Saturday, July 04, 2015

Karya Nasywa & Nadira Ketika Liburan ke Qatar

Sekedar mengkoleksi karya anak2 ketika mereka liburan ke Qatar bulan Desember 2014 hingga Januari 2015. Sebuah karya tulus anak-anak dalam mengekspresikan karya ke dalam sebuah tulisan dan gambar. Karya yang masih sangat lugu dan tulus.

Wednesday, May 13, 2015

Singkong 1 Kg, Harga 17 Ribuan!


Sewaktu kecil hingga lulus SMP tinggal bersama orangtua. Tinggal di kampung dengan suasana yang sangat asri.

Burung berkicau di antara dahan pohon. Tak ada yang usil menangkapnya. Kalaupun ada pakai ketapel ala mainan anak-anak.

Rumah penduduk masih sangat jarang. Hijau disana sini, udara sangat segar, apalagi kalo habis turun hujan.

Tak seperti sekarang, walaupun masih banyak hehijauan, namun jumlah rumah kian padat. Udarapun tak sesegar dulu. Bahkan sudah semakin panas.
Lalu lalang kendaraan bermotor seolah tak ada hentinya, siang dan malam. 

Jalan yang dulunya berlumpur di kala hujan, kini sudah di aspal.
Lampu teplok dan petromak sebagai penerang malam, kini sudah tergantikan dengan nyala listrik, walau terkadang mati karena giliran.

Pemirsa, tinggal lebih dari 6 tahun di luar negeri terkadang kangen dengan panganan kampung. Singkong, produk pedesaan yang kaya karbohidrat. Harganya pun tak mahal.

Ketika masih di kampung bersama orang tua, Bapak yang jadi PNS golongan satu kala itu, sering menjadikan singkong bakar sebagai menu sarapan pagi.
Tinggal ke kebon sebelah rumah, cabut singkong, dan dibakar.

Singkong yang baru dicabut, dibersihkan dari tanah-tanah yang menempel, lalu dicemplungkan ke lobang tungku.

Untuk urusan masak-memasak, orangtua kami menggunakan tungku yang terbuat dari tumpukan batu bata. Tumpukan batu direkatkan dengan adonan tanah, tanpa semen. Maklum lah semen kan mahal.

Tungku dibuat tiga lubang. Lubang depan untuk kayu bakar, lubang atas untuk tempat wajan dan panci. Untuk menanak nasi, membuat sayur, menggoreng dan merebus air.

Nah, tepat dibawah panci perebus air di tungku bagian belakang, biasanya Bapak menaruh singkong untuk dibakar. Tinggal mengatur kayu bakar agar membara, maka arus panasnya akan menjadikan singkong terbakar sempurna.
Proses menanak nasi, merebus air, memasak sayuran, atau menggoreng mendoan tetap berjalan, disaat semuanya matang, singkong bakar pun siap disantap.

Walau mengandung karbohidrat, terkadang singkong dijadikan teman sarapan pagi. Jadi menu karbodihrat, lauknya karbohidrat. Terkadang nggak perlu sarapan nasi karena perut sudah penuh dengan sarapan singkong bakar.

Harga singkong di tanah air mungkin masih murah ya. Gak tau berapa harganya sekarang. Tapi dari berlimpahnya singkong di Indonesia, tak pernah saya jumpai satu irispun singkong asal Indonesia.

Yang sering tersedia, singkong impor dari Kerala, India. Minggu lalu, saya beli paket promosi. 3 bungkus isi 2,250 gram. Harganya 11 Qatar Riyal. Dengan kurs 3500 rupiah per riyal, maka harganya sekitar 17,100 rupiah per kilonya.
Gimana dengan harga singkong di Indonesia, Saya yakin jauh lebih murah!

Dukhan, 13 Mei 2015

#EdisiKangenSingkongBakar
#CintailahProdukDalamNegeri

Sunday, August 03, 2014

Buku Fenomenal Abad 21

Membaca buku bagi banyak orang bisa bikin ngantuk. Bahkan saking gampangnya berefek ngantuk, ada sebagian orang yang menjadikan buku sebagai sarana untuk pengantar tidur.

Sekitar 7 tahun lalu muncullah sebuah buku yang sangat fenomenal. Buku dengan tampilan berbeda dibanding buku-buku pada umumnya. Buku yang bisa dibaca kapan saja dan dimana saja.


Buku ini isinya macam-macam dan sangat gampang diakses. Di rumah, di kantor, di mall, di kebun, di sawah bahkan ketika pesawat mau boarding aja buku ini nempel terus sama penggemarnya.


Dari satu atau dua kalimat isinya, artikel yang panjang kalimatnya hingga sekedar link artikel tersedia.


Yang positif ada, yang negatif juga banyak.


Yang kalem-kalem ada, yang selfie-selfie jangan ditanya berapa banyaknya!


Yang video pendek banyak, yang link video dengan durasi panjang buanyak lagi jumlahnya!


Yang muda dibikin mabuk kepayang, yang tua dibikin kecanduan.


Yang ilmuwan, teknokrat hingga presiden juga gemar membaca buku yang satu ini.


Yang suka dagang, yang suka jualan, gemar sekali memiliki buku ini.


Yang seneng kehidupan sosial di masyarakat, banyak sekali grup-grup yang digerakkan melalui buku ini.


Dari mulai bangun tidur hingga beranjak ke tempar tidur, buku ini seolah membuat terlena siapa saja. Daya magisnya ngalah-ngalahi segalanya!


Yang mau ke sekolah, yang mau ujian, yang mau wisuda, yang lagi nyari kerja hingga yang nginfokan lowongan kerja semua ada.


Yang suka ria hingga duka cita semua dibagi dibuku ini. Seolah tak ada rahasia diantara kita.


Jarak bukan menjadi penghalang. Kalau pingin tau kabar kawan, terkadang nggak perlu telpon atau sms dulu, simplenya, buka aja update statusnya!


Dari yang dilautan hingga puncak gunung sekalipun, selagi ada sinyal yang bisa menghubungkan ke buku ini, maka semua informasi dapat dibagi dan dicari.


Dari urusan politik, ekonomi, sosial budaya, hingga agama, semua ada disini.


Bahkan untuk urusan dengan Tuhan saja banyak memakai buku maya ini sebagai medianya. Yang manusia biasa hingga para ulama banyak berharap di-amin-kan doanya.


Udah dulu yaa!


Kalau mau ditulis semua,bisa jadi kolom ini nggak muat karena hampir semua aspek kehidupan di jaman ini sedang dimabuk kepayang dengan hadirnya buku berlogo warna biru.


Mau tau jawabannya?


Yes! Buku yang dimaksud adalah buku yang sering dibuat utk ngupdate status, ngeLike & ngomentari. Inilah dia bukunya, FaceBook!


Enjoy your day!


Dukhan, 1 Agustus 2014

New month, new spirit!