Thursday, February 04, 2016

MAKNA MENDALAM DIBALIK LAGU -ANDAIKAN KAU DATANG-

Kita tentu sangat familiar dengan lagu-lagu Band Legendaris Koes Plus. Salah satu lagu yang sangat kita kenal adalah lagu Andaikan Kau Datang. Ketika mendengar lagu ini, yang ada dalam bayangan kita tentu tentang kisah percintaan anak muda (kisah indah para remaja). Lagu seorang pemuda yang sedang merindukan kehadiran kekasih hatinya.

Namun tahukah kita bahwa ternyata ada makna mendalam dibalik lagu ini. Menurut penuturan Mbah Yok Koeswoyo (Saudara kandung Mbah Tony Koeswoyo - pencipta lagu ini), bahwa lagu ini bukanlahberkisah tentang kisah cinta anak muda melainkan lagu yang berisi kekhawatiran seorang hamba jika suatu saat dipanggil (dipundhut) oleh Sang Maha Kuasa.

Berikut ini petikan lagu ANDAIKAN KAU DATANG karya KOES PLUS BERSAUDARA.

"Terlalu indah di lupakan
Terlalu sedih di kenangkan
Setelah aku jauh berjalan
Dan kau ku tinggalkan

Betapa hatiku bersedih
Mengenang kasih dan sayangmu
Setulus pesanmu
Kepadaku
Engkau kan menunggu

Andaikan kau datang kembali...
Jawaban apa yang kan kuberi...
Adakah jalan yang kau temui
Untuk kita kembali lagi

Bersinarlah bulan purnama
Seindah serta tulus cintanya
Bersinarlah terus sampai nanti
Lagu ini ku akhiri


Photo by NET.Media

LAGU BARU NOMO KOESWOYO: PIWELING

Photo credit by Media Indonesia

PIWELING | Nomo Koeswoyo

Nang ngendi-endi wae
Kahanane koyo ngene
Kapan iki rampunge
Podho njaluk benere dewe

Mbok iyo dho rumongso
Jamane wis rekoso
Akeh sing do nelongso
Mikir pimpinane bongso

Yen ngene terus
Kawulane ra keurus

Yo ndang elingo...
Yo ndang elingo...
Yo ndang elingo...
Aku kabeh do kabeh ngrasakno

Do ngertio
Kahanane koyo ngene gus
Jo nganti lali didikane poro wali le
Eling lan waspodo kuwi kabeh piwelinge
Poro pepunden nuswantoro

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ



Tuesday, February 02, 2016

#TWC2016 MENGENAL KARAKTER NUSANTARA DI LUAR NEGERI


Hampir 8 tahun Saya menjalani hidup sebagai pekerja migran. Teman-teman di Hongkong menyebutnya Buruh Migran. Dalam bahasa nasional dikenal dengan istilah Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kemudian dalam bahasa Yunani kuno dikenal dengan istilah Diaspora Indonesia, artinya orang-orang Indonesia yang tinggal di sebuah negara di luar Indonesia. 

Sejak diadakannya Kongres Diaspora Indonesia pertama kali di Los Angeles tahun 2012 lalu, istilah Diaspora Indonesia kian dikenal oleh para TKI. Bahkan Bapak Deddy Saiful Hadi (Dubes RI LBBP Doha, Qatar periode Januari 2012-Januari 2016) sangat menyukai istilah ini. Dalam berbagai kesempatan menghadiri acara dengan warga masyarakat Indonesia di Qatar, beliau sering sekali menggunakan istilah Diaspora Indonesia (beliau menyingkatnya dengan istilah DiasIndo).

Indonesia dikenal dengan istilah Nusantaranya. Negara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribuan pulau. Data Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 yang dikutip Wikipedia menyebutkan bahwa di Indonesia terdapat 17.504 pulau. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama. Dari sekian banyaknya pulau-pulau di Indonesia, yang berpenghuni hanya sekitar 6.000 pulau.

Indonesia memang kaya. Kaya sumber daya alamnya, kaya suku bangsanya, kaya adat istiadatnya dan bermacam kekayaan Indonesia lainnya. Negara muslim terbesar di dunia namun tetap hidup damai dengan segala keberagamannya. 

Sebagai seorang TKI, senang rasanya ketika bisa berjumpa dengan saudara sebangsa di perantauan. Bukan hanya ketemu dengan saudara satu daerah saja. Ketemu dengan saudara sebangsa dari daerah atau propinsi lainpun sangat senang. Satu bangsa satu nusantara walau berbeda suku dan bahasa, namun kami tetap satu Indonesia dengan bahasa persatuan bahasa Indonesia. Berbeda dengan pekerja dari India, walaupun satu bangsa, seringkali kita temui mereka tidak menggunakan bahasa hindi sebagai bahasa pemersatu. Sesama India, mereka malah menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar dalam berkomunikasi. Bukan salah orang Indianya, maklum lah mereka lebih menonjolkan 'state' atau daerahnya masing-masing. Sehingga bahasa hindi tidak menjadi kewajiban sebagai bahasa nasional di negara India. 

Menurut data dari Qatar’s Ministry of Development Planning and Statistics di laman BQ Magazine per tanggal 30 November 2014 terdapat 2,269,672 (tidak termasuk orang-orang yang memiliki Residence Permit dan berada di luar Qatar waktu itu). Penduduk Qatar berjumlah 278.000 orang. Sementara untuk penduduk expatriat terbanyak diduduki India dengan jumlah 545.000 orang, disusul Nepal dengan jumlah 400.000 orang. Indonesia menempati urutan ke 11 dari 63 kebangsaan yang berada di Qatar, dengan jumlah warga sekitar 39.000 orang.


Populasi Indonesia memang tak sebanyak dengan populasi expatriat dari India dan Nepal, namun keberadaan WNI di Qatar telah mewarnai keberagaman suku dan budaya di Qatar. 

Nusantara, dari Sabang hingga Merauke. Beragam suku, bahasa dan budaya. Beragam pula karakter manusianya. Untuk bisa mengarungi Indonesia yang sebegitu luasnya, perlu merogoh kocek yang tak sedikit dan waktu yang tak sebentar. Alhamdulillah, semenjak menjadi TKI di Qatar saya sudah menjumpai beraneka macam orang Indonesia dari pulau-pulau besar Indonesia. Saudara-saudara kami di Qatar, ada yang berasal dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok hingga Papua. Lengkap sudah rasa Indonesia. 

Dukhan, 2 Februari 2016
#WinterSeason
#15degreescelcius




Monday, February 01, 2016

MAKNA HITUNGAN JAWA

Makna Hitungan bahasa jawa!

Penulis: Anonim

Dalam bahasa Indonesia urutan bilangan diucapkan :
Dua Puluh Satu,
Dua Puluh Dua,...s/d
Dua Puluh Sembilan.
Dalam bhs Jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji,
Rongpuluh Loro, dst; melainkan
Selikur,
Rolikur,...s/d
Songo Likur.
Di sini terdapat satuan LIKUR
Yang merupakan kependekan dari LIngguh KURsi, artinya duduk di kursi.
Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya; apakah sebagai Pengusaha, Pegawai, Pedagang, Seniman, Penulis dan lain sebagainya.
Namun ada penyimpangan di atas penyimpangan tadi.
Bilangan 25 tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.
SELAWE = (SEneng-senenge LAnang lan WEdok).
Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan.
Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).

Bilangan selanjutnya sesuai dengan pola :
Telung Puluh,
Telung Puluh Siji,
Telung Puluh Loro, dst.
Tapi ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50.
Setelah Sepuluh,
Rongpuluh,
Telung Puluh,
Patang puluh,
mestinya Limang Puluh.
Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET.
Pasti ada sesuatu di sini...
SEKET (SEneng KEthonan : suka memakai Kethu/tutup kepala topi/kopiah). Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis...😊
Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah...!
Pada usia 50 th mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi.

Setelah sejak umur 25 bekerja keras mencari kekayaan untuk kehidupan dunia, sekitar 25 tahun (hingga usia 50 tahun). Selanjutntnya pada usia 50 perbanyaklah ibadah, untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi...!

Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.
SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK).
Artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi. Sudah matang...
Hrs sdh siap dipanggil menghadap Allah SWT...
(siapkah kita kalau hari ini tiba-2 kita dipanggil untuk menghadap-NYA)... ?

Semoga bermanfaat smoga tetap sehat semangat walau meh SWIDAK 😊

Monggo di resapi filosofi bilangan jowo niki. Matursuwun sanget

Sunday, January 31, 2016

PUNCAK MUSIM DINGIN QATAR 2016

30/01/2016 tercatat sebagai puncak musim dingin tahun ini. Suhu udara sempat turun 5.9°C di Messaeed. Rata-rata wilayah lain berkisar 8-11°C.

TAMAN-TAMAN NAN INDAH

Taman menjadi salah satu tempat yang nyaman untuk bercengkerama bersama keluarga, sahabat ataupun tetangga di luar rumah. Menikmati udara segar. Menikmati keindahan ciptaan Sang Maha Pencipta.

Penat sehari-hari tak pernah usai. Permasalahan demi permasalahan datang silih berganti. Menguras banyak energi dan emosi.

Pergi ke taman akan menemukan suasana berbeda. Menyegarkan kembali pikiran yang penuh masalah. Menambah energi dan semangat baru.

Friday, January 29, 2016

MASJID-MASJID DI DUKHAN

Bertahun-tahun tinggal di Qatar, baru sempat menjepret masjid-masjidnya yang bertebaran dimana-mana. Kali ini saya menyempatkan waktu ditengah terpaan hawa dingin dengan suhu berkisar 9-12 derajat, tepatnya di Dukhan. Uadem rek! 

Warna cat nya didominasi warna krem. Mengimbangi warna gurun pasir tentunya.

Masjid-masjidnya rata-rata memiliki ruangan terpisah untuk tempat sholat jamaah wanita. Jadi tak seperti masjid-masjid di Indonesia yang biasa memakai sekat untuk memisahkan jamaah laki-laki dan perempuan.

Tempat wudhunya ada tempat untuk wudhu sambil duduk. Di beberapa masjid sudah menggunakan kran air yang airnya akan mengalir ketika sensor mendeteksi gerakan tangan. Ada yang airnya akan berhenti sendiri setelah beberapa detik mengalir. Intinya untuk menggunakan air wudhu seperlunya, tidak berlebihan.

Dukhan, 29 Januari 2016

@sugengbralink