Saturday, July 06, 2013

Seminggu Menunggu

Malam Jum'at lalu acara kajian islam bersama ustadz fuady kembali berjalan. Dakwah yang dinantikan oleh warga muslim Indonesia di Dukhan.

Seminggu sebelumnya beliau sempat berpamitan akan rencana kepindahannya yang mendadak ke Doha. Kitab2 ilmu yang dimilikinya pun harus diungsikan sementara. Tapi sampai dengan hari ini masih menunggu keputusan dari atasannya.

Semoga ada kabar baik buat beliau. Semoga beliau tetap di Dukhan bersama kami dan memberikan pencerahan keislaman.

Jazakallah tadz :)

Friday, July 05, 2013

Mengendalikan Emosi Diri

 bu cepetan di jawab sih bu dari tadi ngga di jawab2 bu cepetan di jawab sih bu dari tadi ngga di jawab2"bu aku kan di wtn sebener nya udah ngga betah lagi soalnya dira sering nakal sama aku dira udah tau-tau aku lagi sakit malah di ciwitin sampe keras?Ibu aku di wotan udah ngga betah lagi bu soalmya aku di ciwiti terus sama dirut kaya tikusSeminggu ini Nadira tinggal bersama mbah akung n mbah uti. Juga yuyutnya. Nadira yang periang, terkadang masih suka marah sama yuyut dan mba nasywa. Ngga tau kenapa, mungkin masih belajar mengontrol emosi ya. Namanya juga anak2.

Minggu lalu selama seminggu, nasywa mengikuti pesantren kilat di pondok pesantren di desa dawuhan, purbalingga. Bersama sebagian teman2 sekelasnya, banyak juga kakak kelasnya. Dari kelas satu hingga kelas empat.

Hari pertama sempat pulang karena kaget dengan suasana baru. Alhamdulillah hari kedua berlanjut hingga akhir program.

Abi dan ibu berharap semoga nasywa banyak belajar tentang islam dan kehidupan. Bagaimana ibadah, sosialiasi termasuk mengontrol emosi.

Dibawah ini kiriman sms nasywa buat ibunya.

"Ibu dira sekarang lagi marah - marah sama mama bu? Bu jawabanya yang cepet ya bu?"

" Ibu dirut ngecei aku bu jadinya aku nangis bu aku marah sekarang sama dirut".

"Ibu aku kan di wtn sebener nya udah ngga betah lagi soalnya dira sering nakal sama aku dira udah tau-tau aku lagi sakit malah di ciwitin sampe keras?"


Tuesday, July 02, 2013

Kami Merindukan Dakwahmu

2004 waktu itu, menjadi saksi sejarah ketika komunitas masyarakat Indonesia di Dukhan mendapatkan seorang ustadz asal Indonesia. Beliau adalah Muchammad Fuady asal Indramayu. Sehari2nya bekerja sebagai muadzin dibawah departemen agama nya Qatar.

Sebelum kepindahannya ke Dukhan, Ustadz Fuady telah bekerja dan tinggal di kampung Jumailiyah. Sebuah kampung yang berada sekitar 30 KM dari kota Dukhan.

Perjuangan mendatangkan muthawa dari Indonesia memang tak mudah. Berbagai upaya telah ditempuh. Salah satunya adalah melakukan pendekatan ke pihak KBRI Doha. Waktu itu dipimpin oleh Pak Abdulwahid Maktub.

Alhamdulillah berbuah manis. Tahun 2006 menjadi awal hadirnya ustadz fuady di Dukhan. Disela waktu kewajibannya sebagai seorang muadzin, beliau menyempatkan waktunya untuk berbagi ilmu dengan warga muslim Indonesia di Dukhan. Mulai dari bapak2, ibu2 dan anak2.

Seminggu sekali, tausiyah diberikannya untuk komunitas bapak2 dan ibu2. Sementara anak2 menyesuaikan saja.

Sikap toleransi terhadap adanya perbedaan dalam islam selalu ditanamkan ke para jamaahnya. Tak hanya itu, toleransi dan saling menghormati terhadap agama lain juga selalu diberikan.

Betapa indahnya islam dengan dakwah beliau. Pembahasan masalah pun senantiasa merujuk dari berbagai sumber yang semakin membukakan wawasan. Beliau mengajarkan untuk senantiasa berpikir luas dan tidak terkotak-kotak.

Kamis malam lalu, kami mendengar kabar bahwa beliau akan dipindah ke kota Doha secara mendadak. Kami pun kaget. Rasa persatuan jamaah yang luar biasa, menjadikan yang berat terasa ringan.

Jum'at selepas ashar, puluhan jamaah bahu membahu membantu proses pemindahan kitab2 beliau. Untuk dipindah sementara ke rumah rekan. Semoga dakwahmu tetap berlanjut tadz. Kami selalu merindukan dakwah2mu.

Dukhan, 2 Juli 2013