Akhir pekan lalu, Saya bersama seorang kawan mengikuti sharing session di KBRI Doha yang diberikan oleh Bapak Muhaimin Iqbal. Beliau banyak dikenal sebagai co-founder iGrow Asia dan Pakar pertanian. Diaspora Indonesia dari berbagai wilayah di Qatar hadir dalam acara malam itu. Tak kurang dari 100-an orang, bapak-bapak dan ibu-ibu, termasuk Bapak Dubes Muhammad Basri Sidehabi beserta staffnya hikmat menyimak.
Sekitar 20 tahun bekerja di sebuah perusahaan asuransi terbesar di Indonesia dan menempati posisi puncak, akhirnya beliau memutuskan resign. Satu alasan beliau keluar dari zona nyaman adalah seiring munculnya fatwa MUI tentang Riba. Memang tak serta merta resign begitu fatwa MUI keluar. Ketika Fatwa MUI muncul di tahun 2004, beliau mengumpulkan rekan-rekan kerjanya untuk diajak berdiskusi dan melakukan langkah-langkah perubahan, diantaranya dengan melakukan terobosan produk-produk syariah. Hingga akhirnya resign di tahun 2008.
Dalam presentasinya di KBRI Doha, beliau menukil beberapa ayat-ayat AlQur’an. Dari ayat-ayat qauliyah itu banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Tak hanya sekedar diambil pelajaran, ayat-ayat AlQur’an adalah sumber petunjuk bagi umat di dunia untuk berfikir dan melakukan karya nyata, untuk kebaikan dunia dan akhirat. Ayat-ayat yang dinukil diantaranya, Surah 59:7, 11:61 dan 11:88. Ketiga ayat ini adalah ayat-ayat yang menjadi dasar dalam ekonomi islam.
Ada 5 catatan penting yang saya catat dari sharing session bersama Pak Iqbal. Catatan pertama saya, pentingnya menempatkan AlQur’an sebagai sumber segala sumber inspirasi untuk mengisi hidup dan kehidupan. Mengisi dunia dengan karya nyata, demi kebaikan dunia dan akhirat. Betapa beliau menguraikan ayat-ayatNya dengan gamblang, kemudian beliau wujudkan menjadi sebuah ide, dikembangkan lagi menjadi sebuah karya nyata untuk kemaslahatan umat.
Salah satu contohnya, beliau menukil ayat 80 Surah Yaasin yang artinya: “yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu". Dari ayat ini kemudian muncul ide untuk pengembangan kayu sebagai sumber energy terbarukan. Kayu tinggal dicacah, diolah dan diubah menjadi energi. Minyak bumi lama kelamaan pasti akan habis. Pertambahan jumlah penduduk bumi yang terus meningkat dari tahun ke tahun, sudah barang tentu akan meningkatkan konsumsi minyak bumi. Yang lambat laut menjadikan minyak bumi akan habis pada waktunya di masa mendatang.
Catatan kedua, pentingnya menggunakan umur yang masih produktif untuk melakukan banyak hal bermanfaat. Beliau keluar dari posisi puncak di sebuah perusahaan besar di Indonesia pada usia 45. Tentu dengan segala risiko yang harus diambil. Di usia tersebut beliau kembali ke ‘jalan yang benar’. Beliau yang lulusan pertanian IPB kembali menekuni dunia pertanian. Yang beliau kombinasikan dengan kemajuan teknologi dan informasi. Di awal masa resign, beliau mengembangkan geraidinar dan kebun alQur’an. Kini telah banyak produk-produk nyata beliau yang banyak memberi kemanfaatan bagi umat. Salah satu diantaranya adalah iGrow Asia. Beliau adalah co-foundernya, bersama Andreas Senjaya dan Jim Oklahoma.
Perusahaan start up ini menjadi tempat bersatunya antara investor, petani dan pengelola. Produk-produk pertanian yang ditawarkan iGrow diawali dengan produk-produk yang memerlukan waktu lama untuk dipanen. Dan kini sudah ada beberapa pilihan yaitu jangka lama, menengah dan jangka pendek.
Beberapa diantaranya adalah pohon buah yang termaktub di dalam AlQur’an, seperti kurma, dan zaitun. Produk-produk lainnya diantaranya durian, kelengkeng, jambu, kacang, pisang, akar wangi, alpokat, kelapa, singkong, jagung, manga, sapi, garam, serai wangi, kayu, sukun, tomat, tebu, cengkeh, merica dan tanaman pakan.
Catatan ketiga, peran pemerintah memang sangat penting dalam setiap pengembangan usaha, namun beliau memberikan pelajaran bahwa teruslah berkarya nyata dengan apa yang kita punya. Kembangkan ide-ide yang ada menjadi karya nyata dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Lakukan riset demi riset demi menjawab dan mewujudkan ide-ide.
Catatan keempat, libatkan generasi muda untuk bergabung dalam tim. Hal ini mengingatkan saya dengan pesan Bung Karno, “Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Anak-anak muda adalah jiwa-jiwa yang masih penuh semangat dan menyukai tantangan. Keduanya menjadi nilai positif dalam pengembangan bermacam ide. Baru-baru ini beliau bekerja sama dengan anak-anak muda untuk pengembangan teknologi ‘block chain’. Jika ‘bit**in’ dikatakan sebagai anak haram ‘block chain’, maka beliau memimpikan dan mengusahakan lahirnya ‘anak halal’ dari ‘block chain’.
Catatan kelima, teruslah berkarya, kebaikan dan rezeki akan mengikuti. Bermacam penelitian beliau lakukan dengan teamnya. Bermacam karya dilahirkan. Tak hanya karya nyata, karya pena pun banyak beliau tuliskan. Yang banyak menginspirasi banyak orang. Bagi yang ingin membaca lebih banyak karya pena beliau, bisa dibuka di geraidinar.com dan igrow.asia.
Itulah 5 catatan saya setelah bersilaturahim langsung dengan beliau. Bukan berarti hanya 5 kebaikan saja yang bisa saya ambil dari Pak Iqbal, namun 5 catatan tersebut menjadi kesimpulan dari banyaknya hikmah hidup yang saya dapatkan dari beliau. Di usianya yang ke-55 tahun ini, beliau ingin terus berkarya dan memberikan kemanfaatan bagi umat manusia.
Sebuah produk yang sedang dikembangkan adalah ‘Independent Energy Producer’ (IEP). Sebuah mesin yang desainnya beliau beli dari negeri Paman Sam untuk menjawab tantangan di era After Oil. Mesin ini mampu mengubah bahan hidrokarbon (kayu, maupun aneka sampah) menjadi energi. 1 Unit IEP dengan kisaran harga 75 juta rupiah mampu menghasilkan energi 180KW.
Dengan energy sebesar ini diharapkan mampu mensuplai energy bagi 200-an Kepala Keluarga. Mesin ini sangat portable dan moveable. Sehingga bisa menjadi alternatif bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh suplai listrik negara. Disamping membantu pengelolaan sampah, alat ini mampu mengatasi permasalahan energy di masa depan. Semoga bermanfaat. (Ditulis oleh @sugengbralink, 20 Maret 2018).