Saturday, July 06, 2019

KINI PERPANJANGAN STR 10 HARI BERES!


Alhamdulillah proses perjangangan STR (Surat Tanda Registrasi) beres hanya dalam waktu 10 hari. Wow! cepat sekali dan semuanya online!

Sebelum melanjutkan artikel ini, saya atas nama pribadi sebagai seorang pekerja di bidang kesehatan (NURSE) ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Indonesia, khususnya KTKI (Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia) yang telah melakukan proses online di bidang pengurusan STR, baik itu yang baru maupun perpanjangan. Tentu masih ada yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan, tapi patutlah kita sebagai warga bangsa untuk menghargai dan mengapresiasi setiap upaya untuk menuju ke arah yang lebih baik. Jika hari ini membutuhkan proses hingga 10 hari, mungkin kedepannya 3 hari bisa selesai. Aamiin.

Perlu kita ketahui bersama bahwa mandat KTKI tertuang di dalam Peraturan Presiden No. 90 Tahun 2017.  Munculnya PerPres ini mengingat adanya 2 UU yang telah muncul sebelumnya yaitu:

"bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Pasal 52 ayat (3) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia."
Langsung saja, berikut langkah-langkah dan pengalaman saya dalam memperpanjang STR secara online melalui laman KTKI (Aplikasi STR Online Versi 2.0.):

Monday, July 01, 2019

PIDATO LENGKAP JOKOWI DALAM RAPAT PENETAPAN PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN 2019 - 2024

PIDATO LENGKAP PAK JOKO WIDODO USAI PENETAPAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore, salam sejahtera, shalom, om swastiastu, namo budhaya, salam kebajikan.

Bapak, Ibu sekalian.
Alhamdulillah, kita semuanya bersyukur KPU telah menyelesaikan tugas konstitusionalnya untuk menetapkan capres cawapres terpilih melalui pleno terbuka yang baru saja kita ikuti.

Saya dan Pak Kiai Ma'ruf Amin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh rakyat kepada kami berdua untuk melanjutkan tugas sejarah, membawa seluruh rakyat Indonesia menuju Indonesia maju yang bermartabat, sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

Monday, June 24, 2019

MOMEN LEBARAN 1440 H BERSAMA KELUARGA

Mengisi momen mudik lebaran 1440H/2019M kami isi dengan bersilaturrahim dengan keluarga dan sanak saudara. Waktu 2 minggu liburan rasanya sangat cepat berlalu.
Foto sehabis sholat idul fitri 1440 H












Dukhan, 24 Juni 2019






Monday, June 17, 2019

PENGALAMANKU NGINEP DI HOTEL KAPSUL BANDARA SOETTA


Musim mudik 2019 saya mencoba hal baru. Usai lebih dari 8 jam perjalanan udara, alhamdulillah saya tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Jam 08:45 pagi urusan bagasi sudah beres. Sementara perjalanan lanjutan naik kereta masih nunggu hingga jam 16:00 sore. Akhirnya saya manfaatkan waktu yang masih lumayan lama tersebut untuk nyicipin gimana rasanya nginep di hotel digital atau yang biasa dikenal dengan hotel kapsul.


Hotel ini terletak di lantai satu Terminal 3 Ultimate Soetta Airport, suasananya begitu tenang. Memang tak 100% silence, tapi kita bisa melewati waktu nunggu dengan nyaman. Tarif sewanya per tanggal 29 Mei 2019 sebagai berikut:

Mandi saja: 128K IDR
6 jam: 248K IDR
9 jam: 298K IDR
1 malam: 328K IDR

Saturday, May 25, 2019

Ngaji Idhotun Nasyiin: #5 Ikhlas



Al 'amalu jismun rukhuhu al ikhlas_
Ruhnya amal badan itu ikhlas

Amal yang tidak ikhlas itu seperti mayat. Seperti badan tanpa ruh. Tidak bisa apa-apa. Tidak bisa gerak. Tidak ada manfaatnya.

Seringkali melihat kaum yang beramal akan tetapi tidak berpengaruh baik pada amalnya tersebut. Sehingga tidak mendapat pertolongan Allah. Maka seringkali gagal. 

Syaikh Musthofa mengibaratkan seperti seseorang yang hanya 'nyemplung' ke laut yang dangkal. Hanya berada di tepian. Tidak dalam. Padahal mutiara itu terletak di tengah laut. Dalam. Sejatinya tidak ada sebab apapun kecuali ikhlas. Tidak adanya ikhlas yang jadi petunjuknya. Tidak dipimpin oleh keikhlasan. 

Karena sejatinya tidak mengamalkan kecuali hanya untuk mendapatkan sesuatu. Materi, kedudukan atau mencari kemuliaan yang maya. 

Kenapa orang yang bekerja tidak ikhkas banyak yang gagal? Apa rahasianya? 

Friday, May 17, 2019

Ngaji Idhotun Nasyiin: #4 An Nifak


Ramadhan terus berlalu. Pergi meninggalkan kita. Mari kita lanjutkan ngaji bareng Gus Mus. Kali ini topiknya tentang An Nifak. Kemunafikan. Nifak itu antara yang dilahirkan (kenyataan) dengan yang ada di dalam hati tidak sama.
Gus Mus mencontohkan tentang seseorang yang kedatangan seorang tamu. Tamunya lama tak pulang-pulang. Segala macam hidangan sudah disajikan, dimakannya dengan lahap oleh si tamu tersebut. Ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon, sampe-sampe si tuan rumah tak punya kesempatan untuk berbicara.
Ketika tiba saatnya si tamu pamit mau pulang, si tuan rumah malah menjawab "Kok keseso mawon (kok tergesa-gesa)." Nah yang begini ini namanya nifak.
Dalam zaman Nabi Muhamamd SAW, dicontohkan ketika seseorang bersyahadat, tapi di dalam hatinya tidak. Diluarnya mengikuti Nabi, akan tetapi di dalam hatinya memusuhi Nabi. Biasanya orang seperti ini pengecut (tidak berani). Jadi gandhengane kemunafikan itu dengan kepengecutan.
Kalau yang berani, "sampeyan iku kit mau ngoceh
wae kok lagi muni wangsul sakniki, monggo ndang minggat (anda ini dari tadi berbicara terus kok tiba-tiba ingin pamit pulang, sana pergi!)" tapi karena takut jadi nggak enak. Hehhe

Thursday, May 16, 2019

Ngaji Idhotun Nasyiin: #3 Sabar



Alhamdulillah wasyukrulillah, hari ini memasuki Ramadhan hari ke-4. Kali ini saya akan melanjutkan merangkum ngaji bareng Gus Mus, ngaji kitab Idhotun Nasyiin. Topik ketiga berjudul AshShobru. Sabar.

Tabah menghadapi kegentingan-kegentingan itu namanya orang yang berakal. Dengan sepenuh tekad. Seperti orang yang diikat dirinya sendiri. Ketika menghadapi kegentingan tak akan lari.
Tidak menghadapi dengan panik. Tidak gelisah. Menghadapi dengan tenang. Yang seperti ini disebut dengan 'Nafsul 'Aqila'. Jiwa yang aqil. Suatu karakter 'Malakah'. Tenang. Malakah adalah karakter yang mendarah daging.

Gus Mus mencontohkan, ketika seseorang sudah paham tentang Nahwu Shorof, jika ada yang berbjcara "Jaa Zaidan", maka dengan serta merta menyampaikan yang disampaikan orang tersebut tidak benar.

Contoh berikutnya (sambil bercanda), seperti orang Indonesia, ketika bicara urusan dunia, orang Indonesia itu malakah.

Nafsu aqila itu tidak 'grusa grusu'. Ketika mendapatkan cobaan, dia mencoba menetralisir dengan tenang. Tidak gugup. Tidak panik. Ketika cobaan datang bertubi-tubi, ditolak dengan santai.