Bulan Juli 2020 adalah fase kedua dalam tahapan pencabutan masa 'PSBB' di Qatar. Fase kedua ini berlaku sejak 1 Juli lalu. Hal ini merupakan wujud pelaksanaan rencana pemerintah Qatar yang disampaikan oleh Komite Tertinggi Manajemen Krisis, Ibu Lolwa Rashed Al Khater pada awal Juni 2020.
Pemerintah Qatar menerapkan 4 fase dalam upaya melonggarkan atau mencabut pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Fase pertama sudah diterapkan sejak 15 Juni 2020. Pada fase pertama, beberapa masjid telah dibuka untuk umum. Masjid - masjid yang dibuka jumlahnya tidak banyak. Di wilayah tempat domisili saya sekarang, dari 5 masjid yang ada, hanya 1 yang dibuka.
JAMAAH DI MASJID
Masjid yang dibuka di fase pertama boleh dibilang hanya masjid besar saja. Setelah azan dikumandangkan, jamaah diberi kesempatan 5 menit untuk masuk ke masjid. Wudhu dilakukan di rumah masing - masing. Sajadah membawa masing - masing dari rumah.
Tak ada makmum masbuk. Jarak antar jamaah pun diatur sedemikian rupa untuk mengurangi risiko penularan covid-19. Pokoknya datang ke masjid, sholat jamaah, wirid sebentar, terus pulang. Masjid akan segera ditutup kembali usai sholat jamaah.
Bahkan, hingga hari ini saya masih belum pergi ke masjid. Masih memilih sholat sendiri di rumah. Nunggu nanti kalau semua masjid di Qatar sudah dibuka. Semoga masih ada umur panjang.
Kemudian, beberapa toko atau kios di pusat perbelanjaan (Mall) juga mulai dibuka. Taman - taman publik dibuka untuk kegiatan olahraga. Anak - anak dibawah usia 12 tahun tak dibolehkan masuk ke taman - taman di fase pertama. 40 persen Klinik - klinik swasta juga sudah mulai dibuka dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
FASE KEDUA
Nah, saat ini Qatar telah memasuki minggu ketiga pada fase kedua. Masjid - masjid masih berada pada aturan yang sama. Restoran sudah mulai dibuka untuk umum, dengan pembatasan kapasitas tamu yang hadir.
Pada fase kedua, Mall sudah mulai dibuka secara lebih luas, tentu dengan kapasitas pengunjung yang dibatasi. Anak - anak dibawah usia 12 tahun juga belum boleh masuk.
Tempat publik lainnya yang sudah mulai dibuka pada fase kedua diantaranya museum, perpustakaan, pasar, dan pasar aneka rupa (wholesale) dibuka untuk um dengan pembatasan jam buka dan jumlah pengunjung.
PIKNIK KE PANTAI
Pada fase kedua ini, kumpul - kumpul publik sudah diperbolehkan untuk maksimum 5 orang. Bagi para pelanggar akan terkena denda. 50 persen karyawan sektor pemerintah dan swasta sudah diperbolehkan kembali ke tempat kerja dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Untuk acara piknik dengan kapal sewaan dan kapal pesiar (kecil), diperbolehkan dengan jumlah penumpang tak lebih dari 10 orang.
Semua taman, dan pantai dibuka kembali untuk publik, untuk semua umur. Tentu dengan tetap menjaga jarak aman dan sehat. Tempat - tempat bermain anak masih tetap tutup di fase ini.
Untuk para atlit profesional diperbolehkan melakukan latihan di tempat terbuka dan gedung besar dengan pembatasan maksimum 10 orang per kelompok.
Kemudian sektor klinik swasta meningkat kapasitas pelayanannya dari 40 persen menjadi 60 persen, dengan tetap memberikan pelayanan gawat darurat.
EHTERAZ
Saya sendiri sempat pergi ke pasar tradisional dua hari yang lalu. Suasana sudah mulai ramai. Tempat parkir kendaraan pun mulai dipadati pengunjung.
Sebelum memasuki tempat perbelanjaan, seorang petugas atau petugas keamanan akan melakukan pengecekan. Mereka mengecek status aplikasi Ehteraz. Hanya yang berstatus Hijau, yang diperbolehkan masuk. Mereka juga mengecek suhu tubuh kita.
Ehteraz adalah aplikasi berbasis android dan IOS. Aplikasi ini bisa berfungsi jika terhubung dengan internet, status lokasi dan bluetooth aktif. Ketika aplikasi ini aktif, maka akan memberikan beragam informasi terkini seputar covid-19 di Qatar.
Di halaman utama, akan muncul barcode yang berisi data pengguna dan status kesehatan terhadap covid-19 dari yang bersangkutan. Ada 4 warna barcode yaitu hijau, kuning, abu - abu dan merah. Hanya yang ehteraz nya warna hijau yang boleh keluar rumah, apalagi ke tempat - tempat publik.
Pesan saya secara pribadi untuk teman - teman Diaspora Indonesia di Qatar, ikuti protokol kesehatan ketika kita berkunjung ke tempat - tempat publik. Pastikan memakai masker, aktifkan ehteraz, cuci tangan pakai sabun atau sanitizer, dan jaga jarak aman.
Setiap kita mempunyai peran untuk menjaga kesehatan masing - masing dan menjaga agar orang - orang di sekitar kita tetap sehat. Tetap semangat. Salam tangguh dan salam sehat untuk kita semua. ✊✊✊
Jangan lupa bahagia๐๐๐.
Dukhan, 15 Juli 2020
Ditulis oleh Sugeng R. Bralink
Referensi tulisan: Aljazeera, Peninsula Qatar, Gulf Times, Qatar Living, IloveQatar, Government Communications Office, dan lainnya.
No comments:
Post a Comment