Thursday, November 20, 2025

Bapak, Kami Rindu

 

Bapak... 

Beginilah rasanya kehilangan orang yang kami cintai dan sayangi. Rasanya baru kemarin Bapak menunjukkan botol parfum kosong---sebagai simbol pingin parfum yang ada isinya. Tak selang lama, aku pun membelikan bapak parfum itu. Semoga Bapak sempat memakainya waktu itu. 

Bapak memang tak pernah banyak cerita. Apa yang bapak lakukan itulah cerita bagi kami. "Lidah pendek" yang bapak miliki, adalah cara Allah menjaga lidah Bapak dari perkataan yang tak bermanfaat. 

Bapak, aku sedang dalam perjalanan dari Doha. Titin dan Galih juga Pak. Ibu, Erna, saudara dan tetangga membersamai Bapak. Walaupun kami jauh, sesungguhnya hati dan cinta kami sangat dekat Pak. 

Pak, foto dengan Bapak tanggal 3 Oktober lalu menjadi momen terakhir duduk disamping Bapak, dengan senyuman yang akan selalu rindukan. 

Bapak, rasanya begitu banyak kata kerinduan yang pingin aku tuliskan. Sebagai ungkapan rindunya seorang anak pada Bapak yang disayanginya. Aku ingin mendekapmu erat dan merasakan hangatnya kasih sayangmu. 

Bapak, sugeng tindak nggih. In shaa Allah nanti malam kami bisa berkumpul di Karang Bawang, membersamai Ibu. 

Ibu, We ❤️ You. Aku rindu ingin memelukmu erat. Tunggu kami datang ya Bu.🥰🥰🥰

Onboard Doha - Jakarta,

20 November 2025

Bapak, Rasanya Baru Kemarin Bersamamu

 

Bapak...

Rasanya baru kemarin Bapak mengajakku naik sepeda. Mengunjungi rumah saudara di Jepara Wetan ketika musim lebaran tiba. Dari satu pintu ke pintu lain, tak ada yang terlewat. Dari situ aku belajar pentingnya silaturahmi. Pentingnya mencintai keluarga dan sanak saudara. 

Bapak mengajariku banyak hal tentang hidup mandiri. Sejak kecil, Bapak sering mengajakku ke sawah, melihara ayam, melihara kambing, dan berkebun. Adik-adikku mungkin tak semua mengalami, tapi aku yakin semua anak-anak Bapak belajar dari Bapak, walau tak banyak kata dan petuah dari Bapak. 

Hal-hal kecil itu tertanam kuat dalam diri kami untuk menjadi pribadi yang mandiri, pribadi yang siap menghadapi tantangan jaman yang kian menantang. 

Bapak, melalui tulisan ini, aku ingin menuangkan rasa rinduku pada Bapak. Tak kuasa air mata menetes ketika mengingat semua perjuangan Bapak. 

Dari Bapak aku belajar bahwa hidup tak boleh mengeluh. Sesulit apapun masalah harus dihadapi, akan selalu ada jalan keluar sepanjang kita mencari solusinya. 

Bapak, alam kita sudah berbeda, tapi hati kami selalu bersama Bapak. Cinta dan kasih sayang kami pada Bapak tak pernah pudar, seperti Bapak mencintai dan menyayangi kami, istri dan anak-anak Bapak. 

Pak, aku rindu. Hanya melalui foto di hp, aku obati rindu ini. Aku akan selalu merindukan senyum tulus Bapak. 

_Allohummaghfirlahu warhamhu wa'afiha wa'fu'anhu._ 

Hari Kamis ini menjadi saksi kepergian Bapak. Bapak berpulang memenuhi panggilan Ilahi Rabbi. Bapak kembali kepada Sang Pemilik Cinta. Cinta kadim yang sudah diikrarkan ketika ruh masih di dalam sulbi. 

Bapak, sugeng tindak. 

Onboard Doha - Jakarta

20 November 2025

#FreeWifi #QatarAirways

Bapak, Sugeng Tindak

 

Bapak...

Hari ini, Kamis Legi, 20 November 2025 M (29 Jumadil 'Ula 1447 H) sekira 02:17 WIB panjenengan memenuhi panggilan-Nya. Sugeng tindak Pak. 

Pangapunten lahir batin menawi anak-anak panjenengan kathah lepatipun lan kirangipun Pak. 

Pangapunten Pak, menawi Sugeng, Titin  lan Galih mboten saget nganter Bapak ke tempat peristirahatan terakhir. In shaa Allah, Ibu, Erna lan sedanten sederek badhe nganter panjenengan Pak. 

Kami sudah berusaha yang terbaik untuk kesembuhan Bapak, tapi Allah swt lebih sayang Bapak. Allah menghendaki Bapak kondur hari ini. Kondur pada Sang Pencipta, Sang Pemilik setiap jiwa. 

Pak, mugiya Allah swt paring kubur ingkang padhang lan jembar. Mugiya Allah swt paring pangapunten sedaya khilaf lan lepat panjenengan. Mugiya Allah swt paring rahmahipun dateng panjenengan. 

Pak, sugeng tindak. Doa anak-anak dan keturunan Bapak akan terus kami panjatkan. Semoga kami yang ditinggalkan bisa meneruskan perjuangan Bapak, kebaikan Bapak, kedermawanan Bapak, kerendahhatian Bapak, dan semua kebaikan Bapak selama hidup di dunia. 

Pak, sugeng tindak. Mugi Bapak wafat husnul khotimah, aamiin Allahumma aamiin. 

Qatar, 20 November 2025

On flight QatarAirways Doha - Jakarta 43H

Thursday, November 13, 2025

Betapa bersyukurnya aku

Aku, anak pertama dari 4 bersaudara. Aku, tak pernah meminta untuk lahir dari rahim siapa, dari ibu dan bapak seperti apa, dari keluarga seperti apa, atau punya saudara seperti apa. 

Tapi, betapa bersyukurnya aku. Aku mempunyai keluarga yang sangat luar biasa. Keluarga kita bukan keluarga kaya harta, tapi kaya hati untuk sesama. 

Ibu, darimu aku belajar. Ibu adalah madrasah pertamaku. Sembilan bulan aku di rahimmu. Ibu bawa aku kemana saja, tak pernah sejenakpun dibiarkan tanpa perhatianmu. 

Bapak, darimu aku belajar. Bapak adalah figur utamaku bagaimana aku belajar menjadi seorang Bapak, aku belajar menjadi seorang kepala rumah tangga, bagaimana aku belajar menjadi anak pertama. 

Titin, adik pertamaku. Adik perempuan satu-satunya. Darimu aku belajar. Di usiamu yang seharusnya kuliah, kamu memilih untuk merantau. Jauh di negeri orang. Membantu ekonomi orangtua. Pengorbananmu tak pernah sia-sia. 

Erna, adik laki-laki pertamaku. Adik yang tangguh dan sigap setiap saat. Darimu aku belajar. Di usiamu yang seharusnya kuliah, kamu memilih tidak. Malah memilih jauh merantau. Mengadu nasib di negeri orang. Membantu ekonomi orangtua. Pengorbananmu tak pernah dilupa.

Galih, adik laki-laki keduaku. Adik kami yang terakhir. Darimu aku belajar. Di usiamu yang masih belia, perhatianmu pada keluarga, saudara, dan sesama, sepatutnya dicontoh. 

Terima kasih Ibu, Bapak, dan adik-adikku. Kalian istimewa. Dari kalian aku belajar. Banyak hal. Seolah tak pernah cukup kata untuk dituliskan. Seolah tak pernah cukup "airmata" mengungkapkan betapa bersyukurnya aku memiliki keluarga ini. 

Di tengah kondisi "sulit" saat ini, aku sangat bersyukur memiliki Ibu dan adik-adik yang luar biasa. Ibu yang selalu menjaga Bapak siang malam, Erna yang selalu siap kapan saja, hadir mendampingi Ibu dan Bapak, Titin yang selalu menaikkan doa dan menembus jalur langit, Galih yang selalu hadir ditengah urusan keluarga yang selalu ada. 


I Love You All❤️❤️❤️


Qatar, 13 Nov 2025

Bapak...Met Hari Ayah


 Hari ini adalah Hari Ayah Nasional. Bagiku, setiap hari adalah hari ayah. 

Mengingat perjuanganmu, rasanya tak pernah cukup waktu untuk membalasnya. 

Bapak, teruslah semangat. Teruslah berjuang untuk kesembuhanmu. Dalam diammu, aku tahu tersimpan semangat yang luar biasa. 

Bapak, rasanya tak kuasa melihatmu saat ini. Aku merasakan betapa berat sakit yang Bapak rasakan. 

Yaa Allah, kuatkan kami yang masih Engkau beri sehat.

Yaa Allah, sabarkan kami yang masih Engkau beri waktu. 

Bagiku, Bapak adalah Ayah terbaik. Ayah yang penuh inspirasi. 

Bapak, Selamat Hari Ayah. 

I Love You Bapak❤️

Qatar, 12/11/2025

Monday, November 10, 2025

Teruntuk Ibuku❤️


Ibu, Sepuluh November dua ribu dua lima,

hari nan bersejarah,

Bukan hanya Hari Pahlawan yang kita agungkan,

Namun hari istimewa untuk Ibunda tercinta.

Ibu, hari ini usiamu genap berbilang enam puluh delapan tahun.

Ibu, Pahlawanku sejati,

Sembilan bulan aku di rahimmu, cinta pertamaku.


Ibu, suka dan duka menjadi kanvas pengorbananmu,

Ujian hidup kian menguji keimananmu,

Ujian kesabaran, yang engkau genggam,

Menemani Bapak, paska stroke mendera.


Ibu, kuat dan sabarlah setiap waktu.

Kini rumah kita menjadi saksi baktimu,

Merawat Bapak dengan hati dan seluruh ragamu.


Ibu, kesehatan Bapak sedang diuji, perlu perhatian istimewa,

Ibu, engkaulah perawatnya, tanpa jeda.


Ibu... sabarlah selalu,

Ibu... sehatlah selalu,

Aku tahu, raga Ibu lelah,

Aku tahu, istirahat Ibu kurang,

Namun yakinlah, kami anak-anakmu selalu di sisi,

Membantu sekuat tenaga, dengan segala yang kami miliki.


Ibu, maafkan aku dan adik-adikku atas segala khilaf dan kurang.


Ibu, semoga Ridho dan berkah Allah senantiasa menyertai doa dan langkahmu.


Ibu, aku rindu sentuhan dan nasihatmu,

Ibu, aku kangen senyum dan pelukmu,

Ibu, I Love You❤️


Senin, 10 Nov 2025

Anak sulungmu di Qatar

Friday, October 31, 2025

Bapak #04



Lelaki pertama yang ku tatap. Cahaya mataku, pijakan langkahku yang sigap. Bukan sekadar ayah, tapi idola yang tak pernah pudar, Di mataku, engkau adalah cakrawala, luas dan tegar.

Kami tak sering bertukar kata, Petuahmu bukan rangkaian kalimat indah. Namun di setiap tarikan napas dan langkah, Ada hikmah yang terukir, sebuah petuah tanpa celah.

Kau tunjukkan arti kerja keras dari sepasang tangan, Mengajariku berdiri tegak meski badai menerjang.

Diammu lebih berharga dari ribuan wejangan, Karena engkau hidup sebagai contoh, tak perlu berteriak lantang.

Kini, tubuh tegarmu dipeluk sunyi. Langkahmu melambat, sorot mata meredup sepi.

Melihatmu terbaring, hati ini perih tak terperi, Air mata ini jatuh, doa harap segera kau berdiri.

Yaa Allah, Engkau Maha Penyembuh, pemilik segala takdir. Dengarkan ratap pilu dari anak-anak Bapak yang hampir tergelincir.

Kembalikan senyum dan kekuatan di wajah idola kami, Angkatlah sakit Bapak, pulihkan ia seperti sedia kala lagi.

Aku berdiri di sini, Bapak, siap menopang, Hingga badai ini berlalu, hingga pagi datang menjelang.

Engkaulah nahkoda, engkaulah dermaga terakhir, Semoga lekas sembuh, 

Bapak. Aku merindukan tanganmu yang kukuh.

Love you Bapak❤️


Qatar, 30/10/2025