Tuesday, April 23, 2019

3 KALI PEMILU DI QATAR




Tahun ini adalah tahun ketiga saya mengikuti pesta demokrasi di Qatar. Ini bukan pesta demokrasinya negara Qatar, melainkan pesta demokrasinya Rakyat Indonesia yang numpang pelaksanaanya di Qatar. 

Tahun pertama saya ikut pemilu di Qatar di tahun 2009. Ketika itu saya masih berada di tahun pertama sebagai warga perantau di Timur Tengah. Pemilu kedua yang saya ikuti adalah pada pemilu tahun 2014. Kemudian pemilu di tahun ini.

Dari tiga kali pemilu yang saya ikuti di Qatar, Alhamdulillah semua berjalan lancar, aman dan damai. Momen pesta demokrasi di negara orang adalah momen kebanggaan bagi saya khususnya, dan saya yakin bagi seluruh Diaspora Indonesia di Qatar. 

Kenapa demikian? Karena kita sebagai tamu di negeri Qatar tapi masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan pemilu. Padahal yang namanya pemilu itu mempunyai bermacam risiko yang bisa mengancam keamanan. Alhamdulillah negara Qatar memberikan kepercayaan kepada Bangsa Indonesia untuk menggelar pemilu. Perlu diketahui bahwa tidak semua negara-negara yang warganya tinggal di Qatar diberikan kesempatan yang sama seperti yang diterima oleh Negara Indonesia. 

Inilah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga bersama, khususnya oleh semua Diaspora Indonesia di Qatar dimanapun berada, dimanapun bekerja, apapun pekerjaanya, tanpa kecuali.

Pada pemilu 2009, saya berkesempatan memberikan suara. Seingat saya, waktu itu saya memberikan suara melalui DropBox (Kotak Suara Keliling). Surat suara diantar oleh petugas pemilu ke pemilih. Petugas memberikan sebuah amplop tersegel yang didalamnya ada surat suara. Setelah saya coblos, surat suara tersebut saya masukkan lagi ke amplop dan akan diambil lagi oleh petugas pemilu. 

Di pemilu 2014 dan 2019 saya berkesempatan memberikan suara lagi. Dan di kedua pemilu tersebut saya berkesempatan menjadi bagian penyelenggara pemilu di Qatar. Saya bertugas sebagai anggota KPPSLN. 

Seorang anggota PPLN Doha pernah menyampaikan kepada semua anggota KPPSLN Doha, bahwa sebagai penyelenggara pemilu itu harus siap menjadi pihak yang dicurigai. Artinya apa? Artinya kita harus siap menjadi pihak yang akan selalu diawasi, akan selalu dikomentari tentang bermacam hal tentang pelaksanaan pemilu. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai anggota KPPSLN untuk menjaga amanah, jujur dan menjaga integritas. 

Pemilu 2019 berbeda dengan pemilu 2014. Di pemilu 2014, pemilihan presiden dan pemilihan legislatif berbeda waktunya. Sementara di tahun 2019 dilaksanakan secara serentak. Memang tak sesibuk pelaksanaan pemilu di dalam negeri. Pemilu di luar negeri kita hanya memilih calon presiden wakil presiden dan memilih anggota legislatif DPR RI DKI Jakarta II. 

Pemungutan suara luar negeri dilaksanakan pada 8 - 14 April 2019 di 130 negara. Total DPT nya sekitar 2 juta pemilih. 

Di Qatar, PPLN Doha dilantik sejak Maret 2018. Memiliki 125 anggota KPPSLN, yang terbagi ke dalam 17 TPSLN dan 2 KSK. TPSLN berada di Doha, Messaeed, Alkhor dan Dukhan. Setiap TPSLN bisa menambahkan masing-masing 2 petugas ketertiban. Alhamdulilah antuasiasme WNI di Qatar untuk memilih sangat luar biasa. 

Di Qatar, pemungutan suara digelar di hari Jum'at, 12 April 2019. Dari jam 13:00 - 21:00 Waktu Qatar. 

Saya bertugas di TPSLN17 yang bertempat di Dukhan. Sebuah kota kecil di bagian barat Qatar. Kota ini berjarak 100 KM dari ibukota Doha. Kota dimana sumur minyak pertama digali dan diproduksi di Negara ini. 

TPSLN17 bertempat di sebuah aula serbaguna milik perusahaan pemerintah Qatar. Untuk mendapatkan tempat ini perlu proses panjang. Perlu ijin sana sini. Bahkan ijinnya sampai ke kementerian luar negeri Qatar. 

Malam sebelum pencoblosan, semua petugas KPPSLN Dukhan sudah mulai bersiap diri. Ketua ditemani dua anggota KPPSLN termasuk saya berangkat ke KBRI Doha untuk mengambil logistik pemilu. Jam 21:00 kita balik dari Doha dan tiba di aula yang akan digunakan sebagai TPSLN, tempatnya masih dalam tahap pembersihan karena habis dipakai acara warga ekspatriat lainnya. Padahal kemarinnya sudah dikonfirmasi bahwa hari Kamis jam 16:00 tempat siap untuk diatur sebagai TPSLN. Kamipun harus bersabar dan segera mengatur tempat malam itu juga. 

Keesokan harinya, jam 09:00 pagi kami mulai bersiap lagi mengecek dan melengkapi persiapan tempat. Sementara itu Ketua, petugas ketertiban dan para saksi mengambil surat suara di PPLN Doha. 

Tepat jam 13:00 kegiatan pemungutan suara dimulai dengan upacara pembukaan. Dibuka langsung oleh Ketua TPSLN17 Dukhan. Sebuah kehormatan bagi kami karena mendapatkan kunjungan langsung Bapak Duta Besar, Bapak Muhammad Basri Sidehabi beserta rombongan. Siang hingga malam pemungutan suara berjalan lancar, aman, dan tertib.

Usai proses pemungutan suara dan pengisian bermacam laporan, jam 23:15, ketua, anggota dan petugas ketertiban TPSLN17 beserta para saksi mengantarkan kotak suara ke tempat penyimpanan di KBRI Doha.

Alhamdulillah pada jam 02:00 keesokan harinya kita semua tiba kembali di Dukhan dengan selamat. Untuk urusan lelah, jangan ditanya lagi.

Hari Rabu, 17 April 2019 menjadi hari pemilu serentak di tanah air. Kami yang di Qatar melaksanakan penghitungan suara. Acara bertempat di Intercontinental Hotel Doha. Sejak jam 06:00 pagi, semua anggota TPSLN17 meluncur ke Doha. 

Ketua, 1 anggota dan 1 petugas ketertiban beserta para saksi menuju KBRI Doha untuk mengambil surat suara yang sejak 12 April dititipkan disana.

Sementara anggota KPPSLN lainnya menuju ke tempat penghitungan suara guna menyiapkan TPSLN17. Sekira jam 08:00 acara penghitungan suara dimulai. Acara penghitungan suara dan pencatatan laporan selesai sekira jam 19:00 malam. Berlanjut dengan makan malam bersama, evaluasi bersama dan berfoto bersama. Alhamdulillah semua proses berjalan lancar. Jam 23:00 malam kami tiba kembali dengan selamat di Kota Dukhan. 

Bagi saya, menjadi anggota KPPSLN adalah sebuah kehormatan dan pengalaman berharga bisa membantu hajatan negara. Tak dipungkiri kami mendapatkan uang saku, tapi itu bukan tujuan kami, melainkan sebuah pengabdian untuk negara yang sedang menyelanggarakan hajatan besar 5 tahunan. 

Saya sebagai bagian dari penyelenggara pemilu serentak di Qatar berharap semoga siapapun yang terpilih nantinya akan menjadi pemimpin dan wakil rakyat yang amanah. Mengemban amanah rakyat yang telah dibebankan ke pundak mereka. Dan kita sebagai rakyat Indonesia harus mendukung berjalannya pemerintahan Republik Indonesia agar bisa memberikan kesejahteraan pada seluruh rakyatnya. Mendukung dengan peran dan fungsi individu sesuai dengan profesinya masing-masing. 

Doha, 23 April 2019
@sugengbralink


No comments:

Post a Comment