Wednesday, December 02, 2009
Tuesday, December 01, 2009
Nasywa bisa menghafal nama-nama hari
Hari ini aku masuk pagi. Ketika pagi menjelang siang istri tercinta mengirim sms bahwa nasywa pengin nelpon Abi karena pengin menunjukkan hafalan. Hari ini Nasywa sudah bisa menghafal nama-nama hari dalam seminggu. Sudah tak sabar rasanya kuingin pulang kerumah dan segera ber-chat ria dengan anakku yang satu ini.
Akhirnya saat yang ditunggupun tiba, tepat jam dua lebih dua puluh empat menit aku nyampai kamar. Kukabari istriku tuk segera online di free chat langganan kami. Namun apa yang terjadi ketika sudah online, ternyata yang di sana tak bisa menangkap bahwa aku sudah online. Kucoba sign out dulu,eeh ternyata malah lupa password. Jadinya kutelpon saja anakku ini, dan ternyata nasywa dapat menghafal nama-nama hari dengan lancar. Alhamdulillah ya Alloh...semoga dia tumbuh menjadi anak shalihah dan tajam ingatannya.
Namun sayang keasyikan kami ber-chat ria terputus. Nasywa pun protes, seolah gak memperkenankan Abinya pergi karena baru kurang dari tiga puluh menit kok malah pamitan. Apa yang terjadi nak, abi mu mau diajak Om Arief jalan-jalan ke sea land atau sand dun di messaied sana. Karena jarak yang jauh, jadi kita berangkat jam tiga sore.
Nak,,,maafkan abi ya,,semoga besok hari kita masih bersua lagi. Dan ngobrol dan berbagi bahagia. Abimu tak pernah lelah tuk selalu mendengar tentang segala kabar tentangmu Nak. Teruslah tumbuh menjadi anak yang cerdas beriman dan bertaqwa. Menjadi dambaan dan harapan kedua orangtuamu.
Sesampai di sea line, banyak sekali warga asli qatar yang sedang asyik menikmati liburan di sand dun, dengan gagahnya mereka menaiki motor beroda empat ada juga yang menggunakan 4wd atau dobel gardan sambil melaju kencang di gurun pasir. Bangganya mereka bisa menaklukan gurun. Namun tak berapa lama kami melewati area ini, tiba-tiba dari arah berlawanan terdengar sirene ambulance Hamad EMS meraung-raung tanda ada panggilan emergency di seputaran area sand dun itu. Ya mungkin saja ada motor atau mobil terbalik.
Matahari sudah tenggelam ditelan waktu maghrib. Kamipun (Abi, Om Arief dan Om Riboed) melanjutkan perjalanan menuju pantai sea land. Baru beberapa meter menuju jalan off road atau jalan tak beraspal, sesuatu yang tak terduga menimpa kami. Mobil biru kesayangan terjerembab kedalam pasir alias ban mobile terperosok kedalam. Mobil tak lagi bisa melaju karena memang mobil ini tak dobel gardan.
Tak dinyana, ada ide juga muncul. Kami lihat ada beberapa orang mobilnya terperosok. Ada satu orang kampung yang sedang mengeruk pasir dibawah ban mobil dengan tangannya. Kamipun melakukan tindakan yang sama, dan kita ganjal kedua ban depan dengan plastik bekas botol minum, kayu triplek yang bercecer disekitar mobil kita yang mogok, dan alhamdulillah dengan mundur perlahan akhirnya mobil kami terbebas dari jeratan pasir gurun.
Kamipun bergegas pulang menuju messaied dan mampir kerumah teman disana. Sambil gak lupa memenuhi panggilan Ilahi tuk sholat maghrib dan sekalian jamak isya. Sambil menikmati ayam goreng Eastern Fried Chicken asli messaied kamipun ngobrol ngalor ngidul dengan tuan rumah. Sejam lebih dikit kami disana kemudian melanjutkan jalan-jalan malam dan diteruskan pulang menuju dukhan kota impian.
Subscribe to:
Posts (Atom)