Tahun ini adalah tahun ketiga saya mengikuti pesta demokrasi di Qatar. Ini bukan pesta demokrasinya negara Qatar, melainkan pesta demokrasinya Rakyat Indonesia yang numpang pelaksanaanya di Qatar.
Tahun pertama saya ikut pemilu di Qatar di tahun 2009. Ketika itu
saya masih berada di tahun pertama sebagai warga perantau di Timur Tengah.
Pemilu kedua yang saya ikuti adalah pada pemilu tahun 2014. Kemudian pemilu di
tahun ini.
Dari tiga kali pemilu yang saya ikuti di Qatar, Alhamdulillah
semua berjalan lancar, aman dan damai. Momen pesta demokrasi di negara orang
adalah momen kebanggaan bagi saya khususnya, dan saya yakin bagi seluruh
Diaspora Indonesia di Qatar.
Kenapa demikian? Karena kita sebagai tamu di negeri Qatar tapi
masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan pemilu. Padahal yang namanya
pemilu itu mempunyai bermacam risiko yang bisa mengancam keamanan.
Alhamdulillah negara Qatar memberikan kepercayaan kepada Bangsa Indonesia untuk
menggelar pemilu. Perlu diketahui bahwa tidak semua negara-negara yang warganya
tinggal di Qatar diberikan kesempatan yang sama seperti yang diterima oleh
Negara Indonesia.
Inilah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga bersama, khususnya
oleh semua Diaspora Indonesia di Qatar dimanapun berada, dimanapun bekerja,
apapun pekerjaanya, tanpa kecuali.
Pada pemilu 2009, saya berkesempatan memberikan suara. Seingat
saya, waktu itu saya memberikan suara melalui DropBox (Kotak Suara Keliling).
Surat suara diantar oleh petugas pemilu ke pemilih. Petugas memberikan sebuah
amplop tersegel yang didalamnya ada surat suara. Setelah saya coblos, surat
suara tersebut saya masukkan lagi ke amplop dan akan diambil lagi oleh petugas
pemilu.
Di pemilu 2014 dan 2019 saya berkesempatan memberikan suara lagi.
Dan di kedua pemilu tersebut saya berkesempatan menjadi bagian penyelenggara
pemilu di Qatar. Saya bertugas sebagai anggota KPPSLN.
Seorang anggota PPLN Doha pernah menyampaikan kepada semua anggota
KPPSLN Doha, bahwa sebagai penyelenggara pemilu itu harus siap menjadi pihak
yang dicurigai. Artinya apa? Artinya kita harus siap menjadi pihak yang akan
selalu diawasi, akan selalu dikomentari tentang bermacam hal tentang
pelaksanaan pemilu. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai anggota
KPPSLN untuk menjaga amanah, jujur dan menjaga integritas.
Pemilu 2019 berbeda dengan pemilu 2014. Di pemilu 2014, pemilihan
presiden dan pemilihan legislatif berbeda waktunya. Sementara di tahun 2019
dilaksanakan secara serentak. Memang tak sesibuk pelaksanaan pemilu di dalam
negeri. Pemilu di luar negeri kita hanya memilih calon presiden wakil presiden
dan memilih anggota legislatif DPR RI DKI Jakarta II.
Pemungutan suara luar negeri dilaksanakan pada 8 - 14 April 2019
di 130 negara. Total DPT nya sekitar 2 juta pemilih.
Di Qatar, PPLN Doha dilantik sejak Maret 2018. Memiliki 125
anggota KPPSLN, yang terbagi ke dalam 17 TPSLN dan 2 KSK. TPSLN berada di Doha,
Messaeed, Alkhor dan Dukhan. Setiap TPSLN bisa menambahkan masing-masing 2
petugas ketertiban. Alhamdulilah antuasiasme WNI di Qatar untuk memilih sangat
luar biasa.
Di Qatar, pemungutan suara digelar di hari Jum'at, 12 April 2019.
Dari jam 13:00 - 21:00 Waktu Qatar.
Saya bertugas di TPSLN17 yang bertempat di Dukhan. Sebuah kota
kecil di bagian barat Qatar. Kota ini berjarak 100 KM dari ibukota Doha. Kota
dimana sumur minyak pertama digali dan diproduksi di Negara ini.
TPSLN17 bertempat di sebuah aula serbaguna milik perusahaan
pemerintah Qatar. Untuk mendapatkan tempat ini perlu proses panjang. Perlu ijin
sana sini. Bahkan ijinnya sampai ke kementerian luar negeri Qatar.
Malam sebelum pencoblosan, semua petugas KPPSLN Dukhan sudah mulai
bersiap diri. Ketua ditemani dua anggota KPPSLN termasuk saya berangkat ke KBRI
Doha untuk mengambil logistik pemilu. Jam 21:00 kita balik dari Doha dan tiba
di aula yang akan digunakan sebagai TPSLN, tempatnya masih dalam tahap
pembersihan karena habis dipakai acara warga ekspatriat lainnya. Padahal
kemarinnya sudah dikonfirmasi bahwa hari Kamis jam 16:00 tempat siap untuk
diatur sebagai TPSLN. Kamipun harus bersabar dan segera mengatur tempat malam
itu juga.
Keesokan harinya, jam 09:00 pagi kami mulai bersiap lagi mengecek
dan melengkapi persiapan tempat. Sementara itu Ketua, petugas ketertiban dan
para saksi mengambil surat suara di PPLN Doha.
Tepat jam 13:00 kegiatan pemungutan suara dimulai dengan upacara
pembukaan. Dibuka langsung oleh Ketua TPSLN17 Dukhan. Sebuah kehormatan bagi
kami karena mendapatkan kunjungan langsung Bapak Duta Besar, Bapak Muhammad
Basri Sidehabi beserta rombongan. Siang hingga malam pemungutan suara berjalan
lancar, aman, dan tertib.
Usai proses pemungutan suara dan pengisian bermacam laporan, jam
23:15, ketua, anggota dan petugas ketertiban TPSLN17 beserta para saksi
mengantarkan kotak suara ke tempat penyimpanan di KBRI Doha.
Alhamdulillah pada jam 02:00 keesokan harinya kita semua tiba
kembali di Dukhan dengan selamat. Untuk urusan lelah, jangan ditanya lagi.
Hari Rabu, 17 April 2019 menjadi hari pemilu serentak di tanah
air. Kami yang di Qatar melaksanakan penghitungan suara. Acara bertempat di
Intercontinental Hotel Doha. Sejak jam 06:00 pagi, semua anggota TPSLN17
meluncur ke Doha.
Ketua, 1 anggota dan 1 petugas ketertiban beserta para saksi
menuju KBRI Doha untuk mengambil surat suara yang sejak 12 April dititipkan
disana.
Sementara anggota KPPSLN lainnya menuju ke tempat penghitungan
suara guna menyiapkan TPSLN17. Sekira jam 08:00 acara penghitungan suara
dimulai. Acara penghitungan suara dan pencatatan laporan selesai sekira jam
19:00 malam. Berlanjut dengan makan malam bersama, evaluasi bersama dan berfoto
bersama. Alhamdulillah semua proses berjalan lancar. Jam 23:00 malam kami tiba
kembali dengan selamat di Kota Dukhan.
Bagi saya, menjadi anggota KPPSLN adalah sebuah kehormatan dan
pengalaman berharga bisa membantu hajatan negara. Tak dipungkiri kami
mendapatkan uang saku, tapi itu bukan tujuan kami, melainkan sebuah pengabdian
untuk negara yang sedang menyelanggarakan hajatan besar 5 tahunan.
Saya sebagai bagian dari penyelenggara pemilu serentak di Qatar
berharap semoga siapapun yang terpilih nantinya akan menjadi pemimpin dan wakil
rakyat yang amanah. Mengemban amanah rakyat yang telah dibebankan ke pundak
mereka. Dan kita sebagai rakyat Indonesia harus mendukung berjalannya
pemerintahan Republik Indonesia agar bisa memberikan kesejahteraan pada seluruh
rakyatnya. Mendukung dengan peran dan fungsi individu sesuai dengan profesinya
masing-masing.
Doha, 23 April 2019
@sugengbralink
No comments:
Post a Comment