Thursday, June 07, 2018
KHATAMAN RUMAH QURAN PURBALINGGA 2018
Monday, June 04, 2018
NILAI USBN DROP, LIFE MUST GO ON
#khususonbuatsayasendiri
Friday, June 01, 2018
#EPS01 SHIHAB&SHIHAB: MARHABAN YAA RAMADHAN
Abi Quraish Shihab menjadi narasumber acara ini. Beliau adalah ayahanda Mbak Najwa Shihab. Alumni Al Azhar University. Beliaulah penulis Tafsir Qur'an Al Misbah.
Menurut Abi Quraish Shihab, Marhaban Yaa Ramadan biasa diterjemahkan dengan Selamat Datang Ramadhan. Marhaban dari akar kata, marhaban memiliki dua makna.
1. Rakhba (tempat yang luas).
Seorang yang disambut dengan baik, dia dipersilahkan masuk di tempat yang luas. Tidak merasa sempit. Itu menggambarkan jiwa, perasaan begitu lega begitu lapang menyambut satu tamu.
Sehingga ketika kita mengucapkan Marhaban Yaa Ramadan itu mengisyaratkan kedatangan bulan ramadhan ini kita sambut dengan lapang dada, tidak kesal untuk berpuasa lagi. Hati gembira tanpa kesal.
2. Marhab (Stasiun)
Tempat kendaraan untuk mengambil bekal dan memperbaiki yang rusak atau yang kurang baik.
Maka dua makna besar dari marhaban yaa ramadhan adalah menyambut dengan gembira, memperbaiki apa yang kurang baik serta mengambil bekal sebanyak-banyaknya.
Di dalam bulan ramadhan ini ada yang dinamai i'tikaf. 10 malam terakhir di bulan ramadhan untuk melakukan introspeksi sehingga perjalanannya menuju Allah menjadi damai dan selamat.
Di dalam bulan ramadhan hendaknya mengambil bekal sebanyak mungkin dalam perjalan menuju Tuhan, salah satu yang dianjurkan adalah menitipkan bekal kita kepada orang lain dengan bersedekah. Ketika bersedekah, kita sebenarnya memberikan orang lain itu, dialah yang akan membawa ganjaran untuk kita di hari kemudian.
Bulan ramadhan memang bulan istimewa. Beliau menyebutkan bahwa banyak sekali anugerah Allah, ada 3 anugerah Allah diantaranya:
1. Dia (Allah) mengabulkan doa seseorang sesuai dengan permintaan orang tersebut.
2. Dia (Allah) memberikan kepadanya yang dia tidak minta
3. Dia (Allah) memberikan bagaikan menurunkan hujan.
Di akhir episode, Abi Quraish Shihab menutup dengan membaca do'a:
Allohumma ahillahu 'alaina bil amni wal iman wassalaamati wal islam wal afiyati mijallallah war rizqon katsir.
Ya Allah hadirkanlah bulan ramadhan dengan rasa aman dan keimanan, keselamatan, leislaman serta afiyat yang agung dan anugerahkanlah kami kemampuan untuk melaksanakan ibadan di siang hari berpuasa dan di malam hari dengan membaca dan bertadarrus alqur'an.
Simak videonya:
Thursday, May 31, 2018
HUJAN BUNGA
Subhanallah, Maha Suci Allah atas segala ciptaanNya. Ditengah musim panas yang panasnya mulai terasa, muncul keindahan dibalik dedaunan hijau. Warna kuning cerah perlahan mulai mendominasi setiap cabang-cabangnya.
Kuncup-kuncup yang tadinya hijau, kini semakin membesar dan berganti warna menjadi kuning. Mekar dan terus bermekaran. Betapa indah ciptaNya. Hujan Bunga, begitu kalau dibahasa Indonesiakan nama bunga ini. Golden Shower, nama bunga ini dalam bahasa inggris.
Bunga kuning ini diakui sebagai Bunga Nasional Thailand. Disisi lain, bunga ini banyak dipakai oleh Suku Kerala di India untuk upacara-upacara keagamaan.
Yuk kita simak lebih dekat dalam jepretan kamera handphone saya ini. Semoga mampu mengobati rasa penasaran anda tentang keindahan bunga hujan emas ini.
Dukhan, 31 Mei 2018
Wednesday, May 30, 2018
Alhamdulillah, Hadiah dari Bu Guru
21 Mei 2018. Hari ini ananda Nadira mendapatkan kejutan dari Ibu Guru. Dira menerima hadiah gelas dan sebuah kitab Qur'an (Tikrar). Sebuah apresiasi dari Bu Guru atas keistiqomahan ananda dalam menghafalkan ayat-ayat suci Alquran.
Alhamdulillah wasyukrulillah. Abi turut bersyukur karenanya. Semoga Allah senantiasa menjagamu nak. Semoga Allah menggolongkanmu menjadi wanita shalihah, wanita penghafal Alquran. Aamiin.
Sunday, May 27, 2018
Indahnya Silaturahmi dan Buka Bersama
Jam 10 pagi kami berangkat menuju ibukota Doha. Menyusuri jalan bebas hambatan (Dukhan Highway). Sejauh mata memandang, hamparan padang pasir disisi kanan dan kiri. Hawa panas di luar sudah mulai menyengat. Maklum saja musim panas tlah tiba.
Destinasi akhir kami adalah kediaman Pak Bangun. Beliau ini adalah rekan kerja dan tetangga kami di Dukhan beberapa tahun lalu. Saya sendiri mendampingi beliau selama kurang lebih 5 tahun menjadi pengurus di Paguyuban Keluarga Dukhan. Pak Bangun pindah ke ibukota Doha karena pindah tempat kerja di anjungan lepas pantai (Offshore Platform).
Usai singgah di Mall of Qatar, City Center dan Souq Waqif, kami berlima (Wisnu, Moedy, Agus, Ria dan saya sendiri) kemudian menuju sebuah apartemen di kawasan Alsaad. Lokasinya berseberangan dengan Rumah Sakit Umum Pusat Hamad (Hamad General Hospital). Kawasan ini sangat padat penduduk. Bangunan tinggi menjulang disana sini.
Satu jam sebelum berbuka kami tiba di kediaman Pak Bangun beserta keluarganya. Tepatnya di lantai 6. Sambil menunggu waktu berbuka, obrolan ngalor ngidul pun mengalir. Melepaskan lelah dan kangen karena lama tak bersua.
Tausiyah Kang Rashied kami lihat dan dengarkan bersama. Tausiyah yang disiarkan langsung oleh GTV dalam program Kampung Ramadan guna menyambut HUT SURABAYA.
Alhamdulillah, waktu berbuka tiba. Sajian kurma bertangkai dari Tunisia menjadi pembatal puasa kami. Dilanjutkan dengan es dawet khas Jumniem dan bakwan kriuks karya Bu Bangun. Sebelum lanjut ke menu utama, kami semua sholat berjamaah maghrib. Bakso Jumniem dengan kombinasi bakso urat, bakso telor dan bakso tahu menjadi suguhan berbuka yang istimewa.
Jumniem (Jumat Niekmat), warung rumahan yang dulu sempat populer bagi masyarakat Indonesia di Dukhan. Yang hanya buka tiap hari Jum'at. Khususnya bagi para bapak-bapak yang rela hadir langsung di kediaman Pak Bangun waktu itu. Bu Bangun sebagai Chef menyajikan batagor, cuanki, mie ayam bakso, bakwan kriuks, mendoan dan menu-menu pilihan lainnya.
Maka bukber kali ini menjadi obat kangen kami setelah sekian lama tak menyantapnya. Terima kasih Pak dan Bu Bangun. Semoga berkah dan manfaat fiddunya wal akhiroh. Jazakumullah Khoiron Katsiron.
Dukhan, 26 Mei 2018
Monday, May 14, 2018
CATATAN GURU KELAS 6 UNTUK MURID-MURIDNYA
Celotehan dan canda hanya tinggal kenangan.
Satu persatu bayangan wajah kalian berkelebat.
Bangku bangku kosong tak berpenghuni.
Diri ini yg terlalu cengeng mungkin.
Cukup Allah yg tahu semua yg dirasa hati ini.
Semoga kita dikumpulkan kelak di syurga Nya anak2 ku.