Friday, April 26, 2019

Kita, Indonesia


Semalam menjadi agenda rutin silaturahmi warga, yang dilanjutkan dengan pengajian. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak berpuluh tahun yang lalu. Mungkin sejak komunitas Indonesia di Dukhan eksis.

Tahun demi tahun, jumlah warga bertambah, namun di waktu yang lain jumlahnya juga berkurang. Bisa karena resign, retired, PHK, dan ada juga yang telah pergi mendahului kita. Memenuhi panggilan Allah Azza Wajala. 

Suasana semalam begitu indah. Acara bertempat di kediaman Pak Tri Novaldi. Muqoddimah disampaikan langsung oleh Ketua komunitas kita, Pak Raflin. 

Pak Ketua menyampaikan bahwa kita warga Indonesia di Qatar adalah warga pendatang. Kita sama-sama merantau. Jauh dari tanah air kita tercinta, Indonesia. Maka dari itu beliau mengingatkan kita semua untuk senantiasa menjaga kebersamaan. Menjaga persatuan dan kesatuan. Itu semua adalah untuk menjaga nama baik bangsa kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Tuesday, April 23, 2019

3 KALI PEMILU DI QATAR




Tahun ini adalah tahun ketiga saya mengikuti pesta demokrasi di Qatar. Ini bukan pesta demokrasinya negara Qatar, melainkan pesta demokrasinya Rakyat Indonesia yang numpang pelaksanaanya di Qatar. 

Tahun pertama saya ikut pemilu di Qatar di tahun 2009. Ketika itu saya masih berada di tahun pertama sebagai warga perantau di Timur Tengah. Pemilu kedua yang saya ikuti adalah pada pemilu tahun 2014. Kemudian pemilu di tahun ini.

Dari tiga kali pemilu yang saya ikuti di Qatar, Alhamdulillah semua berjalan lancar, aman dan damai. Momen pesta demokrasi di negara orang adalah momen kebanggaan bagi saya khususnya, dan saya yakin bagi seluruh Diaspora Indonesia di Qatar. 

Kenapa demikian? Karena kita sebagai tamu di negeri Qatar tapi masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan pemilu. Padahal yang namanya pemilu itu mempunyai bermacam risiko yang bisa mengancam keamanan. Alhamdulillah negara Qatar memberikan kepercayaan kepada Bangsa Indonesia untuk menggelar pemilu. Perlu diketahui bahwa tidak semua negara-negara yang warganya tinggal di Qatar diberikan kesempatan yang sama seperti yang diterima oleh Negara Indonesia. 

Inilah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga bersama, khususnya oleh semua Diaspora Indonesia di Qatar dimanapun berada, dimanapun bekerja, apapun pekerjaanya, tanpa kecuali.

Sunday, April 21, 2019

SISI LAIN KERJA PERAWAT #01


Profesi perawat biasanya kita temui di Rumah Sakit, Puskesmas atau Klinik-klinik kesehatan. Tapi tahukahanda bahwa perawat bisa kerja di banyak tempat, takhanya di layanan-layanan kesehatan yang biasa kita tahu. Kerja di sektor industri adalah salah satu dari sekian banyak tempat kerja untuk profesi perawat. 

Tulisan ini akan mengulas kerja perawat di bidang indiastri migas. Mengulas tentang yang penulis alami. Mengulas profesi perawat yang menjadi profesi penulis saat ini. 

Hari Jum'at adalah hari libur mingguan di negara-negara Timur Tengah. Tak terkecuali negara Q tempat saya kerja sekarang. Hari Jum'at lalu dan Hari ini saya ditugaskan di lokasi kerja di tengah gurun. Di sebuah kawasan industri migas. Ada sebuah pekerjaan untuk penggantian flare tip (ujung pipa pembakaran sisa gas bumi). 

Flare tip ini berada di ketinggian 125 Meter. Tinggi menjulang. Saya dan seorang kawan, standby selama 12jam di area tak jauh dari lokasi para pekerja. Kami berjaga kalau-kalau ada kecelakaan kerja atau kondisi kegawatdaruratan medis lainnya. 

Memasuki akhir April tahun ini suhu udara sudah mulai panas. Maka kami pun menyalakan AC sejak jam 08:00 pagi hingga jam 16:00 sore. Bahkan hari ini sejakdatang hingga jam kerja berakhir. Maklum saja suhu udara memang panas. 

Kami berdua berada di dalam satu unit ambulance yang didalamnya dilengkapi dengan peralatan dan obat-obat emergency yang lengkap. Yang siap untuk digunakan dalam penanganan kegawatdaruratan medis. 

Di dalam ambulance terdapat satu unit defibrilator, satu responder bag, satu suction unit, satu airway bag, peralatan ekstrikasi, suplai tambahan untuk consumables, perlengkapan radio komunikasi, dan perlengkapan lainnya. 

Radio komunikasi bisa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan control room di perusahaan. Untuk mengkomunikasikan jikalau kondisi darurat sedang terjadi. 

Standby adalah pekerjaan yang lumayan membosankan. Kami hanya menunggu. Kami hanya bersiap. Jika emergency terjadi, disitulah kami bekerja. Jika tidak ada maka kamipun hanya duduk-duduk saja. Mengisi waktu dengan ngobrol, membaca berita, membaca buku dan lainnya. 

Tentu kami tak ingin sibuk. Kami ingin semua pekerja selamat. Dari awal hingga akhir. Karena tujuan sebuah perusahaan dimanapun itu zero accident.

21 April 2019
Selamat Hari Kartini


Monday, April 15, 2019

SIAPA BILANG PEMILU DI QATAR CURANG?

Belum sehari usai proses pemungutan suara Pemilu Serentak di Qatar, telah beredar sebuah video yang judulnya tentang indikasi kecurangan pemilu di Qatar. Kabar ini tentu mengejutkan, khususnya bagi penyelenggara pemilu di Qatar, baik PPLN maupun KPPSLN.



Saya sendiri mendapatkan amanah menjadi bagian KPPSLN Doha pada Pemilu Serentak 2019 di Qatar. Pemungutan suara diadakan hari Jum'at, 12 April 2019 di 17 TPS dan 2 KSK. Jumlah pemilih yang terdaftar di DPT sekitar 11 ribuan.

Seperti kita ketahui bahwa pemungutan suara di luar negeri diadakan 8 - 14 April 2019 di 130 negara dengan total DPT sekitar 2 jutaan. Di Qatar, pemungutan suara dimulai jam 13:00 hingga 21:00, sementara bagi calon pemilih yang terdaftar di DPK (Daftar Pemilih Khusus) hanya berhak memilih pada 1 jam terakhir (jam 20:00-21:00). Itupun jika surat suara masih ada.

Thursday, April 04, 2019

GUS NADIR: ANAK MUDA TIDAK BOLEH REAKTIF


Gus Nadirsyah Hosen berpesan:
Screenshot MataNajwa on stage | Youtube.com

Anak muda tidak boleh reaktif. Anak muda harus kreatif.
Sekarang ini tingkat literasi kita cukup rendah. Yang tinggi itu tingkat emosi kita. Sensi. Gampang mencaci maki. Gampang kemudian tersinggung.
Karena itu, keluar dari zona nyaman. kreatif. Penuhi tantangan.

Disadur dari Mata Najwa on stage di Kediri, 31 Maret 2019.

AHMAD FUADI: MENULIS ITU LEBIH KUAT DARIPADA PELURU


Ahmad Fuadi (Penulis Buku Negeri 5 Menara) berpesan:

Salah satu kekuatan setelah membaca adalah 'uktub' (tulislah). Dan ini yang kita suka lupa. Padahal pengalaman saya, menulis itu lebih kuat daripada peluru.

Peluru kalau ditembakkan kena orang, orang mungkin meninggal, orang mungkin luka, orang mungkin sakit.

Kekuatan peluru, mematikan. Tapi kekuatan tulisan menghidupkan.
Teman-teman cobalah menulism, dan tulisan itu dibaca oleh orang. Orang akan hidup. Dan tulisan tidak akan mati.

Screen shot Mata Najwa on stage Kediri | Youtube.com
Omongan itu ya teman-teman, kaya Tsunami yang luar biasa. Sampai di pantai, dia jadi buih dan hilang. Tulisan, kalau dituliskan dia akan melintas batas waktu. Dia akan jadi amal jariyah kita In shaa Allah.

Jadi teman-teman, menulislah. Niatkan menuliskan satu buku minimal seumur hidup. Tidak termasuk buku tabungan, buku nikah dan buku yang lain-lain. Menulislah sebuah buku.

Disadur dari program Mata Najwa on stage di Kediri, 31 Maret 2019.


AWAS TERENDAM AIR KEBENCIAN DI INDONESIA!


Nasihat KHR Syarif Rahmat RA, SQ, MA:

"Ada satu petaka besar yang menimpa hamba-hamba Allah setelah generasi Idris. Masyarakat terjatuh dalam pemujaan terhadap tokoh-tokoh nasional. Wad, Suwa, Yahuz, Yauq dan Nasr.

Mereka diingatkan agar jangan keterusan didalam memuja tokoh-tokoh terkenal mereka. Sebab biasanya kalau tenggelam pada pemujaan terhadap satu tokoh atau satu kelompok, biasanya disertai dengan penistaan terhadap satu tokoh atau satu kelompok yang lain.

Sudah diingatkan tapi mereka tidak mau mendengar. Apa yang terjadi? Banjir bandang merendam umat Nabi Nuh.

Saat banjir semua tanah terendam, rumah terendam, pohon juga terendam. Kemana anda berlindung? Anak Nabi Nuh sendiri yang berkata.

"Aku akan berlindung ke puncak gunung yang bisa melindungi aku dari rendaman air"
dijawab oleh Allah: Hari ini tidak ada orang yang bisa menyelamatkan diri (dari azab Allah, dari siksaan Allah, dari hukuman Allah pada orang yang memuja-muja tokoh pimpinan nasional mereka, kecuali orang yang diberi Rahmat oleh Allah. Meleset. Gunung yang tinggi kerem, semuanya tenggelam.

Screenshot Munajat Nusantara | Youtube.com

Hari ini banjir itu sedang melanda Indonesia. Mengapa? Karena bangsa Indonesia berpecah belah akibat pemujaan terhadap tokoh-tokoh mereka.

Wednesday, April 03, 2019

KOMUNITAS SEPEDA INDONESIA DI DUKHAN - QATAR

Sudah lebih dari 3 tahun komunitas sepeda di Dukhan tak aktif. Sepeda yang biasanya dipakai jarak jauh, kini paling dipakai dari Rumah ke Masjid. Padahal pada kurun waktu 2014-2016 menjadi tahun keemasan dan semangat-semangatnya WNI di Dukhan bersepeda. 

Waktu itu berawal dari saya dan Cak Kamim asal Kediri (tapi berdomisili di Tulungagung). Berawal dari dua orang, komunitas sepeda Indonesia di Dukhan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Jumlahnya sampai hampir 20 orang. Tak hanya di pagi hari, waktu itu sampai ada kegiatan gowes malam hari. Saking semangatnya.
Zekreet Beach | Foto by Irfan A
Trek (jalur) yang kita lewati biasanya berganti-ganti. Dari trek pendek, sedang hingga trek nan panjang dan jauh. Dari gowes di musim panas hingga dingin, dari hembusan angin nan sepoi-sepoi hingga angin nan super kencang. Dari trek jalan aspal hingga trek blusukan ke tengah padang gurun. 

Trek pendek yang kita lewati biasanya mengelilingi komplek Dukhan Township. Jaraknya berkisar 12 KM saja. Trek sedang, biasanya kita melewati jalur aspal tepat diluar dinding Dukhan Township. Jaraknya berkisar 20 KM saja.

Kemudian trek jauhnya, kita pernah gowes dari Dukhan - Ummbab PP (52 KM), dari Dukhan - Zughayn PP (53 KM), kemudian pernah juga Dukhan - Zekreet Film City PP (62 KM).