Showing posts with label cara mengatasi emosi anak. Show all posts
Showing posts with label cara mengatasi emosi anak. Show all posts

Saturday, February 11, 2012

Cara Menangani Emosi Anak

                   Minggu ini memasuki minggu kedua di bulan Februari 2012. Musim dingin masih terus bergelayut di bumi Qatar. Tak terasa, sudah hampir 4 tahun saya harus rela berpisah dengan istri dan anak-anak. Berpisah dengan keluarga dan kekasih hati. Kami harus merelakan hati untuk dipisahkan oleh jarak karena tuntutan pekerjaan.
          Terkadang saya sendiri sebagai kepala rumah tangga merasa bersalah. Tapi bagaimana lagi. Ini sudah menjadi komiteman kami berdua sebagai orang tua. Kami memutuskan untuk berpisah jarak dan bertemu hanya 2 kali dalam setahun.
          Salah satu hal yang sangat menjadi perhatian adalah tentang merawat anak-anak. Bagaimanapun anak-anak pasti membutuhkan bimbingan dan asuhan orang tua. Mereka membutuhkan figur yang bisa menjadi contoh bagi kehidupannya. Merawat anak bukanlah sesuatu yang gampang tapi bukan sesuatu yang sulit. Yang penting kita sebagai orang tua harus terus belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya.
          “Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.” [QS Al A’raaf:189].
          “Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” [QS At Taubah: 24].
          Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” [QS An Nisaa:9].
          Merawat anak merupakan tanggung jawab orang tua, karena anak adalah amanah yang dititipkan oleh Sang Pencipta kepada hambaNya. Anak merupakan cobaan yang diberikan Allah kepada hambaNya. Orangtua wajib mendidik anak-anaknya ke jalan yang benar. Dengan berbagai permasalahan yang timbul, kami sebagai sebuah keluarga berusaha terus bersikap positif. Karena kami yakin bahwa setiap masalah yang hadir termasuk permasalahan anak-anak merupakan cara Allah menumbuhkan dan mendewasakan kita sebagai orang tua.
          “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” [QS Al Anfaal:28].
          “Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.” [ QS At Taubah:55].
          “Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengadzab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir.” [QS At Taubah:85].
          ”Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” [QS Al Kahfi: 46].
          Mengisi waktu luang di sela waktu kerja, minggu ini saya meminjam sebuah buku dari seorang teman kerja. Sebenarnya saya nggak sengaja meminjam buku tersebut. Kebetulan saja ketika saya main ke rumahnya dan melihat banyak buku berjajar dalam rak buku, kemudian membangkitkan minat membaca saya. Tak sungkan saya pun meminjam buku tersebut. Sebuah buku yang inspiratif bagi orang tua, calon orang tua, guru dan perawat anak. Judul bukunya adalah “27 Cara Menangani Emosi Anak”. Sebuah buku karya Kak Dodo dan Kak Imam, terbitan luxima-Depok. Buku ini memasuki cetakan ketiga pada bulan Desember 2009.
          Walaupun saya sebagai kepala rumah tangga dan berada jauh dari istri dan anak-anak, tapi tetap saja saya adalah kepala rumah tangga. Alhamdulillah saya dikaruniai istri dan anak-anak yang insha allah shaliha. Terkadang kita dihadapkan pada permasalahan anak-anak. Anak-anak terkadang rewel, pemarah, susah diatur, suka menangis, pemalu, penakut dan permasalahan anak-anak lainnya. Permasalahan tersebut sebenarnya hanya menurut kita saja sebagai orang tua. Kalau dari sisi anak-anak, sikap-sikap tadi adalah merupakan cara anak-anak mengekspresikan dirinya. Sebagai orang tua yang baik hendaknya kita harus bisa memahami dunia anak-anak. Senakal-nakalnya anak, sesusah-susahnya anak, serewel-rewelnya anak, pada dasarnya bahwa anak-anak tetaplah anak-anak. Kita tidak bisa memaksakan kepada anak-anak untuk bisa bersikap seperti orang dewasa. Masa anak-anak adalah masa mengeksplorasi kehidupan untuk bisa belajar lebih banyak demi kehidupan dimasa datang.
          Melalui tulisan ini saya akan menuliskan beberapa catatan penting dalam buku nya Kak Dodo dan Kak Imam diatas. Memang tulisan ini tak akan bisa mewakili isi buku itu, tapi paling tidak ada tips-tips inspiratif yang bisa kita aplikasikan dalam mendidik anak-anak kita.
          Buku yang bagus ini diawali dengan firman allah QS at-tahrim: 6  yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dank eras, mereka tidak mendurhakai Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.”
          Kak Dodo dan Kak Imam mengutip Steve Biddulph, seorang pakar anak. Emosi adalah bagian dari sensasi tubuh yang sangat menonjol dan terasa yang kita rasakan dalam situasi tertentu. Steve melanjutkan bahwa ada empat emosi dasar yang selalu kita dan anak-anak alami yaitu marah, takut, sedih, dan gembira.
          Berikut tips-tips menangani dan menyikapi emosi anak-anak dari Kak Dodo dan Kak Imam.
          “Cara-cara penanganan yang nyaman kepada anak-anak adalah mengkombinasikan ketegasan dan kelembuatan kepada anak.
1. Tanyakan langsung apa yang harus dilakukan ketika terjadi masalah.
2. Setelah anak melakukan konsekuensi dari perilakunya dan sudah tenang, persilahkan anak untuk mengambil kesimpulan
3. Berikan ciuman dan pelukan sebagai tanda bahwa masalah sudah selesai.”
          “Sikap malu-malu terbentuk oleh situasi campuran antara ketidaksengajaan (accident) dan pengkondisian (conditioning).”
          “Agar anak lebih percaya diri perkenalkan lagu dan puisi. Buatlah karya bersama anak. Lakukan latihan dan tampilkan di depan orang lain.”
          “Dengarlah anak jika sedang bercerita tanpa memotong pembicaraan, bila sudah berhenti gali lebih dalam ceritanya.”
          “Buang belenggu ketika bersama anak, Lakukan totalisasi gerak sehingga anak tak sungkan lagi bersama kita.”
          “Mengobrol saat makan merupakan sarana efektif sebagai ajang komunikasi, serta alat pemecah belenggu yang cukup efisien.”
          “Mendongeng dijadikan pelajaran untuk anak berkespresi, memahami karakter, serta mampu memaknai sebuah cerita, ke depannya anak akan mampu menentukan jalan hidupnya.”
          “Dengan olahraga anak akan bergerak, dengan bergerak anak akan aktif berfikir, dengan aktif berfikir tidak ada lagi anak yang pendiam, maka di seluruh aktivitasnya otaknya selalu bekerja dan hidupnya akan lebih semangat.”
          “Banyak anak yang datang ke sekolah dalam kondisi tidak bahagia. Penyebabnya dapat karena banyak orang tua yang tidak menyadari betapa pentingnya membuat pagi hari ceria agar anak-anak berbahagia saat di sekolah. Jeritan suara seorang ibu yang membangunkan anaknya yang kemudian berganti dengan kata-kata omelan yang membosankan membuat pagi menjadi suram.”
          “Bermodalkan cara sederhana dan serius walaupun hanya beberapa menit saja, kita sesungguhnya mampu meredam tangisan anak tanpa sedikit pun tekanan dan teriakan dari kita yang justru membuat mereka takut dan menjauh.”
          “Lewat bermain, anak mempelajari lingkungannya, mendapatkan kesenangan dan penyaluran energy yang berlebih.”
          “Tips meredakan tangisan anak:
1. Menjaga saat menangis, dengan menyingkirkan semua barang-barang yang membuatnya bisa terluka.
2. Memegangi tubuhnya, namun tetap membuatnya tidak merasa kesakitan saat dipegang
3. Menjadi pendengar yang baik saat anak menangis dan regangkan pegangan saat ia sudah tidak meronta-ronta lagi.
4. Bertanya, kenapa anak menangis? Saat ia sudah berhenti menangis.”
          “Untuk para pendidik dan orang tua, seringlah memberikan energy positif berupa perkataan atau tindakan yang membuat anak jadi percaya diri dan tidak memilih menangis. Kata-kata positif adalah cara yang efektif. Anak-anak percaya apa yang anda katakana kepada mereka. Anak-anak bertindak sesuai dengan harapan anda. Kalau anda memusatkan perhatian pada sifat-sifat positif, anda akan membina sifat-sifat positif yang lebih kuat. Gunakan pujian dan dorongan yang mengajarkan anak-anak untuk menghargai dirinya sendiri.” Sal Severe, Ph.D, Psikolog dari Cartwright School Distric, Phoenix Arizona.
          “Intinya setiap anak unik dan harus kita perlakukan secara patut sesuai dengan kekhasan anak.”
          “Kegiatan diasingkan ini perlu dilakukan beberapa kali sampai anak mengerti bahwa menyelesaikan masalah dengan  bicara, tidak dengan marah dan menggunakan fisik seperti menendang atau memukul.”
          “Crossing tidak dilakukan terus-menerus. Ini merupakan pilihan terakhir, ketika segala alternative sudah dicoba.”
          “Frekuensi kedekatan dan interaksi orang tua atau guru terhadap anak akan berpengaruh juga pada perilaku anak.”
          “Dalam  bergaul anak masih membutuhkan teladan dari orang dewasa. Contoh perilaku yang sering diperlihatkan langsung kepada mereka, adlaah sarana efektif untuk mereka belajar bertingkah laku. Jika baik akan berimbas baik, begitu pun sebaliknya.”
          “Memaafkan ternyata menyehatkan. Ketika kita memaafkan orang lain, perbuatan orang lain yang membuat kita kesal menjadi menguap dari pikiran kita dan kita menjadi tenang.”
          ‘Tips memunculkan rasa kasih sayang kepada anak:
1. Jadikan anak-anak teman bagi guru-guru sehingga suasana sekolah tercipta hubungan yang sama-sama saling berbagi dan penuh kasih sayang.
2. Jadilah pendengar yang baik saat anak-anak berbicara dan pikiran benar-benar terpusat kepada anak yang sedang berbicara pada gurunya.
3. Menyapa dan berjabat tangan yang hangat, bahkan sampai memeluknya.
4. Memberikan pertolongan lebih cepat khususnya saat mereka sakit sehingga mereka lebih percaya kepada kita.”
          “Tips agar anak-anak menurut perintah orang tua:
1. Sebelum bicara mengenai aturan, terlebih dahulu lakukan pendekatan personal
2. Dalam menegur, jangan menggunakan kalimat destruktif
3. Alihkan perhatian anak pada hal yang lebih menarik dan menantang.”
4. Jangan pernah memebrikan reward sebelum mengerjakan sesuatu kegiatan, misalnya mengerjakan PR.
5. Buatlah perjanjian agar anak terikat dengan orang tua.”
          “Otak reptile hanya dapat berpikir dua hal saja, yaitu melawan atau kabur. Anak dalam keadaan marah tidak akan dapat untuk merenung.”
          “Cara belajar yang efektif untuk anak adalah dengan mereka secara konkret merasakan, maka mereka akan lakukan. Mereka lebih melihat teladan daripada kata-kata. Kita juga harus meyakini kemampuan mereka bahwa sebenarnya anak-anak pun bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan.”
          “Tujuan akhir dalam hidup kita adalah menjadi hamba Allah yang menjadikan Al Qur’an mengatur kehidupannya. Siap menjalani gaya hidup islami sesuai dengan keyakinannya. Anak-anak perlu dilatih untuk menjadi hamba Allah yang tanpa tapi dalam menerima semua keputusan Allah.”
          “Tips agar anak lebih mandiri:
1. Usahakan anak untuk mengambil dan makan sendiri
2. Biarkan anak memakai sepatu tanpa dibantu
3. Ketika terjatuh dan menangis jangan langsung digendong
4. Jika bertengkar, pertemukan kedua anak, lalu dengarkan mereka bercerita sesuai versi mereka masing-masing.
5. Minta anak untuk membereskan kembali mainan atau perlengkapan yang telah dipakai.
6. Jika ada kegiatan yang melibatkan anak secara langsung, seperti menggunting, mengelem, mengecat dan sebagainya, biarkan anak mencoba sendiri.”
          “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka [QS at Taubah: 111].
          Semoga tips-tips ini bisa membantu penulis dan istri dalam mendidik anak-anak. Semoga tips-tips ini menjadi keberkahan tulisan Kak Dodo dan Kak Imam dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Bagi yang masih penasaran dengan tips-tips mengatasi emosi pada anak yang lebih mendetail, silahkan beli bukunya.

Dukhan, 11 Februari 2012.
by Sugeng Riyadi [Bralink] for Coretan Cah Bralink [CCB]

Referensi: 
1. Kak Dodo & Kak Imam. 2009. 27 Cara Menangani Emosi Anak. Cetakan II. Luxima. Depok, Indonesia.

2. Al Qur'anul Kareem