Wednesday, April 11, 2018

Umroh Travel Sahid #Part1

Pak..Bu...
Pak..Ma..
Rasanya tak pernah cukup waktu untuk bisa membahagiakan Bapak Ibu. Hari terus berganti. Usia terus bertambah. Jatah hidup pun terus berkurang.

Bertahun-tahun kami selalu merepotkan di kala kami masih kecil. Menangis. Merengek. Meminta ini dan itu. Ngompol. Ngobrok. Ngiler. Bermacam tingkah polah anak-anak yang selalu mengganggumu setiap waktu.

Ijinkan kami anak-anakmu untuk terus bisa berusaha menjadi anak-anak yang sholeh sholeha. Anak-anak yang berbakti kepadamu. Dan doakan kami pula, agar anak-anak kami menjadi anak-anak yang cerdas dalam berilmu, dan mulia dalam berakhlak.

Tanggal 9 April 2018 pagi, perjalanan bermula dari perumahan GPA Purbalingga menuju Stasiun Purwokerto. Alhamdulillah, Saya yang hanya bisa memonitor dari Whatsapp merasa terharu dan bahagia ketika melihat foto yang dikirim. Anak-anak, keponakan dan cucu semua berkumpul mengantarkan ke stasiun. Dalam perjalanan naik kereta GajahWong, ditemani Yanto. Alhamdulillah atas keluangan waktunya ditengah kesibukannya berdagang.

Sesampai di Stasiun Balapan, dijemput oleh pihak Hotel Sahid. Selanjutnya menuju ke Hotel untuk beristirahat semalam, sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Koper-koper yang telah disiapkan diambil oleh tim Travel Sahid untuk dipersiapkan diantar ke Bandara Adi Sumarmo Solo. Sehingga esok hari tak kerepotan saat check in. Jamuan makan siang sudah menanti. Alhamdulilah Yanto pun turut menikmati menu ala hotel berbintang. Lahap dan nikmat katanya. Kaya bar macul kang sawah... hehehe.

Ada kejadian unik ketika hendak masuk ke kamar hotel. Saking semangatnya, tak ngecek nomor kamar, langsung pencet nomor yang paling gede (alias lantai paling atas). Begitu sampai, ternyata nggak ada kamar. Hehehe..

Kemudian, ketika hendak masuk lift, yang dipencet tombol lift sebelah kanan, yang terbuka malah lift yang kiri, sempat bingung juga katanya..hehhee.

Alhamdulillah sampai di depan kamar di lantai 7. Nah pas mau masuk kamar, bingung lagi. Kuncinya kunci elektronik. Nah, pengalaman Mane yang pernah ke Hotel bermanfaat juga. Kata Mane, "Tempelna bae To, Aku miyen pernah weruh pas karo Yanti nang hotel." Akhire bisa masuk.

Lagi-lagi, sesampai di dalam kamar, bingung lagi, gelap. Nah, Mane kelingan maning cara nganggone, "Kuncine dilebokna meng kotak cilik To." Akhire nyala..padang njingglang. Ya kaya kiye lah pengalamane wong urip. Ana-ana bae ya... hehehe.

Acara dilanjutkan dengan silaturahmi antar jamaah dan manasik umroh. Ada 90an jamaah yang berangkat dari Solo. Tak dinyana tak diduga, Alhamdulillah ada orang Kutasari, Purbalingga yang ikut rombongan umroh Sahid ini. Umurnya masih 40-an. Akhire ana wong sing lewih nom, lan bisa dijaluki tulung mbantu Bapak Ibu selama perjalanan umroh ini.

Bersambung....

No comments:

Post a Comment