Tuesday, January 19, 2016

#TWC2016 PROFESIKU, PERAWAT....

Menjadi seorang perawat mungkin bukanlah profesi yang banyak didambakan. Tak seperti profesi dokter, insinyur, guru dan pilot yang banyak disebut oleh anak-anak ketika mereka ditanya, "Apa cita-citamu kalau besar nanti?". 

Menjadi perawat bisa jadi bukan pilihan sendiri. Bisa karena faktor pilihan orangtua, gambaran gampang cari kerja atau tidak diterima di fakultas favorit pilihannya. Alasan-alasan dibalik senang atau tidak senangnya menjadi perawat adalah sebuah latar belakang. Bagian masa lalu. 

Ketika pilihan sudah ditentukan maka segala konsekuensi harus siap dihadapi. Senang atau tidak senang.

Perawat, sosok yang paling banyak di jumlahnya di instansi kesehatan manapun. Profesi yang mempelajari banyak hal. Ibarat kata, semua unit di instansi kesehatan bisa dikerjakannya. 

Dari mulai urusan administrasi, kebersihan, merawat pasien, menghadapi komplain keluarga pasien, dan banyak macam permasalahan lainnya. 

Tak seperti teknisi laboratorium misalnya, job deskripsinya memiliki lingkup yang terbatas. Begitupun teknisi x-ray, perawat gigi, dokter gigi, dan dokter umum sekalipun. Tugas dan tanggung jawab mereka lebih jelas. Sementara tugas dan tanggung jawab perawat begitu kompleks. 

Perawat merupakan satu-satunya profesi yang 24 jam disamping pasien. Perawat menjadi tempat berkeluh kesah pasien, pagi siang malam. Tak hanya pasien, keluarga pasien, penunggu pasien bahkan penjenguk pasien. Perawat benar-benar harus bisa menjadi pendengar yang baik. 

Perawat menjadi garda terdepan di sektor pelayanan kesehatan. Buruk citra perawat, maka bisa buruk citra fasilitas kesehatan tersebut. 

Di Filipina, profesi perawat menjadi profesi yang digandrungi. Kiblat keperawatannya ke Amerika. Maka jangan heran jika banyak perawat yang bekerja ke luar negeri. Standarnya yang diakui secara internasional membuat perawat-perawat Filipina banyak diterima di berbagai belahan bumi. 

Di Indonesia sendiri profesi perawat tak begitu menjanjikan, apalagi di masa-masa sekarang. Beda di jaman tahun 80-an. Waktu itu yang namanya perawat adalah profesi hebat. Lulus sekolah langsung ditawari menjadi PNS. 

Tak hanya itu, dari mulai sekolah semuanya gratis. Bahkan dapat uang saku dan tinggal di asrama.

Beda dengan sekarang. Sekolahan dan kampus menjamur. Lulusan melimpah. Lapangan kerja segitu-gitu saja. Belum lagi kemampuan bahasa inggris yang tak bisa diandalkan. Akhirnya di dalam negeri persaingan ketat, mau ke luar negeri tidak mumpuni. 

Efeknya, dapat kerja gaji rendah. Bahkan sampai harus diminta DP (uang muka) untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Sebagian lagi harus rela bekerja tanpa dibayar, hanya demi mendapat surat pengalaman kerja. Sebagian lagi mendapat pekerjaan, namun digaji rendah. Bahkan dibawah UMR. 

Perawat, inilah profesiku. Profesi kami yang mencintai kasih sayang terhadap sesama. Jikalau saat ini kami belum mendapat tempat di hati pemerintah layaknya guru, tapi kami patut bersyukur karena profesi kami sudah dilindungi oleh terbitnya UU No.38 tahun 2015. 

Terbitnya UU tentang Keperawatan tersebut menjadi harapan besar bagi perawat Indonesia. Sebuah harapan akan lahirnya Konsil Keperawatan Indonesia. Lembaga yang nantinya mampu memberikan perlindungan bagi profesi perawat. 

Siapapun anda, dimanapun anda, pasti suatu saat akan membutuhkan profesi kami, perawat. Sayangi perawat, tanpa perawat unit kesehatan manapun tak bisa berjalan mulus. Yakin itu!

Dukhan, 19 Januari 2016
@sugengbralink
‪#‎TuesdayWritingChallenge‬
‪#‎ProudToBeANurse‬

Sunday, January 17, 2016

5 HAL YANG WAJIB DIKETAHUI SAAT MEMANGGIL AMBULANCE

Di negeri kita, Indonesia, layanan ambulance emergency belum terlalu populer. Ambulance lebih sering difungsikan sebagai kendaraan untuk merujuk pasien dari satu unit pelayanan kesehatan ke unit pelayanan kesehatan lainnya. Dari level layanan yang lebih rendah ke yang lebih tinggi. Dari yang sederhana ke yang lebih komplit.

Layanan ambulance emergency untuk merespon kondisi-kondisi kegawatdaruratan medis dan trauma belum populer di Indonesia. Memang sudah ada beberapa daerah merintis program ini, namun belum diaplikasikan secara nasional.

Seperti sudah diketahui, nomor ambulance emergency yang sudah terdaftar di nomor telekom adalah 118. Namun dalam praktiknya nomor 118 belum berfungsi sebagaimana mestinya nomor panggilan emergency di luar negeri. Contohnya 911 di Amerika, 000 di Australia, 999 dan 112 di Eropa maupun 999 di Timur Tengah.

Di Jakarta ada layanan ambulance emergency milik pemda. Unitnya dinamai Ambulance Gawat Darurat (AGD) 118. Saya sendiri belum tahu secara mendetail tentang layanan AGD 118.

Layanan ambulance emergency merupakan layanan yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Layanan yang bisa diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.

Jika suatu saat layanan ambulance emergency dibutuhkan dan anda dalam posisi sebagai orang yang memanggil bantuan ambulance, maka ada beberapa hal yang wajib anda ketahui:

1. Panggil nomor emergency yang tepat
Jika anda di Amerika, maka tekan 911. Jika anda di Australia, maka tekan 000. Jika anda di Qatar, maka tekan 999. Beda negara beda nomor. Catat dan simpan baik-baik nomor emergency di handphone. Jikalau diperlukan sewaktu-waktu, maka anda tidak susah untuk mengingatnya.

2. Kenali lokasi anda
Berikan informasi yang tepat tentang lokasi kejadian. Berikan alamat yang jelas, termasuk informasi tentang diri anda sebagai pemanggil. Operator akan menanyai nama dan nomor kontak anda. Mereka sewaktu-waktu bisa menelpon anda kembali untuk menanyakan kondisi korban atau lokasi anda. Memang di negara maju, sudah menggunakan sistem pelacak satelit yang memungkinkan mereka mengetahui lokasi si penelepon, akan tetapi alamat anda akan menjadi informasi awal sebelum ambulance menuju ke lokasi kejadian.

3. Jawab semua pertanyaan
Berikan jawaban atas semua pertanyaan yang disampaikan oleh operator control room. Mereka akan memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait kondisi pasien, misalnya tentang kesadarannya, pernafasannya, bisa berjalan atau tidak dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Tetap tenang dan berikan jawaban yang jelas dan padat.

4. Ikuti semua petunjuk
Ditengah-tengah mereka menggali informasi tentang korban, mereka mungkin akan memberikan petunjuk ke anda terkait kondisi korban. Misalnya, korban tidak sadar. Maka bisa saja operator bertanya ke anda tentang terlatih tidaknya anda memberikan bantuan hidup dasar. Jika memang terlatih, mungkin anda akan dimintai tolong melakukan pijat jantung paru.

5. Berikan akses jalan untuk ambulance
Jika anda di rumah, yakinkan bahwa pintu gerbang atau akses menuju ke rumah anda tidak terhalangi. Kecepatan ambulance emergency sampai di lokasi kejadian menjadi faktor penting dalam upaya penyelamatan korban. Sebagai contoh ketika anda memiliki rumah yang besar, kirim orang keluar rumah dan menunggu di pinggir jalan. Hal ini akan sangat membantu unit ambulance ketika sedang menuju rumah anda.

Semoga bermanfaat. Simpan nomor-nomor emergency di handphone anda. Termasuk nomor-nomor penting saudara atau keluarga terdekat. Siapa tau suatu saat anda membutuhkannya.

Dukhan, 17 Januari 2016
@sugengbralink
Referensi: EMS Ambulance - HMC Qatar



 

TOUR DE FILM CITY 16/01/2016

Foto-foto koleksi gowes bareng Alkhor Mountain Bikers menuju Zekreet Film City. 4 bikers dari Dukhan dan 12 bikers dari Alkhor. 5 kendaraan 4 wheel drives meluncur ke lokasi di awal pagi dengan suhu udara yang dingin menusuk tulang.

Selepas subuh suhu udara sempat drop 9 derajat celcius. Duinginnnya...Berrrrrr!!!