Saturday, December 18, 2010

PROSEDUR MEMPERPANJANG VISA KUNJUNGAN UNTUK ORANGTUA DI QATAR

Assalamualaikum,
berikut ini update CARA / PROSEDURE FAMILY (ORTU) VISIT VISA +
EXTENSION VISIT VISA, dalam kasus ini adalah orang tua. Yg
ditentangqatar dulu sepertinya perlu diupdate krn lumayan significantl
improvementnya terutama di medical test dan extend visit visa-nya.
MOhon dikoreksi jika ada yg salah dan ditambahkan jika kurang.





CARA / PROSEDURE FAMILY (ORTU) VISIT VISA + EXTENSION VISIT VISA
A. SEBELUM FAMILY (ORTU) DATANG
1. Request document ke embassy Indonesia yg menyatakan hubungan kita
dengan family yg akan datang.
Dokument yg diperlukan :
a. Copy Kartu keluarga,
b. copy of Birth certificate kita/istri,
c. copy married certificate (sebaiknya juga dibawa).
d. copy passport family yg akan datang.
e. copy passport kita + RP
NOTE : Biaya = 55 QR. Bisa hari itu jadi kalau embassy lagi sepi, atau
mungkin juga besoknya. Nantinya embassy akan issue document berbahasa
arab (kalau nggak salah namanya At-tasrikh) yg menerangkan hubungan
family yg akan datang dg kita/istri.
2. Request document dari company untuk family visit visa dg document
dari embassy as per nomer 1 dan document lainnya tergantung policy
companinya masing2. (umumnya copy passport orang yg akan datang, copy
passport kita, copy ID kita). Document yg bakal diissue juga
berbahasa arab.
3. Datang ke kantor immigration pusat di Gharaffa/Madinat Khalifa.
Masuk dulu ke porta cabin yg dalamnya berisi tukang ketik, bilang mau
buat family visit visa. Ongkos ketik 5QR per application.
Dokument yg diperlukan :
a. Copy passport family yg akan datang,
b. ID kita
NOTE : di porta cabin tsb juga ada yg khusus ladies.
Setelah selesai segera masuk ke gate 4 yg khusus masalah visa (dg
catatan kalau orang tua kita berusia dibawah 60 thn as per tgl lahir
di passport),( kalau lebih dari 60 thn masuk ke gate 1 utk minta
approval captain).
Di gate 4 (yg dari captain di gate 1 stlh selesai balik lagi ke gate
4) antri di recepsionist, ambil nomer antrian. Setalah giliran kita,
serahkan dokumen yg diminta, dan membayar 200QR per application.
Bayarnya juga pake debit card/credit card. Setelah selesai petugas
akan memberi print out nomer visa, yg bisa dicek di www.moi.gov.qa.
Setelah 2-3 hari akan keluar hasilnya, atau jika sdh punya matrash
akan dapat sms dari moi.gov.qa tsb. Visa tsb akan berlaku 3 bulan
sejak dikeluarkannya.

Dokument yg diperlukan :
a. copy passport family yg akan datang
b. ID kita (bawa yg punya kita dan istri, meski itu orang tua/mertua kita)
c. surat asli dari embassy (as per urutan no 1)
d. surap asli dari company (as per urutan no 2)
NOTE : Kalau lebih dari 1 orang, copy semua dokumennya, masing-masing
ada copyannya. Jadi bukan dijadikan satu, tapi sendiri2.

TIPS& TRIK :
• Kadang kantor immigration ini meski pagi awal buka jam 6:15 sudah
sangat penuh, kadang juga jam 8an masih sepi, so sebaiknya di-set
dating pagi2 jam 6;00, antri dikit di depan pintu gerbang, barisan
dipisah antara yg laki2, dan ladies(baik ladies sendiri maupun yg
ditemani suaminya). Jam 6 15 gate baru dibuka.
• Kalu belum ke tukang ketik (dg catatan pagi itu ramai), sebaiknya
ambil antrian dulu di gate 4, setelah itu ke tukang ketik, lalu balik
lagi ke gate 4. (kalau sepi ke tukang ketik aja dulu)
• Kalau yg mengurus ladies, maka urusan lebih cepat selesai (meski ada
yg mendamping suaminya), jadi minta istri yg ngurus aja kalau ingin
cepat selesai.
B. SETELAH FAMILY (ORTU) DATANG (untuk yg akan extend saja)
Family akan punya umur visa standar 1 bulan sejak kedatangan di
bandara. Setelah itu :
1.Tunggu stamina ortu benar2 fit/prima, kalau minggu awal masih fit
sebaiknya cepat2 pergi ke medical commission (kawatirnya kena
perubahan cuaca disini). Datang pagi2 jam 7an.
2.Utk yg ibu2 bisa masuk ke ladies section, sedangkan yg bapak2 bisa
ke bagian laki2. Disana ada 2 pintu, pertama yg utk employee, dan yg
kedua atau yg di paling ujung yaitu utk worker. Kita masuk ke bagian
worker ini, tapi jangan kuatir krn kita dg orang tua yg urusannya akan
diprioritaskan. Cari orang yg berwajah sebagai petugas disitu, bilang
mau medical test utk extend visa orang tua kita, maka kita akan
diprioritaskan. Kita akan ditunjukkan utk antri di loket pendaftaran
di pojok sebelah kanan atas. Selanjutnya dilakukan pemotretan di loket
tsb dan menunjukkan passport lalu bayar 100QR per orang. Pembayaran
menggunakan kartu ATM atau kartu kredit.
3. Menuju counter blood test, sama bilang sama petugas utk parent yg
extend visa, maka akan langsung di letakkan di barisan terdepan (tidak
mengikuti antiran worker yg mengular panjang), setelah itu akan
diberi botol kecil utk dibawa ke bagian blood drawing, juga akan
diprioritaskan spt yg sebelumnya, setelah selesai di bill kita akan di
stamp blood drawing.
4. Menuju counter X-Ray, bilang spt sebelumnya yg juga akan
diprioritaskan. Setelah selesai juga akan distamp x-ray.
5. Pulang.
6. Tunggu 2-3 hari, hasil medical bisa dilihat di
http://www.sch.gov.qa/mcr/En/mcresults.jsp
7. JIka hasilnya fit maka tunggu saja sampai dapat sms ttg hasil tsb
(ini lebih amannya saja), setalah itu bisa datang ke kantor
immigration Gharafa spt langkah nomer A. 3 . Cuma membawa passport
asli saja . ambil antrian dan jika sdh nomernya bilang saja mau
diextend berapa bulan. Ongkosnya 200QR/application/bulan. Setelah itu
petugas akan menempel sticker perpanjangan visa di passport.
Perpanjangan dihitung bukan extend per tanggal tsb tapi per tanggal
satu bulan pertama expire.
8. Khalas (alhamdulillah)


wassalam
A.Muiz


Saturday, November 27, 2010

Tata Cara Mendaftar Haji

Bagi yang belum tahu tata caranya mendaftar haji, saya bagikan pengalaman saya saat mengantar mertua mendaftarkan Haji.

1. Ke bank yang ditunjuk, kalau saya tadi ke BRI, bukan sembarang BRI tapi BRI yang Cabang, yang paling tinggi tingkatannya di kabupaten, berhubung saya kabupaten Sleman, maka ke BRI Cabang Sleman di Jalan Magelang dekat Samsat Sleman.

2. Sampai di BRI bilang ke satpan mau daftar Haji, nanti akan diarahkan pak satpam harus ambil antrian di bagian mana, tadi saya antrian di CS (Customer Service).


3. Saat giliran di CS tiba, maka bilang mau daftar haji, nanti oleh CS akan dijelaskan untuk tabungan haji maka minimal harus buka dengan nominal Rp. 50.000,- dan kalau mau mendapat nomor antrian, harus menyetor Rp. 20.000.000,- (mulai 2010 naik menjadi Rp. 25.000.000,- ) jadi total Rp 25.050.000,- Jadi jika anda ingin segera masuk daftar antrian, maka minimal uang yang harus anda setor adalah Rp. 25.050.000,-

4. Nanti akan diberikan kertas keterangan dan Buku Rekening Tabungan Haji, selesai disini, maka anda harus pergi ke kantor Departemen Agama sesuai domisili, maka saya ke kantor Depag Sleman, di Komplek perkantoran Kabupaten Sleman, jalan Merbabu.

5. Di depag ini, langsung menuju ruangan yang pendaftaran haji, nanti disini serahkan saja KTP, Buku rekening tabungan haji, dan surat dari BRI. Dibagian ini harus ngisi-ngisi form seusi KTP. Pastikan sesuai KTP.

6. Langkah selanjutnya adalah foto, untuk foto ini prinsipnya bisa dimana saja, tetapi di depag juga menyediakan, dan tadi biayanya per orang Rp. 70.000,- memang format fotonya lain, yaitu benar-benar close-up, bukan foto setengah badan, jadi dominan kelihatan secara jelas bentuk wajahnya. Jika foto diluar depag kemungkinan salah bisa terjadi, sehingga foto akan ditolak, kan malah bolak balik pusing.

7.Masih di depag tapi dibagian lain, untuk mendapatkan surat keterangan yang ada di surat itu ada foto yang diambil langsung via webcam, surat ini untuk dibawa ke BRI lagi.

8 Jadi balik lagi BRI menyerahkan surat dari Depag tadi, dan juga Rekening tabungan haji dan KTP asli masih juga diminta, nah proses di BRI ini adalah mentransfer uang sejumlah Rp. 25juta ke rekening menteri agama, langkah ini memang harus dilakukan agar bisa mendaftar haji dan mendapatkan nomor antrian, dan ini dilakukan secara ONLINE. Nah nanti di rekening BRI kita tinggal Rp. 50.000,- karena yang 25juta sudah masuk ke rekening Menteri Agama.

9. Kelar sudah, setelah proses ini usai, tinggal menyerahkan lagi surat dari BRI ke depag lagi, disertai dengan foto kopi KTP 5 lembar, KTP tidak perlu dilegalisir di kalurahan atau kecamatan.

Selesai.

Untuk mertua saya tahun keberangkatannya adalah tahun 2012, jadi masih 3 tahun lagi, ini karena kuota haji DIY yang memang sudah penuh sampai tahun 2011. Untuk tahun 2012 ini saja sudah terdaftar sekitar 2000 calon haji, dari sekitar 3000 kuota untuk Yogyakarta.

Jika anda ingin sedikit-demi sedikit nabung, maka rekening haji tadi bisa anda masukan uang, bebas di BRI manapun. Tetapi nanti saat pelunasan haji, maka haru s ke BRI yang dipakai untuk mendaftar.

Demikian semoga berguna, maaf sudah ngantuk, ngetiknya kurang tlaten.

Update 2 September 2010

Sekarang untuk mendapatkan nomer antrian harus setor Rp. 25.ooo.000, dan untuk Kabupaten Sleman, antriannya harus nunggu 5 tahun, jadi yang daftar sekarang maka berangkatnya 2015, dan spertinya kuotanya juga sudah habis, jadi yang daftar mulai September 2010 akan masuk antrian haji tahun 2015.

Jadi untuk anda yang berniat naik haji, harus memperhitungkan faktor antrian ini, misal mau naik haji saat pensiun umur 60 tahun, dan anda daftarnya pas saat pensiun, maka anda harus nunggu 5-6 tahun lagi untuk bisa berangkat, yang menjadi persoalan adalah apakan kesehatan dan badan anda fit untuk 6 tahun mendatang, jadi monggo silahkan yang mau naik haji di usai tertentu lebih baik daftar H minus 6 tahun dari niat berangkatnya.

Model pelunasan haji, nanti akan ditelepon dari pihak Depag Kabupaten, sehingga akan lebih aman jika misal seperti mertua saya yang tahun 2012 baru bisa berangkat, alangkah baiknya pada rekening BRI di tabung dulu paling tidak cukup untuk pelunasan, sehingga nanti saat di telpon depag kabupaten untuk melunasi, tinggal transfer saja uangnya. Misal haji 2012 adalah 35 juta, sedang mertua saya kemarin setoran awalnya 20 juta, maka untuk amannya di rekening BRI harus sudah nabung 15 juta, untuk nanti pelunasan sawaktu-waktu.

Untuk kasus jika ada jamaah haji yang tidak bisa melunasi padahal jatah urutannya harus melunasi, maka jamaah ini akan digeser ke belakang, dan jamaah dibawahnya naik urutan untuk berhak masuk kuota naik haji. Misalkan ada kasus kouata tahun ini 2000 orang, kebetulan yang nomer 2000 tidak bisa melunasi, maka yang nomor 2001 yang seharusnya baru berhaji tahun 2011 bisa masuk kuota tahun ini.

Sumber: http://hadiyanta.com

Sunday, November 14, 2010

"Persaudaraan" Para Sugeng

Kompas
Minggu, 14 November 2010 | 04:16 WIB

Oleh Budi Suwarna
Sejumlah orang bernama Sugeng membentuk komunitas Para Sugeng di Seluruh Dunia. Kegiatannya antara lain mencari tahu mengapa dulu orangtua mereka sampai menamai mereka Sugeng.



Media untuk orang-orang bernama Sugeng di seluruh dunia. Kalau Anda bernama Sugeng, jangan ragu untuk bergabung.” Kalimat itu tertulis di grup Facebook Para Sugeng.
Begitulah, lewat dunia maya ini sekelompok orang bernama Sugeng berusaha menghimpun Sugeng-Sugeng lainnya yang ada di dunia ini. ”Kayaknya ajaib banget bisa bertemu dengan banyak orang yang bernama sama. Paling nama belakangnya yang beda. Ada Sugeng Riyadi, Sugeng Jabri, Sugeng Riyanto, Sugeng Susilo, Drs Sugeng, Sugeng Widodo, Sugeng Priyono, Sugeng Wiyadi, dan masih banyak lagi,” kata Sugeng Wahyudi, salah seorang penggiat komunitas Para Sugeng, Rabu lalu di Jakarta.
Hingga pekan lalu, lanjut Sugeng Wahyudi, ada 800 orang bernama Sugeng yang telah bergabung dengan komunitas Sugeng. Ada yang bergabung lewat akun Facebook Sugeng Syndicate, milis Para Sugeng, dan milis Sugeng & Sugeng. ”Tetapi, kami mulai menyatukan semua milis Sugeng di akun Facebook Para Sugeng,” ujar Sugeng Wahyudi.
Anggota komunitas ini berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Kebumen, Surabaya, hingga Malaysia dan Qatar. Profesinya mulai dari pengurus organisasi buruh, pembuat film, pengelola gedung pertemuan, ahli teknologi informasi, pegawai negeri, sampai pilot maskapai asing.
Meski di dunia nyata mereka belum tentu saling kenal, mereka aktif berkomunikasi lewat media sosial. Mereka mendiskusikan apa arti nama Sugeng, mengapa orangtua mereka dulu menamai Sugeng, dan apakah anggota komunitas ini juga ada yang menamai anak mereka Sugeng.
”Pokoknya absurd, tetapi seru banget,” ujar Sugeng Wahyudi yang berprofesi sebagai pembuat film.
Dari diskusi di dunia maya itulah persaudaraan para Sugeng itu terbentuk. Sugeng Wahyudi yang tinggal di Jakarta tidak akan kebingungan seandainya tersesat di Selangor karena di sana ada Sugeng Jabri yang siap menunjukkan jalan.
Sugeng Wiyadi yang tinggal di Kalasan, Yogyakarta, juga bisa bertukar pikiran dan informasi dengan Sugeng-Sugeng di kota lain. Ini membuat dia terharu. ”Saya dulu berpikir nama Sugeng itu ndeso, tetapi ternyata pengguna nama Sugeng itu banyak dan di antara mereka ada orang penting dan penentu kebijakan,” ujarnya.
Orang Malaysia
Sugeng mana yang pertama kali punya kesadaran membentuk komunitas Sugeng? Ternyata dia adalah Sugeng Jabri, warga negara Malaysia yang tinggal di Selangor. Syahdan, dia bingung mengapa di Malaysia hanya ada lima nama Sugeng yang tercantum di buku telepon negaranya.
Dia penasaran, lalu bertanya-tanya, ada berapa sebenarnya orang bernama Sugeng di seluruh dunia. Untuk mengetahui jawabannya, dia membuat milis Para Sugeng di Yahoogroup. Dia juga aktif mencari orang bernama Sugeng melalui jaringan pertemanan Friendster.
Sugeng Wiyadi bercerita, dia bertemu dengan Sugeng Jabri melalui Friendster pada tahun 2006. Awalnya, hanya ada 10 anggota komunitas ini. Sekarang dia yakin jumlahnya mencapai 1.000 orang yang terjaring melalui berbagai jenis sosial media.
Sejauh ini, kata Sugeng Wahyudi, anggota komunitas ini pernah ”kopi darat” di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah sebanyak dua kali. ”Wah seru banget, waktu ada yang memanggil nama Sugeng, semua peserta pertemuan nengok semua, ha-ha-ha.... Kami baru sadar kalau punya nama sama,” tambahnya.
Rencananya, komunitas ini akan bertemu untuk ketiga kalinya pada Desember mendatang di Yogyakarta. ”Ini akan menjadi semacam musyawarah nasional orang-orang bernama Sugeng,” ujar Sugeng Wahyudi.
Sugeng Wiyadi menambahkan, dia berharap setidaknya ada 100 Sugeng yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka akan menyusun AD/ART dan menunjuk pengurus komunitas Para Sugeng. ”Yang jelas ketuanya Sugeng, wakilnya Sugeng, bendaharanya Sugeng, korwilnya juga Sugeng, ha-ha-ha....”
Mengapa pakai menggelar munas segala? Sugeng Wahyudi mengatakan, dia ingin komunitas yang asyik ini punya arah ke depan dan bermanfaat buat para Sugeng di seluruh dunia. ”Kami tidak ingin ini menjadi sekadar komunitas ubyang-ubyung (tidak jelas arahnya),” katanya.
Dia juga bermimpi komunitas ini bisa menghimpun orang-orang bernama Sugeng sebanyak mungkin, termasuk tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh. ”Ada tiga orang yang kami incar untuk direkrut.”
Siapa saja?
”Pertama Luna Maya. Ternyata nama belakang dia Sugeng, lho. Tepatnya Luna Maya Sugeng. Kedua, Eros Djarot yang nama lengkapnya Sugeng Waluyo Djarot. Ketiga, Sugeng Sarjadi. Mudah-mudahan mereka mau bergabung,” kata Sugeng Wahyudi.
Kalau sudah ngumpul, lantas mau apa? Bikin partai?
”Enggaklah, Mas. Ini untuk menjalin persaudaraan saja. Sejak komunitas ini terbentuk, banyak orang bernama Sugeng menjadi saling mengenal. Sebagian istri Sugeng pun sekarang mulai menghimpun diri dalam sebuah komunitas,” ujar Sugeng Wahyudi.
”Namanya komunitas Sugeng’s Wife atau komunitas istri Mas Sugeng, ha-ha-ha...,” ujar Sugeng Wahyudi tergelak.