Friday, May 21, 2010

SELAMAT JALAN MAESTRO KERONCONG "GESANG MARTOHARTONO"

Sebuah Legenda Maestro Keroncong DIKUTIP DARI www.tokohindonesia.com

Tak banyak penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa menjadi legenda di masyarakat. Satu dari yang sedikit itu, ialah maestro keroncong asal Solo, Gesang Martohartono, pencipta lagu Bengawan Solo. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang sangat digemari di Jepang. Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. Lagu yang telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia.

"


Dan, tak banyak pula dari penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa bertahan hingga usia 85 tahun. Gesang bahkan telah membuktikan bahwa dalam usianya yang ke-85 tahun, masih mampu merekam suaranya. Rekaman bertajuk Keroncong Asli Gesang itu diproduksi PT Gema Nada Pertiwi (GMP) Jakarta, September 2002.

Peluncuran album rekaman itu bertepatan dengan perayaan ulang tahun Gesang ke-85, yang diadakan di Hotel Kusuma Sahid di Solo, Selasa (1/10) malam. Hendarmin Susilo, Presiden Direktur GMP, menyebutkan produksi album rekaman Gesang yang sebagian dibawakan sendiri Gesang, merupakan wujud kecintaan dan penghargaannya pada dedikasi sang maestro terhadap musik keroncong.

Sudah empat kali PT GMP memproduksi album khusus Gesang, yaitu pada 1982, 1988, 1999, dan 2002. Dari 14 lagu dalam rekaman compact disk (CD), enam di antaranya merupakan lagu yang belum pernah direkam. Yaitu Seto Ohashi (1988), Tembok Besar (1963), Borobudur (1965), Urung (1970), Pandanwangi (1949), dan Swasana Desa (1939). Selebihnya lagu-lagu lama karya Gesang, yang temanya menyinggung usia Gesang yang sudah senja seperti Sebelum Aku Mati, Pamitan, dan tentu saja Bengawan Solo.

Ini memang lebih sebagai album penghormatan atas sebuah legenda daripada sebuah produk yang tak punya selling point. Dalam album ini suara Gesang agak "tertolong" karena didampingi penyanyi-penyanyi kondang: Sundari Soekotjo, Tuty Tri Sedya, Asti Dewi, Waldjinah.

"Terus terang, suara saya jelek. Apalagi saat rekaman itu saya sedang sakit batuk, sehingga terpaksa diulang-ulang hingga, ya, lebih lumayan," ungkap Gesang polos. Menurut dia, sebenarnya aransemen dan iringan musik oleh Orkes Keroncong Bahana itu dia rasa kurang cocok untuk kondisi vokalnya.

***
SUDAH lima tahun terakhir, perayaan HUT Gesang diadakan di hotel yang sama. Penyelenggaranya gabungan dari anggota keluarga Gesang dan Yayasan Peduli Gesang (YGP) dari Jepang. YGP semula merupakan wadah sejumlah warga Jepang yang memiliki penghormatan khusus pada Gesang, dan mereka menghimpun dana untuk membantu kehidupan Gesang. Sebagian dari mereka adalah orang Jepang yang berusia di atas 80 tahun, karena pada masa perang dahulu sudah mengagumi lagu Bengawan Solo.

Mereka datang berombongan dari Jepang-asal Tokyo, Pulau Shikoku, Yokohama-dan tiba sehari sebelumnya. Setiap tahun anggota rombongan berganti-ganti, dan sebagian anggota tetap. Menurut Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang, Okihara Toshio, sebenarnya banyak warga Jepang yang berniat datang ke Solo, tetapi terbentur teknis untuk mengumpulkan mereka sehingga hanya terkumpul 26 orang.

Bayangkan. Mereka menempuh jarak ribuan kilometer hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Gesang. Selain mesti membeli tiket pesawat terbang pergi-pulang dan mengeluarkan biaya akomodasi, mereka juga membawa cenderamata buat Gesang. Dari amplop berisi uang yen hinga lukisan. Bahkan ada yang sengaja datang ke Solo untuk bisa bernyanyi (bermain piano) bersama Gesang. Ada juga yang menari.
Ketua Yayasan Peduli Gesang, Ny Yokoyama Kazue (55) agak menyayangkan ketidakhadiran sejumlah warga Jepang yang tinggal di Kota Solo, padahal tahun lalu saat perayaan HUT Gesang mereka datang. HUT yang istimewa itu, 85 tahun, hanya dihadiri kurang dari 100 orang.

Ia juga menyayangkan ketidakhadiran kalangan pemusik dan penyanyi keroncong setempat. Padahal panitia dari Jepang telah menyiapkan penghargaan kepada mereka. HUT Gesang malam itu terasa sepi tanpa kehadiran penyanyi Waldjinah, komponis Andjar Any, atau kalangan musik keroncong lainnya. Tak satu pun kalangan pejabat yang hadir, maupun mereka yang selama ini menyebut dirinya menghargai musik Indonesia.

Barangkali ini sebuah ironi tentang sebuah bangsa yang konon sangat mengagungkan kepahlawanan. Ny Yokoyama mengaku, sebenarnya ia hanya melanjutkan usaha mendiang Hirano Widodo, salah seorang warga Jepang (tinggal di Klaten) pengagum Gesang. "Saya sudah telanjur berjanji pada Pak Hirano tatkala beliau dirawat di rumah sakit," tutur Ny Yokoyama. Ia bahkan mengaku, sebelumnya tidak mengenal Gesang.

***
MENYEBUT kekaguman terhadap Gesang sebagai sebuah legenda, rasanya tidak adil tanpa menyebut peran PT Gema Nada Pertiwi yang dipimpin Hendarmin Susilo (57). "Saya termasuk warga keturunan, tetapi saya cinta negeri ini, dan menyukai lagu-lagu daerah di sini seperti gending, degung, lagu-lagu Tapanuli, terutama keroncong," ungkapnya.

Hendarmin mengaku, kecintaannya pada musik keroncong seperti sudah mendarah-daging, dan karena itu ia siap berkorban. Ia juga menghormati Gesang, bahkan telah menganggapnya sebagai "orangtua"-nya.

Kalau bukan berdasar rasa kagum dan penghargaan yang mirip mitos, rasanya memang tak masuk akal sebuah perusahaan rekaman memproduksi album rekaman musik keroncong. "Apalagi di masa sulit sekarang ini," kata Hendarmin. "Memang banyak teman Asiri yang menyebut saya gila."

Ditambahkan, kalau cuma dihitung dengan ilmu dagang, memproduksi album keroncong jelas merugi. Tentang besarnya prosentase pemasaran album musik keroncong, misal dibanding musik pop, Hendarmin bertamsil, "Wah, kita harus menggunakan kaca pembesar untuk bisa melihatnya."
Sebagai gambaran, rekaman Album Emas Gesang (1999) cuma laku 7.000 kaset dan 1.000 CD. Bandingkan dengan album musik pop Indonesia yang, kalau meledak, bisa mencapai 400.000 keping. "Tetapi, dalam hidup ini kan ada harga yang lain. Yakni ketika kita dihargai oleh orang lain, seperti penghargaan orang Jepang terhadap Pak Gesang itu. Macam itu tidak bisa dinilai dengan uang saja," katanya.

Hendarmin juga menyebutkan, sebenarnya bukan hanya kalangan masyarakat Jepang yang mengagumi Gesang. Nama Gesang dengan Bengawan Solo-nya juga cukup dikenal pula di daratan Tiongkok. Dalam kaitan itu ia menyebut jasa Bung Karno yang pada masa lalu sering membawa misi kesenian ke RRC, juga Vietnam, dan negara Asia Tenggara yang lain.

Bengawan Solo
bengawan solo, riwayatmu ini
sedari dulu jadi perhatian insani
musim kemarau, tak seberapa airmu
di musim hujan air meluap sampai jauh ...

mata airmu dari solo
terkurung gunung seribu
air mengalir sampai jauh
akhirnya ke laut ...

itu perahu, riwayatmu dulu
kaum pedagang s'lalu naik itu perahu

Keroncong yang Menyeberangi Lautan
Lagu "Bengawan Solo" yang berlanggam keroncong, sangat terkenal di Jepang. Orang Jepang langsung tahu bila kita menyebut "Bengawan Solo", karena sudah sejak lama mereka kenal. Terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut, mendengar lagu ini menimbulkan adanya perasaan nostalgia. Demikianlah, melalui "Bengawan Solo" yang digubah, telah tumbuh pertukaran yang bersejarah antar rakyat Jepang dan Indonesia.

"Bengawan Solo" masuk ke Jepang untuk pertama kali sekitar setengah abad yang lalu di kala masa perang. Pada waktu tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, lagu itulah yang dari radio terdengar secara luas di kalangan serdadu Jepang serta orang-orang Jepang yang berada di sini.

Seusai perang, berkat para tentara Jepang dan orang-orang perusahaan dagang Jepang yang pulang kembali ke negerinya, lagu tersebut kerap terpelihara eksistensinya, bahkan "Bengawan Solo" dengan syair dalam bahasa Jepang menjadi sangat populer. Konon orang orang di Jawa yang mendengar lagu itu merasakan ketenangan hati serta nostalgia, mengingatkan mereka akan masa mudanya karena melodi lagu serupa dengan lagu rakyat Jepang.

Salah pengertian bahwa "Bengawan Solo" merupakan lagu rakyat yang komponisnya tidak dikenal, berlangsung cukup lama. Akan tetapi ada orang-orang Jepang yang berdaya upaya bagi terjalinnya pertukaran antar rakyat biasa dengan Indonesia, mereka mencari melodi-melodi indah dari negeri-negeri lain dan membantu para komponis yang terlupakan.

Setelah mencari dan melacak keberadaan penggubahnya, Gesang pada tahun 1989, dengan dana yang dikumpulkan dari himpunan persahabatan Jepang-Indonesia di berbagai tempat di Jepang, telah dibentuk Dana Himpunan Gesang dengan alasan bahwa "Bengawan Solo bersifat Abadi", bahkan sampai didirikan sebuah monumen patung setengah badan Gesang di Taman Jeruk, Kota Solo.

Gesang datang pada festival salju Sapporo atas undangan himpunan persahabatan Sapporo dengan Indonesia pada tahun 1980, untuk pertama kali. Setelah itu telah berkali-kali datang ke Jepang atas undangan himpunan persahabatan Jepang. Demikianlah pagelaran keroncong berlangsung di Jepang untuk pertama kali dengan membawakan lagu "Bengawan Solo". Melalui Gesang dan musik keroncong, orang menjadi sadar bahwa musik adalah sesuatu yang mutlak perlu bagi persahabatan dan perdamaian dunia. Lebih-lebih lagi, berkat kerendahan hati Pak Gesang; kepribadiannya telah membawa keakraban dan kehangatan bagi orang Jepang. Berkat kunjungannya ke Jepang, keroncong telah mengalami boom secara diam-diam.

Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. "Bengawan Solo" yang melintasi batas negara, dengan memperkayakan hati manusia telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia.

Hari Rabu 20 Mei 2010 sekitar pukul 18.10 WIB Gesang menghembuskan nafas terakhirnya di RS PKU Muhammadiyah Solo.
Selamat Jalan Gesang
Selamat Jalan Maestro Keroncong Indonesia
Semoga semangatmu terus tumbuh dihati penerus generasi keroncong Indonesia..
Semoga amal ibadahmu diterima disisi Alloh SWT, amien

Wednesday, December 02, 2009

Tuesday, December 01, 2009

Nasywa bisa menghafal nama-nama hari



Hari ini aku masuk pagi. Ketika pagi menjelang siang istri tercinta mengirim sms bahwa nasywa pengin nelpon Abi karena pengin menunjukkan hafalan. Hari ini Nasywa sudah bisa menghafal nama-nama hari dalam seminggu. Sudah tak sabar rasanya kuingin pulang kerumah dan segera ber-chat ria dengan anakku yang satu ini.

Akhirnya saat yang ditunggupun tiba, tepat jam dua lebih dua puluh empat menit aku nyampai kamar. Kukabari istriku tuk segera online di free chat langganan kami. Namun apa yang terjadi ketika sudah online, ternyata yang di sana tak bisa menangkap bahwa aku sudah online. Kucoba sign out dulu,eeh ternyata malah lupa password. Jadinya kutelpon saja anakku ini, dan ternyata nasywa dapat menghafal nama-nama hari dengan lancar. Alhamdulillah ya Alloh...semoga dia tumbuh menjadi anak shalihah dan tajam ingatannya.

Namun sayang keasyikan kami ber-chat ria terputus. Nasywa pun protes, seolah gak memperkenankan Abinya pergi karena baru kurang dari tiga puluh menit kok malah pamitan. Apa yang terjadi nak, abi mu mau diajak Om Arief jalan-jalan ke sea land atau sand dun di messaied sana. Karena jarak yang jauh, jadi kita berangkat jam tiga sore.

Nak,,,maafkan abi ya,,semoga besok hari kita masih bersua lagi. Dan ngobrol dan berbagi bahagia. Abimu tak pernah lelah tuk selalu mendengar tentang segala kabar tentangmu Nak. Teruslah tumbuh menjadi anak yang cerdas beriman dan bertaqwa. Menjadi dambaan dan harapan kedua orangtuamu.

Sesampai di sea line, banyak sekali warga asli qatar yang sedang asyik menikmati liburan di sand dun, dengan gagahnya mereka menaiki motor beroda empat ada juga yang menggunakan 4wd atau dobel gardan sambil melaju kencang di gurun pasir. Bangganya mereka bisa menaklukan gurun. Namun tak berapa lama kami melewati area ini, tiba-tiba dari arah berlawanan terdengar sirene ambulance Hamad EMS meraung-raung tanda ada panggilan emergency di seputaran area sand dun itu. Ya mungkin saja ada motor atau mobil terbalik.

Matahari sudah tenggelam ditelan waktu maghrib. Kamipun (Abi, Om Arief dan Om Riboed) melanjutkan perjalanan menuju pantai sea land. Baru beberapa meter menuju jalan off road atau jalan tak beraspal, sesuatu yang tak terduga menimpa kami. Mobil biru kesayangan terjerembab kedalam pasir alias ban mobile terperosok kedalam. Mobil tak lagi bisa melaju karena memang mobil ini tak dobel gardan.

Tak dinyana, ada ide juga muncul. Kami lihat ada beberapa orang mobilnya terperosok. Ada satu orang kampung yang sedang mengeruk pasir dibawah ban mobil dengan tangannya. Kamipun melakukan tindakan yang sama, dan kita ganjal kedua ban depan dengan plastik bekas botol minum, kayu triplek yang bercecer disekitar mobil kita yang mogok, dan alhamdulillah dengan mundur perlahan akhirnya mobil kami terbebas dari jeratan pasir gurun.

Kamipun bergegas pulang menuju messaied dan mampir kerumah teman disana. Sambil gak lupa memenuhi panggilan Ilahi tuk sholat maghrib dan sekalian jamak isya. Sambil menikmati ayam goreng Eastern Fried Chicken asli messaied kamipun ngobrol ngalor ngidul dengan tuan rumah. Sejam lebih dikit kami disana kemudian melanjutkan jalan-jalan malam dan diteruskan pulang menuju dukhan kota impian.

Monday, November 30, 2009

Rumput Gurun


Oleh Sugeng Riyadi Bralink

Gurun,ketika mendengar kata ini mungkin kita langsung bisa membayangkan betapa panas dan teriknya. Kalau ada gurun rasanya tak komplit kalau tak ada unta. Di kesempatan kali ini, ada sedikit pengamatan saya tentang makanan unta ini.

Berjalan disekeliling tempat kerja saya yang kebetulan ada gurun pasir. Kutemukan beberapa rumpun rumput gurun. Kuamati dari dekat, ternyata ada yang berbeda dengan rumput ini. Ternyata ada banyak kandungan air di rumput ini walaupun sudah menjadi kenyataan bahwa sangatlah jarang kita temukan hujan di gurun. Selama saya tinggal di negara gurun saja paling-paling baru semingguan kali. Itupun yang saya lihat sendiri baru dua kali, lainnya paling lihat bekasnya saja.

Nah, ada rahasia apa dibalik rumput gurun ini sebenarnya. Mungkin inilah dibalik rahasai Ilahi. Ditengah padang gurun yang panas dan terik serta sangat susah menemukan air. ternyata ada tumbuhan yang mana mengandung air. Walau mungkin tumbuhan ini menyimpan air dari embun malam atau pagi buta. Maka pantaslah unta mendapat bagian rezekinya dari Alloh Azza Wajalla. Disediakannya rumput gurun yang banyak mengandung air.

Bisa saja saya salah dalam mengamati ini. Namun dibalik pengamatan saya ini mungkin ada hikmah yang bisa kita ambil. Bahwa setiap mahluk hidup didunia ini sudah disediakan rezekinya masing-masing. Unta saja yang tidak memiliki akal sudah disediakan makanannya. Apalagi kita sebagai mahluk yang bernama manusia. Mahluk yang mempunyai akal untuk berpikir dan berusaha bagaimana caranya bisa bertahan hidup dan memenuhi kehidupan didunia ini.

Maka sebagai mahluk Tuhan yang beriman, hendaklah tak henti-hentinya kita bersyukur kehadirat Ilahi atas nikmat yang dilimpahkanNYA ke muka bumi ini. Andai kita berusaha menghitungnya maka andaikan kita jadikan air lautan menjadi tinta maka tak cukuplah tinta itu untuk menulis nikmat Ilahi. Sungguh sangat kecil kita ini dibanding keMAHA AGUNGAN Alloh SWT, maka sudah sepatutnyalah kita mengabdi dan beribadah kepadaNYA. Ingatlah pada surat Ad Dzariyat yang menyebutkan bahwa :"Dan tidak Aku Ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaKU". Semoga kita termasuk menjadi hamba yang bersyukur atas nikmatNYA.

Melihat sisi positif dibalik film 2012




Tidak ada kemudian menjadi ada dan suatu saat kita menjadi tidak ada kembali untuk menjadi ada selama-lamanya. Itulah rangkaian perjalanan umat manusia dari alam arwah, alam dunia, alam kubur dan alam akhirat. Alam akhirat yaitu alam keabadian. Sekarang ini lagi gencar-gencarnya perbincangan mengenai film 2012.

Film ini mengungkap satu prediksi suku maya dibelahan bumi amerika sana. Suku ini menganggap bahwa akan datang hari kiamat atau doomsday pada 12-21-12 atau tanggal 21 bulan 12 tahun 2012. Mereka menganggap semua akan berakhir pada tanggal, bulan dan tahun tersebut. Bumi akan hancur, karena pada saat itu akan terjadi gempa besar-besaran, gunung tergulung, gedung2 tinggi menjulang akan takluk ke bumi, lautan meluap ke daratan sehingga bumipun akan rata.

Yah,,, ini sih hanya prediksi mereka saja. Sebenarnya sebagai manusia beriman islam maka tidak sepatutnyalah kita mempercayai ini. Namun kalau dilihat sisi positifnya, kita kembali diingatkan akan datangnya satu hari dimana nanti tak ada lagi perlindungan kecuali perlindungan Alloh SWT. Semuanya akan hancur dan akan dimatikan tanpa kecuali.

Saat dimana seluruh mahluk hidup akan dipanggil kembali oleh Sang Maha Penggenggam setiap nyawa. Sang Penggenggam hati. Manusia akan pulang kembali kepada Yang Mempunyai yaitu Alloh Ázza Wajalla. Kita masing-masing akan mempertanggungjawabkan amal ibadah dan segala perbuatan di muka bumi ini.

Jadi ambilah sisi positifnya saja ketimbang mencerca mereka yang membuat film. Lebih baik kita perkuat iman islam kita untuk mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya menanti saat panggilan malaikat maut tiba. Ingatlah bahwa tiga amalan yang tak akan terputus pahalanya yaitu amal jariyah, ilmu bermanfaat dan doa anak shalih. Semoga kita bisa mempunyai tiga tabungan amal tersebut.

Saturday, November 28, 2009

Berbagi cerita mengatasi demam pada bayi dan anak-anak




Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37 derajat Celcius yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Anak yang memiliki suhu tinggi karena suhu tinggi berkepanjangan dapat menyebabkan sawan atau kejang (www.wikipedia.org).Demam yang terjadi pada anak bisa terjadi kapan saja. Kondisi ini membuat kebanyakan orang cemas,takut ataupun khawatir. Kami disini akan berbagi pengalaman dengan pembaca ketika menghadapi anak panas:

Hal pertama yang kami lakukan adalah dengan mengukur suhu tubuh anak menggunakan termometer. Alat ini bisa dibeli di apotik-apotik atau toko obat terdekat. Saat ini tersedia termometer digital yang praktis penggunaannya.Harganyapun sangat terjangkau.

Setelah kita ketahui suhu tubuh anak meningkat diatas normal, maka kita segera beri dia paracetamol syrup ataupun drops. Pengukuran dosis termudah yaitu berikan paracetamol 10-15 mg/kg BB sekali beri. Bisa diulang tiap 4-6 jam.

Selanjutnya bisa kita siapkan ramuan tradisional warisan orangtua. Siapkan 4-5 siung bawang merah, minyak kayu putih dan minyak tanah. Bawang merah diremas-remas dengan tangan kemudian campur dengan minyak tanah dan minyak kayu putih.

Ramuan tadi kemudian kita balurkan ke seluruh tubuh bayi sambil memijatnya. Beri pakaian yang tidak begitu tebal agar keringat bisa keluar. Berikan minum baik ASI ataupun air putih sesering mungkin untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh bayi. Alternatif lain bisa juga mandikan anak dengan air hangat sekitar 15 menit kalau ada gunakan pancuran agar air bisa menyiram seluruh tubuh. Logikanya adalah ketika anak dibalur dengan ramuan tradisional tadi atau mandi dengan air hangat maka suhu tubuh anak akan menyesuaikan dengan kondisi suhu dari air hangat atau ramuan tadi. Sehingga proses penurunan suhu tubuh anakpun secara perlahan.

Ketika panas bayi/anak tidak ada perubahan atau naik turun dalam waktu 3 hari segeralah periksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat baik itu puskesmas, rumah sakit, poliklinik, bidan, pak mantri ataupun dokter terdekat. Jangan pernah menganggap sepele panas pada bayi atau anak-anak karena panas ini bisa menimbulkan kejang. Kalau kekebalan tubuh anak tidak mampu mengatasi efek panas maka kejangpun bisa terjadi dan bisa berakibat terjadinya gangguan pada persyarafan di otak.

Maka dari itu selalu sediakan obat turun panas di rumah kita. Simpan obat ini ditempat sejuk dan kering serta jauhkan dari jangkauan anak-anak. Periksa selalu tanggal kedaluarsa. Tersedia banyak pilihan rasa buah, maka hal ini bisa menjadi sesuatu yang menarik bagi anak2.