Perawat, profesi ini dulu identik dengan seragam putih - putih. Kalau di Rumah Sakit biasa dipanggil Suster (bagi perawat perempuan) dan Bruder (bagi perawat laki - laki). Nah kalau di kampung, biasa dipanggil Pak Mantri. Ya karena mereka biasa jadi mantri suntik dan mantri sunat. Ditengah benar tidaknya 'praktik' yang telah lama dilakukan di tengah masyarakat pada jaman dulu.
Profesi yang satu ini lagi menjadi perhatian dunia. Ditengah pandemi covid-19, profesi Perawat menjadi salah satu yang terdepan diantara profesi - profesi lainnya. Tatkala masyarakat kebanyakan dianjurkan untuk tinggal di rumah atau kerja dari rumah, bagi kami yang berprofesi perawat, tak ada pilihan lain kecuali harus siap bekerja. Kapan saja dan dimana saja.
Kami menjadi bagian dari para pejuang kesehatan dalam perang melawan virus corona, tak hanya di tanah air tercinta, tapi kami yang saat ini bekerja sebagai perawat di luar negeri.
Hari ini, teman sejawat kami di Kuwait meninggal dunia. Beliau berpulang sebagai pejuang kesehatan melawan corona di tanah rantau. Semoga husnul khotimah. Aamiin.
Ditengah kondisi pandemi, kami para perantau tak bisa pulang. Kami (khususnya tenaga kesehatan) diminta untuk menunda cuti. Kami diminta bersiap kalau sewaktu - waktu pihak pemerintah setempat memerlukan bantuan.
Kami harus berjuang di negeri orang, bersama - sama rekan - rekan sesama tenaga kesehatan negara lain untuk bersama - sama membantu sesama. Kami berjuang bukan hanya atas nama sendiri sebagai seorang pekerja migran, tapi kami juga turut mengemban nama baik Bangsa Indonesia di kancah Internasional.
Di Qatar, jumlah perawat Indonesia tak banyak. Jumlahnya kurang dari 60. Tersebar di berbagai instansi. Ada yang di Rumah Sakit Pemerintah, Klinik Swasta dan Klinik - klinik perusahaan. Saat ini kami tak bisa mudik. Saat ini kami harus siap kapan saja ketika panggilan tugas memanggil.
Tetap semangat bagi rekan - rekan perawat yang sedang bertugas. Dimana saja. Di darat maupun di laut. Di Rumah sakit, Puskesmas maupun Klinik - klinik.
Tetap waspada. Teruslah belajar ditengah pandemi. Kebijakan dan aturan ditengah kondisi wabah bisa berubah sewaktu - waktu.
Dukhan, 2 Syawal 1441 H.
No comments:
Post a Comment