Thursday, November 13, 2025

Betapa bersyukurnya aku

Aku, anak pertama dari 4 bersaudara. Aku, tak pernah meminta untuk lahir dari rahim siapa, dari ibu dan bapak seperti apa, dari keluarga seperti apa, atau punya saudara seperti apa. 

Tapi, betapa bersyukurnya aku. Aku mempunyai keluarga yang sangat luar biasa. Keluarga kita bukan keluarga kaya harta, tapi kaya hati untuk sesama. 

Ibu, darimu aku belajar. Ibu adalah madrasah pertamaku. Sembilan bulan aku di rahimmu. Ibu bawa aku kemana saja, tak pernah sejenakpun dibiarkan tanpa perhatianmu. 

Bapak, darimu aku belajar. Bapak adalah figur utamaku bagaimana aku belajar menjadi seorang Bapak, aku belajar menjadi seorang kepala rumah tangga, bagaimana aku belajar menjadi anak pertama. 

Titin, adik pertamaku. Adik perempuan satu-satunya. Darimu aku belajar. Di usiamu yang seharusnya kuliah, kamu memilih untuk merantau. Jauh di negeri orang. Membantu ekonomi orangtua. Pengorbananmu tak pernah sia-sia. 

Erna, adik laki-laki pertamaku. Adik yang tangguh dan sigap setiap saat. Darimu aku belajar. Di usiamu yang seharusnya kuliah, kamu memilih tidak. Malah memilih jauh merantau. Mengadu nasib di negeri orang. Membantu ekonomi orangtua. Pengorbananmu tak pernah dilupa.

Galih, adik laki-laki keduaku. Adik kami yang terakhir. Darimu aku belajar. Di usiamu yang masih belia, perhatianmu pada keluarga, saudara, dan sesama, sepatutnya dicontoh. 

Terima kasih Ibu, Bapak, dan adik-adikku. Kalian istimewa. Dari kalian aku belajar. Banyak hal. Seolah tak pernah cukup kata untuk dituliskan. Seolah tak pernah cukup "airmata" mengungkapkan betapa bersyukurnya aku memiliki keluarga ini. 

Di tengah kondisi "sulit" saat ini, aku sangat bersyukur memiliki Ibu dan adik-adik yang luar biasa. Ibu yang selalu menjaga Bapak siang malam, Erna yang selalu siap kapan saja, hadir mendampingi Ibu dan Bapak, Titin yang selalu menaikkan doa dan menembus jalur langit, Galih yang selalu hadir ditengah urusan keluarga yang selalu ada. 


I Love You All❤️❤️❤️


Qatar, 13 Nov 2025

Bapak...Met Hari Ayah


 Hari ini adalah Hari Ayah Nasional. Bagiku, setiap hari adalah hari ayah. 

Mengingat perjuanganmu, rasanya tak pernah cukup waktu untuk membalasnya. 

Bapak, teruslah semangat. Teruslah berjuang untuk kesembuhanmu. Dalam diammu, aku tahu tersimpan semangat yang luar biasa. 

Bapak, rasanya tak kuasa melihatmu saat ini. Aku merasakan betapa berat sakit yang Bapak rasakan. 

Yaa Allah, kuatkan kami yang masih Engkau beri sehat.

Yaa Allah, sabarkan kami yang masih Engkau beri waktu. 

Bagiku, Bapak adalah Ayah terbaik. Ayah yang penuh inspirasi. 

Bapak, Selamat Hari Ayah. 

I Love You Bapak❤️

Qatar, 12/11/2025

Monday, November 10, 2025

Teruntuk Ibuku❤️


Ibu, Sepuluh November dua ribu dua lima,

hari nan bersejarah,

Bukan hanya Hari Pahlawan yang kita agungkan,

Namun hari istimewa untuk Ibunda tercinta.

Ibu, hari ini usiamu genap berbilang enam puluh delapan tahun.

Ibu, Pahlawanku sejati,

Sembilan bulan aku di rahimmu, cinta pertamaku.


Ibu, suka dan duka menjadi kanvas pengorbananmu,

Ujian hidup kian menguji keimananmu,

Ujian kesabaran, yang engkau genggam,

Menemani Bapak, paska stroke mendera.


Ibu, kuat dan sabarlah setiap waktu.

Kini rumah kita menjadi saksi baktimu,

Merawat Bapak dengan hati dan seluruh ragamu.


Ibu, kesehatan Bapak sedang diuji, perlu perhatian istimewa,

Ibu, engkaulah perawatnya, tanpa jeda.


Ibu... sabarlah selalu,

Ibu... sehatlah selalu,

Aku tahu, raga Ibu lelah,

Aku tahu, istirahat Ibu kurang,

Namun yakinlah, kami anak-anakmu selalu di sisi,

Membantu sekuat tenaga, dengan segala yang kami miliki.


Ibu, maafkan aku dan adik-adikku atas segala khilaf dan kurang.


Ibu, semoga Ridho dan berkah Allah senantiasa menyertai doa dan langkahmu.


Ibu, aku rindu sentuhan dan nasihatmu,

Ibu, aku kangen senyum dan pelukmu,

Ibu, I Love You❤️


Senin, 10 Nov 2025

Anak sulungmu di Qatar

Friday, October 31, 2025

Bapak #04



Lelaki pertama yang ku tatap. Cahaya mataku, pijakan langkahku yang sigap. Bukan sekadar ayah, tapi idola yang tak pernah pudar, Di mataku, engkau adalah cakrawala, luas dan tegar.

Kami tak sering bertukar kata, Petuahmu bukan rangkaian kalimat indah. Namun di setiap tarikan napas dan langkah, Ada hikmah yang terukir, sebuah petuah tanpa celah.

Kau tunjukkan arti kerja keras dari sepasang tangan, Mengajariku berdiri tegak meski badai menerjang.

Diammu lebih berharga dari ribuan wejangan, Karena engkau hidup sebagai contoh, tak perlu berteriak lantang.

Kini, tubuh tegarmu dipeluk sunyi. Langkahmu melambat, sorot mata meredup sepi.

Melihatmu terbaring, hati ini perih tak terperi, Air mata ini jatuh, doa harap segera kau berdiri.

Yaa Allah, Engkau Maha Penyembuh, pemilik segala takdir. Dengarkan ratap pilu dari anak-anak Bapak yang hampir tergelincir.

Kembalikan senyum dan kekuatan di wajah idola kami, Angkatlah sakit Bapak, pulihkan ia seperti sedia kala lagi.

Aku berdiri di sini, Bapak, siap menopang, Hingga badai ini berlalu, hingga pagi datang menjelang.

Engkaulah nahkoda, engkaulah dermaga terakhir, Semoga lekas sembuh, 

Bapak. Aku merindukan tanganmu yang kukuh.

Love you Bapak❤️


Qatar, 30/10/2025

Bapak #03


Bapak adalah sosok yang saya jadikan inspirasi dalam hidup. Bapak memang tak banyak menyampaikan pesan-pesan melalui kata-kata, namun apa yang Bapak lakukan dalam keseharian adalah pelajaran hidup yang sangat mendalam. 

Kata Ibu, Bapak hampir tak  pernah ngomongin orang lain. Apalagi sampai ngomongin kejelekan orang lain. Bapak adalah seorang mukmin sejati. Bapak selalu menjaga lisan dan jauh dari kata-kata yang tidak berguna. Jauh dari kata-kata yang menyakiti hati orang lain. 

Bapak, aku kangen. Aku ingin memeluk erat tubuhmu. Maafkan aku jika aku belum bisa menjadi anak yang berbakti kepadamu. 

Bapak, semangat dan kuat ya. Bapak memang tak bisa membaca tulisan ini, tapi aku yakin pesan dan doa ini akan sampai melalui jalur langit. 

Yaa Allah, istajib du'aana. Kabulkan do'a kami. Syafahullah. Sembuhkan dan angkat penyakit beliau, Yaa Allah. Lahaula wala quwwata illa billah. 

Love You Bapak dan Ibu❤️

Qatar, 30/10/2025

Bapak #02


Setiap kusebut namamu, berat terasa di dada. Aku teringat betapa berat perjuanganmu untuk menafkahi keluargamu.

Setiap kumengingatmu, tak kuat kubendung air mata karenamu.

Kini Bapak tak sekuat dulu. Tak bisa terbayangkan betapa lelahnya dirimu di waktu mudamu. Menafkahi kami anak-anakmu. Pagi kerja, sore ke sawah, mencari rumput, sampai jualan beras. Semua demi istri dan anak-anakmu. 

Setiap kali mengingat perjuanganmu, tak terasa air mata mengalir. 😭

Bapak, yang kuat ya pak. Yang sabar ya Pak. Semoga Allah meringankan, bahkan mengangkat sakitmu. 🤲

Bapak, maafkan aku yang tak bisa menemanimu setiap hari di kala Bapak sedang membutuhkannya.😭

Ibu, sabar, sehat dan kuat ya. Tak kuat aku berkata-kata. Hanya tulisan yang mampu mengurai sebagian isi hatiku.

Love You Bapak Ibu❤️

Qatar, 29/10/2025

Bapak #01


Hari ini aku hanya mampu memperdengarkan bacaan AlQur'an di telingamu. Itupun hanya lewat gawai.

Aku berjarak sangat jauh darimu, tapi sejatinya hatiku sangat dekat Pak. 

Semoga bacaan Quran yang aku bacakan dan diperdengarkan lewat gawai, dengan IzinNya, mampu meringankan penyakit yang Bapak alami saat ini. 

Yaa Allah, teguhkan hati kami, anak2 Bapak. Untuk terus istiqomah berbakti kepadamu dengan apa yang kami mampu melakukannya. Dengan segala keterbatasan yang kami miliki. 

Ibu... terima kasih untuk semua lelahmu. Terima kasih untuk semua doamu. Anak-anakmu berusaha yang terbaik untuk Bapak, tapi maafkan kami jika masih banyak kekurangan. 

Love You Bapak Ibu❤️

Qatar, 29/10/2025