Thursday, August 31, 2017

Akhirnya Tembus 500 Subscribers

Memang benar ya, segala sesuatu harus istiqomah. Terus berusaha. Jangan pantang menyerah. Walau kecil asal rutin, Inshaa Allah akan membuahkan hasil yang besar pula.

Sejak Juni lalu, saya mencoba menseriusi youtube channel sugengbralink. Tadinya sudah ada BralinkTV. Tapi karena satu dan lain hal, kini bralinktv nya status idle saja.

Dari yang tadinya 100an subscribers 2 bulan lalu, hari ini tembus 500 subscribers. Semoga para subscribers tetap setia di channel saya. Menantikan persembahan video-video menarik dari sugengbralink channel yang punya motto, capture every moment.

Yang belum subscribe, silahkan langsung dicek ke tkp, klik youtube.com/sugengbralink, lalu cari tulisan SUBSCRIBE yang berwarna merah, trus diklik tulisan tersebut.

Memang jumlah 500 belum bisa dikatakan jumlah yang besar layaknya jumlah subscribers dari para youtuber yang sudah terkenal. 

Kalau saya ini boleh dibilang sebagai youtuber pemula. Memang sih akunnya sudah di create sejak tahun 2013, namun sejak saat itu tak pernah diseriusi. Nah, sejak 2 bulan terakhir saya mencoba fokus, dan alhamdulillah banyak penggemar yang sudah memberikan kontribusinya untuk channel sugengbralink.

Thanks Guys!!!

Saturday, August 26, 2017

#MerantauKeQatar: Donut

Malam semakin larut. Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam, tapi dirimu masih sibuk dengan adonan donat. Aku tak bisa membayangkan betapa lelahnya dirimu. Seharian sejak bangun pagi hingga malam menjelang, tak ada hentinya. Kesana kemari. Mengurusi tiga buah hati kita.

Aku yakin, anak-anak kita akan riang gembira ketika esok pagi mendapat sajian donut istimewa dari ibunya. I love you, as always.

Inilah curahan hati dari kekasih hatimu yang senantiasa merindukanmu dari kejauhan sana. Semoga setiap langkahmu adalah langkah kebaikan. Langkah-langkah yang akan menghantarkanmu menuju keridhoan Ilahi Robbi.

Thursday, August 24, 2017

#UbahJakarta, Bekerja Bersama Urai Kemacetan Ibukota Dengan MRT

Bicara tentang Jakarta, memang tidak bisa lepas dengan yang namanya kemacetan. Khususnya di jam-jam sibuk. Waktu dimana warga ibukota berangkat ke tempat kerjanya dan disaat pulang menuju rumahnya. 

Trus, upaya apa yang telah dilakukan pemerintah? 

Bermacam upaya sudah, sedang dan akan terus dilakukan untuk membantu mengurai kemacetan ibukota. Diantaranya dengan penambahan jalan tol, penambahan jalan layang, penambahan armada bus transjakarta, pengaturan arus lalu lintas di jam-jam sibuk, perbaikan layanan KRL, dan upaya-upaya lainnya. Tetapi, tetap saja ibukota masih belum bisa menampung jumlah kendaraan yang sebegitu banyak.

Photo by vibizmedia.com
Jalan-jalan raya dipenuhi dengan bermacam model kendaraan bermotor. Dari yang roda dua, tiga, empat, enam bahkan mungkin lebih dari itu. Semua bercampur memadati jalanan kota metropolitan. 

Data BPS DKI Jakarta Tahun 2015 mencatat bahwa jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2014 sudah lebih dari angka 10 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduknya berkisar 1,06% per tahun. Disisi lain, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta di tahun yang sama tercatat  lebih dari 17 juta. Wow, fantastis sekali perbedaannya!

Ternyata populasi kendaraan jauh lebih banyak dibanding dengan populasi penduduknya. 

Tidak dipungkiri, hal ini menjadi faktor yang sangat mempengaruhi permasalahan kemacetan yang terus terjadi di Jakarta. Belum lagi dengan arus urbanisasi yang terus terjadi dari tahun ke tahun. Karena kita semua tahu bahwa ibukota memang menjanjikan bagi banyak warga negara di seluruh pelosok tanah air. Ibukota menjadi tempat bagi banyak orang menaruh harapan untuk perubahan hidup yang lebih baik.

Lantas apa upaya pemerintah selanjutnya? 
Apa hanya tinggal diam? 
Atau menunggu ibukota macet total dan sama sekali tidak bergerak karena semua jalanan sudah dipenuhi lautan manusia dan kendaraan? 

Nah ini dia jawabannya! 

MRT (Mass Rapid Transport) Jakarta. Dalam bahasa Indonesianya dikenal dengan istilah Angkutan Cepat Terpadu Jakarta. 

Moda transportasi masal yang satu ini berbasis rel. Kecepatan dan kenyamanannya tak lama lagi dapat kita rasakan. Dalam situs resmi MRT Jakarta yang saya cek tanggal 23 Agustus 2017 jam 09:20 WIB, MRT Jakarta akan beroperasi 554 hari, 18 jam dan 38 menit lagi. Berkisar awal tahun 2019 maka MRT Jakarta akan mulai melintas di jalanan ibukota.

MRT Jakarta mempunyai visi menjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas, pengurangan kemacetan, dan pengembangan sistem transit perkotaan. Situs wikipedia mencatat bahwa pembangunan MRT  Jakarta sudah dimulai sejak tanggal 10 Oktober 2013. Jalur MRT  Jakarta rencananya akan membentang kurang lebih ±110.8 km, yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang ±23.8 km dan Koridor Timur – Barat  sepanjang ±87 km.
Photo by beritadaerah.co.id
Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, hadirnya MRT Jakarta boleh dibilang terlambat. LRT (Light Rail Transit)  Manila sudah hadir di Filipina sejak tahun 1984. Kemudian disusul Singapura dengan MRT nya di tahun 1987, MRT Bangkok Thailand di tahun 2004 dan MRT Malaysia di tahun 2016. 

Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Sebagai ibukota Negara harus bisa menjaga agar detak jantungnya terus berdenyut. Hadirnya MRT Jakarta yang akan mulai beroperasi pada 2019 nanti diharapkan mampu mengubah Jakarta. MRTJakarta yang mampu menarik hati para pengendara kendaraan pribadi untuk beralih ke moda transportasi publik yang baru ini. MRT Jakarta yang mampu mengubah wajah Jakarta yang sering macet menjadi wajah Jakarta yang cerah ceria karena kelancaran lalu lintasnya.

Dengan semangat HUT RI ke 72 dengan slogannya KERJA BERSAMA, ayo bersiap diri untuk bersama-sama menggunakan layanan MRT Jakarta di tahun 2019 untuk #UbahJakarta menjadi lebih baik. #UbahJakarta menjadi lebih sehat karena berkurangnya asap kendaraan pribadi di jalanan ibukota.

Ingat ibukota, ingat MRT Jakarta!