Kemarin hari Jum'ah begitu melelahkan sepertinya. Saya amati dari info-info di WAG Umroh 10 April. Kemarin menjadi hari terakhir di Madinah. Para jamaah mengikuti sholat jamaah jum'ah di masjid nabawi yang dilanjutkan dengan sholat jamak ashar. Usai itu bersiap diri, makan siang dan melanjutkan perjalanan dengan Bis menuju miqot di Birr Ali.
Di Birr Ali inilah para jamaah laki-laki mempersiapkan diri untuk memakai pakaian ihrom. Dan dari titik inilah sudah berlaku segala macam larangan-larangan baginya, diantaranya tidak boleh memakai wewangian, tak boleh memotong kuku, dan sebagainya.
15 menitan menjelang jam 5 waktu Saudi, muncul foto Bapak yang sedang terlelap di dalam Bus dengan memakai baju ihrom. Terlihat kellahan setelah beberapa hari perjalanan dan bermacam aktifitas ziarah.
Jam 21:16 update foto yang saya terima, terlihat para jamaah sedang menikmati malan malam di Hotel. Tentu sangat lelah. Usai makan malam tentu masih sempat bersiap diri lagi, toileting dan lainnya di kamar hotel. Termasuk mempersiapkan alat bantu yang dipakai selama tawaf dan sya'i. Alat ini ditempel di badan (alat yang biasa dipakai orang-orang kalo lagi siaran di TV).
Ustad Abdullah Musa mengirimkan pesan WA nya sekitar jam 23 malam. Begini isi pesannya:
*sebelumnya kami mengucapkan mohon maaf atas kekurangan nyamanannya.. Di mohon jamaah berkumpul di lobby jam 23.30 dlm kondisi berwudhu. Terimakasih*
Update dari grup WA saya cek pagi hari ini, mereka baru memasuki masjidil haram sekitar jam 00:16 dini hari waktu setempat. Artinya lewar tengah malam para jamaah melakukan prosesi tawaf dan sya'i. Dua prosesi utama dalam ibadah umroh. Yang ditutup dengan tahallul.
Walaupun semakin malam, namun masjidil haram tak pernah sepi. Silih berganti jamaah hadir dari segala penjuru bumi, utamanya dari Bumi Indonesia. Semoga hari ini mendapatkan waktu yang cukup beristirahat agar mampu menunaikan ibadah di masjidil haram siang dan selanjutnya.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment