Sunday, August 13, 2017

#MerantauKeQatar: INDONESIA, 1 DARI 80 NEGARA BEBAS VISA KE QATAR


Lebih dari dua bulan, Qatar mengalami blokade oleh negara-negara tetangganya. Tepatnya sejak 5 Juni 2017. Saya sebagai warga pendatang merasa tidak ada perubahan yang berarti di dalam negara Qatar.

Suasana kehidupan sehari-hari masih berjalan seperti biasa. Di beberapa tempat perbelanjaan sempat mengalami "Rush Buying" di masa awal blokade. Namun tidak lama setelah itu, semua kembali seperti biasa.


Photo by visitqatar.qa
Ditengah blokade, tanggal 9 Agutus 2017 pihak Pemerintah Qatar mengumumkan tentang kebijakan bebas visa. Kementerian Dalam Negeri (MOI) Qatar, Otoritas Pariwisata Qatar (QTA) dan Qatar Airways mengumumkan bahwa Pemerintah Qatar memberikan fasilitas bebas visa  (Visa on Arrival) kepada 80 negara, yang diberlakukan sejak hari itu.

Dari ke 80 negara itu, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 33 negara, negara-negara tersebut tidak memerlukan pengaturan visa sebelumnya dan dapat memperoleh pembebasan visa saat tiba di Qatar. Pengabaian akan berlaku selama 180 hari sejak tanggal penerbitan dan memberi hak kepada pemiliknya untuk menghabiskan waktu hingga 90 hari di Qatar, dalam satu perjalanan atau beberapa perjalanan. Negara-negara tersebut adalah: 

1. Austria
2. Bahamas
3. Belgium
4. Bulgaria
5. Croatia
6. Cyprus
7. Czech Republic
8. Denmark
9. Estonia
10. Finland
11. France
12. Germany
13. Greece
14. Hungary
15. Iceland
16. Italy
17. Latvia
18. Liechtenstein
19. Lithuania
20. Luxembourg
21. Malta
22. Netherlands
23. Norway
24. Poland
25. Portugal
26. Romania
27. Seychelles
28. Slovakia
29. Slovenia
30. Spain
31. Sweden
32. Switzerland
33. Turkey

Pada kelompok kedua terdiri dari 47 negara, dimana negara-negara tersebut tidak memerlukan pengaturan visa sebelumnya dan dapat memperoleh pembebasan visa saat tiba di Qatar. Pengabaian akan berlaku selama 30 hari sejak tanggal penerbitan dan memberi hak kepada pemegangnya untuk menghabiskan waktu sampai 30 hari di Qatar, dalam satu perjalanan atau beberapa perjalanan. Pengabaian ini dapat diperpanjang selama 30 hari berikutnya. Negara-negara tersebut adalah:

1. Andorra 
2. Argentina 
3. Australia 
4. Azerbaijan 
5. Belarus 
6. Bolivia 
7. Brazil 
8. Brunei 
9. Canada 
10. Chile 
11. China 
12. Colombia 
13. Costa Rica 
14. Cuba 
15. Ecuador 
16. Georgia
17. Guyana
18. Hong Kong 
19. India
20. Indonesia
21. Ireland 
22. Japan 
23. Kazakhstan 
24. Lebanon 
25. Macedonia 
26. Malaysia 
27. Maldives 
28. Mexico 
29. Moldova 
30. Monaco 
31. New Zealand 
32. Panama
33. Paraguay
34. Peru
35. Russia 
36. San Marino 
37. Singapore 
38. South Africa 
39. South Korea 
40. Suriname 
41. Thailand 
42. Ukraine 
43. United Kingdom 
44. United States 
45. Uruguay 
46. Vatican City 
47. Venezuela

Informasi lebih lanjut bisa dibuka di situs 
visitqatar.qaqatarairways.com dan qatarvisaservice.com.

Ditulis di Qatar, 13 Agustus 2017



Tuesday, August 08, 2017

#MerantauKeQatar: KWIQ, Koperasinya TKI di Qatar

TKI di Qatar menjadi salah satu penyumbang devisa negara Indonesia yang cukup besar. Hal ini senada dengan situs Deutsche Welle tertanggal 5 Mei 2016 yang mencatat "Sebanyak lebih dari 6 juta tenaga kerja Indonesia saat ini bekerja di 146 negara di seluruh dunia. Tujuh di antaranya adalah negara yang paling banyak mempekerjakan buruh asal Indonesia."

Qatar menempati urutan ke-7 setelah Malaysia, Taiwan, Arab Saudi, Hongkong, Singapura, dan Uni Emirat Arab sebagai negara-negara yang paling banyak mempekerjakan tenaga kerja asal Indonesia. Deutsche Welle menambahkan bahwa Hampir 100 juta Dollar dibawa pulang oleh TKI di Qatar pada tahun 2015 silam.

Tenaga Kerja Indonesia di Qatar memang kalah jauh jumlahnya dibanding dengan tenaga kerja asal India, Nepal, Bangladesh dan Filipina. Seperti dikutip laman Kemenlu RI bulan Mei 2016 lalu bahwa jumlah TKI di Qatar sekitar 40 ribu, 10 ribu diantaranya adalah tenaga kerja terampil dan sisanya bekerja di sektor informal. Wikipedia mencatat, jumlah penduduk Qatar hanya 2,6 juta jiwa, 88% diantaranya adalah para pekerja asal India. Penduduk India di Qatar berjumlah sekitar 650.000, disusul Nepal 350.000, Bangladesh 280.000 dan Filipina 200.000. 

Walaupun jumlahnya kalah jauh dengan para pekerja dari India, Nepal, Bangladesh dan Filipina, sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang bisnis yaitu Indonesian Business Association in Qatar (IBAQ) memandang sisi positif besaran jumlah TKI di Qatar. Situs KWIQatar.com memberitakan, berawal dari gagasan Team 9 yang sebagian besar adalah pengurus dan anggota IBAQ, maka pada tanggal 6 Mei 2016 diadakan Rapat Pembentukan Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ). Rapat ini berlangsung di KBRI Doha yang dihadiri Yang Mulia Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk Doha, Bapak Muhammad Basri Sidehabi. 
KWIQ Supermarket, Messaeed - Qatar

Kian hari anggota KWIQ terus bertambah. Di bulan Februari 2017 jumlahnya sudah 70-an orang. Dan di bulan itulah Akta Pendirian KWIQ mendapat pengesahan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. Akta KWIQ ditandatangani oleh Deputi Bidang Kelembagaan KemenkopUKM Bapak Meliadi Sembiring.

Sebagai wujud pengembangan usaha koperasi, pada tanggal 17 Juni 2017, telah diresmikan KWIQ Supermarket yang dihadiri langsung oleh Bapak Basri, Bapak Meliadi dan Perwakilan dari Pemerintah Qatar (AntaraJatim). Supermarket yang berlokasi di Messaeed ini, menambah jumlah supermarket-supermarket Indonesia di Qatar yang sudah berdiri sebelumnya, seperti Qatindo - Doha, Toko Jakarta - Doha, Madani Mart - Doha dan Source of Fortune - Alkhor.

Seperti tertuang dalam Visi KWIQ, Koperasi ini bercita-cita menjadi Koperasi yang bertaraf Internasional, berdikari sebagai gerakan ekonomi masyarakat Indonesia di Qatar, berkontribusi dalam pembangunan nasional dan meningkatkan hubungan ekonomi internasional. 


Dalam rapat perdana tersebut, hampir semua peserta yang hadir langsung bergabung menjadi anggota KWIQ. Pengurus KWIQ terpilih langsung dilantik oleh Ketua PERMIQA (Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar), Bapak Edwin Kurniawan.

Untuk menjadi anggota KWIQ, calon anggota cukup membayar Simpanan Pokok 300 Qatar Riyals (QAR) dan Simpanan Wajib 50 QAR per bulan. Simpanan pokok bisa dibayarkan beberapa bulan sekaligus.

Jika anda berminat mendaftar sebagai anggota KWIQ, silahkan unduh formulirnya Klik Disini!. Selanjutnya ditandatangani diatas meterai 6000 Rupiah dan dikirim via email ke admin@kwiqatar.com. Info lebih lengkap seputar KWIQ bisa dibaca via website kwiqatar.com.

Semoga KWIQ bisa menjadi Koperasi percontohan bagi Diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai belahan bumi.

Ditulis di Qatar, 08-08-2017

Saturday, August 05, 2017

#MerantauKeQatar: Weekend Time

Akhir pekan merupakan momen yang banyak dinanti oleh para pekerja. Karena di akhir pekan inilah menjadi waktu untuk melepas penat, baik sendiri maupun bersama keluarga. Di Qatar, Jum'at dan Sabtu menjadi dua hari libur setiap pekannya. Hal ini berbeda dengan di Tanah air yang menjadikan Sabtu dan Ahad sebagai hari libur. 

Saya sendiri merupakan pekerja shift. Enam hari kerja dan dua hari libur. Rotasi kerjanya dimulai dengan kerja sore sehari, kemudian pagi dua hari, malam dua hari dan diakhiri sore sehari. Setelah full bekerja selama enam hari, selanjutnya menikmati dua hari libur. Tapi terkadang diantara hari libur mendapatkan penugasan Standby Duty. 

Dua hari libur bagi pekerja shift itu seperti dua hari libur yang biasa bekerja pagi terus. Liburan yang hanya dua hari itu harus dimanfaatkan dengan baik. Sejak tiga hari terakhir kondisi alam sedang meningkat kelembabannya (humidity). Badan akan sangat cepat sekali berkeringat ketika melakukan aktifitas di luar gedung. Boleh dibilang mirip di ruang sauna. 

Photo by +Sugeng Bralink 
Jam delapan saya dan seorang kawan bergegas ke Swimming Pool yang dikelola Jinnan Recreation Club. Suhu udara di papan informasi yang terpampang di pinggir kolam tertulis 29 derajat. Suhu yang masih bersahabat untuk berenang. Kolamnya bersih. Suasananya sangat tenang. Seperti kolam renang milik sendiri saja. Maklum saja, di Bulan Juli dan Agustus setiap tahunnya menjadi momen liburan sekolah di Qatar. Maka tidak heran jika pemukiman yang kami tempati juga sangat lengang dibanding bulan-bulan lainnya. 

Berenang menjadi salah satu pilihan aktifitas yang bisa dilakukan di akhir pekan. Selain itu, bisa berkumpul bersama keluarga di rumah. Mendekatkan diri bersama istri dan anak-anak. Berkunjung ke rumah tetangga. Atau, sekedar belanja ke supermarket untuk mengisi stock belanjaan yang sudah mulai menipis.

Bagi pekerja di sektor konstruksi, pengelola taman, dan semacamnya, hari Sabtu menjadi momen untuk menambah pundi-pundi lemburan (overtime). Karena banyak diantara mereka yang hanya memiliki libur di hari Jum'at. Sementara di hari Sabtu dimanfaatkan untuk bekerja tambahan. Lumayan bisa menambah kiriman untuk keluarga di kampung. 

Bersepeda di musim panas sebenarnya bisa juga dilakukan. Yang terpenting harus berangkat di awal pagi selepas sholat subuh atau sore hari selepas ashar. Jika tidak maka kita akan berhadapan dengan sengatan suhu panas yang bisa membakar kulit. Belum lagi resiko terkena heat stroke karena paparan udara panas dan kurangnya asupan cairan. 

Jika kita memilih aktfitas di luar gedung selama musim panas, pastikan untuk minum yang cukup. Hal ini untuk menjaga dari sengatan panas (heat stroke). Para pekerja konstruksi biasanya membuat shelter (tempat berteduh) dengan scaffold (perancah) yang ditutup dengan bahan peneduh. 

That's All. Manfaatkan waktu libur kita sebaik mungkin agar tubuh terasa segar dan bersiap untuk beraktifitas kembali di minggu berikutnya. Semangat!!!

Ditulis di Qatar, 05 Agustus 2017