Friday, November 04, 2011

Anda bukan Gagal tapi Anda Belum Berhasil!

Semua orang di dunia ini pasti pernah mengalami yang namanya gagal.Kata gagal memang sebuah kata yang tak nyaman didengar apalagi dirasakan. Akan tetapi bahwa banyak proses kesuksesan yang harus diawali dengan kegagalan. Masih ingat dengan kegagalan-kegagalan yang dialami sang penemu listrik di muka bumi ini? Ya Thomas Alfa Edhison! Sang penemu ini mengalami tak hanya puluhan kali gagal, tapi bahkan ribuan kali hingga dia bisa meraih kesuksesan diujung penelitiannya.


Kegagalan ini tak terkecuali juga menimpa saya sendiri. Belum lepas dari ingatan saya ketika beberapa bulan yang lalu saya ditugaskan oleh perusahaan saya bekerja untuk mengikuti satu kursus. Layaknya di setiap kursus atau training pasti diadakan ujian atau examination. Malang tak bisa ditolak untung tak dapat diraih. Dengan berat hati akhirnya saya dinyatakan gagal alias failed. Saya hanya berikan satu contoh saja kegagalan yang pernah saya alami. Kalau mau ditulis sebenarnya masih banyak lagi. Ketika saya mengalaminya saat itu, nafas terasa “sesak”, makan terasa nggak enak. Hati ini berontak dan berteriak. Saya kecewa. Kenapa kok saya? Kenapa yang lain kok lulus? Pertanyaan demi pertanyaan bertubi-tubi menghantui hati kecil saya. 


Beberapa minggu setelah kegagalan saya ini, sebagaimana biasanya diadakan pertemuan rutin bulanan sesama karyawan dengan atasan. Sebuah ajang saling bertukar pikiran dan membicarakan berbagai permasalahan yang berkembang di lingkungan kerja. Termasuk juga meng-update kursus-kursus yang diikuti oleh karyawan. Tak terlewat, atasan juga menanyakan tentang hasil kursus saya. “It’s hard to say Sir, I failed”. Diluar dugaan saya, Boss saya menyampaikan dengan santun. “You are not failed but you are not passed yet!” . Semua orang pernah gagal. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki di lain waktu. Mendengar pernyataan boss saya, hati ini terasa adem dan menumbuhkan semangat baru. Timbul keyakinan yang besar bahwa betul memang saya nggak gagal tapi belum lulus saja atau belum berhasil. Beda kata, sama artinya tapi syarat makna. Kata-kata yang penuh motivasi. Thanks Boss! Mulai dari saat itu, saya punya keyakinan bahwa setiap kegagalan adalah merupakan sebuah proses meraih sebuah kesuksesan. 


Sebenarnya bukan gagal tapi belum saatnya lulus atau berhasil saja. It’s NOT FAILED but It’s NOT PASSED/SUCCED Yet! Dan alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan kursus yang sama lagi bulan ini. Dengan penuh semangat, motivasi dan percaya diri; alhamdulillah saya bisa lulus di kursus yang kedua ini. Once again, Thanks Boss for your great support! 


Kita bisa juga belajar dari pengalaman masa kecil dulu. Kita bisa melihat apa yang dialami oleh anak-anak semasa kecil dari usia bayi sampai bisa berlarian. Mungkin tak terhitung berapa kali mereka gagal ketika mereka memulai membalik badan, tengkurap, merayap, merangkak sampai mereke bisa berjalan sempurna. Yang kita tahu bahwa tidak ada yang namanya kamus gagal dalam dunia anak-anak. Yang ada hanya mencoba lagi dan mencoba lagi sampai berhasil. Seiring bertambahnya usia bukan membuat diri semakin berani melawan resiko, malahan terkadang semakin takut untuk melangkah. Kita dibayangi rasa takut gagal, takut jatuh dan takut menghadapi resiko kegagalan itu sendiri. 


Pesan bijak yang bisa diambil adalah buang jauh-jauh kosakata gagal dari kamus kehidupan kita. Ganti saja dengan kata belum lulus, belum sukses atau belum saatnya berhasil. Kalau memang dengan kata gagal nyaman, ya silahkan dipakai. Tapi kalau nggak nyaman, ganti saja. Nggak ada yang nglarang kok! Kita harus selalu yakin bahwa sesungguhnya di setiap kesulitan ada kemudahan. Wallahua’lam. 


Dukhan|4 November 2011 
Sugeng Br@link

Sunday, October 30, 2011

Catatan Liburan: Ngaji Bareng Wawa & Dira

Liburan bagi saya menjadi saat yang sangat dinanti. Apalagi seperti saya yang saat ini harus bekerja dan merelakan diri berpisah dengan keluarga. Jadwal kerja mengharuskan saya menanti enam bulan lamanya untuk bisa menikmati hidup bersama keluarga. 


Saatnya berkumpul dengan keluarga menjadi momen yang tidak boleh saya lewatkan begitu saja. Dua anak kami keduanya perempuan. Yang besar saat ini menginjak usia 5 tahun pada Januari 2011 dan yang kedua akan menginjak usia 3 tahun pada Desember mendatang. Masa anak-anak merupakan masa-masa yang paling indah bagi kedua orang tua termasuk saya dan istri saya tercinta.

Tidak mudah bagi saya dan sangat disayangkan sebenarnya harus rela melewati masa lucu-lucunya anak-anak. Kita semua tahu bahwa waktu yang berlalu tak pernah terulang lagi. Begitupun masa-masa anak-anak  kami pun tak kan bisa terulang lagi. 

Resiko kerja yang mengharuskan saya berpisah jarak dan waktu, timbul ide untuk membuat rekaman dalam bentuk foto dan video. Memang saya sendiri sampai saat tidak mempunyai handycam dan semacamnya untuk mendapatkan hasil rekaman yang bagus. Tak kurang akal, saya gunakan handphone pintar (smartphone) untuk mengambil foto dan merekam momen-momen dimana anak-anak sedang bermain, berlarian, nyanyi, ngaji, makan, ketawa, nangis, dan banyak tingkah polahnya yang lain.

Berikut salah satu video saat kedua anak saya mengaji bersama. Wawa panggilan anak kami yang kedua sedang membimbing adiknya Dira mengaji bersama. Mengucap saja Dira belum jelas, namun keingintahuannya sangat besar. 

Doha, 29 Oktober 2011
Sugeng Bralink


Wednesday, September 07, 2011

Kenaikan Gaji 60% Bagi Warga Negara Qatar

Ramadan baru saja berlalu. Bulan yang penuh hikmah, penuh berkah, penuh rahmah dan penuh ampunan dari Yang Maha Kuasa. Nikmatnya ramadan, sungguh bertambah nikmat bagi penduduk asli Qatar dengan munculnya berita yang sangat menggembirakan. Hari ini pemerintah Qatar mengumumkan bahwa ada kenaikan gaji karyawan bagi warga negara Qatar sebesar 60% dan 120% bagi para tentara/militer.

Berita kenaikan gaji ini bisa kita temukan di dua harian terbesar di Qatar, Gulf Times dan Peninsula Qatar .Pemerintah Qatar telah mengumumkan kenaikan gaji sebesar 60% bagi warga negara Qatar yang bekerja di departemen-departemen negara dan kenaikan gaji 120% bagi warga negara yang berkecimpung di dunia militer. 


HH Emir Deputi dan Pewaris Resmi Tahta Kerajaan, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani mengeluarkan Keputusan Emiri No. 50 Tahun 2011, memerintahkan peningkatan tunjangan, gaji pokok dan tunjangan pensiun pegawai sipil dan militer. Di bawah keputusan itu, HH Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani memerintahkan kenaikan 60% dalam gaji pokok dan tunjangan sosial bagi pegawai sipil negara, kenaikan 120% dalam gaji pokok dan tunjangan sosial bagi perwira militer dan kenaikan 50% dalam dasar gaji dan tunjangan sosial personel militer pangkat lainnya. 


Pensiunan pegawai negeri sipil akan naik sebesar 60%. Karyawan yang pensiun sebelum berlakunya UU No 24 Tahun 2002 juga akan mendapat keuntungan. Pensiunan perwira militer akan naik 120% dan militer pangkat lainnya naik 50%. Keputusan ini berlaku mulai 1 September. Kenaikan gaji pokok dan tunjangan sosial akan berjumlah 10 Milyar Qatar Riyal (QR), disamping itu 10 Milyar QR harus dibayar sekali untuk dana pensiun dan 10 Milyar QR untuk langganan pensiunan 'menjelang pelaksanaan pensiun dan hukum pensiun. 


Sumber: gulf-times.com dan peninsulaqatar.com


Dukhan, 7 September 2011