CV (Curriculum Vitae) diibaratkan seperti umpan bagi seorang pemancing. Umpan yang tepat akan mendapatkan jenis ikan yang diinginkan. Begitupun CV, jika CV acak-acakan maka jangan pernah anda berharap untuk mendapatkan pekerjaan yang diimpikan!
Di tahun 90-an, Saya masih teringat dengan format CV yang tinggal mengisi kolom-kolomnya. Kita tinggal beli formatnya di toko-toko buku. Walaupun percetakannya berbeda, namun rata-rata isinya sama.
Di era digital seperti sekarang, rasanya kita tak perlu dipusingkan mengisi kolom-kolom formulir CV tersebut. Bahkan sampai harus menulis berlembar-lembar surat lamaran dengan goresan pena. Bisa pegal-pegal jari-jari kita!
Era komputerisasi membuat semuanya menjadi lebih mudah dan simple. Tinggal tuangkan saja data-data tentang kita yang akan kita 'jual' ke 'calon pembeli' ke dalam format office.
Layaknya sebuah umpan bagi seorang pemancing, CV harus bisa merepresentasikan siapa kita. Agar
'calon pembeli' tidak salah pilih dengan sesuatu yang akan dipilihnya. Nggak mau dong mereka membeli kucing dalam karung.
Secara umum format CV dibagi menjadi dua, CV bagi fresh graduate (yang masih minim pengalaman kerja) dan CV bagi yang sudah banyak pengalaman kerjanya.
CV bagi fresh graduate lebih menonjolkan pada pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki pelamar. Sementara CV bagi yang sudah berpengalaman tentu akan berisi riwayat pengalaman kerja dan pelatihan-pelatihan yang dimiliki.
Untuk menarik perhatian pihak personalia maka CV harus tersusun secara rapi. Jenis huruf yang dipakai harus enak dibaca. Jangan terlalu banyak. Cukup satu atau dua font saja. Susunan tulisan yang baik dan rapi akan menjadi magnet bagi seorang personalia.
Bagaimana anda akan berharap banyak diterima kerja jika tulisan CV anda tak menarik hati seorang personalia. Seorang personalia menjadi orang pertama yang membuka peluang anda bisa bekerja di perusahaan atau user yang anda lamar. Gagal di tahapan ini maka peluang anda pun hangus!
Selanjutnya adalah data-data apa saja yang perlu kita isikan. Data pertama adalah data diri. Data ini berisi nama lengkap, tempat tanggal lahir, nomor telepon/mobile dan alamat email.
Yakinkan tidak ada yang salah entry. Gunakan alamat email yang ada unsur nama anda. Jangan
gunakan email address yang aneh-aneh. Akan terkesan tidak professional.
Ada sebagian referensi yang menyatakan bahwa alamat rumah, tidak menjadi hal yang penting untuk dimasukkan ke data diri. Alamat rumah dan data-data pribadi yang bersifat sekunder bisa dimasukkan jika diminta kemudian oleh pihak perusahaan (user).
Namun tidak ada salahnya jika anda mencantumkan alamat rumah (alamat tempat tinggal sekarang), barangkali masih ada yang mengirim panggilan wawancaranya melalui kantor pos atau paket titipan kilat.
Yang kedua adalah mencantumkan data pendidikan. Masukkan data-data pendidikan formal dimulai dari yang terkini, kemudian disusul pendidikan-pendidikan sebelumnya. Tuliskan nama sekolah atau kampusnya dan tahun lulus.
Yang ketiga adalah pelatihan yang pernah diikuti. Catatlah pelatihan-pelatihan yang benar-benar sesuai dengan posisi kerja yang kita lamar. Jangan asal memasukkan segala macam pelatihan yang pernah diikuti. Tidak ada gunanya kita masukkan pelatihan-pelatihan yang tidak ada relevansinya dengan pekerjaan yang kita inginkan. None Sense!
Yang keempat adalah kolom bagi anda yang sudah berpengalaman kerja. Tuliskan riwayat pekerjaan anda. Sebagai apa. Tuliskan juga tanggung jawab kerjanya secara singkat, padat dan berisi. Jangan terlalu bertele-tele!
Yang kelima, cantumkan surat referensi jika ada. Referensi dari seorang atasan di tempat kerja anda sebelumnya bisa menjadi nilai plus. Referensi ini bukanlah surat nepotisme. Referensi ini lebih kepada penegasan dari seseorang tentang diri anda yang memiliki dedikasi bagus, misalnya: anda adalah seorang bertanggungjawab, pekerja keras dan jujur. Semacam itulah.
Jika anda seorang fresh graduate, di bagian kelima ini anda bisa mencantumkan ketrampilan-ketrampilan tambahan yang anda miliki. Atau mungkin penghargaan yang didapat selama masa kuliah.
Jika semua sudah ditulis dengan baik, jangan lupa periksa sekali atau dua kali sebelum CV anda kirim. Yakinkan bahwa CV yang anda buat sudah enak dibaca dan tidak ada data yang terlewat. Kalau perlu minta pendapat dari rekan-rekan anda. Mintakan masukan dari mereka.
Doha, 10 Januari 2015
@sugengbralink
Photo credit by getmejob.ae
No comments:
Post a Comment