Bapak...
Beginilah rasanya kehilangan orang yang kami cintai dan sayangi. Rasanya baru kemarin Bapak menunjukkan botol parfum kosong---sebagai simbol pingin parfum yang ada isinya. Tak selang lama, aku pun membelikan bapak parfum itu. Semoga Bapak sempat memakainya waktu itu.
Bapak memang tak pernah banyak cerita. Apa yang bapak lakukan itulah cerita bagi kami. "Lidah pendek" yang bapak miliki, adalah cara Allah menjaga lidah Bapak dari perkataan yang tak bermanfaat.
Bapak, aku sedang dalam perjalanan dari Doha. Titin dan Galih juga Pak. Ibu, Erna, saudara dan tetangga membersamai Bapak. Walaupun kami jauh, sesungguhnya hati dan cinta kami sangat dekat Pak.
Pak, foto dengan Bapak tanggal 3 Oktober lalu menjadi momen terakhir duduk disamping Bapak, dengan senyuman yang akan selalu rindukan.
Bapak, rasanya begitu banyak kata kerinduan yang pingin aku tuliskan. Sebagai ungkapan rindunya seorang anak pada Bapak yang disayanginya. Aku ingin mendekapmu erat dan merasakan hangatnya kasih sayangmu.
Bapak, sugeng tindak nggih. In shaa Allah nanti malam kami bisa berkumpul di Karang Bawang, membersamai Ibu.
Ibu, We ❤️ You. Aku rindu ingin memelukmu erat. Tunggu kami datang ya Bu.🥰🥰🥰
Onboard Doha - Jakarta,
20 November 2025





