Sunday, June 23, 2013

Rehat Sebentar di Banyumas

Ahad pagi selepas subuh, ibu, nasywa dan nadira segera bergegas. Motor honda vario warna abu-abu dipanasi mesinnya. Cuaca pagi nan cerah menemani perjalanan menuju kroya.

Jalanan tak begitu ramai, tak seramai hari-hari kerja yang penuh anak2 berangkat sekolah dan orang2 berangkat kerja.

Melewati jalanan purbalingga memang nyaman. Halus dan lebar.

Tak berselang lama, sampailah di Banyumas petrol station. Nasywa yang masih umur 7 tahun duduk dibelakang menemani nadira.

Abi yang di negeri seberang sempat gamang. Cuman bisa berpesan semoga anak2 nggak ngantuk di jalan.

Selamat beristirahat sayang. Lanjutkan perjalanan jika badan sudah segar kembali.

Salam buat keluarga ayah bunda di kroya. Semoga acara pernikahan om bagyo berjalan lancar.

Dukhan, 23 Juni 2013 05.07 musim panas di Qatar

Friday, June 21, 2013

Senyummu Kebahagiaan Orangtuamu

Nadira, kini kau semakin besar. 4 tahun sudah usiamu. Rabu, 16 Juni 2013, pagi itu ibumu mengantar ke purbayasa untuk gladi resik acara wisuda hari kamisnya. 

Senyummu begitu ceria dan menggemaskan. Kangen rasanya abi mu pulang, mencium dan memelukmu. Kesibukan abi di negeri orang mengharuskan kita berpisah jauh. Ibumu juga sibuk dengan pekerjaan di rumah sakit. 

Wisuda PAUD yang seharusnya ditemani abi dan ibu, akhirnya ditemani mbah putri dari kroya. Semoga beliau bisa menggantikan peran abi dan ibu sebagai orangtua. Maafkan kami nak, maafkan kami yang tidak bisa menemanimu menikmati masa-masa kanak-kanak seperti anak-anak seusiamu. Bukan maksud kami menyia-nyaikan nadira. 

Kami senantiasa berdoa semoga nadira dan mba nasywa tumbuh besar, sehat dan menjadi anak yang shaliha. Anak-anak yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. Menjadi anak-anak berahlak mulia dan penghafal alquran. 

Kami bermimpi semoga di akhirat nanti menjadi orangtua yang beruntung. Menjadi orangtua yang diberi mahkota karena mempunyai anak-anak penghafal alquran. Ya Allah, semoga engkau kabulkan doa kami untuk nadira dan nasywa. 

Dukhan, 21 Juni 2013

Sunday, December 02, 2012

Rotating Paramedic, Serasa Jadi James Bond

 

Eksplorasi Batubara - Kalteng 2006

Di akhir tahun 1995, saya baru saja lulus SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) di Kota Batik Pekalongan. Sudah menjadi suatu ‘budaya’ bahwa setelah lulus sekolah perawat pada masa itu, maka dia akan memulai ‘praktik mantri suntik’ di rumahnya. Termasuk saya.


Saya tidak sampai memasang papan praktik layaknya dokter atau pengacara. Sebagai seorang Pak Mantri (begitu orang kampung biasa memanggil), saya tidak mempunyai jam praktik, tidak memungut tarif resmi dan tidak juga memasang iklan di mana-mana. Ketika ada tetangga yang sakit dan datang ke rumah, ya ditolong semampunya. Terkadang ada juga yang meminta untuk datang ke rumah mereka.


Tidak hanya itu, menjadi mantri sunat (tukang supit) di kampung juga dijalani. Dimulai menyunat anak tetangga yang sembuh cepat, saya pun mulai dikenal, di desa sendiri dan desa tetangga, bahkan sampai di kecamatan sebelah.


Sekitar 3 tahun bekerja sebagai tenaga ‘siap lelah’ di Puskesmas. Gaji honorer pun tak pernah didapat. Yang ada hanya uang lelah. Setiap awal bulan, kepala personalia Puskesmas memberi sebuah amplop bertuliskan ‘uang lelah’ kemudian dibawahnya ada tulisan ‘Rp.15,000’ (lima belas ribu rupiah). 


Dengan uang segitu, untuk beli bensin pun tak cukup. Namun, semua itu dijalani dengan senang hati, karena saya ingin membanggakan orang tua, bisa menjadi mantri suntik di kampung, bisa dekat dengan mereka dan terkadang membantu keuangan semampunya dari hasil ‘praktik’.


Di tengah kesibukan bekerja sebagai tenaga siap lelah di Puskesmas dan menjadi mantri sunat di kampung sendiri, saya luangkan waktu mengikuti kursus bahasa inggris. Tak ada angan-angan atau impian untuk apa belajar bahasa inggris. Pokoknya hanya ingin belajar dan menambah pengetahuan. 


Sampai 3 kursus dilakoni, tapi disetiap akhir program, tidak ada perubahan dalam kemampuan bahasa inggris. Gimana ada perubahan, lha wong ngomong sehari-harinya aja pake Bahasa Banyumasan. 


Semenjak lulus sekolah, ‘praktik mantri’, dan bekerja di puskesmas, selama itu pulalah tinggal bersama orangtua. Selama itu pula tidak pernah lagi meminta uang ke orangtua, malah sebisanya memberi buat mereka. 


*** 
Di akhir tahun 1998, saya putuskan untuk berpindah tempat kerja. Mencari tempat kerja baru, suasana baru, pengalaman baru dan membuka wawasan kehidupan yang lebih luas. 

Alhamdulillah, ada sebuah rumah sakit swasta di Kota keripik, Purwokerto yang menerima. Anehnya, saya menjadi perawat laki-laki satu-satunya. 


Setahun di Purwokerto, kemudian pindah lagi karena ajakan seorang teman sewaktu SPK (almarhum Syamsul Bachri) untuk melanjutkan pendidikan diploma keperawatan di kelas ekstensi RSUD Purbalingga. Paginya bekerja di RSUD, kemudian sore harinya belajar di kelas. Alhamdulillah! Di akhir tahun 2001 pendidikan diploma keperawatan pun berakhir. 

Baru 3 bulan bekerja sebagai tenaga kerja honorer di RSUD Purbalingga, tiba-tiba ada tawaran dari seorang dosen bahwa ada program pelatihan perawat untuk persiapan ke luar negeri yang bertempat di Semarang. 


Sebuah pilihan yang sulit. Di antara mau melanjutkan kerja sebagai tenaga honorer atau memilih mengikuti pelatihan yang belum tentu hasil akhirnya.

Bersama dengan seorang teman, Ria Budi namanya, kami pun bertekad bulat mengikuti pelatihan tersebut. 

*** 
Memasuki bulan Agustus 2002 menjadi saat-saat terakhir program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sertifikasi Perawat Profesional di Semarang. Diklat tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Politeknik Kesehatan Semarang dan RSUP Dr. Kariadi Semarang.


Program training dengan bahasa pengantar bahasa inggris ini, terlaksana selama hampir satu tahun. Sebuah proyek diklat yang bercita-cita memberangkatkan semua pesertanya untuk bekerja di luar negeri.


Namun apa mau dikata! Sampai akhir program, tak ada satupun peserta yang bisa berangkat ke luar negeri. Jangankan seleksi, try out pun tak pernah digelar. 


Ibarat ayam yang kehilangan induknya. Akhirnya masing-masing mencari ‘peruntungan’ sendiri. Dari 120-an peserta lulusan Akademi Keperawatan se-Jawa Tengah, ada yang melempar lamaran kerja sana sini, ada juga yang pulang kampung. 


Kami nggak tahu pihak mana yang salah, yang jelas bahwa program ini tidak membuahkan hasil yang manis. 


Status tenaga honorer sudah saya tanggalkan setahun lalu. Impian bekerja ke luar negeri belum kesampaian. Perjuangan belum berakhir. Kalau boleh dibilang, pelatihan ini gagal. 

Tapi dari ‘kegagalan’ inilah yang nantinya menjadi titik awal yang mengantarkan saya bekerja ke luar negeri. Inilah titik tolak dimulainya sebuah episode kehidupan untuk berkeliling nusantara. 

*** 
Saya merupakan satu dari sekian banyak peserta diklat yang mengirimkan lamaran kerja ke beberapa rumah sakit. Hampir sebulan, tak ada satu pun institusi yang memanggil. 

Hingga suatu waktu, ada seorang teman yang mengabari bahwa ada lowongan kerja untuk perawat yang dimuat di sebuah harian. Saya dan sebagian yang lain pun segera membuat surat lamaran kerja untuk mengisi posisi Rotating Paramedic dan mengirimkannya via pos ke perusahaan dimaksud. Perusahaan itu bernama International SOS.Sebuah perusahaan penyedia layanan kesehatan yang berbasis di Perancis ini mempunyai kantor cabang di Indonesia, tepatnya di Kawasan Antasari, Jakarta Selatan.


Alhamdulillah, saya dipanggil, ikut wawancara dan lulus. Saya menjadi satu dari 9 orang dari diklat semarang yang keterima. 

Setelah melewati masa training selama 4 minggu di SOS Training Department Jakarta, saya ditempatkan bekerja di sebuah perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia kala itu, yaitu PT.Kaltim Prima Coal. Perusahaan ini terletak di sebuah kota kecil bernama Sangatta Baru, Kalimantan Timur. 

Berbekal training pre hospital care yang sebelumnya tak pernah diajarkan di kampus, saya pun siap bekerja di lokasi pertambangan.

*** 
Tibalah masa menikmati penerbangan pertama dalam sejarah. Istilah-istilah check in, take off, landing serasa masih asing di telinga. 

Alhamdulillah, dalam waktu bersamaan ada seorang Laboratory Technician asli Bandung yang ditempatkan di KPC site. Dialah yang memberikan briefing bagaimana check in, boarding, mengencangkan seat belt, dan hal-hal lain yang terkait dengan bandara dan penerbangan. 

Namanya aja wong ndeso, semula, pesawat tahu nya hanya ketika melintas di atas rumah atau saat melihatnya dalam sebuah adegan film di televisi. Maka jangan heran, jika masih buta dengan istilah-istilah di airport. 

*** 
Dari yang tidak tahu sama sekali tentang bandara dan penerbangan, hingga bisa menumpangi berbagai macam pesawat. Bukan bermaksud sombong, tapi pesawat-pesawat inilah yang dalam babakan kehidupan berikut, saya nikmati menuju lokasi kerja ataupun saat pulang cuti. Diantaranya pesawat Boeing 737, Twin otter, Cassa 212, helicopter Super puma, helicopter Hughes 500, helicopter Skordsky, Beechcraft, helicopter Bell 212, dan helicopter Bell 412. 

Selama 6 tahun bergabung dengan perusahaan yang bergerak dalam menyediakan jasa layanan kesehatan ini, saya telah menapaki berbagai kota dari Ujung Papua hingga Aceh. Baik untuk kepentingan perjalanan tugas ataupun hanya sekedar singgah.


Dengan bekal profesi nursing, saya pernah meninggalkan jejak di Biak, Sorong, Salawati, Babo, Bintuni, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Manado, Makassar, Sangatta, Bontang, Samarinda, Balikpapan, Muara Teweh, Medan, dan Aceh. Sungai Barito, Sungai Mahakam, Teluk Bintuni bahkan sampai Selat Malaka pun pernah diarungi.

Tak hanya bisa menikmati perjalanan yang dibiayai oleh perusahaan, menikmati fasilitas hotel-hotel berbintang menjadi hal yang biasa. Dari hotel berbintang tiga sampai hotel berbintang lima sudah menjadi langganan. Kamar tidur luas. Kasur empuk. Kamar mandi bersih dan harum. Makanan enak yang mahal harganya. Semuanya sudah pernah dirasakan dan semuanya gratis. Dan yang terakhir, semuanya perusahaan yang bayar. 

*** 
Selama 3 tahun, saya bekerja sebagai emergency nurse di klinik swarga bara, milik PT.KPC. Klinik ini, kurang lebih seukuran dengan Puskesmas induk di kecamatan. Di klinik ini ada layanan rawat jalan (outpatient), rawat inap (inpatient), dental, radiologi, laboratorium, dan occupational health. Selain bekerja di Gawat Darurat, Head Nurse juga merotasi saya ke bagian lain seperti ke occupational healthdan rawat jalan.

Di KPC site inilah awal mula bekerja dengan orang yang multi suku dan multi budaya. Suku Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Bugis, Sunda, dan Dayak. Di sini saya banyak belajar tentang berbagai macam perilaku dan karakter manusia. Di sini banyak belajar untuk bisa mengerti tentang perbedaan sifat manusia. Sebuah pembelajaran yang sangat berharga, yang tak pernah didapatkan selama kuliah dulu. 

Waktu pun terus berlalu, dengan rotasi kerja 9 minggu on site (bekerja) dan 3 minggu off site (liburan). 

*** 
Site kedua adalah lokasi eksplorasi batubara yang berada di lebatnya belantara Borneo milik perusahaan BHP Billiton. Proyek pencarian batubara ini berada di tengah hutan Kalimantan tengah. 

Untuk menuju ke lokasi kerja, membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan perjalanan udara selama satu jam menuju Mount Muro Airport, kemudian 15 menit perjalanan darat menuju pelabuhan, 1 jam perjalanan air menyusuri sungai barito, dilanjutkan 2 jam perjalanan darat, barulah saya sampai di sebuah Camp pekerja eksplorasi.

Benar-benar sebuah petualangan! 


Camp Haju - BHP Billiton Project 2006



Pertama kali sampai di Camp eksplorasi, saya tercengang. Suasananya lengang dan sangat sepi. Tak terdengar suara kendaraan. Tak terlihat pula lampu-lampu jalan. 

Camp ini berada di sebuah lembah.

Di sisi kanan kiri terdapat pepohonan tinggi yang tak lagi lebat karena sisa-sisa penebangan. Di beberapa tempat nampak semak belukar. Tiang-tiang bangunan camp terbuat dari kayu-kayu hutan. Dinding dan atapnya terbuat dari plastik terpal. Kantor kepala proyek, ruang radio komunikasi, dapur, klinik first aid, kamar mandi dan toilet, semuanya serba beratap dan berdinding plastik terpal.

Air mandi berasal dari air sungai yang ada tak jauh dari camp. Air sungai disedot dengan mesin pompa kemudian ditampung ke bak-bak mandi yang terbuat dari drum-drum bekas. 

Tempat tidurnya, bed ala tentara yang bisa dilipat. Untuk menghindari gigitan nyamuk, masing-masing tempat tidur dipasangi kelambu dari kain tipis. Selain tahan nyamuk, kelambu ini bermanfaat untuk membantu menghangatkan tempat tidur.

Dalam proyek ini, saya mulai mengenal profesi lain seperti Geologist, Surveyor, Radio Operator, Helicopter Landing Officer dan Logistic Officer. Coba kalau kita bekerja di Rumah Sakit, yang kita kenal ya Dokter, Nurses, Bidan, Laboratory Technician, Xray Technician, Physiotherapist dan Ahli Gizi. 

Memasuki proyek eksplorasi ini, sepertinya 'kuliah' lagi. Saya banyak belajar dengan profesi lain dan mengenal lebih dekat dengan alam sekitar.

Jumlah pekerjanya sekitar 30-an orang. Hanya ada satu nurse atau paramedic on duty. Sebagai medic (sebutan nurse di lokasi kerja), saya bertanggungjawab penuh terhadap status kesehatan seluruh karyawan. Dalam klinik first aid, terdapat satu responder bag yang berisi peralatan dan obat-obatan yang selalu dibawa ketika menemani karyawan yang sedang bekerja di tengah hutan.

Di klinik juga terdapat peralatan untuk kepentingan evakuasi, seperti neck collars, basket stretcher, scoop stretcher, portable oxygen, dan extrication devices.

Dalam kasus yang tidak bisa ditangani oleh medic dan membutuhkan konsultasi medis, perusahaan menyediakan layanan Medical Director (MD). MD ini bertempat di kantor pusat di Jakarta dan siap membantu on site paramedic yang membutuhkan konsultasi dan rekomendasi. Walaupun sendiri di hutan sebagai tenaga kesehatan, tapi MD siap memberikan advice ketika dibutuhkan. 

*** 
Site ketiga, saya ditempatkan di sebuah proyek konstruksi (pembangunan) tambang LNG (Liquid Natural Gas) Tangguh, milik perusahaan British Petroleum. Proyek ini berada tepat di tepian Teluk Bintuni. Di desa Tanah Merah, Teluk Bintuni, Papua Barat. Lokasinya sangat jauh di pedalaman papua. 3 jam perjalanan udara dari Jakarta menuju Biak atau Sorong. Perjalanan udara menuju Babo selama 1 jam, dan dilanjut lagi perjalanan air dengan speedboat menuju lokasi proyek sekitar 1.5 jam. Melelahkan tapi menyenangkan! 

Situasi kerja disini berbeda lagi dengan situasi kerja di KPC dan BHP Billiton. Dari lokasi pertambangan kemudian lokasi eksplorasi, sekarang ke lokasi konstruksi. 3 situasi yang sangat berbeda. Orang-orang nya pun makin beragam. Di sini bisa bertemu dengan orang-orang suku Papua, Jawa, Bugis, Makassar, Minang, Sunda dan suku-suku lainnya.

Saya juga berinteraksi dengan orang-orang Jepang, Australia, South Africa, Inggris, Amerika, India dan ekspatriat lainnya. 

Makin beragam karakter dan sifat manusia yang ditemui. Lagi-lagi, ini merupakan pelajaran kebudayaan yang tidak didapatkan di bangku sekolah.

****** 

Tim kerja eksplorasi BHP Billiton - Kalteng 2006

Hikmah yang bisa saya petik adalah, setelah lulus pendidikan perawat lebih bijak jika tidak hanya berpikir bekerja di Rumah Sakit, Klinik dan Poliklinik dekat rumah saja. Perluas jaringan dan wawasan. Tambah knowledge dan skills. 

Dengan menjadi praktisi nursing, kita bisa tetap bekerja sambil berkeliling nusantara ‘tanpa biaya’. Banyak di antara rekan-rekan saya waktu itu yang bisa menyeberang ke Malaysia, Singapore, Bangladesh, Brunei, Vietnam, Papua New Guinea, Thailand, Timor Leste, Australia, Irak, Cina bahkan sampai ke Rusia.

Walaupun saya belum bisa sukses seperti rekan-rekan nurses yang saat ini sudah menjadi Pengusaha, Politisi, Dosen, Direktur, Supervisor dan kesuksesan-kesuksesan lainnya, saya pribadi merasa bangga dengan profesi nursing. 

Alhamdulillah, setumpuk kisah pertarungan saya sebelum ke negeri seberang, meski tanpa pergulatan fisik, kayak James Bond aja! Dan cita-cita untuk bisa bekerja di luar negeri, akhirnya tercapai.

Di pertengahan 2008, saya bisa menjejak bumi Qatar dan tetap menekuni profesi nursing. Perjalanan babak kedua, di padang pasir. 

Uang lelah 15 ribu rupiah/bulan yang dulu pernah saya nikmati, kini menjadi sebuah hikmah yang bisa dipetik. Dengan kegigihan semangat dan usaha yang optimal, insya’ Allah selalu ada jalan untuk meraih mimpi-mimpi besar.

Satu lagi pesan saya terhadap junior nursing adalah jangan pernah lupa untuk selalu berdo’a atas segala ikhtiar yang sudah kita lakukan. Allah ‘Azza Wajala, Maha Tahu yang menjadi prasangka hambaNya.

Terima kasih dan salam hormat untuk kedua orangtua yang telah menyekolahkan saya ke nursing. 

Enjoy Nursing! Your life will not be boring!

Dukhan, 02-12-2012 

Monday, March 26, 2012

Ayam & Bebek Goreng Pak Imam, Kuliner Khas Sokaraja


Waktu liburan yang hanya tiga minggu rasanya terlalu pendek. Namun apa mau dikata namanya saja sudah jatah perusahaan. Kalau nggak diambil hangus, kalau diambil pun rasanya kurang lama. Beginilah nasib pekerja migran. Harus berpisah dengan keluarga tercinta dalam waktu yang lumayan lama.

Seperti biasanya saat liburan, agendanya adalah wisata kuliner. Acara masak memasak di rumah pun menjadi berkurang. Waktu yang hanya tiga minggu dimanfaatkan untuk berbagai acara termasuk mengunjungi orang tua, saudara dan kerabat. Dan yang paling penting lagi adalah mengajak istri tercinta dan anak-anak melepas kerinduan setelah sekian lama berpisah. Jalan-jalan keliling kota yang tak begitu jauh dari rumah menjadi agenda yang tak pernah terlewat.

Sehabis acara jalan-jalan yang ada pasti cape dan pegal-pegal. Kalau nggak cape ya namanya bukan jalan-jalan ya…hehe…

Sore itu hari hujan. Mantel yang kami pakaipun basah kuyup. Malahan sebagain baju yang kami pakai pun turut basah.

Dari pagi kita sudah melakukan perjalanan dengan kendaraan roda dua yang kita punya. Rasa cape benar-benar menggelayut di badan. Rasa lapar pun kian terasa di perut.
Ketika melintas di kota gethuk Sokaraja, kita pun langsung teringat dengan sebuah restoran bebek dan ayam goreng Pak Imam. Restoran ini merupakan cabang baru dari sebuah warung tenda Sebelah barat Toko Besi Pelita dari pemilik yang sama yang didirikan sejak tahun 1993.

Karena saking banyaknya pengunjung, akhirnya di tahun 2011 warung tenda bebek goreng Pak Imam membuka sebuah restoran dengan tempat yang sangat representative dan gampang dicari.

Lokasi restoran ini berada di jajaran toko-toko 
gethuk goreng (jajajan khas banyumas) di kota Sokaraja. Tepatnya tak jauh dari sebuah lokasi ATM BCA tepatnya di depan SMP Negeri 1 Sokaraja, berada di sebelah kiri jalan kalo kita berjalan/berkendara dari arah Sokaraja menuju ke Purwokerto.

Kalau soal rasa, bebek dan ayam goreng Pak Imam memang Mak Nyuzz. Daging bebek yang sudah melalui proses presto sebelum digoreng, membuat bebek gorengnya empuk saat dinikmati.
Ditambah lagi dengan sajian menu lalapan kemangi, kobis, selada, daun singkong dan pepaya yang disajikan ala prasmanan (ambil sesukanya. Bagi anda yang suka bau-bauan, ada juga petai yang siap disantap. Selain itu ditemani juga dengan pilihan sambal 3 rasa yaitu sambal trasi, sambal bajak dan sambal mercon (sambal yang super pedas). Ada juga srundeng laos yang gurih rasanya serta oseng tempe dan lombok ijo yang semakin menggugah selera.

Tidak hanya menu bebek dan ayam goreng yang istimewa. Kita pun bisa memesan berbagai menu minuman, mau yang hangat ada, yang dingin juga ada. Aneka jus pun ditawarkan dengan harga yang super terjangkau.

Bagi anda yang ingin membawanya pulang ke rumah untuk keluarga atau tetangga, restoran bebek goreng Pak Imam juga menawarkan menu kotak dengan harga cukup 8500 rupiah. Untuk daftar harga lebih lengkap bisa dilihat di foto berikut.

Restoran yang beralamat di Jl.Jendral Soedirman Sokaraja (Depan SMP N 1 Sokaraja) ini, memang sangat cocok menjadi tempat ampiran saat lapar dan lelah habis jalan-jalan. Restoran ini juga dilengkapi dengan fasilitas Musholla, Kamar Mandi (toilet), Lesehan dan LCD TV.

Bagi anda yang ingin mengundang banyak orang, jangan khawatir. Restoran ini mampu menampung 60 orang. Mau acara arisan, ulang tahun dan meeting-meeting lainnya bisa digelar disini. Kalau booking tempat bisa hubungi no hp 0813-9224-4714 atau telp 0281-769-3236.

Semoga info kuliner bermanfaat bagi anda penikmat kuliner yang sempat berwisata ke wilayah Banyumas dan sekitarnya.


Tuesday, February 28, 2012

Putriku Mulai Menulis


Minggu lalu, kedua putri kami mengunjungi rumah mbah kakung dan mbah putri bareng ibunya. Hari minggu merupakan hari libur sekolah istri dan anak-anak kami.

Putri pertama kami sudah memasuki usia 6 tahun dan akan memasuki bangku sekolah dasar di tahun ajaran 2012. Sementara putri kedua juga tak mau ketinggalan. Putri kedua yang memasuki usia 3 tahun di akhir Desember tahun lalu, akan masuk ke play group di tahun yang sama dengan kakaknya.

Seperti biasanya setiap liburan, kedua putri kami akan mengunjungi rumah mbah dan juga ke rumah mbah-mbah lik nya. Yang tak ketinggalan dan mesti serunya, mereka akan bermain dengan anak-anak seumuran mereka, baik yang masih saudara atau sekedar tetangga rumah.

Satu hal yang menarik adalah ketika istriku bercerita bahwa putri pertama kami memulai membuat sebuah tulisan pendek. Anak kami bilang 'aku mau buat surat buat lilik Ririn'...lilik ririn adalah tantenya.

"Lilik ririn sedang duduk sama dira. Lilik ririn sama dira sedang mainan jedug-jedugan."

Dua kalimat diatas adalah copy tulisan putri kami, Nasywa Yanri. Walaupun hanya berisi 2 kalimat, tapi saya sangat surprised. Karena apa, karena putri kami ini baru sekolah di TK dan ngga ada yang mengajari sebelumnya tentang menulis. Apalagi menulis sampe 2 kalimat panjangnya. Karena kami tahu bahwa seusianya masih menjadi usia bermain.

Semoga tulisan 2 barisnya itu akan menjadi awal munculnya tulisan-tulisan putri kami ini. Tulisan-tulisan yang bisa mengubah dunia menjadi lebih baik dan mencerahkan kehidupan. Tulisan-tulisan yang bisa bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan sesamanya.

Dukhan, 27 Feb 2012
Sugeng Bralink

Saturday, February 11, 2012

Cara Menangani Emosi Anak

                   Minggu ini memasuki minggu kedua di bulan Februari 2012. Musim dingin masih terus bergelayut di bumi Qatar. Tak terasa, sudah hampir 4 tahun saya harus rela berpisah dengan istri dan anak-anak. Berpisah dengan keluarga dan kekasih hati. Kami harus merelakan hati untuk dipisahkan oleh jarak karena tuntutan pekerjaan.
          Terkadang saya sendiri sebagai kepala rumah tangga merasa bersalah. Tapi bagaimana lagi. Ini sudah menjadi komiteman kami berdua sebagai orang tua. Kami memutuskan untuk berpisah jarak dan bertemu hanya 2 kali dalam setahun.
          Salah satu hal yang sangat menjadi perhatian adalah tentang merawat anak-anak. Bagaimanapun anak-anak pasti membutuhkan bimbingan dan asuhan orang tua. Mereka membutuhkan figur yang bisa menjadi contoh bagi kehidupannya. Merawat anak bukanlah sesuatu yang gampang tapi bukan sesuatu yang sulit. Yang penting kita sebagai orang tua harus terus belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya.
          “Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.” [QS Al A’raaf:189].
          “Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” [QS At Taubah: 24].
          Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” [QS An Nisaa:9].
          Merawat anak merupakan tanggung jawab orang tua, karena anak adalah amanah yang dititipkan oleh Sang Pencipta kepada hambaNya. Anak merupakan cobaan yang diberikan Allah kepada hambaNya. Orangtua wajib mendidik anak-anaknya ke jalan yang benar. Dengan berbagai permasalahan yang timbul, kami sebagai sebuah keluarga berusaha terus bersikap positif. Karena kami yakin bahwa setiap masalah yang hadir termasuk permasalahan anak-anak merupakan cara Allah menumbuhkan dan mendewasakan kita sebagai orang tua.
          “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” [QS Al Anfaal:28].
          “Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.” [ QS At Taubah:55].
          “Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengadzab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir.” [QS At Taubah:85].
          ”Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” [QS Al Kahfi: 46].
          Mengisi waktu luang di sela waktu kerja, minggu ini saya meminjam sebuah buku dari seorang teman kerja. Sebenarnya saya nggak sengaja meminjam buku tersebut. Kebetulan saja ketika saya main ke rumahnya dan melihat banyak buku berjajar dalam rak buku, kemudian membangkitkan minat membaca saya. Tak sungkan saya pun meminjam buku tersebut. Sebuah buku yang inspiratif bagi orang tua, calon orang tua, guru dan perawat anak. Judul bukunya adalah “27 Cara Menangani Emosi Anak”. Sebuah buku karya Kak Dodo dan Kak Imam, terbitan luxima-Depok. Buku ini memasuki cetakan ketiga pada bulan Desember 2009.
          Walaupun saya sebagai kepala rumah tangga dan berada jauh dari istri dan anak-anak, tapi tetap saja saya adalah kepala rumah tangga. Alhamdulillah saya dikaruniai istri dan anak-anak yang insha allah shaliha. Terkadang kita dihadapkan pada permasalahan anak-anak. Anak-anak terkadang rewel, pemarah, susah diatur, suka menangis, pemalu, penakut dan permasalahan anak-anak lainnya. Permasalahan tersebut sebenarnya hanya menurut kita saja sebagai orang tua. Kalau dari sisi anak-anak, sikap-sikap tadi adalah merupakan cara anak-anak mengekspresikan dirinya. Sebagai orang tua yang baik hendaknya kita harus bisa memahami dunia anak-anak. Senakal-nakalnya anak, sesusah-susahnya anak, serewel-rewelnya anak, pada dasarnya bahwa anak-anak tetaplah anak-anak. Kita tidak bisa memaksakan kepada anak-anak untuk bisa bersikap seperti orang dewasa. Masa anak-anak adalah masa mengeksplorasi kehidupan untuk bisa belajar lebih banyak demi kehidupan dimasa datang.
          Melalui tulisan ini saya akan menuliskan beberapa catatan penting dalam buku nya Kak Dodo dan Kak Imam diatas. Memang tulisan ini tak akan bisa mewakili isi buku itu, tapi paling tidak ada tips-tips inspiratif yang bisa kita aplikasikan dalam mendidik anak-anak kita.
          Buku yang bagus ini diawali dengan firman allah QS at-tahrim: 6  yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dank eras, mereka tidak mendurhakai Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.”
          Kak Dodo dan Kak Imam mengutip Steve Biddulph, seorang pakar anak. Emosi adalah bagian dari sensasi tubuh yang sangat menonjol dan terasa yang kita rasakan dalam situasi tertentu. Steve melanjutkan bahwa ada empat emosi dasar yang selalu kita dan anak-anak alami yaitu marah, takut, sedih, dan gembira.
          Berikut tips-tips menangani dan menyikapi emosi anak-anak dari Kak Dodo dan Kak Imam.
          “Cara-cara penanganan yang nyaman kepada anak-anak adalah mengkombinasikan ketegasan dan kelembuatan kepada anak.
1. Tanyakan langsung apa yang harus dilakukan ketika terjadi masalah.
2. Setelah anak melakukan konsekuensi dari perilakunya dan sudah tenang, persilahkan anak untuk mengambil kesimpulan
3. Berikan ciuman dan pelukan sebagai tanda bahwa masalah sudah selesai.”
          “Sikap malu-malu terbentuk oleh situasi campuran antara ketidaksengajaan (accident) dan pengkondisian (conditioning).”
          “Agar anak lebih percaya diri perkenalkan lagu dan puisi. Buatlah karya bersama anak. Lakukan latihan dan tampilkan di depan orang lain.”
          “Dengarlah anak jika sedang bercerita tanpa memotong pembicaraan, bila sudah berhenti gali lebih dalam ceritanya.”
          “Buang belenggu ketika bersama anak, Lakukan totalisasi gerak sehingga anak tak sungkan lagi bersama kita.”
          “Mengobrol saat makan merupakan sarana efektif sebagai ajang komunikasi, serta alat pemecah belenggu yang cukup efisien.”
          “Mendongeng dijadikan pelajaran untuk anak berkespresi, memahami karakter, serta mampu memaknai sebuah cerita, ke depannya anak akan mampu menentukan jalan hidupnya.”
          “Dengan olahraga anak akan bergerak, dengan bergerak anak akan aktif berfikir, dengan aktif berfikir tidak ada lagi anak yang pendiam, maka di seluruh aktivitasnya otaknya selalu bekerja dan hidupnya akan lebih semangat.”
          “Banyak anak yang datang ke sekolah dalam kondisi tidak bahagia. Penyebabnya dapat karena banyak orang tua yang tidak menyadari betapa pentingnya membuat pagi hari ceria agar anak-anak berbahagia saat di sekolah. Jeritan suara seorang ibu yang membangunkan anaknya yang kemudian berganti dengan kata-kata omelan yang membosankan membuat pagi menjadi suram.”
          “Bermodalkan cara sederhana dan serius walaupun hanya beberapa menit saja, kita sesungguhnya mampu meredam tangisan anak tanpa sedikit pun tekanan dan teriakan dari kita yang justru membuat mereka takut dan menjauh.”
          “Lewat bermain, anak mempelajari lingkungannya, mendapatkan kesenangan dan penyaluran energy yang berlebih.”
          “Tips meredakan tangisan anak:
1. Menjaga saat menangis, dengan menyingkirkan semua barang-barang yang membuatnya bisa terluka.
2. Memegangi tubuhnya, namun tetap membuatnya tidak merasa kesakitan saat dipegang
3. Menjadi pendengar yang baik saat anak menangis dan regangkan pegangan saat ia sudah tidak meronta-ronta lagi.
4. Bertanya, kenapa anak menangis? Saat ia sudah berhenti menangis.”
          “Untuk para pendidik dan orang tua, seringlah memberikan energy positif berupa perkataan atau tindakan yang membuat anak jadi percaya diri dan tidak memilih menangis. Kata-kata positif adalah cara yang efektif. Anak-anak percaya apa yang anda katakana kepada mereka. Anak-anak bertindak sesuai dengan harapan anda. Kalau anda memusatkan perhatian pada sifat-sifat positif, anda akan membina sifat-sifat positif yang lebih kuat. Gunakan pujian dan dorongan yang mengajarkan anak-anak untuk menghargai dirinya sendiri.” Sal Severe, Ph.D, Psikolog dari Cartwright School Distric, Phoenix Arizona.
          “Intinya setiap anak unik dan harus kita perlakukan secara patut sesuai dengan kekhasan anak.”
          “Kegiatan diasingkan ini perlu dilakukan beberapa kali sampai anak mengerti bahwa menyelesaikan masalah dengan  bicara, tidak dengan marah dan menggunakan fisik seperti menendang atau memukul.”
          “Crossing tidak dilakukan terus-menerus. Ini merupakan pilihan terakhir, ketika segala alternative sudah dicoba.”
          “Frekuensi kedekatan dan interaksi orang tua atau guru terhadap anak akan berpengaruh juga pada perilaku anak.”
          “Dalam  bergaul anak masih membutuhkan teladan dari orang dewasa. Contoh perilaku yang sering diperlihatkan langsung kepada mereka, adlaah sarana efektif untuk mereka belajar bertingkah laku. Jika baik akan berimbas baik, begitu pun sebaliknya.”
          “Memaafkan ternyata menyehatkan. Ketika kita memaafkan orang lain, perbuatan orang lain yang membuat kita kesal menjadi menguap dari pikiran kita dan kita menjadi tenang.”
          ‘Tips memunculkan rasa kasih sayang kepada anak:
1. Jadikan anak-anak teman bagi guru-guru sehingga suasana sekolah tercipta hubungan yang sama-sama saling berbagi dan penuh kasih sayang.
2. Jadilah pendengar yang baik saat anak-anak berbicara dan pikiran benar-benar terpusat kepada anak yang sedang berbicara pada gurunya.
3. Menyapa dan berjabat tangan yang hangat, bahkan sampai memeluknya.
4. Memberikan pertolongan lebih cepat khususnya saat mereka sakit sehingga mereka lebih percaya kepada kita.”
          “Tips agar anak-anak menurut perintah orang tua:
1. Sebelum bicara mengenai aturan, terlebih dahulu lakukan pendekatan personal
2. Dalam menegur, jangan menggunakan kalimat destruktif
3. Alihkan perhatian anak pada hal yang lebih menarik dan menantang.”
4. Jangan pernah memebrikan reward sebelum mengerjakan sesuatu kegiatan, misalnya mengerjakan PR.
5. Buatlah perjanjian agar anak terikat dengan orang tua.”
          “Otak reptile hanya dapat berpikir dua hal saja, yaitu melawan atau kabur. Anak dalam keadaan marah tidak akan dapat untuk merenung.”
          “Cara belajar yang efektif untuk anak adalah dengan mereka secara konkret merasakan, maka mereka akan lakukan. Mereka lebih melihat teladan daripada kata-kata. Kita juga harus meyakini kemampuan mereka bahwa sebenarnya anak-anak pun bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan.”
          “Tujuan akhir dalam hidup kita adalah menjadi hamba Allah yang menjadikan Al Qur’an mengatur kehidupannya. Siap menjalani gaya hidup islami sesuai dengan keyakinannya. Anak-anak perlu dilatih untuk menjadi hamba Allah yang tanpa tapi dalam menerima semua keputusan Allah.”
          “Tips agar anak lebih mandiri:
1. Usahakan anak untuk mengambil dan makan sendiri
2. Biarkan anak memakai sepatu tanpa dibantu
3. Ketika terjatuh dan menangis jangan langsung digendong
4. Jika bertengkar, pertemukan kedua anak, lalu dengarkan mereka bercerita sesuai versi mereka masing-masing.
5. Minta anak untuk membereskan kembali mainan atau perlengkapan yang telah dipakai.
6. Jika ada kegiatan yang melibatkan anak secara langsung, seperti menggunting, mengelem, mengecat dan sebagainya, biarkan anak mencoba sendiri.”
          “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka [QS at Taubah: 111].
          Semoga tips-tips ini bisa membantu penulis dan istri dalam mendidik anak-anak. Semoga tips-tips ini menjadi keberkahan tulisan Kak Dodo dan Kak Imam dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Bagi yang masih penasaran dengan tips-tips mengatasi emosi pada anak yang lebih mendetail, silahkan beli bukunya.

Dukhan, 11 Februari 2012.
by Sugeng Riyadi [Bralink] for Coretan Cah Bralink [CCB]

Referensi: 
1. Kak Dodo & Kak Imam. 2009. 27 Cara Menangani Emosi Anak. Cetakan II. Luxima. Depok, Indonesia.

2. Al Qur'anul Kareem

Friday, February 10, 2012

Cara Membuat Filter Email di Gmail

           Bulan lalu, seorang teman mengirimi saya pesan ke inbox facebook dan email [surat elektronik]. Isi pesannya menanyakan tentang bagaimana cara membuat filter di gmail. Kenapa sih kita perlu membuat filter email? Apa pentingnya? Dan apa manfaatnya?
          Dalam dunia teknologi informasi seperti sekarang ini, rasanya hampir semua orang sudah mempunyai yang namanya alamat email. Baik yang berbayar maupun yang gratisan.
          Email yang berbayar biasanya satu paket dengan si pemilik domain sebuah website. Bisa saja milik sebuah perusahaan atau instansi tertentu, atau bahkan website pribadi. Kalau email gratisan, kita tentu sudah tidak awam lagi dengan yang namanya yahoo mail, gmail, hotmail, dan masih banyak lagi pemberi layanan email gratisan lainnya.
          Dalam kaitannya dengan kehidupan social kita sehari-hari, sarana email menjadi hal yang makin popular. Kita mengenal yang namanya mailing list atau disingkat dengan milist. Dua perusahaan pemberi layanan yang banyak dikenal adalah gmail dengan googlegroups-nya dan yahoo mail dengan yahoogroups-nya.
          Kalau bicara masalah milist, kita akan mengkaitkan dengan aktifitas sebuah grup, kelompok, komunitas, organisasi, bisnis, hobby, dan jaringan-jaringan social lainnya. Sekali kita sudah bergabung dengan milist, maka secara otomatis inbox kita akan dipenuhi dengan email-email dari para member milist tadi. Apalagi kalau member milist-nya aktif, 100 email mungkin akan masuk ke inbox email kita hanya dalam hitungan jam, bahkan mungkin dalam hitungan menit.
          Bagi kita yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan, urusan keluarga dan urusan-urusan lainnya, mungkin saja kita tak punya waktu untuk sekedar membuka email-email dari rekan-rekan kita atau grup milist tadi. Sekali kita membuka inbox, penuhlah sudah inbox kita dengan email-email milist tadi. Yang jumlahnya mungkin ratusan bahkan ribuan. Efek buruknya, kita akan malas membuka email. Bila saking malesnya, email-email tadi langsung di SELECT ALL dan di klik DELETE. Padahal mungkin salah satu email yang kita delete [hapus] tadi merupakan email penting atau email yang berisi artikel yang bagus atau bahkan email panggilan wawancara. Sayang kan kalau terhapus begitu saja.
          Nah, agar email-email milist tadi tertata dengan rapi dalam satu folder, maka tulisan kali akan berbagi tips sederhana untuk mengatasi hal itu. Saya akan menuliskan tahap demi tahap membuat filter email di gmail.
1. Login ke akun gmail anda.

2. Buka salah satu email yang akan anda filter. Disini saya akan memberi contoh dengan membuka salah satu email yang saya terima dari linkedin.

3. Perhatikan pilihan-pilihan yang berada di atas halaman email yang kita buka tadi. Di bagian paling kanan anda akan melihat tulisan MORE.
4. Klik MORE.

5. Klik FILTER MESSAGE LIKE THIS.
6. Maka secara otomatis alamat email yang akan kita filter tadi sudah berada di kotak FROM.

7. Klik CREATE FILTER WITH THIS SEARCH.

8. Kemudian akan muncul pilihan filter, klik SKIP THE INBOX (ARCHIVE IT) dan klik APPLY THE LABEL.

9. Klik NEW LABEL dan beri nama label baru anda, misal LINKEDIN.

10. Jika email serupa dalam inbox anda tadi, maka ada pilihan juga untuk mengklik ALSO APPLY FILTER WITH TO […] MATCHING CONVERSATIONS.

11. Langkah terakhirnya adalah mengklik CREATE FILTER.
12. Selesai. Anda telah sukses membuat filter email di gmail. Dengan filter email diatas, maka secara otomatis bila anda menerima email lagi dari linkedin, email-email tadi akan langsung masuk ke folder LINKEDIN.

Demikian tips sederhana ini, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan. Insha Allah di lain waktu saya akan menuliskan tentang membuat filter di yahoo mail.

Dukhan, 9 Februari 2012
by Sugeng Riyadi [Bralink] for Jelajah Qatar & notes from Bralink