Friday, October 31, 2025

Bapak #04



Lelaki pertama yang ku tatap. Cahaya mataku, pijakan langkahku yang sigap. Bukan sekadar ayah, tapi idola yang tak pernah pudar, Di mataku, engkau adalah cakrawala, luas dan tegar.

Kami tak sering bertukar kata, Petuahmu bukan rangkaian kalimat indah. Namun di setiap tarikan napas dan langkah, Ada hikmah yang terukir, sebuah petuah tanpa celah.

Kau tunjukkan arti kerja keras dari sepasang tangan, Mengajariku berdiri tegak meski badai menerjang.

Diammu lebih berharga dari ribuan wejangan, Karena engkau hidup sebagai contoh, tak perlu berteriak lantang.

Kini, tubuh tegarmu dipeluk sunyi. Langkahmu melambat, sorot mata meredup sepi.

Melihatmu terbaring, hati ini perih tak terperi, Air mata ini jatuh, doa harap segera kau berdiri.

Yaa Allah, Engkau Maha Penyembuh, pemilik segala takdir. Dengarkan ratap pilu dari anak-anak Bapak yang hampir tergelincir.

Kembalikan senyum dan kekuatan di wajah idola kami, Angkatlah sakit Bapak, pulihkan ia seperti sedia kala lagi.

Aku berdiri di sini, Bapak, siap menopang, Hingga badai ini berlalu, hingga pagi datang menjelang.

Engkaulah nahkoda, engkaulah dermaga terakhir, Semoga lekas sembuh, 

Bapak. Aku merindukan tanganmu yang kukuh.

Love you Bapak❤️


Qatar, 30/10/2025

Bapak #03


Bapak adalah sosok yang saya jadikan inspirasi dalam hidup. Bapak memang tak banyak menyampaikan pesan-pesan melalui kata-kata, namun apa yang Bapak lakukan dalam keseharian adalah pelajaran hidup yang sangat mendalam. 

Kata Ibu, Bapak hampir tak  pernah ngomongin orang lain. Apalagi sampai ngomongin kejelekan orang lain. Bapak adalah seorang mukmin sejati. Bapak selalu menjaga lisan dan jauh dari kata-kata yang tidak berguna. Jauh dari kata-kata yang menyakiti hati orang lain. 

Bapak, aku kangen. Aku ingin memeluk erat tubuhmu. Maafkan aku jika aku belum bisa menjadi anak yang berbakti kepadamu. 

Bapak, semangat dan kuat ya. Bapak memang tak bisa membaca tulisan ini, tapi aku yakin pesan dan doa ini akan sampai melalui jalur langit. 

Yaa Allah, istajib du'aana. Kabulkan do'a kami. Syafahullah. Sembuhkan dan angkat penyakit beliau, Yaa Allah. Lahaula wala quwwata illa billah. 

Love You Bapak dan Ibu❤️

Qatar, 30/10/2025

Bapak #02


Setiap kusebut namamu, berat terasa di dada. Aku teringat betapa berat perjuanganmu untuk menafkahi keluargamu.

Setiap kumengingatmu, tak kuat kubendung air mata karenamu.

Kini Bapak tak sekuat dulu. Tak bisa terbayangkan betapa lelahnya dirimu di waktu mudamu. Menafkahi kami anak-anakmu. Pagi kerja, sore ke sawah, mencari rumput, sampai jualan beras. Semua demi istri dan anak-anakmu. 

Setiap kali mengingat perjuanganmu, tak terasa air mata mengalir. 😭

Bapak, yang kuat ya pak. Yang sabar ya Pak. Semoga Allah meringankan, bahkan mengangkat sakitmu. 🤲

Bapak, maafkan aku yang tak bisa menemanimu setiap hari di kala Bapak sedang membutuhkannya.😭

Ibu, sabar, sehat dan kuat ya. Tak kuat aku berkata-kata. Hanya tulisan yang mampu mengurai sebagian isi hatiku.

Love You Bapak Ibu❤️

Qatar, 29/10/2025

Bapak #01


Hari ini aku hanya mampu memperdengarkan bacaan AlQur'an di telingamu. Itupun hanya lewat gawai.

Aku berjarak sangat jauh darimu, tapi sejatinya hatiku sangat dekat Pak. 

Semoga bacaan Quran yang aku bacakan dan diperdengarkan lewat gawai, dengan IzinNya, mampu meringankan penyakit yang Bapak alami saat ini. 

Yaa Allah, teguhkan hati kami, anak2 Bapak. Untuk terus istiqomah berbakti kepadamu dengan apa yang kami mampu melakukannya. Dengan segala keterbatasan yang kami miliki. 

Ibu... terima kasih untuk semua lelahmu. Terima kasih untuk semua doamu. Anak-anakmu berusaha yang terbaik untuk Bapak, tapi maafkan kami jika masih banyak kekurangan. 

Love You Bapak Ibu❤️

Qatar, 29/10/2025