Saturday, February 27, 2016

BAHASA INGGRIS, SIAPA TAKUT!

BAHASA INGGRIS, SIAPA TAKUT!

Bahasa adalah jendela dunia. Bisa menguasai berbagai macam Bahasa itu sesuatu yang mungkin. Memang tidak semua orang mempunyai kemampuan linguistic yang sama. Sejarah pernah mencatat orang-orang yang bisa menguasai bermacam Bahasa, yang disebut dengan Polyglot atau Multilingual Person. Sebut saja Presiden pertama republic ini yaitu Bapak Ir. Soekarno. Beliau mampu berbicara 10 bahasa, diantaranya Jawa, Sunda, Bali, Indonesia, Belanda, Jerman, Inggris, Perancis, Arab dan Jepang.

Sejarah juga pernah mencatat nama Gayatri Lawelisa. Seorang gadis muda belia asal ambon. Di usianya yang masih 16 tahun dan duduk di kelas 2 SMA, Gayatri telah menguasai setidaknya 14 bahasa, antara lain Bahasa Ambon, Indonesia, Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, dan India, Rusia dan bahasa Tagalog. Namun Alloh SWT berkehendak lain, Gayatri tutup usia akhir 2014 silam.

Di era global sekarang ini, kemampuan berbahasa inggris sebagai Bahasa internasional menjadi sangat perlu. Apalagi seiring dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Era keterbukaan antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara atau disebut dengan Pasar bebas ASEAN.

Untuk bisa menjadi seseorang yang mempunyai kemampuan layaknya Ir. Soekarno maupun Gayatri memang tak mudah. Tapi paling tidak mampu menguasai Bahasa inggris sebagai Bahasa internasional adalah sebuah keniscayaan. Yang terpenting adalah kemauan yang kuat dan terus belajar.

Saya masih teringat ketika awal masuk kerja di Qatar 8 tahun silam. Kemampuan Bahasa inggris saya begitu jeleknya. Walaupun yang sekarang juga belum bagus banget, tapi sudah lumayanlah. Keseharian saya bergaul dengan orang-orang dari berbagai negara, akhirnya ‘memaksa’ saya untuk menggunakan Bahasa inggris.

Rekan-rekan kerja saya berasal dari Filipina, India, Sudan, Qatar, Mesir, Maroko, Palestina, Canada, Syria, dan Nepal. Selain di tempat kerja, di lingkungan saya tinggal, terdapat orang-orang dari berbagai negara seperti Oman, Afrika Selatan, Ghana, Inggris, Australia, Amerika Serikat, dan puluhan negara lainnya.

Di Qatar, Bahasa inggris merupakan Bahasa sehari-hari yang banyak digunakan selain Bahasa arab. Bahasa inggris menjadi Bahasa komunikasi di tempat kerja, tempat belanja dan tempat-tempat publik lainnya. Dengan berkomunikasi menggunakan Bahasa inggris setiap hari, tak terasa kian hari kian bertambah kosa katanya.

Sewaktu masih di kampung dulu, ada tetangga saya yang berasal dari Jawa Barat. Dia membawa anaknya yang masih kecil sekitar umur 7 tahunan. Ketika itu, anak tersebut hanya bisa berbahasa sunda. Teman-teman sebayanya hanya mampu berbahasa jawa. Seiring berjalannya waktu, anak tersebut kini sudah lupa dengan bahasa sundanya. Kini, dia sangat mahir berbahasa jawa ngapak (Bahasa daerah di daerah Cilacap dan sekitarnya).

Penggunaan bahasa bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan. Jika kita ingin mahir berbahasa, hal yang paling penting adalah menggunakannya. Teringat jaman sekolah SMP dulu, bolak balik belajar bahasa inggris. Hingga lulus sekolah, kemampuan berbahasa inggris seolah tak bertambah, khususnya kemampuan berbicaranya. Memang dari segi grammar dan tulis menulis bagus, namun untuk urusan conversation rasanya berat di lidah.

Penguasaan bahasa inggris pada diri seorang perawat yang bekerja di luar negeri sangat penting. Utamanya di negara-negara yang menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar. Bagi teman-teman perawat yang bekerja di Jepang dan Taiwan mungkin tidak menjadi keharusan bisa berbahasa inggris. Karena memang mereka menggunakan bahasa nasional setempat.

Di negara-negara kawasan Timur Tengah, bahasa inggris sangat umum dipakai. Bahkan ketika Saya sebagai seorang perantau ingin belajar bahasa arab, orang lokal malah belajar bahasa inggris. Efeknya kemampuan bahasa arab tidak tambah-tambah (ngeles aja nih).

Selain sebagai bahasa pengantar komunikasi dengan rekan kerja, tetangga di lingkungan sosial, fungsi bahasa inggris menjadi bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dengan pasien. Terkadang, ketika ada pasien warga negara Indonesia (Pekerja Rumah Tangga) yang berobat ke klinik diantar majikannya dan mereka tidak berbahasa inggris, maka Saya sebagai salah satu perawat Indonesia sering diminta untuk menjadi interpreter (penterjemah). Tentu bukan sembarang penterjemah, karena ada penggunaan istilah-istilah medis.

Pernah suatu ketika dalam sebuah penerbangan dari Qatar menuju Jakarta, di dalam pesawat ada seorang TKW yang sakit. Pramugari mengumumkan berita melalui pengeras suara. Pramugari meminta kerelaan WNI yang bisa menterjemahkan. Akhirnya Saya pun berdiri. Membantu proses penterjemahan. Kondisinya memang sudah sangat sakit. Badannya nampak lemah. Dua petugas kesehatan pun naik ke atas pesawat. Lagi-lagi kedua paramedic meminta bantuan saya untuk menterjemahkan bahasa si Mbak yang sedang sakit itu.

Jadi bagi junior nurses yang masih merasa tidak bisa berbahasa inggris, jangan takut tidak bisa selamanya. Anda adalah kuncinya. Jika anda memang berkeinginan merantau ke luar negeri, siapkan diri kalian. Perdalam bahasa inggris. Praktikkan. Maka anda pun akan mahir dibuatnya. Carilah partner sebagai lawan bicara. Tak harus bertatap muka, media sosial bisa juga dijadikan sarana untuk latihan berbicara bahasa inggris. Sebagai contoh, gunakan audio call dengan dosen, teman dunia maya atau senior-senior perawat yang sedang bekerja di luar negeri. Jangan seperti katak dalam tempurung, kuasai bahasa inggris maka kau akan genggam dunia.

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Memang Alloh SWT sudah menuliskan takdir pada setiap diri manusia, namun manusia juga punya peran mengubah hidupnya ke arah takdir hidup yang lebih baik.

Berongkang-ongkang kaki tanpa berusaha bukanlah bentuk kepasrahan diri kepadaNya. Berusaha sekuat tenaga, bertukar pikiran dengan orang lain, diiringi doa pada yang Maha Kuasa, Inshaa Alloh akan memuluskan terkabulnya sebuah doa umat manusia. Jika bahasa inggris masih menjadi momok bagi anda, mulai saat ini buang jauh-jauh perasaan itu. Jadilah diri yang penuh semangat untuk menggenggam dunia dengan kemampuan penguasaan bahasa inggris yang mumpuni.

Qatar, 26 Februari 2016
#SugengBralink
 

Wednesday, February 24, 2016

Heart Hospital Qatar

Rumah Sakit Pusat Jantung di Qatar, Heart Hospital. Rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan jantung utama di Qatar. Terletak bersebelahan dengan Rumah Sakit Rumailah, Doha. Operasional Rumah Sakit ini dibawah Hamad Medical Corporation (HMC). 

Di Rumah Sakit ini terdapat helipad, dimana pasien-pasien yang dalam kondisi heart emergency dan memerlukan penanganan segera akan cepat tertolong oleh para pakarnya. Helicopter akan membawa pasien jantung ke RS ini, yang sebelumnya menerima informasi tentang pasien melalui teknologi telemetri. Pihak RS akan berkomunikasi dengan prehospital (ambulance) crew sebelum pasien diputuskan dibawa ke RS Jantung tersebut. Sehingga kondisi kegawatan pasien sudah diketahui sejak awal. 

Jika anda berniat mengunjungi Heart Hospital menggunakan kendaraan roda empat, lebih baik anda memanfaakan valet parking. Karena dengan valet parking anda tinggal memarkir kendaraan tepat di depan pintu masuk rumah sakit. Petugas valet parking akan memarkir kendaraan kita dengan baik. Petugas akan mengecek secara seksama terhadap body mobil kita. Memastikan semua baik saja. Tarifnya 15 real untuk 3 jam pertama. Selanjutnya 5 real setiap jamnya. 

#TWC2016 Akhirnya, MTKI Goes Online!

Akhirnya yang ditunggu selama ini muncul juga. MTKI Goes Online! Ratusan ribu tenaga kesehatan di Indonesia patut merasa senang. Dengan online nya sistem MTKI diharapkan akan mengurangi lamanya proses pembuatan STR tenaga kesehatan.

Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan. Seorang tenaga kesehatan harus benar-benar teruji kompetensinya melalui uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI). Tenaga kesehatan yang telah lulus dalam proses tersebut akan diberikan Sertifikat Kompetensi sebagai bukti pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki, dan menjadi landasan registrasi dan lisensi/perizinan untuk melakukan pekerjaan profesi (BPPSDM Kemenkes RI).

Hal ini merupakan amanat Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), mengatur tentang penjenjangan kualifikasi yaitu mulai jenjang kualifikasi 1 (jabatan operator) sampai dengan jenjang kualifikasi 9 (jabatan ahli).

Tenaga kesehatan yang menjadi tanggung jawab MTKI adalah semua tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi dan Tenaga Kefarmasian, meliputi Perawat, Bidan, Fisioterapis, Perawat Gigi, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara, Radiografer, Okupasi Terapis, Ahli Gizi, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Teknisi Gigi, Sanitarian, Elektromedis, Analis Kesehatan, Perawat Anestesi, Akupunktur Terapis, Fisikawan Medis, Ortotis Prostetis, Teknisi Tranfusi Darah, Teknisi Kardiovaskuler serta Ahli Kesehatan Masyarakat.

Dengan diluncurkannya website MTKI secara online, maka setiap tenaga kesehatan bisa mengecek status pengajuan STR nya. Termasuk yang baru akan mengajukan STR. Sementara ini bagi yang sudah memiliki STR masih belum bisa mengecek datanya di MTKI online.

Bagi anda yang ingin tau secara rinci tentang proses registrasi STR online bisa membacanya di Buku Manual MTKI.

Ada beberapa hal yang perlu ditambahkan di website MTKI diantaranya akses tenaga kesehatan yang sudah memiliki STR (diantaranya yang melalui proses pemutihan STR), ditambahkan laman FAQ dan Contact Us. Hal ini sangat penting bagi para pengakses website. Ketika ada masukan, kritik maupun saran, laman Contact Us akan sangat bermanfaat.

Selain itu, perlu ditambahkan widget sosial media, khususnya facebook & twitter. Jika perlu dibuatkan video demo step by step cara registrasi online di youtube. Hal ini untuk mensosialisasikan keberadaan MTKI online ke khalayak luas.

Usulan terakhir adalah perlunya ditambahkan pula laman data tenaga kesehatan yang bisa diakses oleh masyarakat umum.

Qatar, 23 Februari 2016
@sugengbralink