Sunday, August 03, 2014

Gus Mus 'Membaca Indonesia': Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu

Sumber: @diradio.net

AKU MASIH SANGAT HAFAL NYANYIAN ITU

Oleh: Mustofa Bisri

Aku masih sangat hafal nyanyian itu
Nyanyian kesayangan dan hafalan kita bersama
Sejak kita di sekolah rakyat

Kita berebut lebih dulu menyanyikannya
Ketika anak-anak disuruh  
Menyanyi di depan klas satu-persatu

Aku masih ingat betapa kita gembira
Saat guru kita mengajak
menyanyikan lagu itu
bersama-sama

Sudah lama sekali 
Pergaulan sudah tidak seakrab dulu
Masing-masing sudah terseret kepentingannya sendiri
Atau tersihir pesona dunia

Dan kau kini entah di mana
Tapi aku masih sangat
hafal nyanyian itu, sayang

Hari ini ingin sekali 
Aku menyanyikannya kembali Bersamamu

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala
Selalu dipuja-puja bangsa

Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda

Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata

Aku merindukan rasa haru dan iba
Di tengah kobaran kebencian dan dendam
Serta maraknya rasa tega
Hingga kini 
Ada saja yang mengubah lirik lagu kesayangan kita itu
Dan menyanyikannya dengan nada sendu

Indonesia air mata kita
Bahagia menjadi nestapa

Indonesia kini tiba-tiba
Selalu dihina-hina bangsa

Di sana banyak orang lupa
Dibuai kepentingan dunia

Tempat bertarung merebut kuasa
Sampai entah kapan akhirnya

Sayang, dimanakah kini kau
Mungkinkah kita bisa menyanyi bersama lagi
Lagu kesayangan kita itu
Dengan akrab seperti dulu


Sumber tulisan melalui video dibawah ini.

Gus Mus 'Membaca Indonesia': Negeri Ha Ha Hi Hi

Sumber: @blogcumakatakata

NEGERI HA HA HI HI

Oleh: Mustofa Bisri

Bukan karena banyaknya grup lawak maka negeriku selalu kocak
Justru grup-grup lawak hanya mengganggu dan banyak yang bikin muak
Negeriku lucu dan para pemimpinnya suka mengocok perut

Banyak yang terus pamer kebodohan dengan keangkuhan yang menggelikan
Banyak yang terus pamer keberanian dengan kebodohan yang mengharukan
Banyak yang terus pamer kekerdilan dengan teriakan yang memilukan
Banyak yang terus pamer kepengecutan dengan lagak yang memuakkan
Ha ha...

Penegak keadilan jalannya miring
Penuntut keadilan kepalanya pusing
Hakim main mata dengan maling
Wakil rakyat baunya pesing
Hi hi...

Kalian jual janji-janji
Untuk menebus kepentingan sendiri
Kalian hafal pepatah-petitih
Untuk mengelabui mereka yang tertindih.
Pepatah-petitih, 
Ha ha...

Anjing menggonggong kalian terus berlalu
Sambil menggonggong kalian terus berlalu
Ha ha...

Ada udang di balik batu
Udang kepalanya batu
Ha ha...

Sekali dayung dua pulau terlampaui
Sekalu untung dua pulau terbeli
Ha ha...

Gajah mati meninggalkan gading
Harimau mati meninggalkan belang
Kalian mati meninggalkan hutang
Ha ha...

Hujan emas di negeri orang hujan batu di negeri sendiri
Lebih baik yuk hujan-hujanan caci-maki
Ha ha...

Sumber tulisan dari video ini.


Gus Mus 'Membaca Indonesia': Di Negeri Amplop

Sumber: @rembang.org

DI NEGERI AMPLOP

Oleh Mustofa Bisri

Di negeri amplop 
Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu!
Samson tersipu-sipu rambut keramatnya ditutupi topi, rapi rapi!
David copperfield dan Hudini bersembunyi rendah diri
Entah andaikata nabi musa bersedia datang membawa tongkatnya 

Amplop-amplop di negeri amplop 
Mengatur dengan teratur

Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur

Memutuskan putusan yang tak putus
Membatalkan putusan yang sudah putus

Amplop-amplop menguasai penguasa
Dan mengendalikan orang-orang biasa

Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan
Mencairkan dan membekukan
Mengganjal dan melicinkan

Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli

Orang alim bisa nafsu
Orang sakti bisa mati

Di negeri amplop
Amplop-amplop mengamplopi
Apa saja dan siapa saja

Sumber tulisan dari video ini.