|
Pic. sweetytextmessage.com |
Seperti
baru kemarin hari senin, tiba-tiba sudah hari kamis lagi. Weekend lagi.
Khususnya bagi saya dan warga negara yang tinggal di negeri Qatar. Karena
memang tiap hari Jum'at dan Sabtu adalah hari libur mingguan. Namun bagi saya
besok pagi Jum'at menjadi hari kerja. Begitupun Sabtunya, saya akan masuk kerja
pagi pula. In shaa Allah. Itupun kalau Allah masih mengijinkan dan memberi umur
panjang.
Menulis
tentang waktu seolah tak ada habisnya. Ada saja. Setiap langkah anak manusia di
muka bumi ini memang penuh dengan kisah. Beragam dan beraneka rupa. Yang baik
atau yang buruk. Yang mencengangkan atau yang mengecewakan. Yang menyenangkan
atau yang menyedihkan.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali ‘Imron : 185).
Dunia
itu fatamorgana. Dunia itu kesenangan yang memperdayakan umat manusia.
Kesenangan sementara yang terkadang membuat manusia lupa diri. Keinginan demi
keinginan datang silih berganti, tiada henti. Pingin ini, pingin itu. Sudah
punya yang ini, pingin yang itu. Bertambah pendapatan, bertambah pula
keinginan.
Akhirat itu kekal abadi. Everafter. Everlasting.
Akan datang masa ketika mulut dikunci. Tangan dan kaki menjadi saksi. Terhadap
apa yang sudah dilakukan selama hidup di dunia. Yang hanya sementara.
Masihkah patut kita menyombongkan diri dengan apa yang kita miliki saat
ini?
Masihkah
patut kita berbangga-bangga diri dengan segala pencapaian yang telah diraih?
Masihkah
patut kita memikirkan diri sendiri sementara banyak diluar sana yang tengah
kelaparan dan kesusahan?
Semua itu hanya titipan. Semua akan diminta kembali oleh yang Maha Mempunyai.
Allah Azza Wajala.
Qatar, 4 Januari 2018