Monday, July 13, 2020

BASIC MANAGEMENT: MENITI KARIR DI LUAR NEGERI

BASIC MANAGEMENT: MENITI KARIR DI LUAR NEGERI

Tulisan ini adalah tulisan berseri. Tulisan ini akan menjadi seri pertama dari keempat seri tulisan yang akan saya tulis. Tulisan ini bersumber dari kegiatan Zoominar ke-63 yang diselenggarakan oleh DPP PPNI pada 11 Juli 2020.

Judul artikel ini adalah judul presentasi yang disusun oleh Mas Bisri Mustofa. Beliau adalah perawat Indonesia yang bekerja di Kuwait sejak tahun 2003. Hingga saat ini, beliau bekerja sebagai Emergency Staff Nurse di Farwaniya Hospital Kuwait.

Presentasi Mas Bisri dimulai dengan pertanyaan: Kenapa judul yang saya bawakan basic management meniti karir di luar negeri?

Menurut beliau, ketika tidak di-manage atau ditata maka tujuan tidak tercapai dengan baik. Dan yang paling penting dari ke semua rencana yang akan ditata adalah niat. Niat yang kuat menjadi sangat penting bagi teman - teman mahasiswa perawat atau perawat yang mempunyai keinginan bekerja ke luar negeri.


LATAR BELAKANG

Dari hasil survei Mas Bisri, ada 5 latar belakang mengapa perawat Indonesia perlu ke luar negeri. Lima hal tersebut yaitu kompetisi yang tinggi, terbatasnya lapangan kerja di sektor pemerintah dan swasta, kebutuhan pengembangan karir dan profesional, potensi lulusan keperawatan, dan prospek keuangan masa depan.

Dari paparan Pak Ketua Umum DPP PPNI yang dikutip Mas Bisri bahwa paling tidak saat ini ada sekitar 80.000 lulusan per tahun, dan yang terserap lapangan kerja hanya 4 -5 persen saja. Lulusan yang begitu banyak tak sebanding dengan pertumbuhan Rumah Sakit (fasilitas kesehatan) sebagai penyedia lapangan kerja perawat pada umumnya.

PROSES

Dalam menjalani proses menuju ke luar negeri, perawat harus mempunyai tujuan yang jelas. Seorang perawat harus mempunyai niat yang kuat dan mulai mempelajari tentang peluang kerja di negara tujuan, mempelajari budaya negara tujuan dan lain sebagainya.

Tujuan yang akan dicapai bisa dituangkan ke dalam format SMART. S (Specific), tujuan harus jelas. M (Measurable), tujuan terukur dan bisa diukur. A (Action), melakukan aksi nyata. R (Realistic), sesuatu yang bisa dicapai. T (Time Frame), jangka waktu.

Dengan 5W dan 1H kita bisa tuangkan rencana agenda kita agar lebih mudah. W (Why) mengapa kita ke luar negeri.W (What), apa yang harus disiapkan. W (Where) negara mana yang akan dituju. (When), kapan kira - kira akan pergi. W (Who), siapa yang akan kita hubungi, H (How), bagaimana cara melakukan registrasi, ticketing, dan urusan lainnya.

Sebelum memutuskan keluar negeri, penting sekali bagi seorang perawat untuk mendapatkan dukungan keluarga dan saudara.

7 HAL PENTING

Selanjutnya apa saja yang perlu dipersiapkan. Ada 7 hal penting yang perlu dicatat, diantaranya: dokumen (ijazah, pengalaman kerja, pas foto, KK, KTP dan akta kelahiran), pelatihan bahasa (khususnya bahasa inggris), kemudian untuk ujian registrasi, proses visa, ticketing, dan keuangan, hal ini akan dibantu oleh pihak agency (PJTKI) atau calon user (pengguna).

Kemudian 7 hal penting lainnya adalah kesiapan kondisi psikologis (jangan sampai ada paksaan), kondisi fisik yang sehat, dukungan keluarga, kelengkapan dokumen, kompetensi, keuangan (biaya) dan legal (dari profesi).

STRATEGI TERBAIK

"Kesalahan dalam merencanakan, akan merencanakan kesalahan". Itulah quote yang disampaikan perawat lulusan tahun 2000 ini. Jadi jangan sampai tidak ada perencanaan yang baik sebelum anda berencana bekerja ke luar negeri.

Mas Bisri menyarankan agar teman - teman perawat membuat program timeline. Apa yang akan dilakukan dan kapan rencana pelaksanaanya. Dalam konklusinya, beliau menyampaikan bahwa manajemen karir luar negeri adalah sangat penting dalam membantumu fokus mencapai tujuanmu.

6 KEUNTUNGAN BEKERJA DI LUAR NEGERI

Enam keuntungan yang didapat sebagai perawat yang bekerja di luar negeri diantaranya:
- Income lebih dari negara asal. Layaknya botol minuman, ketika di jual di beda tempat, harganya berbeda. Begitupun ketika kerja sebagai perawat, ketika bekerja di luar negeri maka hasil yang didapat-pun akan berbeda.
- Terbiasa mandiri dan profesional. Kita harus mandiri, karena di luar negeri akan berinteraksi dengan komunitas masyarakat dari berbagai negara.
- Makin lancar berbahasa asing,
- Bisa jalan - jalan ke luar negeri, umroh maupun haji.
- Menambah jaringan, dan
- Memahami budaya lain.

FISIK BUKANLAH PENGHALANG

Secara ukuran fisik, perawat Indonesia cenderung memiliki postur tubuh lebih kecil dibanding postur tubuh orang dari negara lain, misalnya orang - orang Afrika. Namun jangan khawatir. Perawat Indonesia memang lebih kecil dari segi fisik tetapi bisa menjadi pemimpin bagi mereka yang memiliki fisik lebih besar.

Sebagai penutup presentasi, perawat yang bekerja di ruang emergency ini mengutip Quran Surah Al Hujurat ayat 13, yang artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Beliau menyemangati generasi muda perawat Indonesia agar bersemangat untuk segera menyusul ke luar negeri. Beliau menyebut dirinya yang lulusan tahun 2000 (yang sudah lama) saja mampu, apalagi teman - teman perawat lulusan baru. Kalian ilmunya lebih banyak. Ilmunya lebih tinggi dari pada lulusan lama. Kalian akan bisa bersaing di luar negeri.

Dukhan, 13 Juli 2020
Ditulis oleh Sugeng R. Bralink.

No comments:

Post a Comment