Saturday, May 01, 2021

PART 1: 7000KM DOHA - JAKARTA

Liburan itu menyenangkan. Tetapi, liburan di era pandemi itu mendebarkan. Itulah yang saya rasakan, itulah yang akan saya ceritakan dalam tulisan kali ini. Cerita seorang Pekerja Migran Indonesia di Qatar. 

Setelah setahun dua bulan sebelas hari akhirnya waktu liburan tiba. Waktu yang cukup lama terpisah jauh dari keluarga dan sanak saudara. Bagi saya sendiri, waktu sepanjang itu terbilang sangat lama, namun bagi sebagian yang lain mungkin tidak terlalu lama. Karena kita tahu banyak diantara kita yang sudah dua atau tiga tahun di rantau namun belum mempunyai kesempatan pulang ke kampung halaman. 

Pulang kampung itu cerita kehidupan yang menyenangkan. Sejauh - jauh burung terbang pasti kan pulang ke kandang. Sejauh - jauh pekerja migran melanglang, pasti rindu kampung halaman. 

7000 KM adalah jarak yang harus ditempuh dari Hamad International Airport di Doha menuju Soekarno Hatta International Airport di Cengkareng. Jaraknya plus minus segitulah. Itulah angka yang biasa muncul di layar mini di depan tiap tempat duduk para penumpang pesawat milik Negara Qatar, Qatar Airways. 

Jadwal liburan saya tahun ini sudah saya ajukan ke perusahaan melalui supervisor sejak tahun lalu. Setiap karyawan harus mengajukan jadwal cutinya, baru kemudian Supervisor akan mengatur sedemikian rupa sehingga jumlah yang cuti dan jumlah yang tetap bekerja secara seimbang. Sehingga aktivitas di perusahaan tetap berjalan dan aktivitas liburan karyawan dapat terakomodasi dengan baik. 

Kembali lagi ke cerita 7000 KM. 

Perjalanan nan panjang di tengah pandemi covid-19 tentu harus dipersiapkan dan diantisipasi dengan baik. Kebijakan masing - masing negara dalam menghadapi pandemi sering berubah sewaktu - waktu. Jangan kaget! Maka dari itu sudah selayaknyalah sebagai musafir harus memahami setiap perubahan yang terjadi sekarang dan mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi di masa mendatang. 

Saya pun menyiapkan catatan atau checklist tersendiri. Ragam persiapan dan keperluan sebelum dan saat perjalanan, saya catat secara rinci dalam buku kecil. Selain untuk memudahkan, juga untuk mengatasi kekurangan saya sebagai manusia biasa yang terkadang lupa.

Pulang liburan di musim pandemi harus menyiapkan diri berbagai "rintangan" di perjalanan. Maka dari itu dokumen - dokumen pendukung harus disiapkan selengkap - lengkapnya. Disamping protokol kesehatan yang harus ditaati setiap waktu.

Di tulisan perdana ini, saya akan menuliskan persiapan apa yang saya lakukan. 

1. Persetujuan Cuti

Seperti yang saya tuliskan diatas, Alhamdulillah pengajuan cuti saya disetujui ditengah peningkatan kasus covid-19 di Qatar. Bukan tanpa risiko! Ketika saya mengajukan jadwal cuti, Supervisor mengingatkan saya bahwa jika bisa cutinya ditunda dulu. Namun dengan berat hati saya memberanikan diri untuk memohon agar cuti saya disetujui. Alhamdulillah dari beberapa yang mengajukan, cuti saya yang disetujui. Karena memang kebetulan saya berstatus "bachelor married" dan belum pernah cuti sudah setahun lebih. 

2. Sertifikat Negatif PCR

Untuk mendapatkan sertifikat PCR, sesuai prosedur perusahaan tempat saya bekerja, saya harus mengajukan paling tidak sebelum hari uji swab PCR. Dalam waktu 2 x 24 sebelum keberangkatan, saya menjalani uji swab di klinik tempat saya bekerja. Yang ngambil sampel ya teman saya sendiri. Sertifikat negatif PCR tersedia satu hari setelahnya. 

3. Transportasi ke Bandara

Di tempat saya bekerja, setiap akan cuti, perusahaan menyediakan layanan transportasi khusus ke Bandara. Di hari yang sama saat mengajukan uji swab, saya pun mengajukan layanan taksi untuk keberangkatan ke Bandara pada tanggal 29 April 2021. Alhamdulillah layanan cepat. Konfirmasi email dan SMS pun masuk tak berselang lama setelah saya mengajukan layanan taksi tersebut. 

4. Aplikasi e-HAC

Aplikasi ini tersedia di Playstore dan IOS. Aplikasi ini wajib bagi traveller yang akan terbang ke Indonesia. Saya sendiri mengunduhnya di IOS, akan tetapi ketika mencoba mengisi data perjalanan di e-HAC international selalu gagal. Namun ketika saya coba mengisi di e-HAC versi playstore, lancar banget. Saya pun langsung screen shot barcode nya dan menyimpannya di folder album LEAVE di handphone.

5. Booking Hotel

Setiba di Cengkareng, setiap traveller dari luar negeri wajib menjalani karantina selama 5 hari. Bisa di wisma atlit Pademangan atau di hotel - hotel yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19 Republik Indonesia. 

Jauh hari sebelum keberangkatan, saya mendapatkan beberapa informasi dari teman. Saya pun bergerilya mencari informasi melalui layanan pesan WA ke nomor - nomor yang tercantum dalam daftar hotel karantina tersebut.

Singkat cerita, pilihan saya jatuh ke Hotel Arcadia by Horizon Mangga Dua. Contact Personnya, Mbak Flaviana Ratnasari. Dari harga 5,5 juta dalam flyer hotelnya, GM Hotel Arcadia Mangga Dua ini langsung membalas pesan "Saya kasih 5 juta untuk WNI🙏🏻" Wow! 

Jarak yang dekat dari Stasiun Gambir menjadi salah satu alasan saya memilih hotel ini. Disamping itu, dengan harga segitu kita akan mendapatkan beberapa fasilitas:

Stay for 6 Days 5 Night based on single occupancy 1 Person in-room: 1 pax daily in-room Breakfast, 1 pax daily in-room Lunch, 1 pax daily in-room Dinner, 4 pcs Laundry (Top, Trousers / Skirt, under shirt, under wear), not accumulated 1 pax 2x PCR TEST in the Hotel in 2nd and 4th day, Clearance Letter issued by The Ministry of Health, and 1 pax Transportation from Airport / Port to Hotel (drop in / drop off). Dan ada juga, Special benefit: 1 pax daily in-room Vitamin + Milk + Snack. 

6. Masker dan Hand Sanitizer

Lima hal diatas adalah lima hal penting yang harus dipersiapkan sebelum cuti di tengah pandemi covid-19. 

Nah! Untuk mengikuti protokol kesehatan, pastikan kita membawa cadangan masker dan hand sanitizer. Mungkin jika merasa nyaman, bisa juga membawa face shield dan memakainya selama perjalanan udara.

7. Uang tunai atau ATM atau e-Banking atau Visa Card

Walaupun sudah booking secara online via contact person hotel, namun pembayaran baru dilakukan ketika kita tiba di hotel. Maka opsinya, bisa membawa uang tunai, atau dengan ATM (kartu debet), atau e-Banking atau Visa Card (kartu kredit). Terserah kita, punyanya dan nyamannya apa. 

8. Pakaian Ganti

Walaupun akan ada layanan laundry selama tinggal di hotel, namun ada baiknya kita menyiapkan pakaian ganti. Secukupnya saja. Sesuai selera saja. Toh, kita nggak kemana - mana selama karantina. 

Itu delapan persiapan penting sebelum keberangkatan ke Bandara Hamad International Airport. Lain - lain bisa menyesuaikan kebutuhan masing - masing. Mungkin bisa ditambahkan seperti obat P3K, charger HP, power bank, snack, sajadah (alat sholat bagi yang muslim), dan lainnya. 

Bersambung ke bagian kedua ya.... 

Jakarta, 1 Mei 2021

Ditulis di Kamar 1009 Hotel Arcadia by Horizon Mangga Dua.





No comments:

Post a Comment