Sunday, January 17, 2016

KETIKA TIBA WAKTUNYA...

Umur, jodoh dan rezeki ada di TanganMu Yaa Alloh, Saya yakin itu. Yang muda, yang tua, bahkan yang masih dalam kandungan sekalipun. Bisa dipanggil kapan saja. 

Di awal malam, di waktu maghrib, di tanah rantau, Saya baru menerima kabar duka atas meninggalnya Nenek kami tersayang di Cilacap, malam ini sekitar jam 20.30 WIB. 

Innalillahi wainna ilaihi raaji'un....

Sesungguhnya semua berasal dariNya dan akan kembali kepadaNya. 

Kita yang masih hidup kembali diingatkan akan datangnya kematian. Yaitu kondisi yang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa dimundurkan. 

Semua sudah ada jadwalnya masing-masing. Kita hanya menunggu giliran.

Teriring do'a semoga beliau tergolong ke dalam kelompok hamba-hambaNya yang khusnul khotimah. Diampuni segala dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya dan mendapatkan ridhoMu Yaa Alloh. Aamiin. 

AlFatihah...

Dari ujung barat negeri Qatar

16 Januari 2016 M/ 5 Rabiul Tsani 1437 H

Saturday, January 16, 2016

KETIKA TIBA WAKTUNYA

KETIKA TIBA WAKTUNYA...
Umur, jodoh dan rezeki ada di TanganMu Yaa Alloh, Saya yakin itu. Yang muda, yang tua, bahkan yang masih dalam kandungan sekalipun. Bisa dipanggil kapan saja.
Di awal malam, di waktu maghrib, di tanah rantau, Saya baru menerima kabar duka atas meninggalnya Nenek kami tersayang di Cilacap, malam ini sekitar jam 20.30 WIB.
Innalillahi wainna ilaihi raaji'un....
Sesungguhnya semua berasal dariNya dan akan kembali kepadaNya.
Kita yang masih hidup kembali diingatkan akan datangnya kematian. Yaitu kondisi yang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa dimundurkan.
Semua sudah ada jadwalnya masing-masing. Kita hanya menunggu giliran.
Teriring do'a semoga beliau tergolong ke dalam kelompok hamba-hambaNya yang khusnul khotimah. Diampuni segala dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya dan mendapatkan ridhoMu Yaa Alloh. Aamiin.
AlFatihah...

Friday, January 15, 2016

GOWES JUMAT PAGI 15/01/2016

Gowes jumat pagi berkeliling kampung Dukhan. Menyusuri jalan raya. Menembus gurun pasir. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah, kantor polisi lama, masjid tua dan bandara pertama di Dukhan.

Fotografi oleh Kamim, Sugeng, Surya, Ria & Wisnu.

Thursday, January 14, 2016

JANGAN ASAL PAJANG FOTO KORBAN DI SOSIAL MEDIA!


Hari ini kita baru saja dikejutkan dengan berita ledakan dan aksi tembak menembak di Ibukota Jakarta. Tak terelakkan korban pun jatuh. Aparat dan warga sipil.
Beritanya begitu cepat menyebar. Dari media televisi resmi hingga berita yang tersebar netizen melalui media sosial. Semua begitu viral. Mudah sekali menyebarnya seolah tanpa kendali.
Di satu sisi bagus. Masyarakat cepat waspada. Korban pun akan bisa diminimalisir, karena dengan cepat diterimanya berita, langkah antisipasi segera diambil. Bukan hanya oleh aparat keamanan, namun saya yakin ketika cepat menerima kabar ledakan tentu orang-orang akan menghindar dari lokasi kejadian atau lokasi-lokasi keramaian.
Sisi buruknya menurut saya adalah masih banyaknya ulah netizen yang dengan mudahnya memposting foto-foto korban. Korban yang begitu menyedihkan, terluka dan berdarah-darah, foto-fotonya di posting sosmed begitu saja.
Apapun kondisinya, seharusnya foto-foto korban dalam sebuah tragedi kecelakaan, bencana alam, atau terorisme tak dipasang di sosial media. Coba bayangkan jika salah satu foto korban adalah diri anda sendiri. Tentu anda tidak mau kan!
Jikalau memang perlu diposting, tetap saja ada batasannya. Kita bisa belajar dari media-media nasional. Biasanya foto-foto korban akan dikaburkan. Hal ini untuk menjaga privasi si korban sendiri.
Memang di Indonesia sepertinya belum ada aturan yang melarang warga untuk tidak mengambil gambar secara sembarangan ketika ada kecelakaan jalan raya atau kejadian bencana lainnya.
Hal diatas berbeda dengan di Qatar. Di negera ini, kita tak diijinkan mengambil gambar-gambar atau video kecelakaan jalan raya. Jika melanggar ada hukumannya. Bisa penjara atau denda. Hanya pihak-pihak tertentu yang dibolehkan.
Saya ingin mengajak netizen, yuk jaga privasi korban. Kita do'akan mereka lekas pulih dari luka-luka yang dialami. Keluarganya tetap sabar dalam menghadapi musibah.
Stop posting foto-foto korban di sosial media!
Doha, 14 Januari 2016
@sugengbralink
‪#‎PreHospitalMedic‬

INDONESIAN MOUNTAIN BIKERS QATAR

Koleksi foto-foto Indonesian Mountain Bikers di Dukhan, Qatar. Fotografi oleh Irfan Adrianto.

Wednesday, January 13, 2016

#TWC2016 AMBULANCE MAU LEWAT, MINGGIR DULU!

Pagi ini sehabis subuh Saya membaca sebuah postingan di sosmed. Sebuah status kekecewaan dari warga dunia maya akan sebuah kejadian kemarin sore di Ibukota. Seorang ibu menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri satu kecelakaan yang merenggut dua korban.

Kedua korban tersebut digambarkan begitu memprihatinkan. Berdarah-darah hingga susah bernafas.
Naluri kemanusiaan ibu tersebut langsung muncul. Ditelponnya ambulance untuk segera datang menolong. Ditunggunya ambulance menit demi menit. Hingga 30 menit baru datang. Sedih dan mengecewakan!

Lantas salah siapa?

Menurut pengamatannya bahwa banyak diantara pengguna jalan yang malah asyik menonton dan mengambil foto disaat mobil ambulance menuju ke lokasi kejadian kecelakaan jalan raya. Sungguh ironi!

Saya sebagai seorang praktisi prehospital care sangat prihatin dengan cerita ini. Mungkin juga banyak kejadian-kejadian serupa yang belum pernah saya baca atau saya dengar kisahnya.

Memang sepertinya rasa kemanusiaan makin tertutupi oleh virus selfiisme. Ditengah kesusahan sekalipun masih saja sibuk mengambil foto. Padahal ambulance hendak datang menolong korban. Bukannya minggir ke tepi, eehh malah menghalangi.

Saya nggak tau betapa ruwetnya jalanan ibukota. Bisa saja kita sebagai pengguna jalan akan sangat kesusahan untuk minggir. Namun jika ada upaya, saya yakin akan mengurangi waktu sampainya ambulance ke samping korban.

Tahukah anda bahwa waktu begitu berharga. Termasuk bagi si korban kecelakaan dan si penolong. Semakin cepatnya sampai di dekat korban maka kondisi-kondisi kegawatdaruratan si korban akan cepat terdeteksi dan dilakukan pertolongan.

Emergency Medical System/EMS (Sistem Kegawatdaruratan Medis) merupakan sebuah istilah yang dipakai oleh unit ambulance response di berbagai negara. Di Amerika & Canada ada EMS 911, di Inggris ada EMS 999, di Australia ada EMS 000, di Qatar ada EMS 999 dan di Indonesia ada AGD 118 (yang mungkin belum berfungsi sepenuhnya di seluruh Indonesia layaknya 911 di Amerika).

EMS memiliki target waktu dibawah 8 menit untuk sampai ke lokasi kejadian. Maksimum targetnya rata-rata dibawah 15 menit.

Dengan cepatnya sampai, maka survey dan pengkajian awal ke korban akan cepat dilakukan pula. Dari situlah akan diketahui kondisi kegawatdaruratan korban, yang mungkin memerlukan penanganan Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar) maupun Advanced Life Support (Bantuan Hidup Lanjut).

Maka dari itu, jika suatu saat anda di jalan raya kemudian melihat ada ambulance dengan sirenenya berbunyi, minggir dan beri jalan ambulance untuk mendahului. Jangan berpikir, "Ah itu nggak ada pasiennya kali!". " Ah itu ambulance jenazah aja minta buru-buru!". Atau sangkaan-sangkaan lainnya.

Ketika ambulance meraung-meraung di jalanan itu artinya mereka minta diberi ruang untuk lewat. Memang sebenarnya ada lajur emergency di sebagian jalan raya, namun terkadang di pakai juga oleh pengguna jalan.

Bayangkan saja jika korban kecelakaan itu adalah orang terdekat anda atau mungkin anda sendiri. Makanya jangan banyak bertanya kenapa dan kenapa sirene ambulance berbunyi kencang, langsung saja action, hidupkan lampu riting dan minggir.

Sedulur, time is so precious!

Doha, 13 Januari 2016
@sugengbralink
#101PreHospitalMedic

Photo credit by Minicklaw Page

Monday, January 11, 2016

TEKANAN VS KARYA BESAR

Sejarah pernah mencatat banyaknya karya-karya fenomenal yang lahir dari dalam penjara. Banyak buku yang lahir tatkala sang penulisnya berada di penjara. Karya-karya tersebut diantaranya Kitab Majmu Fatawa karya Ibn Taimiyah, Fi dzilalil Qur'an karya Sayyid Qutb, Long Walk of Freedom karya Nelson Mandela, Indonesie Vrij (Indonesia Merdeka) karya Bung Hatta, Indonesia Menggugat karya Bung Karno), Tafsir Al Ahzar karya HAMKA serta masih banyak lagi karya-karya pena lainnya.

Penjara dianalogikan sebagai sebuah kondisi yang bisa memberikan sebuah 'tekanan' baik secara fisik maupun psikis. Sebuah tempat yang sangat tidak diinginkan oleh semua orang. Namun ketika seseorang sudah masuk penjara bukan berarti dia bersalah secara hukum. Bisa jadi mereka hanyalah korban-korban 'hukum' di masa pemerintahan yang berlaku. Atau mungkin pola pemikirannya yang melawan pihak pemerintah yang sedang berkuasa.

Lahirnya karya-karya besar diatas ditengah kondisi tekanan dalam diri penulisnya merupakan sebuah pesan hikmah yang bisa kita ambil. Saya tidak ingin mengajak anda menjadi seorang penghuni Bui untuk bisa melahirkan sebuah karya.

Lingkungan sekitar kita banyak memberikan contoh tentang efek tekanan dan sebuah perubahan. Sebuah biji tanaman ketika dibiarkan saja tergeletak diatas meja tak akan pernah tumbuh menjadi tanaman atau tumbuhan. Berbeda hasilnya ketika biji tersebut kita masukkan ke dalam tanah, maka tunggu waktunya biji tersebut akan tumbuh.

Banyak kisah tentang lahirnya pengusaha-pengusaha sukses yang dilatarbelakangi kisah-kisah kegagalan sebelumnya. Tekanan psikis akibat kegagalan dalam menjalani usaha tak menjadikan para pengusaha terus kapok. Bahkan dari kegagalan tersebut mereka belajar. Mengevaluasi kegagalan tersebut yang kemudian dijadikan sarana untuk memecahkan persoalan dan membuat inovasi-inovasi baru.

The Power of Kepepet. Salah satu karya fenomenal jaman ini. Sebuah kondisi kesempitan diri yang bisa memunculkan energi besar. Energi positif yang mampu melahirkan ide-ide brilliant hingga lahirnya kesuksesan usaha.

Pesan yang ingin saya sampaikan adalah jangan pernah mengeluh ketika suatu saat anda dihadapkan pada sebuah masalah atau tekanan. Jadikan permasalahan tersebut sebagai sarana untuk membesarkan diri anda. Tapi bukan berarti bahwa anda harus menunggu berada dalam kondisi bermasalah atau kepepet untuk melahirkan karya besar anda.

Jadikan kesempatan waktu dan kesehatan yang kita miliki saat ini sebagai kesempatan terbaik untuk melahirkan karya-karya terbesar dan fenomenal. Tak ada yang mustahil dalam hidup ini selagi ada upaya yang dilakukan.

Wallahua'lam.

Doha, 11 Januari 2016
@sugengbralink
#101MaknaKehidupan