Alhamdulillah
wasyukrulillah, hari ini memasuki Ramadhan hari ke-4. Kali ini saya akan
melanjutkan merangkum ngaji bareng Gus Mus, ngaji kitab Idhotun Nasyiin. Topik
ketiga berjudul AshShobru. Sabar.
Tabah menghadapi
kegentingan-kegentingan itu namanya orang yang berakal. Dengan sepenuh tekad.
Seperti orang yang diikat dirinya sendiri. Ketika menghadapi kegentingan tak
akan lari.
Tidak menghadapi
dengan panik. Tidak gelisah. Menghadapi dengan tenang. Yang seperti ini disebut
dengan 'Nafsul 'Aqila'. Jiwa yang aqil. Suatu karakter 'Malakah'. Tenang.
Malakah adalah karakter yang mendarah daging.
Gus Mus
mencontohkan, ketika seseorang sudah paham tentang Nahwu Shorof, jika ada yang
berbjcara "Jaa Zaidan", maka dengan serta merta menyampaikan yang
disampaikan orang tersebut tidak benar.
Contoh berikutnya
(sambil bercanda), seperti orang Indonesia, ketika bicara urusan dunia, orang
Indonesia itu malakah.
Nafsu aqila itu
tidak 'grusa grusu'. Ketika mendapatkan cobaan, dia mencoba menetralisir dengan
tenang. Tidak gugup. Tidak panik. Ketika cobaan datang bertubi-tubi, ditolak
dengan santai.