Tuesday, June 22, 2010

Mie Instan...

Oleh Imron Fauzy


Ketika menyebutkan kata mie Instan, saya selalu teringat pada sosok kawan baik saya, yang suka membawanya dan memasaknya waktu jaga bersama di Fire station Raslaffan, tidak peduli itu mau pagi, siang dan malam dan masakan mie nya itu memang beda, tidak sama dengan yang di rumah ( maksudnya lebih yummy dan lengkap plus dengan brambang goreng dan telur rebusnya), dan ketika saya tanyakan kenapa kok suka sekali makan mie instan, jawabannya sungguh di luar dugaan saya “sudah kebiasaan mas “sahutnya, tapi sebentar coretan ini bukan untuk mengomentari kebiasaan teman saya itu, malah tidak ada hubungannya, yang saya mau teruskan adalah kata instan, Kebiasaan dari kita mendapatkan sesuatu dengan cara instan.


Instan adalah versi Indonesia dari Instant (English) yang artinya seketika, segera (kamus electronic), sungguh di jaman super modern ini segala sesuatu di buat untuk memanjakan para penggunanya, segala sesuatu dibikin lebih mudah, contoh sederhana seperti bumbu instan, kopi instan, teh instan,santan instan, nasi instan, sambal instan dsb membuat kita dengan mudah dan cepat menikmatinya.

Tetapi tanpa kita sadari kebiasaan mendapatkan sesuatu tanpa harus keluar banyak keringat dan ruwet ini juga menjadi kebiasaan kita dalam menaungi kehidupan ini, seperti pasang togel, mencari harta karun, menggandakan uang – biasanya dengan jasa paranormal (biar dapat uang tanpa susah payah), istilah joki, jasa skripsi dll adalah cara cepat menyelesaikan tugas skripsi tanpa susah payah, ijazah palsu, duit palsu, gelar palsu dan lain lain yang tidak mungkin saya sebutkan satu satu, bukan ngga ada, tapi ombyok’an.....(istilah jawa artinya banyak sekali) dan mirisnya kita melakukannya tanpa merasa berdosa, seperti hal yang umum dan normal saja....Tentu saja hal ini abnormal, tidak sesuai dengan system, berbahaya dan bisa menjadikan segala sesuatu amburadul, ambil contoh dokter gadungan, kira kira berapa pasien yang akan mati.......Selain itu hal ini juga mencederai rasa keadilan, lah kita belajar sampai beruban dan rambut habis kok situ udah pegang Ijazah, tidak adil dong, kita mencari uang di panas terik 40®C lah kok situ cuman 7D (duduk, dengar, diam dan dukun, duit, dugem dll)

Saya coba mencari referensi tentang gejala social ini karena factor apa, kenapa dan bagaimana solusinya, tapi mohon beribu maaf saya belum bias menemukannya, semoga sobat sekalian bisa membantu saya menambahi coretan menjelang tidur ini, tetapi kitab suci mengatakan “.....Alloh mencintai orang orang yang berbuat adil”.

Nah, menjelang dimulainya World Cup 2010 yang sekarang lagi panas panasnya dan seru serunya, tiba tiba Negeri Tanah Air Beta mencalonkan diri menjadi Calon tuan rumah 2022 dengan tema “Green world cup 2022” seperti yang diungkapkan ketua umum PSSI Nurdin Halid di Hotel Ritz Carlton Jakarta medio February 2010 (detik.com). Sebagai anak bangsa tentu saya sangat gembira dengan ide gila ini, tentu ini akan mengangkat nama bangsa ini dan tentu akan lebih dikenal kancah Internasional, sayangnya menurut pendapat orang awam seperti saya ini apakah para pejabat tidak malu menunjukkan infrastruktur jalan jalan di Indonesia yang pembangunan jalannya ada cuman di Jakarta, itupun tidak menjadi solusi macet bagi rakyat Jakarta, Apakah lebih penting membangun stadion bola dari pada sekolah rakyat......”Tapi mas, menurutku itu bukan level sampeyan, ngga nyandak lah” sahut teman saya sambil menyendok mienya, iya benar,gumamku, memang ternyata bukan level saya, ternyata alasan utama PSSI adalah agar team sepak bola Indonesia bisa ikut berlaga di world cup tanpa susah payah, sebagai host tentu tidak usah mandi keringat di penyisihan, langsung ikut final, nah itu instan namanya...., wah wah saya fikir hanya menimpa desa kecil di pinggiran Kabupaten Malang saja, tetapi udah sampai di Jakarta juga....



Suatu malam di tepi pembaringan. ......Zzzz Zzzzz Zzzzzz 21 Juni 2010



Tuesday, June 15, 2010

Nyepeda pagi di musim "panas" Piala Dunia 2010

Oleh Sugeng Riyadi Bralink

Malam ini kuterlelap dalam tidurku, selepas kemaren menjalani aktifitasku kerja di medical center. Memang sih jumlah pasien gak begitu banyak, namun ya lumayan juga mesti bolak balik dari ruang triage, emergency, nursing station, dressing room terkadang ke toilet menyalurkan "hasrat".



Sepulang kerja sore kemaren kusempatkan menyaksikan pertandingan laga piala dunia 2010 di afrika selatan. Satu chanel TV Aljazeera sport menyiarkan secara langsung pertandingan sore ini tepat jam 14.30 waktu dukhan. Laga seru antara Belanda dan Denmark yang akhirnya berakhir dengan kemenangan Belanda 2-0. Sorenya jam 17.00 dilanjut dengan laga lebih seru lagi karena menampilkan satu wakil asia yaitu Jepan melawan Kamerun, yang akhirnya dimenangkan oleh Jepang 1-0. Memang sih kalau mengingat jaman penjajahan dulu, si pemenang ini sama-sama mantan penjajah negeri kita Indonesia. Tapi ya udahlah, itu kan masa lalu.

Kemudian dilanjut laga ketiga yang berlangsung jam 21.30 waktu dukhan juga, masih di channel yang sama Aljazeera sport yang berada di channel 611 layanan baik dari tripel play Q-tel. Pertandingan malam ini adu seru antara Italia sang juara bertahan empat tahun lalu dengan Paraguay. Namun disayangkan karena sang juara bertahan hanya menahan imbang 1-1.

Alhamdulillah semalam ku masih sempat menikmati istirahatku yang nyaman. Namun masih disayangkan karena pagi ini yang kebetulan aku libur kerja, aku gak bisa pergi menunaikan panggilan Ilahi melaksanakan ibadah sholat subuh. Memang alarm handphoneku dah berbunyi, namun aku gak bisa melawan rasa malasku, ketika alarm berbunyi jam 03.15, apa yang kulakukan hanya mematikan alarm dan manrik selimutku kembali. Dingin euuyyyy...

Namun masih bersyukur aku, jam 04.30 aku bisa bangun dan melaksanakan sholat subuh. Setengah jam kemudian kuputuskan untuk nyepeda di pagi hari. Memang karena musim panas, suhu udara diluar juga sudah panas. Pagi ini kebetulan juga lumayan lembab. Biasa orang sini bilang humid. Rasanya seperti berada diruang tertutup. Berjalan sebentar saja, keringat sudah bercucuran.

Setelah kuisi angin ban belakang sepedaku, kemudian kukayuh sepedaku menuju jalur yang biasa kutempuh. Melewati kawasan bachelor blok-married blok dengan satu anak atau belum punya anak, kemudian melintasi roundabout yang tepat berada di depan gedung perkantoran qp dukhan. 200 meter kemudian kukayuh belok kanan sepedaku melintasi komplek senior staff tepatnya di al-etihad street. nampak beberapa pekerja konstruksi baru nyampe di tempat kerja.

Kukayuh terus sepedaku melintasi kawasan perumahan senior staff, disana-sini kontruski jalan, taman dan beberapa perapihan rumah. setengah jam berlalu akhirnya aku berada di belakang al-lewan restaurant. disitu kulihat ada dua orang pekerja kontraktor yang sedang duduk nyante dibawah pohon korma yang sedang berbuah.

Kusapa mereka dengan sapaan khas bahasa india "kya sahe bey? mereka pun menjawab dengan khas bahasa india "tike bey". kutanya lagi "kana kaya", merekapun menyahut "kana neiye". percakapan tadi menanyakan kabar mereka äpa kabar", "kabar baik"dan "sudah makan"- ""belum makan". itu saja kata-kata sakti bahasa india yang kutahu. kemudian kusempatkan ambil foto mereka berdua, dan kemudian kuminta salah satu dari mereka mengambil gambarku dibawah pohon korma yang sedang berbuah lebat.

Ya demikian dulu, cerita pagi ini dimusim panas yang lembab. Keringat bercucuran dipagi hari semoga bisa tetap membantu menjaga kondisi badanku tetap sehat dan bugar. Terima kasih Tuhan atas segala nikmat dan karuniamu. Semoga keluargaku yang di Indonesia juga selalu sehat dan bahagia, seperti halnya aku disini.

Wednesday, June 02, 2010

Pesan Bijak Fire Fighter

Oleh Sugeng Riyadi Bralink

Sore itu 23 mei 2010 setia standby di fire station umm bab. Partner setia  EMT-B certified berkebangasaan filipin. Dengan postur tubuh yang cenderung lebih pendek dari saya dan sedikit agak gemukan. maklum lah, makmur kali di umm bab terus. Ditemani juga oleh seorang fireman yang sama-sama "kababayan". Kababayan atau kabayan adalah sebuah panggilan akrab bagi sesama warga filipin. Namun kemudian istilah menjadi semakin tenar di bumi qatar. karena saking banyaknya tenaga kerja dari negara mereka.

Ada juga empat orang asli India. Dan subofficer atau supervisor atau fireman incharge sore ini adalah hamad ali almenais atau biasa dipanggil abu ali. sayup sayup suara adzan terdengar dari program otomatis azan di handphonku.
Sesaat kemudian abu ali pun segera mengingatkan kaum muslimin di fire station umm bab untuk siap2 jamaah sholat ashar. Seperti biasa sehabis ashar, abu ali membacakan hadist rasulullah saw.

Pesan bijak beliau bahwa di keseharian kita harus memanfaatkan waktu sebaik baiknya. Diantaranya dengan cara mengkaji hadist hadist nabi muhammad saw. jamaah sore ini saya sendiri dan 4 fireman yang kesemuanya india.

Dengan khidmat kita mendengarkan bacaan hadist tentang amalan yang tak terputus walau nyawa sudah terputus dari badan kita. Dalam hadist tersebut menyebutkan, semua amal manusia amal manusia akan terputus ketika mati kecuali tiga hal. yang pertama adalah sodaqoh jariyah, kemudian ilmu yang bermanfaat dan yang terakhir adalah anak yang sholeh. hadist ini mengingatkan kita akan 3 hal yang bisa menjadi penolong kita ketika nyawa sudah tidak dikandung badan.

tak lupa sebelum jam setengah empat sore kuingatkan partnerku untuk order makan malam di restoran perusahaan. Alsidra nama restorannya. Dengan menu menu spesial ala india dan arab, tak bosan bosan kami menikmati disetiap kita kerja. Awalnya menu ini sangatlah aneh di lidahku. Maklum lidah indonesia asli yang biasanya makan nasi dan lalapan. namun sekarang semua menu serasa biasa di lidah. Hanya dal, nama menu khas india. Aku belum bisa menikmatinya.

Dal merupakan makanan semacam saos dari kacang kacangan khas india atau arab. Gak tahulah. Namun yang jelas lidahku belum mau kompromi dengan menu yang satu ini.menu pesanan kita, seperti biasanya dua nasi putih, double banana, dan lauknya ajeg aja chicken and fish.

jarum jam menunjuk angka 1805 malam hari. Sekira 15 menit lagi maghrib menjelang. mike dan satu fireman joey namanya dengan rajinnya menyiapkan menu makan malam kali ini. Seperti biasanya joey akan memanaskan nasi terlebih dahulu dengan campuran sedikit garam dan minyak zaitun atau olive oil biasa disebut. Ini hanya satu cara untuk meningkatkan nafsu makan. Selain itu sejak kemaren aku juga membawa sambal teri jengki. Sambal instant dalam botol made in asli indonesia. Kubeli di toko jakarta. Satu toko penyedia sembako dari indonesia.

Kulihat temen2ku pilipin ini senang juga dengan pedasnya sambal teri ini. Sebelumnya aku coba bawa sambal buatanku. Sambal tomat campur trasi udang asli sidoarjo. Mereka rupanya ketagihan dengan nikmatnya sambal indonesia.

Ya lumayanlah sambel ini bisa meningkatkan nafsu makan kami. Dengan lahapnya kita habiskan satu nampan besar nasi kreasi joey. Nikmat rasanya makan bersama.

Sehabis makan, ya biasa bercengkrama sambil menonton hiburan film film berbahasa inggris dari chanel chanel arab. Lumayan bisa membunuh waktu menanti waktu kerja habis.

Demikian dulu gulaian jemariku sambil menunggu waktu isya. Yang malam ini insya alloh akan shalat jam 20.05 waktu umm bab.

Insya alloh esok hari masih ada kesempatan mencatat hari2 indah di umm bab sambil menjalankan kewajiban sebagai perawat ambulan.