Monday, September 05, 2011

"Jangan Sembarangan" Makan COTO Makassar!


13149990772127279487

Datangnya 1 Syawal atau hari pertama lebaran adalah saatnya manusia dilarang untuk berpuasa. Lebaran adalah tiba waktunya untuk berbuka. Inilah saatnya menikmati makanan dan minuman di siang hari setelah sebulan penuh menahan lapar, dahaga serta mengekang hawa nafsu.
Tahun ini menjadi kali kedua saya menikmati lebaran di negeri orang, Qatar. Selepas salat eidl fitri, kami yang tinggal dalam sebuah komplek perumahan karyawan perusahaan mengadakan acara silaturrahim dan halal bihalal. Dengan penuh rasa kebersamaan dalam keberagaman, dengan keihklasan masing-masing keluarga menyiapkan makanan semenjak malam untuk dinikmati keesokan harinya selepas salat eid.

Opor ayam menjadi menu spesial lebaran kali ini. Saya sendiri semenjak hari terakhir ramadan kemarin sudah disuguhi opor ayam saat berbuka, kemudian malam harinya diantari seorang teman juga opor ayam. Keesokan harinya, diacara halal bihalal menunya ya opor ayam. Opor day pokoknya.
Seharian saya nikmati menu opor ayam spesial lebaran. Malam harinya, ada lagi undangan dari seorang teman. Saya berharap semoga menunya bukan opor ayam lagi. Ehh diundang kok ngarep? Nggak boleh lho! Hehehe…

Tapi pucuk dicinta ulam pun tiba! Menunya ternyata berbeda, mau tau apa menunya? Menunya adalah COTO Makassar. Kebetulan istri temen saya adalah orang asli Sulawesi Selatan. Coto Makassar merupakan kuliner khas dari Kota yang disebut juga sebagai Kota Ujung Pandang.
Selepas jamaah salat isha di masjid dekat rumah, ada sekitar 6 keluarga yang berkumpul di rumah teman saya ini termasuk istri-istri dan anak-anaknya. Walaupun gak komplit sih. Saya pun sudah tak sabar mencicipi menu khas makassar yang menggoda selera ini. Eeiit tunggu dulu! Lho kok, kenapa?
13150221021718179418

Temen saya mengingatkan saya dan juga beberapa tamu acara kumpul-kumpul lebaran ini. Sebut saja temen saya ini, Dayat. Dengan gaya khas nya bak seorang “Profesor”, Dayat menjelaskan step by step cara menyiapkan Coto Makassar sebelum menyantapnya.

Di meja hidangan sudah tersedia 1 baskom isi irisan daging dan lidah sapi, 1 nampan isi irisan kupat, 1 mangkok irisan daun bawang, 1 toples isi bawang goreng, 1 cawan isi irisan jeruk nipis, 1 botol kecap asli Indonesia, 1 mangkok kecil isi garam, 1 mangkok kecil isi sambal berwarna merah dan nampak sangat pedas dan 1 panci sedang isi kuah coto.

Pertama kali adalah ambil beberapa iris daging sapi, tambahkan sambal, daun bawang dan bawang goreng. Kemudian tambahkan kuah coto, tambahkan garam, kecap sesuai selera dan irisan jeruknipis, aduk sampe rata. Selanjutnya adalah cicipi campuran tadi, kalau sudah pas rasanya baru ditambahi irisan kupat nya. Dan ternyata Uenak dan Yummmy!

Dayat menambahkan bahwa kalau makan Coto Makassar, minimal harus makan 3 mangkok. Makanya jangan ambil banyak-banyak. Sedikit-sedikit saja, dan rasakan nikmatnya bumbu spesial kuliner asli Makassar ini. Dijamin anda akan ketagihan jika sudah merasakan menu spesial buatan teman saya ini. Saya sampai bilang, Wah suatu saat bisa di franchise kan nih!

Jadi kalau mau makan coto makassar harus dicampur secara bertahap. Jangan makan coto makassar sembarangan. Nanti bisa jadi cotonya nggak enak rasanya. Kuah coto makassar berbeda dengan soto-soto yang dijual di pulau jawa. Kuah coto makassar masih belum  begitu asin, maka sampai sampai disediakan 1 mangkok kecil isi garam.

Coto Makassar bisa menjadi alternatif kuliner disaat lebaran. Pokoknya Coto Makassar dijamin Mak Nyuzz! Kaya Bondan Winarno saja ya. Met Lebaran, Maaf lahir batin.

Dukhan, 3 September 2011

riyadi.sugeng@gmail.com


Thursday, June 09, 2011

Menelusuri Zubara Fort & Ruways

Berikut hasil jepretan perjalanan kami yang kedua menuju ujung utara Negeri yang kaya minyak dan gas. Kami menuju ke Alshamal (Utara), nama wilayahnya Al Ruways.
Dengan mengendarai CRV 2400CC, kami berlima dengan persiapan penuh, menuju tujuan. Kami sempatkan berfoto bersama di Al Zubara Fort dan Taman Alshamal Alruways.

Kunjungan DA ke Dukhan 2011

Kunjungan DA atau Director of Administration ke Dukhan Medical Center. Menyempatkan berfoto bersama setelah berkeliling dan mengecek situasi dan kondisi salah satu fasilitas yang berada dibawah komando DA. Berlokasi di arah barat Kota Doha, Kota Dukhan merupakan kawasan perkampungan karyawan perusahaan minyak dan gas bumi milik pemerintah Qatar.

Friday, May 27, 2011

MENYUSURI ZEKREET FILM CITY

Berawal dari sebuah rencana kecil untuk mencoba mengeksplor Qatar lebih dekat. Maka pada 4 Mei 2011 sehabis sarapan pagi di Alsidra restoran, Saya bersama keempat teman (Urip, Hamdi, Riboed dan Kamim) berangkat menuju satu tempat yang kita rencanakan.

 

Tempat ini merupakan salah satu tempat tujuan para wisatawan baik lokal maupun internasional yang mengunjungi Qatar. Konon bahwa tempat ini pernah dijadikan tempat syuting Film Amerika yang sangat terkenal, TRANSFORMER.Yang akhirnya banyak orang menyebut tempat ini dengan sebutan Zekreet Fim City (ZFC).

Dengan mengendarai kendaraan roda empat dobel gardan (4WD), kami menelusuri jalanan Dukhan menuju Zekrit. Cuaca pagi yang mulai memanas karena berkisar 30 derajat celcius. Suhu yang lumayan panas untuk ukuran awal pagi, hal ini dikarenakan bermulanya musim panas tahun 2011. Boleh dibilang bahwa musim panas kali lambat datangnya.

Dengan persiapan yang kurang lengkap, hanya berbekal kamera tanpa dibekali minuman dan makanan, kami terus menelusuri jalanan Dukhan-Zekrit hingga akhirnya kami sampai dijembatan Zekreet. Kemudian kendaraan berbelok kiri menuju kampung tua Zekreet.

Memasuki kampung zekreet, kami bertanya ke salah satu penggembala unta. Kami bermaksud bertanya mengenai detail lokasi ZFC. Namun sayang, ternyata mereka nggak bisa bahasa inggris pun bahasa arab. Akhirnya dengan sedikit kecewa kami melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan dengan informasi yang kurang lengkap.

Dengan sedikit keraguan, perjalanan berlanjut menuju kearah padang pasir. Menelusuri jejak-jejak kendaraan kami menuju kearah kanan luar, dan ternyata tempat yang kami tuju belum kelihatan juga. Namun tak ada sendok rotanpun jadi. Akhirnya kami sempatkan menikmati keindahan bebatuan Qatar. Seperti biasa kamipun menyempatkan mengambil foto.


Tiga puluhan menit berlalu dengan beberapa hasil jepretan. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke ZFC. Ditengah perjalanan, saya sempatkan menelpon beberapa teman yang kebetulan sudah pernah menuju ke ZFC. Alhamdulillah akhirnya saya dapatkan juga koordinat lokasinya dan juga tower telekomunikasi Qtel sebagai salah satu penanda dekatnya lokasi ZFC.

Hampir sejam berlalu, akhirnya kami menemukan tower telkom yang disampaikan teman saya sebelumnya. Tapi ternyata, dekat lokasi tower tersebut kami belum juga menemukan ZFC. Kami beranikan diri menuju sebuah pos penjaga pantai "Borooq Coast Guard". Kami bertemu dua penjaga pantai yang mendekati kendaraan kami. Kami sempatkan bertanya lokasi ZFC.

Kami berbalik arah menuju lokasi yang ditunjukkan petugas penjaga pantai ini. Namun ternyata belum nampak juga ZFC ini. Alhamdulillah ditengah perjalanan mencari, kami ketemu lagi dengan satu penjaga pantai yang lain, yang habis patroli. Dengan kemampuan bahasa arab terbatas, kami tanyakan ke petugas ini. Dan dengan jelasnya, dia memberikan tempat yang sudah sejak tadi kami akan tuju.

Sekitar lima menit kemudian akhrinya sampailah ke tempat yang kita tuju. Tiba-tiba datang seorang penjaga tempat ini, Sudani yang katanya bernama Muhammad. Dia mempersilahkan kami ke dalam. Namun sebelum masuk, dengan isyarat bahwa dia meminta kami memberikan uang sekedarnya. Akhirnya kami koleksi sekedar uang dan dikasihkan ke Muhammad ini.

Kami dipersilahkan masuk ke ZFC, dan dia menyuguhkan teh hangat ala arab "sulaimani". Dia begitu welcome. Dan dia mengambilkan kita foto bersama sebagai bentuk kenang-kenangan. Setelah beristirahat sejenak sambil menikmati sulaimani, kami lanjutkan berfoto sekeliling bangunan dan menyempatkan bersholat dhuha bersama di mushola ZFC.

Inilah bagian perjalanan kami yang pertama dalam usaha untuk mengeskplor Qatar. Perjalanan kedua kami rencanakan minggu depannya. Kami berencana menuju ke Zubara Fort. Kami akan berusaha membawa perbekalan yang lebih lengkap dan informasi lokasi yang lebih tepat juga.

Ditulis sore hari di Dukhan, 27 Mei 2011 14.45 PM







Sunday, January 23, 2011

Minyak Naik Yes, Demonstrasi No!

Judul tulisan terkesan aneh kali ya. La wong harga minyak naik kok ayem-ayem aja. Harga minyak naik YES, Demonstrasi NO!...itulah sebuah kesimpulan saya sendiri yang saat ini sedang bekerja di negara yang kaya akan gas dan minyak. Dimana semua ini bisa terjadi???



Jawabannya adalah Qatar. Di negara yaang berjumlah penduduk sekitar 2 jutaan, harga minyak beranjak naik sekitar 25%. Harga bensin super (oktan 97) yang tadinya 0.8 QAR (qatar real) atau 80 dirham menjadi 1 QAR. Sedangkan harga premium dari 0.7 QAR menjadi 0.86 QAR.

The price of petrol and diesel has risen to more than 25 per cent in Qatar on Sunday.
The new prices are set at QR1 (Dh1.1) per liter for 'Super 97 octane', while 'premium' petrol costs 85 dirham (Dh0.86) per liter.
Diesel will cost QR1 per liter, while the price of kerosene has increased to 80 dirham a liter, according to Qatari English daily The Peninsula.
(http://gulfnews.com/news/gulf/qatar/resentment-as-fuel-price-goes-up-in-qatar-1.750868)

Demikian catatan sejarah kenaikan harga bensin di qatar. semoga tidak diikuti kenaikan harga barang-barang lainnya.

Saturday, January 08, 2011

Persyaratan dan Prosedur Pendaftaran Haji Reguler Siskohat Online

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama No. 6 Tahun 2010

Syarat :
1. FC KTP yang masih berlaku sebanyak 6 lembar.
2. Photo terbaru berwarna ukuran 3x4 sebanyak 8 lembar, latar belakang putih, tidak berkacamata, tidak berpakaian dinas atau beratribut.
3. FC surat pemeriksaan kesehatan dari Puskesmas setempat sebanyak 1 lembar.
4. FC Kartu Keluarga sebanyak 3 lembar.
5. FC (pilih salah satu) dari : akte kelahiran, surat kenal lahir, akte nikah atau ijazah sebanyak 3 lembar.

6. Apabila syarat no. 5 tidak punya dapat diganti dengan surat keterangan dari Camat setempat tentang nama orang tua dan tempat tanggal lahir calon pendaftar.
7. Memiliki tabungan haji pada Bank BPS BPIH yang sudah mencapai Rp. 25.000.000,- dengan menunjukkan buku tabungan haji saat mendaftar. (Bank BPS BPIH : BRI, BNI, Bank Mandiri, BSM/Bank Syariah Mandiri, BMI/Bank Muamalat)

Prosedur :
1. Calhaj datang sendiri ke Kankemenag dengan membawa persyaratan poin 1 s.d. 7 seperti di atas.
2. Calhaj mengisi formulir pendaftaran dan cap sidik jari.
3. Calhaj mendapatkan print out Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang sudah ditandatangani oleh petugas.
4. Calhaj ke Bank BPS BPIH untuk melakukan setoran awal guna mendapatkan porsi haji.
5. Calhaj mendapatkan bukti setor awal BPIH dari Bank BPS BPIH.
6. Calhaj melapor dan menyetorkan bukti setor awal BPIH lembar 3, 4 dan 5 ke Kankemenag.



Sumber: http://kemenagkabcilacap.blogspot.com/2010/06/persyaratan-dan-prosedur-pendaftaran.html


Thursday, January 06, 2011

Membuat Tempe Kala Kepepet

Terkadang ide-ide baru akan muncul dikala kita berada di kondisi kepepet. Sampai-sampai hal ini dituangkan ke dalam sebuah buku "The Power of Kepepet" karangan Bapak Jaya Setiabudi. Saya sendiri belum sempat membaca buku ini. Namun menilik dari judul bukunya saja orang sudah bisa membayangkan apa yang ada didalamnya. Semoga suatu hari saya bisa membacanya. Entah itu beli sendiri atau minjem temen juga bisa kali.

Berkait dengan kepepet ini, saat ini saya sedang tidak di negeri sendiri alias sedang merantau. Kondisi ini yang mengakibatkan kangen akan kampung halaman. Diantaranya ialah kangen akan makanan kampung, salah satunya yaitu TEMPE.


Tempe merupakan makanan fermentasi kedelai. Orang boleh bilang bahwa tempe merupakan makanan kelas menengah ke bawah. Karena kita sering dengar ketika ekonomi sedang lemah, sebagian orang akan bilang "ya nih, makan hanya lauk tahu tempe". Padahal mungkin orang belum banyak tahu, gara-gara tempe bisa menyebabkan kesuksesan besar. Rustono salah satunya. Dia adalah pemuda asli grobogan yang sekarang menetap di Jepang. Setelah puluhan tahun menggeluti usaha tempenya akhirnya dia dinobatkan sebagai Raja Tempe di Negeri Matahari Terbit (Rustono Tempeh).

Lepas dari perbincangan mengenai asal usul tempe dan prestasi yang bisa diraih dari hanya sekitar makanan tempe. Kali ini saya akan mencoba menguraikan tahap-tahap cara membuat tempe. Saya sendiripun terinspirasi oleh temen-temen saya sebelumnya yang membuat tempe malah memperdagangkan. Saya termasuk salah satu pelanggan setianya. Namun karena alasan kepepet inilah, akhirnya saya mencoba browsing di internet dan ternyata banyak cara dan akal untuk membuat tempe ini.

Kesuksesan terkadang harus dibayar dengan kegagalan terlebih dahulu. begitu pula dengan saya saat membuat tempe ini. Saya sempat gagal selama tiga kali berturut-turut yang mengakibatkan saya sedikit frustasi. Kenapa ya kok nggak jadi jadi. Kurang apalagi, dalam batin saya. Namun keinginan besar saya untuk sukses membuat tempe terus ada dalam benak pikiran saya. Saya masih ingat, Thomas Alfa Edison saja sampe gagal 99 kali sebelum dia sukses menemukan teknologi Listrik. Berangkat dari sini kuputuskan melanjutkan "proyek" membuat tempe ini.

Alhamdulillah percobaan ke empat membuahkan hasil. Kedelai yang saya olah bisa berubah menjadi tempe. Hal ini tak lepas dari hasil usaha mencari informasi sana sini. Mau lewat internet atau nanya ke temen yang kebetulan sudah pengalaman disini. Yang dari internet, salah satunya saya melihat video Kang Dono Widiatmoko (warga indonesia yang tinggal di belgia) 



Berikut tahap-tahap membuat tempe ala saya. Pertama adalah kita kumpulkan bahan-bahan membuat tempe.
1. Kedelai
2. Ragi khusus tempe
3. Plastik pembungkus
4. Wadah untuk merebus beserta irus untuk mengaduk aduk
5. Wadah untuk meniriskan
6. Stapler kalau perlu untuk menjepit plastik pembungkus tempe
7. Kompor untuk merebus kedelai

Berikut tahap membuatnya:
1. Rebus 1/5 kg kedelai dalam wadah yang bersih selama kurang lebih 12 jam atau semalam
2. Kita bisa buang air rendaman tiap 4-5 jam agar kedelai bersih
3. Rebus kedelai diatas kompor selama kurang lebih 15 menit
4. Kupas kulit kedelai dengan cara meremas-remas kedelai, setelah kulit terkelupas kemudian kita tambahkan air dan kita buang kulit kedelai yang mengambang sampai bersih.
5. Rebus kedelai diatas kompor selama 1 sampai 1.5 jam
6. Tiriskan kedelai dalam wadah khusus
7. Kemudian kita sangrai dengan wadah yang tadi untuk merebus diatas kompor sampai kedelai menjadi kering artinya tidak banyak kandungan airnya (tapi hati hati jangan sampe gosong)
8. Biarkan kedelai yang sudah disangrai sampai kondisi menjadi dingin (sekitar 15-30 menit)
9. Campur kedelai dengan 1/4 sendok teh ragi tempe diaduk-aduk sampai rata dan tambahkan juga 1/4 sendok teh tepung tapioka kemudian aduk sampe rata
10. Kemas kedelai kedalam platik yang sudah disiapkan dan steples ujungnya
11. Taruh kedelai yang sudah dibungkus diruangan yang hangat. Kita bisa taruh didalam kardus dan atasnya kita tutup pake kertas koran bekas.
12. Hasilnya bisa dilihat dalam gambar dan selamat mencoba makanan hasil karya sendiri.






6 Jam setelah dibungkus


18 Jam setelah dibungkus

24 Jam setelah dibungkus

36 Jam setelah dibungkus

Dukhan, 6 Januari 2011
During winter season