagai ibukota Negara harus bisa menjaga agar detak jantungnya terus berdenyut. Hadirnya MRT Jakarta yang akan mulai beroperasi pada 2019 nanti diharapkan mampu mengubah Jakarta. MRTJakarta yang mampu menarik hati para pengendara kendaraan pribadi untuk beralih ke moda transportasi publik yang baru ini. MRT Jakarta yang mampu mengubah wajah Jakarta yang sering macet menjadi wajah Jakarta yang cerah ceria karena kelancaran lalu lintasnya.

Dengan semangat HUT RI ke 72 dengan slogannya KERJA BERSAMA, ayo bersiap diri untuk bersama-sama menggunakan layanan MRT Jakarta di tahun 2019 untuk #UbahJakarta menjadi lebih baik. #UbahJakarta menjadi lebih sehat karena berkurangnya asap kendaraan pribadi di jalanan ibukota.

Ingat ibukota, ingat MRT Jakarta! 



Sunday, August 20, 2017

#MerantauKeQatar: BUJANGAN DI NEGERI ORANG

Jum'at pagi lalu, saya bersama rekan-rekan sesama bujangan beranjangsana ke rumah teman di Doha. Kami berkunjung ke rumah Pak Bangun. Beliau ini dulunya adalah Pak RT nya Dukhan. Kampung dimana kami tinggal sekarang. 

Eiitss...Bujangan? Memang belum punya istri dan anak? Nggak juga sih!

Saya dan rekan-rekan memang bujangan, tapi bukan bujangan yang sesungguhnya. Sejak 2008 lalu, Saya memutuskan untuk membujang di negeri orang. Namun kenyataannya saya sudah beristri dan mempunyai anak. Begitu juga dengan rekan-rekan saya. Mereka memilih untuk berpisah hidup dengan keluarga untuk beberapa bulan.
Photo by Cak Anton

Bujangan lokal, begitu kami biasa disebut. Dalam istilah bahasa inggrisnya, Bachelor Married. Kami mempunyai jatah cuti ke tanah air sebanyak dua kali dalam setahun. Bahkan ada diantara kami yang bisa pulang lebih dari dua kali, ada yang tiga kali, bahkan empat kali. Perusahaan hanya menanggung dua kali tiket pulang pergi. Sementara sisanya, ya ditanggung sendiri. 

Membujang di negeri orang, merupakan sebuah pilihan. Pilihan untuk menjalani LDR (Long Distance Relationships). Hubungan jarak jauh. Hari-hari yang kami lalui sebagai bujangan lokal sungguh tak mudah. Sebagai seorang laki-laki, saya adalah suami dari seorang istri, dan ayah bagi anak-anak. Seorang ayah mempunyai tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Yang di pundaknya ada nafkah untuk keluarga, membimbing istri, mendidik anak-anak, dan menjaga hubungan baik dengan keluarga yang lain. 

LDR bagi sebagian pasangan menjadi sesuatu yang sangat berat dan tidak mungkin dijalani. Berjauhan jarak bukanlah sesuatu yang mudah. Ketika kondisinya baik-baik saja, it's OK. Namun menjadi istimewa ketika muncul kondisi-kondisi khusus, seperti anak sakit, istri tidak enak badan, orangtua masuk rumah sakit, kompor rusak, lampu mati, motor mogok, genteng bocor, undangan walimah, mengambil raport anak, takziyah saudara atau tetangga yang meninggal, dan bermacam dinamika kehidupan yang seharusnya bisa diringankan dengan hadirnya suami di rumah.

Video call menjadi komunikasi favorit bagi para bachelor married di luar negeri. Setiap pulang kerja menjadi momen yang pas untuk berkomunikasi dengan istri dan anak-anak. Saling mencurahkan isi hati. Mengkisahkan bermacam kegiatan yang sudah dijalani seharian. Entah itu yang menyenangkan, membuat tertawa atau yang membuat dahi harus berkerut. 

Rasanya lega ketika bisa mendengarkan istri dan anak-anak berkisah. Yang menjadikan hati lebih bersabar adalah ketika waktunya menelpon tiba, yang di tanah air sedang sibuk dengan kegiatan lain atau bahkan sudah lelap tertidur karena lelah seharian. Tak hanya itu, mereka yang di tanah air terkadang menjadi kecewa ketika mereka menelpon sementara yang di Qatar masih jam tidur atau masih sibuk menjalani kesibukan di tempat kerja. 

Hadirnya era digital menjadikan yang jauh jadi sangat dekat. Boleh dikatakan, setiap detik kita bisa mengupdate apa yang terjadi pada diri kita. Coba bayangkan ketika belum ada era digital. Yang ada hanya surat menyurat. Kabarnya ditulis sekarang, baru sampai satu bulan kemudian. Bahkan mungkin bisa lebih dari itu. 

Tak semua bachelor married mempunyai nasib seperti saya dan rekan-rekan saya. Banyak diantara mereka yang harus rela pulang setahun sekali. Ada juga yang sekali tiap dua tahun. Mereka-mereka ini adalah yang bekerja di perusahaan sub kontraktor, dengan posisi kerja junior staff ke bawah. Misalnya mereka yang bekerja di sektor konstruksi jalan, konstruksi bangunan, cleaning services, gardening, perhotelan, supermarket, dan lainnya. Mereka harus rela menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan kesempatan pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga. Disisi lain, mereka harus rela tidak dibayar selama menjalani masa cuti (Leave without pay). Tapi ya tidak semua perusahaan sub kontraktor seperti itu, untuk posisi senior staff, supervisor level, tentu mendapatkan jatah cuti yang berbeda. 

Saya dan rekan-rekan saya saat ini bekerja di perusahaan migas, Alhamdulillah mendapatkan kesempatan cuti selama 24 hari kerja setiap tahunnya. Setiap kelipatan 5 hari kerja akan mendapatkan tambahan 2 hari libur. Belum lagi ada tambahan cuti idul fitri selama 5 hari, idul adha 5 hari, national sport day 1 hari dan national day 1 hari. Maka jika ditotal menjadi 45-50 hari.

Walaupun harus menjalani masa-masa membujang di negeri orang, tapi saya tidak merasa sendiri. Banyak rekan-rekan senasib. Tak hanya rekan sebangsa, namun rekan-rekan dari bangsa lain juga banyak yang memilih membujang. 

Saya tinggal di sebuah gedung mirip apartemen. Satu gedung terdiri dari tiga lantai. Lantai satu berisi 6 unit, lantai 2 dan 3 berisi masing-masing 7 unit. Maka dalam satu apartemen, jika diisi penuh akan mampu menampung 20 orang. Masing-masing unit berisi, 1 kamar tidur, 1 kamar tamu,1 kamar mandi dan 1 dapur. Masing-masing kamar terdapat AC Split. Air dan listrik tak perlu membayar tagihan. Semua ditanggung perusahaan. Terima kasih yaa Allah atas nikmat yang kami terima ini. Semoga Engkau jadikan kami hamba-hamba yang senantiasa bersyukur dan tunduk atas segala perintahMu. 

Di gedung yang saya tempati, ada 10 diantaranya adalah orang Indonesia. 1 orang Filipina dan 1 orang India. 7 orang Indonesia diantaranya sering kumpul bareng. Bersama 2 orang Indonesia dari gedung lain. Setiap malam sehabis maghrib, kami berkumpul bersama di kamar tamu seorang rekan yang tinggal di lantai satu. Ibarat kata, kamar ini menjadi markas bagi Bachelor Groups. Ada diantara kami yang memang pintar memasak. Sebut saja, Chef Agus, Chef Wisnu dan Chef Kamim. Merekalah yang bergiliran memasak. Kalau saya, Om Ria Budi, Cak Anton, dan Pakde Mahmudi, menjadi team support saja. Entah itu nggoreng krupuk, nggoreng bakwan, membuat sambal, nyiapin lalapan, atau nyiapin teh tubruk yang rasanya manis sedang.

Masing-masing mempunyai sumbangsih. Sedikit-sedikit ketika dikumpulkan maka menjadi satu menu makan malam yang sederhana namun terasa istimewa. Rasanya khas Indonesia, dicampur dengan obrolan-obrolan terkini seputar tanah air dan perantauan. 

Jadi, yang hidup membujang di negeri orang, tak perlu risau. Semua pasti ada suka dukanya. Nikmati masa-masa indahnya dan bersabarlah ketika sedang menghadapi masa-masa nggak enak. Yakinlah bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.

Ditulis di Qatar, 20 Agustus 2017


Friday, August 18, 2017

#MerantauKeQatar: KETEMU PEMBACA BLOG

Kamis sore sepulang kerja pagi, cuaca masih sangat panas. 42-44 derajat celcius. Keringat gampang sekali keluar ketika kita berada diluar gedung.

Memenuhi undangan pihak KBRI Doha untuk semua masyarakat Indonesia di Qatar, saya bersama kedua kawan segera meluncur ke komplek kedutaan di Salata Jadid, Doha. Sepanjang jalan AC kendaraan menyala terus. Semakin ke arah Doha, suhu udara yang terpampang di dashboard mobil terus meningkat. Dari 42 derajat ketika awal berangkat, hingga akhirnya 45 derajat sesampainya di Doha.

Kemarin saya sempat chat WA dengan seorang pembaca blog (Mas Asduki). Beliau mengajak ketemuan di KBRI jika memang saya jadi ikut upacara.

Sesampai di halaman kedutaan, suasana masih sepi. Sekitar 20 orang saja. Hanya para penjaja makanan di tenda bazaar yang mulai sibuk menata dagangannya. Aneka makanan khas indonesia tertata di meja-meja bazaar. Dari mulai nasi bakar, mie ayam, batagor, es buah, teh botol dan bermacam panganan khas Indonesia lainnya.

Waktu semakin sore. Tepat 10 menit menjelang jam 17:00, kami yang diluar gedung diminta masuk ke ruang utama KBRI. Para petugas upacara sudah bersiap dengan tugas-tugasnya masing-masing.
Komandan regu segera mengatur barisan peserta upacara. Pembaca acara (Mbak Ratih) terus memandu semuanya demi kelancaran dan ketertiban upacara. Tak lupa beliau mengingatkan kepada semua peserta upacara untuk menonaktifkan gadget selama upacara berlangsung. 

Tak lama kemudian, Yang Mulia Bapak Duta Besar hadir. Berjalan menuruni tangga dari kantornya yang berada di lantai dua. Sebagian peserta berbaris di tangga, disisi kanan dan kiri. Hal ini mengingat jumlah peserta upacara di ruang utama sudah penuh.

Acara demi acara peringatan HUT RI yang ke-72 berjalan khidmat, walau masih saja ada beberapa peserta upacara yang sibuk mengambil gambar. Entah itu memfoto atau merekam. Hmm...memang susah ya ngatur orang di era digital. Harusnya ini sudah menjadi kerjaan pihak media yang sore itu juga hadir meliput.

Bapak Basri mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan. Hal ini senada dengan yang disampaikan Bapak Presiden pada sidang umum MPR 16 Agustus kemarin.

Toleransi sesama umat manusia juga harus dijaga terus. Agar benih-benih terorisme tidak akan tumbuh. Bersatu dalam perbedaan, itu pesan kuat Bapak Sidehabi.

Selepas upacara, akhirnya saya bisa ketemu langsung dengan Bapak Asduki. Kini beliau mendapatkan sebagai Hygiene Specialist di perusahaan milik pemerintah.


Sugeng dan Asduki
Setelah memperkenalkan beliau ke beberapa rekan saya, saya tiba-tiba disapa oleh seorang anak muda. Laki-laki. Beliau menjelaskan bahwa mereka adalah dulu yang pernah membaca blog JQ, bahkan sempat bertanya tentang beberapa hal.

Dia adalah Mas Zaki. Seorang mahasiswa program Master di Qatar Foundation (HBKU) bersama dua orang temannya, Mas Tumin dan Mas Aqdi. Ketiganya menerima beasiswa penuh di dua bidang ilmu yang berbeda. Mas Tumin belajar di Master Comparative Religion, sementara Mas Zaki dan Mas Aqdi di Master Islamic Studies.



Dari kiri ke kanan, Aqdi, Tumin, Sugeng dan; Zaki

Bahagia rasanya bisa bermuwah jahah. Yang tadinya hanya komunikasi via blog, email dan WA, sore itu kita bisa saling melihat satu sama lain. Indahnya silaturahmi yaa..!

72 TAHUN INDONESIA MERDEKA | KERJA BERSAMA.


Budi, Arief & Sugeng | 3 Indonesian Nurses in Qatar

Thursday, August 17, 2017

#MerantauKeQatar: REFLEKSI 72 TAHUN INDONESIA MERDEKA

Malam ini adalah malam 17 Agustus 2017. Malam dimana 72 Tahun lalu menjadi malam bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Dimana ketika itu, anak-anak Bangsa bersiap diri memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Terbebas dari belenggu penjajahan. Berdiri tegap menjadi sebuah negara dan bangsa yang utuh. Mandiri dan berdikari.



Sebagai seorang TKI, terkadang lamunan saya menerawang jauh ke angkasa raya. Hingga mendarat di bumi nusantara. Terbersit di hati, apa yang sudah saya berikan bagi tanah air tercinta. Rasanya malu kepada para pahlawan pendiri bangsa. Kiriman uang TKI yang katanya menjadi penyumbang devisa negara, saya pikir itu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan tetesan darah dan air mata para pejuang.

Saya hanya bisa berharap dan berdo'a, semoga jasa-jasa para pahlawan dan pejuang kemerdekaan mendapat balasan kebaikan dari Allah Azza Wajala. Kami sebagai generasi penerus akan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi bangsa.

Kami akan terus berusaha agar tidak tercerai berai oleh moncernya sosial media saat ini. Kami tak ingin hanya karena sosial media, persaudaraan kami terputus. Kami tak ingin hanya karena postingan sosial media, kata-kata tidak terjaga. Kami tidak ingin, umpatan demi umpatan berseliweran di sosial media.

Karena kami menyadari bahwa sosial media itu dunia maya, tapi kami akan terus berusaha menganggap bahwa dunia maya itu layaknya dunia nyata. Akan kami jaga setiap postingan yang kami publikasikan, akan kami jaga setiap komentar yang kami sampaikan.

Kami tak ingin menyakiti hati siapapun. Kami tak ingin hanya karena postingan sosial media trus menjadi musabab terjadinya disintegrasi bangsa.

Terima kasih Bapak Joko Widodo. Kepemimpinan Bapak sungguh luar biasa. Biarkan orang-orang yang tidak senang dengan Bapak terus mencerca. Biarkan mereka terus mengkritik yang sering tanpa solusi. Tapi saya sebagai warga bangsa yang sedang merantau di negeri orang, mempunyai keyakinan bahwa Bapak adalah pemimpin yang amanah. Lanjutkan Pak! Merdeka!!!

72 Tahun Indonesia Kerja Bersama!

Ditulis di Qatar, 16 Agustus 2017 jam 21:15


Sunday, August 13, 2017

#MerantauKeQatar: INDONESIA, 1 DARI 80 NEGARA BEBAS VISA KE QATAR


Lebih dari dua bulan, Qatar mengalami blokade oleh negara-negara tetangganya. Tepatnya sejak 5 Juni 2017. Saya sebagai warga pendatang merasa tidak ada perubahan yang berarti di dalam negara Qatar.

Suasana kehidupan sehari-hari masih berjalan seperti biasa. Di beberapa tempat perbelanjaan sempat mengalami "Rush Buying" di masa awal blokade. Namun tidak lama setelah itu, semua kembali seperti biasa.


Photo by visitqatar.qa
Ditengah blokade, tanggal 9 Agutus 2017 pihak Pemerintah Qatar mengumumkan tentang kebijakan bebas visa. Kementerian Dalam Negeri (MOI) Qatar, Otoritas Pariwisata Qatar (QTA) dan Qatar Airways mengumumkan bahwa Pemerintah Qatar memberikan fasilitas bebas visa  (Visa on Arrival) kepada 80 negara, yang diberlakukan sejak hari itu.

Dari ke 80 negara itu, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 33 negara, negara-negara tersebut tidak memerlukan pengaturan visa sebelumnya dan dapat memperoleh pembebasan visa saat tiba di Qatar. Pengabaian akan berlaku selama 180 hari sejak tanggal penerbitan dan memberi hak kepada pemiliknya untuk menghabiskan waktu hingga 90 hari di Qatar, dalam satu perjalanan atau beberapa perjalanan. Negara-negara tersebut adalah: 

1. Austria
2. Bahamas
3. Belgium
4. Bulgaria
5. Croatia
6. Cyprus
7. Czech Republic
8. Denmark
9. Estonia
10. Finland
11. France
12. Germany
13. Greece
14. Hungary
15. Iceland
16. Italy
17. Latvia
18. Liechtenstein
19. Lithuania
20. Luxembourg
21. Malta
22. Netherlands
23. Norway
24. Poland
25. Portugal
26. Romania
27. Seychelles
28. Slovakia
29. Slovenia
30. Spain
31. Sweden
32. Switzerland
33. Turkey

Pada kelompok kedua terdiri dari 47 negara, dimana negara-negara tersebut tidak memerlukan pengaturan visa sebelumnya dan dapat memperoleh pembebasan visa saat tiba di Qatar. Pengabaian akan berlaku selama 30 hari sejak tanggal penerbitan dan memberi hak kepada pemegangnya untuk menghabiskan waktu sampai 30 hari di Qatar, dalam satu perjalanan atau beberapa perjalanan. Pengabaian ini dapat diperpanjang selama 30 hari berikutnya. Negara-negara tersebut adalah:

1. Andorra 
2. Argentina 
3. Australia 
4. Azerbaijan 
5. Belarus 
6. Bolivia 
7. Brazil 
8. Brunei 
9. Canada 
10. Chile 
11. China 
12. Colombia 
13. Costa Rica 
14. Cuba 
15. Ecuador 
16. Georgia
17. Guyana
18. Hong Kong 
19. India
20. Indonesia
21. Ireland 
22. Japan 
23. Kazakhstan 
24. Lebanon 
25. Macedonia 
26. Malaysia 
27. Maldives 
28. Mexico 
29. Moldova 
30. Monaco 
31. New Zealand 
32. Panama
33. Paraguay
34. Peru
35. Russia 
36. San Marino 
37. Singapore 
38. South Africa 
39. South Korea 
40. Suriname 
41. Thailand 
42. Ukraine 
43. United Kingdom 
44. United States 
45. Uruguay 
46. Vatican City 
47. Venezuela

Informasi lebih lanjut bisa dibuka di situs 
visitqatar.qaqatarairways.com dan qatarvisaservice.com.

Ditulis di Qatar, 13 Agustus 2017