Satu pagi 26/8, lima hari setelah kedatanganku kembali ke Qatar. Jam 6 akupun sdh siap menerima shift endorsement.
8 armada ambulances dicek satu per satu. Mengecek ambulance adalah kegiatan rutinku setiap pagi.
Memastikan semua peralatan lengkap dan siap merespon terhadap setiap panggilan emergency.
Jarum jam baru saja lewat dari angka tujuh. Tiba-tiba telepon emergency berdering. Control room meminta kami sebagai ambulance provider segera merespon sebuah kecelakaan di sebuah daerah padang pasir di Qatar.
Kami berdua segera menaiki armada ambulance yang lengkap dengan segala peralatannya dan meluncur ke TKP.
Sementara seorang lagi meluncur dengan response vehicle 4 x 4 merk toyota LC. Lajunya pun tetap kencang walaupun diatas jalanan kasar dan tak beraspal. Kami berdua yang berada mengendarai ambulance besar pun berjalan perlahan saja.
Belum sampai ke lokasi, dari kejauhan terlihat sebuah helikopter sedang terbang rendah. Nampalnya akan menuju area kecelakaan yang sama.
Yap,ternyata betul. Sesampai di TKP sudah ada satu helikopter dan satu response vehicle yang parkir dan standby. Sementara petugas pemadam kebakaran/rescuer belum sampai ke TKP.
Kami sebagai tenaga EMS tak bisa langsung menolong korban yang terjepit diantara kabin truk. Satu tangki air terguling dan seorang korban terjepit tangannya diantara kabin truck.
EMS profesional tak bisa menolong saat itu karena kondisinya belum aman.
Kami menunggu tim rescue mengekstrikasi korban. Puluhan petugas lain datang membantu mengekstrikasi korban. Alhamdulillah pasien sadar dan stabil. Sesekali dia menggerak-gerakkan kakinya saja.
Setelah lebih satu jam akhirnya korban dapat dievakuasi dari tangan kanannya yang terjepit.
Seorang korban berkebangsaan Nepal segera dipindahkan ke long back board. Kemudian diangkat dan ditaruh diatas stretcher.
Dua paramedic dari helikopter sudah dengan berbagai peralatannya. Defib pad segera dipasang untuk memonitor irama jantung. Tanda-tanda vital diambil. Seorang medic memasang bandage pada tangan kanan yang bengkak karena lama terjepit. Nampaknya tidak ada tanda-tanda patah tulang.
Satu jalur infus normal saline dipasang di vena siku tangam kiri. Baju korban yang sobek sebagian segera dibuka menggunakan gunting dan memastikan tidak ada injury serius di tubuh korban.
Setelah semua straps terpasang, korbam segera didorong dan dipindah menuju helikopter. Korban akan dirujuk ke rumah sakit pusat di ibukota.
Sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Walau ditengah gurun sekalipun, petugas EMS tetap menemukan korban dan menolong secepatnya.
Dalam kondisi emergency di Qatar, panggil saja 999.
No comments:
Post a Comment