Beberapa bulan terakhir harga minyak terus terjun bebas. Hari ini tercatat di level 27$ per barrel. Harga yang sangat-sangat rendah dibanding harga puncaknya yang sempat tembus 145$ per barrel.
Saya nggak akan membahas lebih dalam tentang harga minyak yang terus turun karena saya bukan ahli migas. Namun sebagai TKI di luar negeri, khususnya di sektor migas cukup dibuat degdegan dengan makin turunnya harga minyak.
Setelah peristiwa bom di Sarinah beberapa hari lalu, sempat muncul hashtag #KamiTidakTakut.
Begitupun dengan efek harga minyak turun, muncul hashtag #KamiDegDegan.
Apalagi pemberitaan demi pemberitaan media seputar harga minyak dan krisis di berbagai negara kian membuat kami tambah degdegan.
Kami tidak bisa berharap banyak akan status keamanan pekerjaan saat ini, namun kami harus tetap optimis dan terus berdo'a agar semua berjalan baik-baik saja.
Sebagai perantau, harus siap kapan saja pulang kampung. Entah itu kondisi emergency yang bersifat pribadi maupun emergency lainnya. Maka dari itu persiapan kondisi darurat termasuk resiko kehilangan pekerjaan. Plan A, plan B maupun plan C harus dipersiapkan.
Tentu kita tak berharap kehilangan pekerjaan atau terjadinya kondisi yang tidak aman. Namun itu semua bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Separah apapun kondisi degdegan anda saat ini, tetaplah rileks. Rejeki sudah ada yang mengatur. Alloh lah Maha Pemberi Rejeki. Kita harus tetap bergantung kepadaNya.
Wallohua'lam.
Doha, 21 Januari 2016
@sugengbralink
@sugengbralink
No comments:
Post a Comment