Tuesday, May 12, 2009

Berpose dengan Author EMT-B Texbook


Kita lagi berfoto bersama di College of North Atlantic Qatar setelah ujian praktek untuk National Registry bagi calon Emergency Medical Tecnician-Basic. Setelah kita dipastikan lulus dalam ujian praktek ini, kita sempatkan berfoto bersama salah satu Author Buku Ëmergency Medical Tecnician Basic Textbook yaitu Mr.Thomas Platt yang duduk ditengah-tengah kita sekalian. Berurutan dari arah kiri kita: Arief Hidayat, Muhamad Rais, Sugeng Riyadi, Thomas Platt, Agung Purnomo, Herisiyanto dan Pak Fauzy.

Tahapan selanjutnya setelah mengikuti ujian praktek NR-EMTB, kita menunggu data yang selanjutnya kita gunakan untuk registrasi langsung ke website www.nremt.org Setelah proses registrasi selesai maka kita selanjutnya menanti pelaksanaan test tulis NR-EMTB yang dilaksanakan di Doha, Qatar. Masa berlakunya data untuk registrasi test tulis ini selama satu tahu. Namun Thomas Platt berpesan agar kita sesegera mungkin mengikuti test tulis ini, karena dikhawatirkan kita lupa dengan materi yang telah disampaikan di CNA-Q. Lebih cepat lebih baik, kaya kampanyenya Pak Jusuf kalla aja ya..he heh heh..



Duhail,18 April 2009

Jaleha Desert


Ketika Sang mentari mulai menyembul dibalik awan tipis di langit Jaleha, Qatar. Saya sempatkan berpose di depan Standby Mobile Clinic. Kita berada di disitu karena ada aktifitas recovery well. Ada 4 nurse standby, 3 indonesian and 1 philipino. Kita yang biasanya bekerja 8 jam, maka disini berbeda. Kita diminta bekerja 12 jam dari jam 6 malam sampai jam 6 pagi.

Suasana semalam dihiasi dengan "Sand Storm"atau badai debu. Angin berhembus kencang sambil membawa debu pasir gurun. Mushola kecil yang berada tak jauh dari tempat kami standbypun dipenuhi debu pasir. Ketika selesai sholat maka debu-debu pasirpun menempel di dahi kami.

Jaleha, 11 May 2009

Wednesday, April 29, 2009

Tumbuh Kembang Nadira



Nasywa dan Nadira kedua anakku ini lagi asyik bersenda gurau....
Nasywa lagi nggangguin adiknya, sudah tahu adiknya kegelian eehh malah nasywa terus memainkan telinga nadira sampai nangis..
tapi lucu dech kalian berdua..

Terima kasih ya Alloh atas karuniaMU yang sangar luar biasa ini.

25 April....hampir 4 bulan usiamu sekarang. tepatnya 2 hari lagi. hari ini nadira sudah mulai tengkurap sendiri. walaupun belum lama durasinya namun ini sebuah perkembangan baru bagi Dira.

12 Mei...4 bulan lebih 15 hari usiamu Dira, ibumu hari ini memberitahu ke abi lewat sms. kamu sudah mulai tengkurap dan membalikkan badanmu kembali tanpa bantuan dengan durasi yang lama. Salut buatmu Dira. Abi sampai penasaran nih pengen menemanimu tengkurap dan bolak balik. Tunggu abi pulang ya..

Dukhan 12 May 2009

Friday, April 24, 2009

Terima Kasih Cinta



Terima kasih cinta, begitulah judul lagu yang dibawakan oleh seorang penyanyi muda indonesia bernama Afghan. Pantaslah kira berucap terima kasih terhadap cinta. Karena cinta, kita menjadi ada di dunia ini. Cinta dua umat manusia yang terikat dalam sebuah perkawinan suci antara ayah dan ibu kita, sehingga atas izin Alloh, dengan perantaraan mereka kita menjadi ada di dunia ini.

Karena cinta pulalah dunia ini menjadi damai dan tenteram. Peperangan yang terjadi di berbagai tempat di belahan bumi ini juga dikarenakan tidak adanya rasa cinta di antara mereka. Coba kita bayangkan ketika mereka saling mencintai tentunya tak kan ada lagi perang yang berkecamuk. Dunia ini menjadi tempat yang sangat indah dengan sentuhan cinta.


Namun terkadang karena cinta yang kebablasan juga bisa mengakibatkan kesyirikan. Sebagai contoh cinta dunia. Ketika cinta dunia telah membutakan mata hati kita maka kita akan lupa akan datangnya hari kemudian atau akhirat. Cinta dunia melalaikan manusia dari kenyataan ataupun dengan kata lain takdir bahwasannya yang ada di dunia ini semuanya fana atau tak ada yang abadi. Cinta dunia menghanyutkan kita dalam samudera kehinaan karena kita akan larut dalam arus kesenangan pribadi tanpa mempersiapkan bekal untuk hari kemudian.

Betapa merugi orang-orang yang mencintai dunia secara berlebihan. Jadikanlah semuanya menjadi seimbang antara cinta dunia dan cinta akhirat sehingga kita tidak tersesat.


Dukhan, 24 April 2009 0519 Qatar Time

Monday, April 13, 2009

Closing Ceremony of IELTS Preparatory Program

Today, 11th April 2009 became the witness that we closed the IELTS Preparatory Program in Doha. This program organized by Indonesian Nursing Consultancy Group (INCG) and Indonesian National Nursing Association in Qatar (INNA-Q). Mr.Syaifoel Hardy was the instructor who guided all the attendances to know more about IELTS exam with his high capabilities.

On early February 2009 this class launched by the President of INNA-Q at Mr.Syaifoel's flat in Doha. There were about 12 students who actively attended until the end of this program. They were very enthusias to follow this class.

Mr.Syarif Achmad from Doha and Mr.Wisnuendro Gunawan from Dukhan were the first and the second place of the post test. However Mr.Syaifoel Hardy given the message "Do not see the mark of this post test but look how is your improvement after attended this program". Lets step ahead together to achieve the great future. As the reminder, never stop to keep learning, reading and doing something different to achieve your wish.


Dukhan, 13rd April 2009 12.20 AM

Friday, April 10, 2009

Waktu tak kan pernah kembali



Ketika matahari bangkit dari ufuk timur untuk memulai aktifitasnya di pagi buta, tatkala sebagian umat manusia masih terlelap dalam tidurnya. Matahari senantiasa patuh atas perintah Sang Khaliq untuk seolah memutari bumi dari timur ke barat. Walaupun para ilmuwan tahu bahwa bumilah yang mengelilingi matahari itu sendiri. Disisi lain, terlepas mana yang benar dan salah, kita semua sadar bahwa hal itu berkaitan dengan hadirnya sang waktu. Waktu yang tak kan pernah kembali seperti waktu yang telah kita lewati.

"Si detik" terus bergulir untuk segera bertemu dengan yang namanya menit, begitupun "si menit" yang sangat merindukan perjumpaan dengan "si jam" yang selanjutnya "Si jam" yang tak kuasa menahan berkasih kasihan dengan " Si hari". "Si hari" pun tak beda dengan "adik-adik" nya yang tak rela terdiam di belakang. Hari pun tak mau larut dalam kesendirianya, dia terus mencari minggu, bulan dan tahun. Yang kita tahu istilah-istilah dalam tanda kutip tadi merupakan gambaran bahwa waktu akan terus berjalan bak bumi yang terus mengelilingi matahari dan bulan yang mengelilingi bumi. Akan terus berjalan sampai tiba saat Sang Pencipta bertitah kepada Malaikat Isrofil untuk meniupkan "Terompet" akan datangnya hari akhir.

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh.... (QS.Al ‘Ashr: 1-4) demikian Alloh SWT mengingatkan akan pentingnya waktu. Ketika waktu terlewat maka tak ada satu orangpun yang dapat mengembalikannya seperti waktu yang telah terlewat. Memang ada dalam sebuah film yang bercerita betapa hebatnya seorang ahli yang bisa membuat "Time Machine". Si mesin waktu ini dapat mengembalikan orang ke masa lalu dan tentunya memberikan kesempatan kepada orang ini untuk merubah apa-apa yang telah diperbuatnya di masa lalu. Namun kita semua tahu inilah hanyalah angan-angan manusia ataupun hanya sekedar mimpi yang tak kan pernah terwujud.

Dari beberapa masa yang telah kita lewati, mulai masa dalam kandungan, masa kelahiran dan masa kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini. Tentu kita sadar bahwa kita tak mungkin kembali ke masa lalu. Sebagai contoh, kita tidak mungkin kembali ke masa dalam kandungan ataupun kita kembali ke masa yang lebih muda dari sekarang ini. Masa demi masa yang telah kita tapaki seperti jejak sejarah. Tatkala kita tinggalkan jejak yang baik sudah tentu akan meninggalkan tapak sejarah yang akan dikenang baik oleh keluarga kita sendiri, saudara, tetangga ataupun teman karib kita ataupun mungkin oleh Bangsa kita sendiri yang tidak mustahil juga nama kita akan dikenang sepanjang jaman oleh seluruh jagad di Bumi ini.

Disini penulis hanyalah ingin mengajak diri penulis sendiri dan keluarga penulis utamanya dan pembaca pada umumnya. Marilah kita introspeksi ke dalam diri kita sendiri, betapa wkatu ini tak kan bisa kembali ataupun mundur ke belakang. Mari bersama kita bisa manfaatkan waktu yang diberikan Alloh SWT kepada kita dengan sebaik-baiknya. Ingatlah bahwa setiap yang berjiwa akan mati. Seperti disebut dalam Firman Alloh SWT, antara lain dalam surat an-Nisaa [4]: 78 (tentang kematian yang akan menjemput setiap manusia dimanapun mereka berada), Q.S Ali Imron [3]: 185 dan al-Anbiyaa’ [21]: 35 (yang menerangkan bahwa setiap yang berjiwa pasti akan mati), Q.S al-A’raaf [7]: 57 (tentang kebangkitan orang-orang yang telah mati), Q.S al-Baqarah [2]: 161-162 (tentang laknat bagi orang-orang yang mati dalam keadaan kafir), serta masih banyak lagi ayat-ayat tentang kematian dalam Alquran yang bisa diambil pelajaran darinya.

Sekali lagi manfaatkan waktu kita selagi masih bernafas dan bisa menghirup udara kehidupan. Selagi matahari belum terbit dari arah barat, selagi amal ibadah masih diperkenankan, selama umur masih dikandung badan. Use your time now or you will feel sorry in the future.

Zekreet, 10 April 2009
1025 HRS

Saturday, March 28, 2009

Rumahku Surgaku

Kini keluarga kami diamanahi 2 orang anak yang cantik2 dan menambah kebahagian tentunya. Anak kami yang pertama bernama Nasywa Yanri Asy Syifa dan yang kedua kami beri nama Nadira Yanri Dukhanina. Nasywa sudah 3 tahun 2 bulan dan Nadira baru berusia 3 bulan pas jatuh pada hari kemarin 27 Maret 2009 bertepatan hari pertama ibunya masuk kerja lagi.


Anak-anakku engkaulah harapan keluarga kami untuk masa depan yang lebih baik. Tak lelah Kami berdoa semoga kalian menjadi anak-anak yang shaliha, berbakti pada ibu bapakmu, taat menjalankan syariah agama islam dan berguna bagi bangsa dan negara. Kami sangat bersyukur atas nikmat yang Engkau karuniakan kepada keluarga kecil kami.

30 April 2009 ketika memasuki hari ke-4 ibumu masuk kerja lagi setelah cuti bersalin kelahiran Nadira, Nasywa anakku kamu memasuki perkembangan baru. Nasywa sudah mau mencium tangan ibunya dan melambaikan tangan ketika ibundanya berangkat kerja. Pemandangan ini sungguh sangat berbeda dengan sebelumnya, Nasywa harus "disimpe" (diajak jalan menjauh agar tidak melihat ibunya berangkat kerja untuk beberapa saat) sebelum ibunya berangkat kerja agar Nasywa tidak menangis dan meminta ikut ke tempat kerja ibundanya.

Alhamdulillah mulai hari ini Nasywa tumbuh menjadi anak yang semakin mengerti dengan kondisi ibundanya yang tetap harus bekerja sementara ibundanya juga harus menjadi kepala rumah tangga karena Abinya sedang bekerja di luar negeri.


Dukhan, 28 Maret 2009 jam 17.30 waktu Qatar